Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)


STIMULASI PERSEPSI : HARGA DIRI RENDAH
DI WISMA SETYAWATI RSJ. PROF. DR. SOEROJO MAGELANG

I. Topik
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Stimulasi Persepsi Pada Klien Harga Diri
Rendah : Melatih Menyapu Di Wisma Setyawati RSJ. Prof. Dr. Soerojo
Magelang.

II. Tujuan
A. Tujuan Umum
Klien mampu meningkatkan harga diri
B. Tujuan Khusus
1. Klien mengetahui pengertian menyapu
2. Klien mampu menyebutkan tujuan menyapu
3. Klien mengetahui alat untuk menyapu
4. Klien mengetahui cara menyapu dengan benar
5. Klien mampu memperagakan cara menyapu

III. Latar Belakang


Gangguan jiwa adalah suatu perubahan pada fungsi yang menyebabkan
adanya gangguan pada fungsi jiwa, yang menimbulkan penerita pada individu dan
atau hambatan dalam melaksanakan peransosial (Yusuf, 2015). Penyebab
gangguan jiwa bermacam-macam yaitu merasa dirinya tidak berguna, merasa
tidak sukses dalam karier, dan merasa tidak dapat memenuhi apa yang menjadi
keutuhannya, sehingga dapat menimbulkan harga diri rendah pada seseorang
(Prabowo Eko, 2014).
Harga diri rendah merupakan komponen konsep diri. Harga diri merupakan
perasaaan yang berasal dari penerimaan diri sendiri tanpa syarat walaupun
melakukan kesalahan, kekalahan, kegagalan, tetap merasa penting dan berharga.
Pada pasien dengan gangguan jiwa dengan kasus gangguan harga diri sulit
menerima diri sendiri dan menjalin hubungan personal dengan orang lain. Bila
situasi ini tidak ditangani dengan baik maka akan muncul harga diri rendah yang
sangat kronis (Prabowo Eko, 2014).
Oleh karena itu, penggunaan kelompok dalam praktek keperawatan jiwa
memberikan dampak positif dalam upaya pencegahan, pengobatan atau terapi
serta pemulihan kesehatan seseorang. Meningkatnya penggunaan kelompok
terapeutik, modalitas merupakan bagian dan memberikan hasil yang positif
terhadap perubahan perilaku pasien atau klien, dan meningkatkan perilaku adaptif
dan mengurangi perilaku maladaptif. Terapi aktifitas kelompok sering digunakan
dalam praktek kesehatan jiwa, bahkan saat ini terapi aktifitas kelompok
merupakan hal yang penting dari keterampilan terapeutik dalam keperawatan.
Terapi kelompok telah diterima profesi kesehatan.
Dari hasil jumlah keseluruhan pasien terdapat 30% pasien dengan perilaku
Harga Diri Rendah, oleh karena itu diperlukan Terapi Aktifitas Kelompok (TAK).

IV. Proses Seleksi


Seleksi akan dilakukan satu hari sebelum pelaksanaan Terapi Aktifitas Kelompok
(TAK)
A. Tahapan Seleksi
1. Dengan menyeleksi calon peserta
2. Wawancara dengan calon peserta
3. Diskusi dengan perawat penanggung jawab klien
B. Kriteria Calon Peserta
1. Klien tidak mengalami gangguan fisik atau perilaku agresif (mengamuk)
2. Klien bersedia mengikuti TAK
3. Klien dengan harga diri rendah
4. Klien dapat diajak kerja sama (kooperatif)
C. Daftar Calon Peserta Terapi Aktifitas Kelompok
1.
2.
3.
4.
5.
V. Jadwal Kegiatan
A. Tempat pelaksanaan TAK
TAK dilaksanakan di Wisma Setyawati RSJ. Prof. Dr. Soerojo Magelang.
B. Lama pelaksanaan TAK
TAK dilaksanakan selama 45 menit.
C. Waktu pelaksanaan TAK
TAK dilaksanakan pada tanggal 13 Februari 2018, pukul 10.00 – 10.45 WIB.

VI. Metode
A. Diskusi
B. Demonstrasi

VII. Media dan Alat


A. Peralatan menyapu

VIII. Pengorganisasian TAK


Terapis
A. Leader : Chintya Intansari
Peran dan fungsi
1. Memimpin jalannya acara terapi aktifitas kelompok dari awal sampai akhir
2. Memperkenalkan anggota terapi aktifitas kelompok
3. Menetapkan jalannya tata tertib
4. Menjelaskan tujuan diskusi
5. Dapat mengambil keputusan dengan menyimpulkan hasil diskusi pada
kelompok terapi diskusi tersebut
6. Kontrak waktu
7. Menyimpulkan hasil kegiatan
8. Menutup acara
B. Co Leader : Siti Kholifah
Peran dan fungsi
1. Mendampingi leader jika terjadi blocking
2. Mengoreksi dan mengingatkan leader jika terjadi kesalahan
3. Bersama leader memecahkan penyelesaian masalah
C. Observer : Halimatun Rohliyah
Peran dan fungsi
1. Mengobservasi persiapan dan pelaksanaan TAK dari awal sampai akhir
2. Mencatat semua aktifitas kelompok
3. Mengobservasi perilaku klien
4. Mencatat kemampuan klien
5. Menilai jalannya terapi aktifitas kelompok
D. Fasilitator : Ida Ayu D.K dan Siti Rohimah
Peran dan fungsi
1. Membantu klien meluruskan dan menjelaskan tugas yang harus dilakukan
2. Mendampingi peserta TAK
3. Memotivasi klien untuk aktif dalam kelompok
4. Menjadi contoh bagi klien selama kegiatan
E. Setting tempat

4
1

2
1

2 3
3

Keterangan :
: Leader
: Co. Leader

: Fasilitator

: Observer

: Klien
F. Proses TAK
1. Persiapan
a. Memilih klien Harga Diri Rendah yang sudah kooperatif
b. Memuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapis kepada klien
2) Perkenalkan nama dan panggilan terapis
3) Menanyakan nama dan panggilan semua klien
b. Evaluasi / validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini
2) Menanyakan masalah yang dirasakan
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu berlatih menyapu
secara berkelompok
2) Terapis menjelaskan aturan main berikut :
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta
izin kepada terapis
 Lama kegiatan + 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahap Kerja
a. Setelah perawat menjelaskan terapi aktifitas kelompok yang akan
dilakukan, perawat menanyakan pada klien tentang kemampuannya
menyapu.
b. Perawat memberikan kesempatan kepada salah satu klien untuk
menjelaskan dan memperagakan cara menyapu sesuai kemampuannya.
c. Perawat menjelaskan cara menyapu yang benar, yaitu mengumpulkan
kotoran dari pinggir ke tengah dan diambil dengan serok sampah,
kemudian memperagakan cara menyapu yang telah dijelaskan.
d. Perawat memberikan kesempatan pada semua klien secara bersamaan
untuk menyapu lantai, perawat mengarahkan klien yang kurang dapat
menyapu dengan benar.
e. Berikan pujian atas kemampuan klien dalam memperagakan menyapu
dengan benar. Dengan mengatakan “bagus”.
f. Sarankan klien untuk mencatat kemampuannya menyapu dalam jadwal
kegiatan sehari-hari.
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1) Perawat menanyakan perasaan klien setelah mengikuti terapi
aktifitas kelompok (TAK)
2) Perawat memberikan pujian atas keberhasilan kelompok dengan
mengucapkan kata “bagus”
b. Tindak lanjut
1) Menganjurkan klien untuk melatih kemampuan menyapu dan
mendiskusikan dengan klien lain atau perawat lain
2) Membuat jadwal menata tempat tidur
c. Kontrak yang akan datang
1) Bersama dengan klien membuat rencana untuk terapi aktifitas
kelompok (TAK) selanjutnya : mengepel
2) Bersama klien menentukan waktu dan tempat terapi aktifitas
kelompok (TAK) yang akan datang

IX. Evaluasi
A. Evaluasi Struktur
1. Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal sampai akhir
2. Leader mampu memimpin acara
3. Fasilitator mampu memfasilitasi peserta dalam kegiatan
4. Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung
jawab dalam antisipasi masalah
5. Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada
kelompok yang berfungsi sebagai evaluator kelompok
6. Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir
B. Evaluasi Proses
Akan dinilai dan dilakukan selama proses TAK berlangsung yang meliputi :
1. Keaktifan
2. Kerja sama
3. Kedisiplinan
4. Kreatifitas
C. Evaluasi Akhir
Dimulai pada fase kerja diharapkan 75% dari kelompok mampu :
1. Klien mengetahui pengertian menyapu
2. Klien mampu menyebutkan tujuan menyapu
3. Klien mengetahui alat untuk menyapu
4. Klien mengetahui cara menyapu
5. Klien mampu memperagakan menyapu

X. Antisipasi Masalah
A. Penanganan klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok :
1. Memanggil klien
2. Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab sapaan
perawat atau klien yang lain
B. Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit :
1. Panggil nama klien
2. Tanya alasan klien meninggalkan permainan
3. Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan pada
klien bahwa klien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu klien
boleh kembali lagi
C. Bila ada klien lain ingin ikut
1. Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada klien yang telah
dipilih
2. Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin dapat
diikuti oleh klien tersebut
3. Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi
peran pada permainan tersebut
Sesi 1 : TAK Stimulasi Persepsi Harga Diri Rendah
Kemampuan Menyapu

Nama Proses Hasil


Tgl Topik Leader Observer
Pasien Aktif Kerjasama Disiplin Kreatifitas Keeratan Total Tujuan Alat Cara
Memegang
sapu dengan
benar
Cara menyapu
dengan benar
Arah menyapu
dengan benar
Tingkat
kebersihan
setelah disapu
Menyebutkan
pengertian
menyapu

Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan menyapu. Beri tanda () jika klien mampu dan tanda (X) jika klien tidak mampu
3. Nilai 3 tanpa bantuan
4. Nilai 2 dengan bantuan
5. Nilai 1 positif
DAFTAR PUSTAKA

Prabowo Eko. (2014). Asuhan Keperawatan Jiwa. Jogjakarta : Nuha Medika.


Yusuf. (2015). Buku Ajaran Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : Jagakarsa.

Anda mungkin juga menyukai