OLEH :
Galih Suharno, S.Ked
PEMBIMBING :
dr. Imam Ghozali, Sp.An
PENDAHULUAN
cepat dan pengelolaan yang tepat guna menghindari kematian. Pada pasien
trauma waktu sangat penting karena itu diperlukan adanya suatu cara mudah
diingat dan dikenal. Proses ini dikenal sebagai penilaian awal (Initial
1. Persiapan
2. Triase
3. Primary Survei
4. Resusitasi
6. Secondary survey
kali agar dapat mengenali penurunan keadaan pasien, dan memberikan terapi
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Persiapan
pertama adalah fase pra rumah sakit dan fase yang kedua adalah fase rumah
perdarahan dan syok, imobilisasi pasien dan segera ke rumah sakit terdekat
yang cocok. Waktu di tempat kejadian yang lama harus dihindari, yang
sakit.
2.2. Triase
masalah yang mengancam jiwa dan multi trauma akan dilayani terlebih
dahulu.
kemampuan rumah sakit. Dalam keadaan ini yang akan dilayani terlebih
dahulu adalah pasien dengan kemungkinan survival yang terbesar serta yang
perlukaan, tanda-tanda vital, dan mekanisme trauma. Pada pasien yang terluka
menyeluruh. Fungsi vital harus dinilai secara cepat dan efisien. Pengolaan dari
primary survey yang cepat, resusitasi dan fungsi vital, teliti melakukan
secondary survey , dan terakhir dilakukan terapi yang definitif. Primary survei
urutan berikut :
control)
hipotermi
benda asing, fraktur tulang wajah, fraktur mandibular atau maxilla , fraktur
laring atau trakea. Usaha untuk membebaskan jalan napas harus melindungi
servikal. Dalam hal ini dapat dilakukan chin lift atau jaw thrust. Selama
Benda asing
Step 1 : Penilaian
leher )
miring stabil
Lakukan :
ABDOMINAL THRUST
CHEST THRUST
A. BACK BLOW /BACK SLAPS
B. ABDOMINAL THRUST
C. CHEST THRUST
-memasang pipa naso-faringeal atau orofaringeal
Step 3 : menjaga leher dalam posisi netral, bila perlu secara manual, bila
yang baik meliputi fungsi yang baik dari paru, dinding dada dan diafragma.
Step 1 : peneliaian
-buka leher dan dada sambil menjaga imobilisasi leher dan kepala
-inspeksi dan palpasi leher dan toraks untuk adanya deviasi trakea,
ekspansi toraks untuk adanya deviasi trakea, ekspansi toraks simetris atau
-auskultasi toraks
Step 2 : pengelolaan
mungkin dapat diatasi dengan terapi yang cepat dan tepat di rumah sakit.
Suatu keadaan hipotensi pada pasien trauma harus dianggap disebabkan oleh
Step 1 : penelaian
-cek nadi
-warna kulit
Step 2 : pengolaan
-memasang 2 kateter IV
ukuran dan reaksi pupil, tanda-tanda lateralisasi dan dan tingkat cedera
Verbal (sadar tapi bingung atau tidak sadar tapi merespon rangsangan
Buka pakaian penderita tetapi cegah hipotermi dan suhu tubuh dipantau
2.3.6. Tambahan
Step 4 : pasang kateter uretra dan NGT kecuali bila ada kontra indikasi
1. Airway
Airway harus dijaga dengan baik pada semua pasien. Jaw thrust
atau chin lift dapat dipakai. Bila pasien tidak sadar atau tidak ada raflek
2. Breathing
vertebrae servikal.
3. Circulation
line.
bila belum dilakukan dalam promary survey. Oleh karena cukup waktu,
pada secondary survey ini juga dikerjakan foto rontgen dan pemeriksaan
A : Alergi
M : Medikasi
P : Past illness
L : Last Meal
E : Event / environment
Step 1 :dapatkan riwayat ample dari penderita, keluarga atau petugas pra rs
Step 2 : anemnesis sebab cedera dan mekanisme cedera
Step 1 : peneliaian
-inspeksi dan palpasi seluruh kepala dan wajah untuk adanya laserasi,
-re-evaluasi pupil
spinal.
Step 2 : pengelolaan
-kontrol pendarahan
Step 1 : penilaian
-periksa acedera tumpul atau tajam, deviasi trakea, dan pemkaian otot
pernafasan tambahan.
3. Thoraks
Step 1 : penilaian
-inspeksi dinding dada bagian depan, samping dan belakang untuk adanya
-auskultasi pada bagian depan dan basal untuk bising nafas (bilateral) dan
bising jantung
Step 2 : pengololaan
indikasi
Step 1 : penilaian
-inspeksi abdomen bagian depan dan belakang untuk adanya trauma tajam
-palpasi abdomen untuk nyeri tekan, defans muskuler, nyeri lepas yang jelas,
Step 2 : pengelolaan
5. Perineum/Rektum/Vagina
-hematoma
-laserasi
-perdarahan uretra
-perdarahan rektum
-aserasi vagina
5. Muskuloskeletal
Step 1 : penilaian
-inspeksi lengan dan tungkai akan adanya trauma tumpul atau tajanm,
-palpasi lengan dan tungkai akan adanya nyeri tekan, krepitasi, pergerakan
-inspeksi dan palpasi vertebra torakalis dan lumbalis untuk adanya trauma
Step 2 : pengelolaan
6. Neurologis
Step 1 : penilaian
Step 2 : pengelolaan
4.Foto ekstremitas
5.USG
6.Bronchoscop
7.Esophagoscopy
BAB III
KESIMPULAN
Pada pasien trauma waktu sangat penting karena itu diperlukan penaganan
yang cepat. Primary survey Peneliaan keadaan pasien dan prioritas terapi
survey meliputi anamnesa dan pemeriksaan head to toe untuk menentukan terapi
yang sesuai.
DAFTAR PUSTAKA
Edition 9:2012.