1) Keadaan Umum
2) Tanda-tanda vital
3) Pemeriksaan ekstra – intra oral
4) Pemeriksaan organ
Keadaan Umum
1) Kesan keadaan sakit, termasuk fasies,mobilitas & posisi
pasien
kesan pertama
• Kesakitan
• Lemah
• Sesak napas
• Pucat
2) Kesadaran
3) Kesan status gizi
Tanda vital
• Nadi
• Frekuensi nadi/menit
• Isi
• Irama
• Pernapasan
• Frekuensi pernapasan/menit
• Tipe pernapasan
• Normal
• Kussmaul → cepat dan dalam → gagal ginjal, sepsis
• Cheyne-Stokes
• Biot → tidak teratur → infeksi otak berat
Normal
Kussmaul
Cheyne-Stokes
Biot
Primary survei
• evaluasi yang sistematis, pendeteksian dan manajemen segera terhadap
komplikasi parah yang mengancam kehidupan.
• Tujuan dari Primary survey adalah untuk mengidentifikasi dan
memperbaiki dengan segera masalah yang mengancam kehidupan.
Prioritas yang dilakukan pada primary survey antara lain (Fulde, 2009) :
1. Airway maintenance dengan cervical spine protection
2. Breathing dan oxygenation
3. Circulationdan kontrol perdarahan eksternal
4. Disability-pemeriksaan neurologis singkat
5. Exposure dengan kontrol lingkungan
setiap langkah harus dilakukan dalam urutan yang benar dan langkah
berikutnya hanya dilakukan jika langkah sebelumnya telah sepenuhnya
dinilai dan berhasil.
A. General Impressions
• Memeriksa kondisi yang mengancam nyawa secara umum.
• Menentukan keluhan utama atau mekanisme trauma/riwayat
penyakit
• Menentukan status mental dan orientasi (waktu, tempat, orang)
• b) Pengkajian Airway
• Tindakan pertama kali yang harus dilakukan adalah memeriksa
responsivitas pasien dengan mengajak pasien berbicara untuk
memastikan ada atau tidaknya sumbatan jalan nafas
pasien yang dapat berbicara dengan jelas maka jalan nafas pasien
terbuka (Thygerson, 2011)
Yang perlu diperhatikan dalam pengkajian
Airway pada pasien antara lain :
• Kaji jalan nafas pasien. Apakah pasien dapat berbicara atau bernafas
dengan bebas?
• Tanda-tanda terjadinya obstruksi jalan nafas pada pasien antara lain:
Adanya snoring atau gurgling
Stridor atau suara napas tidak normal
Agitasi (hipoksia)
Sianosis
Snorring (mendengkur), timbul karena adanya obstruksi di hypofarings
oleh pangkal lidah.
Crowing (tercekik), oleh karena adanya spasme larings.
Gurgling (mencekuk), menunjukkan adanya benda asing pada air way.
Wheezing (bunyi ngiiiik), menunjukkan adanya obstruksi bronkhus.
• Look dan listen bukti adanya masalah pada saluran napas bagian atas
dan potensial penyebab obstruksi :
Muntahan
Perdarahan
Gigi lepas atau hilang
Gigi palsu
Trauma wajah
• Jika terjadi obstruksi jalan nafas, maka pastikan jalan nafas pasien
terbuka.
• Lindungi tulang belakang dari gerakan yang tidak perlu pada pasien yang
berisiko terjadi cedera tulang belakang/servikal.
c) Pengkajian Breathing (Pernafasan)
Yang perlu diperhatikan dalam pengkajian breathing antara lain :
• Look, listen dan feel; lakukan penilaian terhadap ventilasi dan oksigenasi
pasien.
• Inspeksi dari tingkat pernapasan sangat penting. Apakah ada tanda-tanda
sebagai berikut :
1. cyanosis, penetrating injury, flail chest, sucking chest wounds
2. Palpasi untuk adanya : pergeseran trakea, fraktur ruling iga,
subcutaneous emphysema, perkusi berguna untuk diagnosis
haemothorax dan pneumotoraks
3. Auskultasi untuk adanya : suara abnormal pada dada.
• Buka dada pasien dan observasi pergerakan dinding dada pasien jika perlu.
• Tentukan laju dan tingkat kedalaman nafas pasien; kaji lebih lanjut
mengenai karakter dan kualitas pernafasan pasien.
• Dapatkan bacaan pulse oksimetri jika diperlukankadar oksigen
dalam darah tanpa intervensi pada tubuh