Anda di halaman 1dari 22

KEGAWAT DARURATAN PADA

KED GIGI ANAK

1. Basic General Trauma Life Support


2. Oral and Maxillofacial Emergency
3. Trauma pada gigi sulung pada anak-anak
4. Child Abuse
BASIC GENERAL TRAUMATIC
LIFE SUPPORT
(BANTUAN HIDUP DASAR PADA
PENANGANAN TRAUMA)

Ayulistya Paramita, drg.,Sp.KGA


PENDAHULUAN

Pada kasus-kasus trauma, Life Support


merupakan suatu tindakan yang sangat
dibutuhkan oleh penderita, di saat awal
kejadian, shg keadaan umum penderita
betul-betul siap untuk dilakukan
tindakan selanjutnya

Upaya untuk mempertahankan fungsi


vital keadaan penderita kds penderita
tidak menjadi lebih buruk
DEFINISI TRAUMA
Trauma adalah setiap cedera pada fisik
ataupun mental

Definsi medis : keadaan yg menjurus


pada cedera serius atau kritis pada tubuh,
luka, atau keadaan syok.

Definisi psikis : pengalamaan kejiwaan


yang menyakitkan, menekan, atau
mengagetkan efek menetap pada
mental dan fisik.
ETIOLOGI
1. Trauma Mekanik :
- Benda tumpul
- Benda tajam
2. Luka Tembak
3. Bahan Kimia
- Zat asam
- Zat basa
4. Thermal
- Luka bakar
- Hipothermi
KLASIFIKASI TRAUMA
Klasifikasi berdasarkan penyebab dan area
yang terkena
1. Menurut penyebab trauma
- Physic
- Chemis
- Thermis
- Psycis
2. Menurut jaringan yang terkena
- soft tissue
- hard tissue
- soft and hard tissue
3. Menurut keadaan terjadi trauma
- Trauma tertutup
- Trauma terbuka

4. Menurut mekanisme terjadinya trauma


- trauma tumpul
- trauma tajam

5. Menurut area yg terkena


- Trauma kepala & leher
- Trauma thorax
- Trauma abdomen
- Trauma extremitas
REVISED TRAUMA SCORE ( RTS )
RTS ini menggunakan parameter yg
dinilai oleh :
Glasgow Coma Scale (GCS)
Tekanan darah (Sistolic Blood Pressure)
Frekwensi pernafasan
Penilaian GCS Tek Darah Frek
(mmHg) nafas /
min
0 3 0 0

1 4-5 <50 <5

2 6-8 50 – 75 5–9

3 9-12 76 – 90 >30

4 13-15 >90 10 - 30
PENATALAKSANAAN
TRAUMA
1. PRIMARY SURVEY
Yaitu menilai keadaan penderita dan
melakukan prioritas terapi yg diperlukan

Prioritas pertama adalah ABCDE


A : Airway : pembebasan jalan nafas
B : Breathing : menjaga pernafasan dgn ventilasi
C : Circulation : kontrol perdarahan & pemberian
cairan
D : Disability : pemeriksaan status neurologik
E : Environtment : membuka baju penderita, tetap
mencegah terjadinya hipothermi
Pada primary survey, dilakukan
tindakan:
Resusitasi
Pemeriksaan tambahan :
Pemeriksaan laboratorium darah
EKG
Rontgen foto

Untuk memonitor keadaan pasien


2. SECONDARY SURVEY
Evaluasi lengkap dan pemeriksaan fisik
penderita :
Rontgen kontras
Scanning
MRI
Endoscopy
USG
3. TERAPI DEFINITIVE
Dimulai setelah primary dan secondary survey
dilakukan

A. Airway (kontrol jalan nafas)


- Apakah ada sumbatan (benda asing, fraktur
tulang wajah, larynx dan trachea)
- Lindungi vertebra cervical (chin lift / jaw
trust)
- Airway pada anak-anak posisi & ukuran
larynx berbeda
- Bila curiga fraktur servikal (multi trauma,
gangg kesadaran, luka diatas klavikula) hrs
memakai alat immobilisasi
Breathing and Ventilation
Airway yang baik tidak menjamin
ventilasi yg baik
Ventilasi yg baik meliputi, fungsi yg baik
dari paru, dinding dada dan diafragma.
Pertukaran gas yg terjadi pada saat
bernafas mutlak untuk pertukaran oksigen
dan mengeluarkan karbondioksida dari
tubuh.
Circulation dengan kontrol perdarahan
Diperlukan penilaian yg cepat dari status
hemodinamik penderita
3 pemantauan klinis hemodinamik :
- Tingkat kesadaran : volume darah ↓
aliran darah ke otak ↓ penurunan
kesadaran
- Warna kulit : wajah pucat keabuan dan
kulit ekstremitas yg pucat
hipovolemia
- Nadi :
- Nadi yg tdk cepat, kuat & teratur :
normovolemia
- Nadi yg cepat & kecil : hipovolemia
Disability : evaluasi neurologis
Pengukuran tingkat kesadaran & reaksi
pupil
Metode AVPU :
A : Alert : sadar
V : Vocal : respon terhadap rangsang
suara
P : Pain : respon terhadap rangsang rasa
nyeri
U : Unresponsive : Tidak ada respon
Environment : Kontrol Lingkungan
Penderita trauma harus dibuka pakaiannya.
Tidak boleh kedinginan dipakaikan
selimut hangat.
GLASGOW COMA SCALE (GCS)
Adalah sistem scoring sederhana pada
pemeriksaan neurologis
Dapat dilakukan sbg pengganti AVPU
Yang diperiksa adalah E4M6V5
(Eye Motorik Verbal)
Respon buka mata :
Spontan : 4
Terhadap suara : 3
Terhadap nyeri : 2
Tidak ada respon : 1

Respon motorik
Mengikuti perintah : 6
Melokalisir nyeri :’ 5
Menarik anggota yg dirangsang : 4
Decortikasi : 3
Deserabrasi : 2
Tidak ada respon : 1

Respon verbal
Berorientasi baik : 5
Biacara ngaco : 4
Kata tidak teratur : 3
Mengerang : 2
Tidak ada suara : 1
Hasilnya sbg berikut :
COMPOSMENTIS : 15
SOMNOLENT : 12 – 14
SOPOROUS : 8 – 11
COMA :3-7

Anda mungkin juga menyukai