MAKALAH
DOSEN PEMBIMBING
DISUSUN OLEH
Kelompok 7
TA 2019/2020
2
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbilalamin, Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT dan
segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik,
serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “PRINSIP DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN’’.
Dalam penyusunan makalah ini penulis sangat menyadari bahwa masih banyaknya
terdapat kekurangan dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan, pengalaman serta kehilafan
yang penulis miliki. Maka dari itu, dengan ikhlas penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat mendidik dan membangun dari semua pihak demi kesempurnaan penyusunan makalah
ini dimasa yang akan datang.
Penyusunan makalah ini tidak akan terlaksana dengan baik tanpa bantuan, bimbingan
serta saran dari berbagai pihak. Untuk itulah pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak
terima kasih yang tak terhingga.
Semoga Allah SWT membalas dan selalu melimpahkan rahmat serta hidayahnya atas
bantuan yang telah diberikan kepada penulis dalam penyusunan makalah ini, akhirnya semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembangunan ilmu pendidikan dan ilmu keperawatan serta
bagi kita semua, Amin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
A. Kesimpulan ........................................................................................ 20
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebuah tim kesehatan sejatinya harus memiliki seluruh informasi yang sama tentang
pasien yang sedang merka rawat. Selain informasi, para perawat ini juga harus mengetahui apa
saja yang sudah dilakukan oleh masing-masing perawat dalam sebuah proses keperawatan itu.
Masing- masing anggota tim harus mengetahui rencana keperawatan selanjutnya, serta apa saja
yang harus dilkukan jika ada hal-hal tang tidak diinginkan terjadi. Untuk memenuhi hal itu,
harus ada dokumentasi tercatat dari setiap hal yang sudah atau akan dilakukan dalam sebuah
proses keperawatan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dokumentasi keperawatan?.
2. Apa tujuan,prinsip dan manfaat dokumentasi keperawatan?.
3. Bagaimana pendekatan model dokumentasi keperawatan?.
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dokumentasi keperawatan
2. Untuk mengetahui tujuan,prinsip dan manfaat dokumentasi keperawatan
3. Untuk mengetahui pendekatan model dokumentasi keperawatan
1
BAB II
PEMBAHSAN
a. Suatu dokumen atau catatan yang berisi data tentang keadaan pasien yang dilihat
tidak saja dari tingkat kesakitan, akan tetapi juga dilihat dari jenis, kualitas dan
kuantitas dari layanan yang telah diberikan perawat dalam memenuhi kebutuhan
pasien (Ali, 2010).
b. Rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat dimulai dari proses pengkajian,
diagnosa keperawatan, rencana tindakan, tindakan keperawatan dan evaluasi yang
dicatat baik berupa elektronik maupun manual serta dapat dipertanggungjawabkan
oleh perawat.
3
a. Sebagai sarana komunikasi.
b. Sebagai tanggungjawab dan tanggunggugat.
c. Sebagai informasi statistik.
d. Sebagai sarana pendidikan.
e. Sebagai sumber data penelitian.
f. Sebagai jaminan kualitas pelayanan kesehatan.
g. Sebagai sumber data perencanaan asuhan keperawatan berkelanjutan.
1. Brevity
Dalam melakukan pendokumentasian setiap petugas/perawat harus brevity, Brevity
sendiri adalah ringkas, jadi kita dalam mencatat isi dokumentasi keperawatan harus
ringkas dan tidak perlu memasukan kata;kata atau kalimat yang tidak penting dan
mempunyai makna yang tidak sesuai.
2. Legidibility
Legidibility yaitu dimana dalam penulisan/pencatatan dokumentasi keperawatan harus
mudah dibaca dan di pahami oleh perawat lain atau profesi lain yang ikut dalam
proses pendokumentasian.
3. Accuracy
Accuracy adalah sesuai dengan data yang ada pada klien. Jadi kita harus memasukan
data pada dokementasi keperawatan harus benar dan sesuai dengan data baik identitas,
laboratorium dan radiologi pada setiap klien. Ini adalah aspek yang sangat vital dan
tidak boleh salah atau tertukar dengan klien lain.
Kemudian, setelah tiga aspek penting ini kita pegang dan selalu kita ingat, kita harus
tau bahwa dokumentasi memiliki prinsip-prinsip yang lebih jelas dan lebih detail. Prinsip-
prinsip itu antara lain.
4
1. Dokumen adalah bagian integral dari asuhan keperawatan
Dalam sebuah proses keperawatan, pencatatan adalah bagian yang penting, dan
tidak terpisahkan dari seluruh proses. Oleh karena itu, kerangka kerja dari dokumentasi
keperawatan, didasarkan pada kerangka kerja proses keperawatan. Seluruh alur kerja
proses pencatatan, didasarkan pada alur kerja proses keperawatan. Jika yang satu tidak
sempurna, maka yang lain pun turut tidak sempurna.
Dokumen yang merupakan bagian integral dari proses keperawatan harus berisi
sebuah gambaran yang sistematis dan terstruktur tentang seluruh proses keperawatan.
Dokumen ini uga hasrus menggambarkan bagaimana perkembangan status pasien dari
waktu ke waktu. Terutama pada perkembangan kesehatan si pasien itu sendiri.
Selain kode-kode yang berupa kerangka kerja tulisan, dokumentasi keperawatan juga
harus memiliki konsistn dalam penyebutan istilah khusu dalam dunia keperawatan,
termasuk singkatan, juga hal lain yang sangat spesifik dalam dunia keperawatan ataupun
kesehatan. Konsistensi istilah akan memudahkan setiap orang yang membaca catatan,
hingga akhirnya pembaca paham tentang apa yang ditulis atau dibicarakan dalam
dokumentasi tersebut.
5
3. Ada formad kusus dalam praktik dokumentasi
Dalam sebuah praktek dokumentasi keperawatan sebaiknya ada sebuah format
khusus yang dapat yang dapat memberikan kerangka kerja untuk melakukan teknis
pendokumentasian . formad kusus ini dapat memberikan semacam panduan, atau
guidelines bagi para tenaga keperawatan, untuk melakukan kegiatan dokumentasi.
Format ini dibuat dan ditentukan bersama, sehingga menjadi konvensi terstandarisasi.
Standar tersebut harus juga sesuai dengan standar-standar internasional yang sudah
diakreditasi oleh lembaga terpecaya, seperti dinas kesehatan ,serta JCI. Dengan formad
yang sesuai standar internasional, para petugas keperawatan memiliki kesempatan untuk
belajar serta meningkatkan kemampuan administrasi serta praktek keperawatannya.
Dengan formad yang sama, tiap petugas keperawatan tidak mengalami kebingungan saat
harus melakukan proses dokumentasi. Itu terjadi karna pola dan struktur nya familiar,
serta mereka sudah memahami apa yang sudah dicatat di situ.
Formad dalam pendokumentasi keperawatan seharusnya dibuat dengan susunan
yang mudah dipahami, serta fungsional. Fungsional artinya mengikuti fungsi-fungsi
yang ada dalam proses keperawatan. Formad yang fungsional ini dapat membuat
pendokumentasi keperawatan menjadi benar-benar menunjang penyelenggaraan proses
asuhan keperawatan yang berkualitas. Sehingga, pada akhirnya bermanfaat bagi
kesembuhan pasien atau klien keperawatan. Untuk melihat berbagai bentuk dan ragam
formad dalam dokumentasi keperawatan, para siswa keperawatan atau praktik
keperawatan dapat meliatnya dari jenis atau tipe pendokumentasian.
6
Pembuatan catatan secara kronologis dapat menunjukkan gambaran suatu kejadian
secara lengkap,jika urutan penulisan disesuaikan dengan cara dan tipe pendokumentasian
Selain konsisten, penulisan singkatan pun harus di hindari dari singkatan yang
memiliki banyak arti. Pemilihan penulisan singkatan harus spesifik dan sebaiknya hanya
memiliki satu arti, namun jika kesamaan itu tidak bisa di hindari , maka sebaiknya
penulisan singkatan yang memiliki arti lebih dari satu, diberi penanda dan keterangan
pada awal penulisan, agara setiap orang yang membaca memahami hal tersebut. Ini
mengapa sebelum menuliskan singkatan, seluruh tim keperawatan perlu berkumpul dan
menyepakati sejumlah keputusan bersama berdasarkan kebijaksanaan dari institusi
setempat.
Namu bila ada sesuatu hal yang tidak diingikan terjadi, sehingga membuat
pencatatan dokumentasi keperawatan menjadi terlambat, maka petugas keperawatan
yang bertugas pada periode itu harus tetap mencatat pada periode berikutnya. Namun,
7
pencatatan harus disertai dengan alasan mengapa pencatatan terlambat untuk dilakukan.
Pada keadaan seperti ini, pencatatan tersebut harus disertai keterangan waktu yang detail,
seperti tanggal pelaksanaan serta jam pendokumentasian.
8
catatan erat hubungannya dengan tanggung jawab serta tanggung gugat dari si empunya
catatan.
Berhubungan dengan inisial dari si pembuat catatan, maka perlu dibuat semacam
daftar standarisasi inisial masing-masing individu, agar lebih mudah melakukan
identifikasi dari tiap petugas yang berkepentingan dalam proses asuhan keperawatan.
Sebagai catatan, sistematika dan mekanisme dari dokumentasi keperawatan ini
harus secara regular diperbarui, agar tidak tertinggal dari informasi terbaru dalam dunia
kesehatan. Terlebih saat ini, memasuki era dimana teknologi keperawatan serta
kesehatan semakin berkembang pesat.
10. Dokumentasi hanya dibuat oleh petugas keperawatan yang bertugas saat itu
Dokumentasi keperawatan tidak bisa dibuat oleh pihak lain yang tidak ada di
tempat kejadian proses keperawatan. Catatan dalam dokumentasi keperawatan harus
dibuat langsung oleh seseorang yang melakukan observasi langsung. Oleh karena itu,
para petugas keperawatan harus benar-benar diingatkan terus-menerus, bahwa proses
pencatatan adalah proses yang amat penting dan tidak dapat dianggap remeh. Catatan
yang dibuat dengan mengada-ada, tidak lengkap dan tidak sistematis, juga akan
merugikan si petugas keperawatan itu sendiri. Hal paling bururk yang dapat terjadi
adalah, seluruh prosese asuhan keperawatan akan berjalan tidak maksimal, karena
adanya ketidak sinkronan pada rangkaian-rangkaian dokumentasi. Tindakan tersebut
merupakan bentuk pertanggungjawaban dan pertanggunggugatan terhadap tindakan
asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat yang bersangkuta.
Tanda Tangan
Sumber : P : perawat
D : dokter
F : fisioterapi
G : ahli gigi
11
3) Memerlukan pengkajian data dari beberapa sumber untuk
menentukan masalah dan intervensi yang akan diberikan kepada
klien.
4) Perkembangan klien sulit dipantau.
a) Data dasar
Data dasar merupakan kumpulan informasi tentang klien yang berisi semua
informasi-informasi yang telah dikaji dari klien sejak pertama kali masuk
Rumah Sakit. Data dasar ini meliputi: riwayat klien tentang keadaan umum
klien, riwayat keluarga, keadaan penyakit yang dialami pasien, tindakan
keperawatan yang pernah diberikan, pemeriksaan fisik, dan data-data penunjang
(laboratorium dan diagnostik).
b) Daftar masalah
Daftar masalah merupakan hasil penafsiran dari data dasar atau hasil analisis
dari perubahan data. Daftar ini mencerminkan keadaan atau nilai yang tidak
normal dari data yang didapat dengan menggunakan urutan prioritas yang
dituliskan ke dalam daftar masalah dan diberikan pada setiap pergantian shift.
1 1. (perawat yang
mengidentifikasi
masalah klien)
12
d) Daftar rencana awal asuhan keperawatan
Daftar rencana awal merupakan rencana yang dapat dikembangkan secara
spesifik untuk setiap masalah.Daftar rencana awal asuhan keperawatan terdiri
dari tiga komponen,yaitu:
1) Pemeriksaan diagnostik.
2) Manajemen kasus atau disebut juga usulan terapi (pengobatan, kegiatan
yang tidak boleh dilakukan, diet, penanganan khususdan observasi yang
harus dilakukan).
3) Pendidikan kesehatan (sebagai tujuan jangka panjang).
e) Catatan perkembangan
Catatan perkembangan merupakan catatan tentang perkembangan dari keadaan
klien yang didasarkan pada setiap masalah yang ditemukan pada klien. Revisi
atau pembaharuan rencana dan tindakan mengikuti perubahan dari keadaan
klien. Catatan perkembangan ini berisi perkembangan atau kemajuan dari
setiap masalah kesehatan klien.Catatan perkembangan dapat digunakan dalam
bentuk:
1) SOAP, yaitu Subjective (data subjektif), Objective (data objektif),
Analisist(analisa), Planning (perencanaan).
2) SOAPIER, yaitu Subjective (data subjektif), Objective (data objektif),
Analisist(analisa), Planning (perencanaan), Implementation
(implementasi atau tindakan), Evaluation(evaluasi), dan Reassessment
(penaksiran/ peninjauan kembali/ pengkajian ulang)
3) PIE, yaitu : Problem (masalah), Intervention rencana tindakan),
Evaluation (evaluasi)
a) Catatan perawatan
Catatan perawat biasanya ditulis tiap 24 jam, yang meliputi:
1) Pengkajian satu orang atau lebih tenaga keperawatan tentang keadaan
klien
2) Asuhan keperawatan yang bersifat mandiri.
3) Asuhan keperawatan yang bersifat pendelegasian.
4) Evaluasi keberhasilan setiap asuhan keperawatan.
5) Tindakan yang dilakukan Dokter, yang mempengaruhi asuhan
keperawatan.
6) Kunjungan berbagai anggota tim kesehatan.
15
2) Daftar diagnosis keperawatan ditulis ketika klien pertama kali masuk
Rumah sakit dan menyediakan daftar isian untuk semua diagnosis
keperawatan.
3) Ringkasan pulang klien ditulis untuk setiap diagnosis.
4) SOAPIER digunakan sebagai catatan respon klien terhadap intervensi
yang akan diberikan kepada klien .
5) Data diagnosis keperawatan dan rencana tindakan dapat dikembangkan.
1) Dimulai dari pengkajian ketika pertama kali klien masuk ke Rumah sakit,
diikuti dengan pelaksanaan pengkajian sistem tubuh pada setiap pergantian
dinas.
2) Data masalah dipergunakan untuk asuhan keperawatan dalam waktu yang
lama dan juga untuk masalah yang kronis.
3) Intervensi yang dilaksanakan dan rutin, didokumentasi dalam flow sheet.
4) Catatan perkembangan digunakan untuk intervensi yang spesifik.
5) Masalah yang ditemukan pada klien, dibuat dengan simbol “P (problem)”.
6) Intervensi terhadap penyelesaian masalah, biasanya dibuat dengan simbol
“ I (intervention)”.
7) Keadaan klien sebagai pengaruh dari intervensi, dibuat denga simbol “E
(evaluation)”.
8) Setiap masalah yang diidentifikasi harus dievaluasi minimal 8 jam.
Pendokumentasian
Tanggal Jam
(Remarks)
16
............ .......... P# 1.................
............ ..........
I# 1.................
............ ..........
............ .......... 2..................
E# S................
O................
A................
P.................
Catatan
Tanggal/Waktu/ Tanda Diagnosis
Perkembangan
Tangan Keperawatan
(DAE)
Tanggal : 1.............
Data :
Action :
Evaluation :
Tanda Tangan
b) Keuntungan Sistem dokumentasi core adalah:
18
1) Memfasilitsi dokumentasi untuk seluruh komponen proses keperawatan.
2) Format DAE membentuk suatu pemecahan masalah.
3) DAE mengembangkan dokumentasi yang lebih efisien.
a. Pengkajian
a) Mengumpulkan Data
b) Validasi data
c) Organisasi data
d) Mencatat data
Pada tahap ini perawat dituntut tidak hanya megumpulkan informasi tentang
keadaan pasien, melainkan juga mengenai institusi (rumah sakit/puskesmas), tenaga
keperawatan, administrasi dan bagian keuangan yang akan mempengaruhi fungsi
organisasi keperawatan secara keseluruhan.
Pada tahap ini harus mampu mempertahankan level yang tinggi bagi efisiensi
salah satu bagian dengan cara menggunakan ukuran pengawasan untuk
mengidentifikasikan masalah dengan segera, dan setelah mereka terbentuk kemudian
dievaluasi apakah rencana tersebut perlu diubah atau prestasi yang perlu dikoreksi.
b. Diagnosa Keperawatan
a) Analisa data
b) Identifikasdi masdalah
c) Formulasi diagnosa
c. Perencanaan / Intervensi
a) Prioritas Masalah
b) Menentukan tujuan
c) Memilih strategi keperawatan
d) Mengembangkan rencana keperawatan
19
kebijaksanaan dan prosedur operasional untuk mencapai visidan misi yang telah
ditetapkan.
d. Pelaksanaan / implementasi
a) Melaksanakan intervensi keperawatan
b) Mendokumentasikan asuhan keperawatan
c) Memberikan laporan secara verbal
d) Mempertahankan rencana asuhan
e. Evaluasi
a) Mengidentifikasikan kriteria hasil
b) Mengevaluasi pencapaian tujuan
c) Memodifikasi rencana keperawatan
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebagai seorang calon tenaga medis khususnya dalam bidang keperawatan
Dokumentasi Keperawatan sangatlah harus diperhatikan. Dokumentasi keperawatan.
Dalam pendokumentasian keperawatan terdiri dari beberapa macam model, yaitu:
a) Model dokumentasi SOR (source-oriented-record).
b) Model dokumentasi POR (problem-oriented-record).
c) Model dokumentasi POR (progress-oriented-record).
d) Model dokumentasi CBE (charting by exeption
e) Model dokumentasi PIE (problem-intervention-evaluation).
f) Model dokumentasi POS (process-oriented-system
g) Sistem dokumentasi Core.
Oleh karena itu kita sebagai tenaga medis khususnya dibidang keperawatan diharapkan
mengerti serta tau dalam pembuatan dan pentingnya Dokumentasi keperawatan.
21
DAFTAR PUSTAKA
22