KONSEP DOKUMENTASI
(Kelompok 1)
Anggota Kelompok:
Puji syukur kami panjatkan atas ke hadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “ KONSEP DOKUMENTASI” guna memenuhi
tugas mata kuliah Dokumentasi Keperawatan. Shalawat serta salam tidak lupa selalu kami
haturkan untuk junjungan nabi agung kami, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah
menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kami semua, yang merupakan sebuah
pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-
satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta. Tak lupa juga kami ucapkan
terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah mendukung serta
membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini hingga rampungnya makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan kami telah berusaha
semaksimal mungkin dalam menyusun tugas makalah ini. Oleh sebab itu, kami sangat
mengharapkan kritik, saran dan nasehat yang baik demi perbaikan tugas makalah ini
kedepannya. Demikianlah yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ni dapat berguna
dan bemanfaat untuk kita semua.
Kelompok 1
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGHANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dokumentasi keperawatan adalah suatu catatan yang memuat seluruh data yang
dibutuhkan untuk menentukan diagnosis keperawatan, perencanaan keperawatan,
tindakan keperawatan, dan penilaian keperawatan yang disusun secara sistematis, valid,
dan dapat dipertanggungjawabkan secara moral dan hukum (Ali, 2009).
Untuk melindungi tenaga perawat akan adanya tuntutan dari klien/pasien perlu
ditetapkan dengan jelas apa hak, keawajiban serta kewenangan perawat agar tidak terjadi
kesalahan dalam melakukan tugasnya serta memberikan suatu kepastian hokum,
perlindungan tenaga perawat. Hak dakn kewahiban ditentukan oleh Kepmenkes
1239/2001 san keputusan direktur jendral pelayanan Medik Nomor Y.M.00,03.2.6.956
(kepmenkes, 2001).
1
1.2 Rumusan Masalah
a. Pengertian dokumentasi keperawatan
b. tujuan dan manfaat dokumentasi keperawatan
c. Prinsip doumentasi keperawatan
d. Pendekatan model dokumentasi keperawatan
1.3 Tujuan Pembahasan
a. Mengetahui pengertian dokumentasi keperawatan
b. Mengetahui tujuan dan manfaat dokumentasi keperawatan
c. Mengetahui prinsip doumentasi keperawatan
d. Mengetahui pendekatan model dokumentasi keperawata
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dokumentasi keperawatan adalah suatu catatan yang memuat seluruh data yang dibutuhkan
untuk menentukan diagnosis keperawatan, perencanaan keperawatan, tindakan keperawatan,
dan penilaian keperawatan yang disusun secara sistematis, valid, dan dapat
dipertanggungjawabkan secara moral dan hukum (Ali, 2009).
Menurut Asmadi (2008) dokumentasi merupakan pernyataan tentang kejadian atau aktifitas
yang otentik dengan membuat catatan tertulis. Dokumentasi keperawatan berisi hasil aktivitas
keperawatan yang dilakukan perawat terhadap klien, mulai dari pengkajian hingga evaluasi.
3
Ada beberapa manfaat proses keperawatan menurut Ali (2009), Proses keperawatan
bermanfaat bagi klien, perawat, institusi pelayanan, dan masyarakat (lingkungan).
Klien mendapatkan pelayanan keperawatan yang berkualitas, efektif, dan efisien. Asuhan
keperawatan yang diberikan telah diseleksi sesuai dengan kebutuhan klien melalui
penelusuran data, rumusan permasalahan yang matang, diagnosis keperawatan yangtepat,
rencana yang terarah, tindakan yang sesuai dengan rencana, dan penilian yang terus-menerus
Institusi pelayanan akan merasakan manfaat, antara lain klien merasa puas, cepat sembuh,
pelayanan yang bermutu sekaligus merupakan promosi institusi tersebut. Dengan demikian,
klien meningkat dan keuntungan pun meningkat. Citra institusi bertambah baik di mata
masyarakat.
2) Dokumentasi untuk penelitian,keuangan, hukum dan etika, hal ini juga menyediakan:
4
• Bukti aplikasi standar praktik keperawatan
• Sumber informasi statistik untuk standar dan riset keperawatan
• Pengurangan biaya informasi
• sumber informasi untuk data yang harus dimasukan
• Komunikasi konsep resikotindakan keperawatan informasi untuk mahasiswa
• Persepsi hak klien
• Dokumentasi untuk tenaga profesional dan tanggung jawab etik dan mempertahankan
kerahasiaan informasi klien
• Suatu data keuangan yang sesuai
• Data perencanaan pelayanankesehatan dimasa akan datang
a.Hukum
Semua catatan informasi tentang pasien merupakan dokumentasi resmi dan bernilai hukum.
Bila terjadi suatu masalah yg berhubungan dgn profesi keperawatan dimana perawat sebagai
pengguna jasa, maka dokumentasi diperlukan sewaktu-waktu.Dokumentasi tersebut dapat
digunakan sebagai barang bukti di pengadilan.
Pencatatan data pasien yangg lengkap dan akurat akan memberi kemudahan bagi perawat
dalam membantu menyelesaikan masalah pasien. Dan untuk mengetahui sejauh mana
kesehatan pasien dapat teratasi dan seberapa jauh masalah baru dapat diidentifikasi dan
dimonitor melalui catatan yg akurat.
c. Komunikasi
Dokumentasi keadaan pasien merupakan alat perekam terhadap masalah yang berkaitan
dengan pasien. Perawat atau tenaga kesehatan lain akan dapat melihat catatan yang ada dan
sebagai alat komunikasi yang dijadikan pedoman dalam memberikan asuhan keperawatan
(Nursalam, 2002)
D.Keuangan
5
Dokumentasi dapat bernilai keuangan. Semua tindakan keperawatan yang belum, sedang dan
telah diberikan dicatat dengan lengkap yang dapat dipergunakan sebagai acuan atau
pertimbangan dalam biaya keperawatan bagi pasien (Nursalam, 2002)
e. Pendidikan
F.Penelitian
Data yang terdapat didalamnya mengandung informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan
atau objek riset dan pengembangan profesi keperawatan.
g.Akreditasi
Melalui dokumentasi keperawatan akan dapat dilihat sejauh mana peran dan fungsi perawat
dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien. Dengan demikian akan dapat diambil
keputusan tingkat keberhasilan pemberian asuhan keperawatan yang diberikan, pembinaan
dan pengembangan lebih lanjut. Hal ini selain bermanfaat bagi peningkatan mutu sendiri,
juga bagi individu perawat dalam mencapai tingkat kepangkatan yang lebih tinggi
6
8. Pencatatan dalam dokumentasi harus akurat, benar, lengkap, jelas, praktis, mudah
dibaca atau ditulis menggunakan tinta.
9. Tindakan dokumentasi dilakukan oleh pihak yang melakukan tindakan pelayanan atau
yang mengobservasi secara langsung pada klien.
10. Sifat dokumentasi keperawatan bersifat rahasia dan disimpan dengan aman.
Menurut Lynda Juall Carpenito, prinsip dokumentasi keperawatan terdiri atas tiga hal, yaitu:
1. Brivety (Ringkas)
Prinsip ringkas atau brivety ini berlaku untuk segala bentuk dokumentasi keperawatan, meski
ringkas namun harus tetap mempunyai makna yang jelas serta akurat.
2. Legibility (Keterbacaan)
Prinsip dokumentasi keperawatan harus mudah untuk dibaca serta dipahami oleh semua
pihak khususnya perawatan dan tenaga kesehatan lainnya yang terlibat dalam proses
pendokumentasian. Prinsip keterbacaan atau legibility dalam dokumentasi keperawatan harus
memperhatikan istilah-istilah asing untuk kemudian pahami bersama-sama.
3. Accuracy (Akurat)
Dibutuhkan ketelitian dalam melakukan dokumentasi keperawatan, pasalnya segala hal yang
berkaitan dengan klien harus benar-benar sesuai dengan data atau informasi sesungguhnya.
Beberapa data atau informasi yang harus akurat dalam pendokumentasian keperawatan
mengenai klien seperti identitas, hasil lab, data pemeriksaan fisik, dan sebagainya harus
sesuai dengan fakta. Selain itu, pencatatan atau dokumentasi yang paling penting lainnya
adalah dalam urusan pemberian obat oleh perawat kepada klien. Tidak boleh lupa dan salah
tulis.
Pembahasan Model pemberian asuhan keperawatan perlu disesuaikan dengan kondisi dan
kebutuhan pasien yang sampai saat ini terdiri dari enam model yang meliputi:
7
SOR (Source-Oriented Record), POR (Problem Oriented Record), Progress Notes, CBE
(Charting By Exception), PIE (Problems Intervention and Evaluation), Focus (Process
Oriented System), (Marquis & Huston, 2012; Blais, Hayes, Kozier, & Erb, 2007; Tomey,
2009). Masing-masing model pemberian asuhan keperawatan mempunyai keuntungan dan
kerugiannya.
Kerugian :
8
2. POR (Problem – Oriented Record)
Model Pendokumentasian keperawatan menggunakan model problem oriented record
(POR) lebih mudah diterapkan karena model ini memusatkan data tentang klien dan
didokumentasikan dan disusun menurut masalah klien. Sistem dokumentasi jenis ini
mengintegrasikan semua data mengenai masalah yang dikumpulkan oleh dokter,
perawat atau tenaga kesehatan lain yang terlibat dalam pemberian layanan kepada
klien. Pendokumentasian keperawatan menggunakan model POR mempunyai
keuntungan yang dikemukakan oleh Damayanti (2010), bahwa penggunaan model
POR mempunyai metode logis untuk melakukan analisis dan pemecahan masalah,
memungkinkan komunikasi yang lebih efektif, terdiri atas pembahasan singkat
tentang setiap masalah yang ada dalam daftar masalah dan bagaimana masalah
tersebut berakhir, apakah berhasil atau tidak berhasil diselesaikan.
Model Pendokumentasian keperawatan menggunakan model problem oriented record
(POR) lebih mudah diterapkan karena model ini memusatkan data tentang klien dan
didokumentasikan dan disusun menurut masalah klien. Sistem dokumentasi jenis ini
mengintegrasikan semua data mengenai masalah yang dikumpulkan oleh dokter,
perawat atau tenaga kesehatan lain yang terlibat dalam pemberian layanan kepada
klien.
3. OGRESS NOTES
Model dokumentasi yang berorientasi pada perkembangan dan kemajuan klien, jenis
catatan yang dapat digunakan dalam progress notes yaitu: Catatan perawatan
biasanya di tulis tiap 24 jam, Catatan pemulangan dan ringkasan rujukan.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
11
DAFTAR PUSTAKA
Iyer, Patricia W., & Camp, Nancy H. 2015.Dokumentasi keperawatan: suatu pendekatan proses
keperawatan. Edisi III.Jakarta: Penerbit EGC
12