PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Disusun Oleh :
2114401072
D3 KEPERAWATAN REGULER 2
1. Pemeriksaan Pada gangguan Pemeriksaan Labolatrium Pada gangguan
Oksigenisasi Oksigenisasi
Gangguan oksidasi merupakan Permasalahan dalam Pemeriksaan penunjang pada pasien
hal pemenuhan kebutuhan oksigen tidak terlepas CHF yaitu dengan
dari adanya gangguan yang terjadi pada sistem • dilakukan EKG,
respirasi baik pada anatomi maupun fisiologis dari • Skan jantung,
organ-organ respirasi. Permasalahan dalam • kateterisasi jantung,
pemenuhan tersebut dapat disebabkan adanya • rontgen dada,
gangguan pada sistem tubuh lain, misalnya sistem • enzim hepar,
kardiovaskuler. • elektrolit,
Gangguan pada sistem respirasi dapat disebabkan • oksimetri nadi,
diantaranya oleh peradangan, obstruksi, trauma, • AGD,
kanker, degeneratif dan lain-lain. Gangguan • BUN dan albumin.
tersebut akan menyebabkan kebutuhan oksigen
dalam tubuh tidak terpenuhi secara adekuat.
- Inspeksi (pengamatan)
Pada tahapan ini, pemeriksaan bisa dilakukan
dengan melihat bentuk dan ukuran dada, warna
kulit di area dada, serta cara bernapas dan
penggunaan otot-otot dada.
- Palpasi (perabaan)
Pada palpasi dada akan merasakan perbedaan
tekstur di area dada. Misalnya bila tulang dada
teraba lunak, cekung, atau menonjol, dokter bisa
mencurigai adanya patah tulang iga. Dokter juga
bisa merasakan tekstur seperti busa pada dinding
dada, yang dikenal dengan istilah krepitasi. Ini
menandakan adanya udara di bawah kulit.
- Perkusi (ketukan)
Perkusi dada dapat dilakukan oleh dokter dengan
mengetuk jari pada sejumlah area di permukaan
dada maupun punggung atas. Bunyi dari ketukan ini
bisa menandakan kondisi organ di bawahnya
- Auskultasi
Auskultasi adalah metode pemeriksaan untuk
mendengarkan bunyi dari dalam tubuh dengan
menempelkan stetoskop di area tertentu.
Pemeriksaan bunyi jantung dilakukan pada dada
sebelah kiri, sedangkan pemeriksaan bunyi paru-
paru dilakukan pada seluruh bagian dada.
2. Pemeriksaan Pada gangguan nutrisi Pemeriksaan labolatorium Pada gangguan
nutrisi
Gangguan Nutrisi adalah zat-zat gizi yang Pemeriksaan penunjang untuk malnutrisi
berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, digunakan untuk menilai kondisi pasien saat ini dan
termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia menentukan penyebab terjadinya malnutrisi
untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari tersebut. Di sisi lain, pemeriksaan penunjang ini
lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan- juga dapat bermanfaat untuk menyingkirkan atau
bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuh menegakkan penyakit lain yang mungkin terjadi
serta mengeluarkan sisanya. bersamaan dengan malnutrisi.
Masalah Gangguan Nutrisi dalam Tubuh: Jenis imobilitas antara lain:
1. Kekurangan nutrisi 1. Imobilitas fisik
2. Kelebihan nutrisi 2. Imobilitas intelektual
3. Obesitas 3. Imobilitas emosional
4. Malnutrisi 4. Imobilisasi sosial
5. Diabetes mellitus
6. Hipertensi
7. Penyakit jantung koroner
8. Kanker
Pemeriksaan Gangguan Nutrisi :
1. Status Gizi
2. Perubahan Area Tubuh
4. Penciuman
- Minta klien untuk menutup matanya dan
identifikasi beberapa bau yang tidak mengiritasi
seperti kopi, vanilla,dll.
5. Rasa
- Minta klien untuk mencotohkan dan membedakan
rasa yang berbeda misalnya lemon, gula, garam.
5)Pekerjaan
Seseorang yang bekerja di kantor kurang
melakukan aktivitas bila dibandingkan dengan
petani atau buruh.