ROHLIANA SELVIA
NIM. P07120117090
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Dewan Penguji
Penguji Ketua Penguji Anggota I Penguji Anggota II
A’an Dwi Sentana, M.Kep. Dewi Purnamawati, M.Kep. Ni Putu Sumartini, M.Kep.
NIP. 197303202002121001 NIP. 197108071998032003 NIP.197905132002122001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Keperawatan,
RUSMINI, S.Kep.Ns., MM
NIP. 197010161989032001
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
tepat pada waktunya. Pembuatan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini merupakan
Kemenkes Mataram. Penyelesaian Proposal Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas
dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu pelaksanaan penulisan
iv
5. Ibu Ni Putu Sumartini M.Kep. selaku Pembimbing Pendamping yang telah
6. Bapak A’an Dwi Sentana M,Kep selaku penguji pertama yang telah
memberikan kritik dan saran dalam penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah
ini.
penulis.
8. Kedua orang tua Ibu dan Bapak tersayang, kakak dan semua keluarga terima
penulis bisa tetap semangat dan terus maju dalam penyusunan Proposal Karya
Penulis menyadari bahawa Proposal Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak
kekurangannya, oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat
Tulis Ilmiah ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan bagi penulis dan para
Penulis
v
DAFTAR ISI
vi
5. Evaluasi Keperawatan............................................................... 26
C. Terapi Senam Hipertensi .......................................................... 27
1. Pengertian ................................................................................. 27
2. Jenis Senam Hipertensi ............................................................ 27
3. Manfaat Senam Hipertensi ....................................................... 28
4. Tehnik Prosedur Senam Hipertensi .......................................... 28
BAB III METODOLOGI STUDI KASUS
A. Rancangan Studi Kasus ................................................................. 31
B. Subjek Studi kasus ......................................................................... 31
1. Kriteria inklusif ........................................................................ 31
2. Kriteria eksklusi ....................................................................... 32
C. Fokus Studi .................................................................................... 32
D. Definisi Operasional....................................................................... 32
E. Instrumen Studi Kasus ................................................................... 33
vii
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
utama kita semua, tidak hanya di Indonesia tapi di dunia, karena hipertensi ini
merupakan salah satu faktor risiko penyakit seperti jantung, gagal ginjal,
diabetes, stroke. Hipertensi disebut sebagai The Silent killer karena sering
hipertensi dan baru diketahui setelah terjadi komplikasi (Kemenkes RI, 2019).
2017).
setiap tahunnya, diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 miliar orang yang
terkena hipertensi, dan diperkirakan setiap tahunnya 9,4 juta orang meninggal
1
2
hasil pengukuran pada penduduk usia 18 tahun ke atas sebesar 34,1 persen,
(22,2%). Hipertensi terjadi pada kelompok umur 35-44 tahun (31,6%), umur
45-54 tahun (45,3%), umur 55-64 tahun (55,2%), umur 65-74(63,2%), umur
hipertensi dan 13,3% orang yang terdiagnosis hipertensi tidak minum obat
serta 32,3% tidak rutin minum obat. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian
hipertensi di provinsi NTB sebesar 7,19% dan angka nasional 8,36%, Double
menjadi beban utama penyakit sejak tahun 2017 yang ditunjukkan dengan
Menular (PM) dan cedera. Jumlah estimasi penderita hipertensi berusia lebih
sebanyak 32.802 jiwa, Dompu sebanyak 14.977 jiwa, Bima sebanyak 34.453
3
jiwa, Sumbawa Barat sebanyak 8.891 jiwa, Lombok Utara sebanyak 19.216
jiwa, Kota Mataram sebanyak 37.190 jiwa, dan Kota Bima sebanyak 11.633
jiwa. Berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi NTB tahun 2018 Lombok Timur
Bedasarkan Profil Dinas Kesehatan tahun 2018. Pada tahun 2018 jumlah
dilakukan minggu sekali pada hari sabtu dan diwilayah Puskesmas Kediri
pemegang program senam hipertensi digunakan senam anti stroke yang ada di
banyak pasien hipertensi tidak terkontrol tekanan darah dan selesai senam
Menurut Jubaid ada beberapa perubahan fisik pada lansia yang dapat
penyakit yang biasa menimpa para lansia antara lain hipertensi, diabetes
masalah kesehatan tersebut yang sering menimpa lansia yaitu hipertensi yang
bisa menjadi awitan dari berbagai masalah kardiovaskuler lainnya yang lebih
obat bisa dilakukan dengan pemberian obat anti hipertensi, sedangkan untuk
terapi tanpa obat bisa dilakukan dengan berolahraga secara teratur, dari
berbagai macam olahraga yang ada, salah satu olahraga yang dapat dilakukan
untuk meningkatkan aliran darah dan pasokan oksigen kedalam otot-otot dan
mengatakan dengan senam atau berolah raga kebutuhan oksigen dalam sel
5
Kediri”
B. Rumusan Masalah
Kediri?
a. Tujuan Umum
Puskesmas Kediri.
b. Tujuan khusus
Tujuan Khusus dari studi kasus ini memaparkan tujuan yang lebih
Puskesmas Kediri.
2. Bagi responden
5. Peneliti lain.
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Hipertensi
penyakit lain seperti penyakit saraf, ginjal, dan pembuluh darah dan makin
2. Jenis Hipertensi
Hipertensi utama adalah suatu kondisi yang jauh lebih sering dan meliputi
suatu kelainan spesifik pada salah satu organ atau sisitem tubuh
(Wulandari, 2011).
8
9
lain meliputi diabetes ras riwayat keluarga jenis kelamin faktor gaya
1) Jenis kelamin
secara alami, yang umumnya mulai terjadi pada wanita umur 45-55
(Anggraini, 2009).
Hipertensi lebih banyak terjadi pada pria bila terjadi pada usia
(Marliani, 2007).
2) Umur
darah yang tinggi dari orang yang berusia lebih muda. Hipertensi
11
pada usia lanjut harus ditangani secara khusus. Hal ini disebabkan
pada usia tersebut ginjal dan hati mulai menurun, karena itu dosis
wanita, hipertensi sering terjadi pada usia diatas 50 tahun. Hal ini
dan menjadi semakin kaku, arteri dan aorta itu kehilangan daya
penyesuaian diri.
3) Keturunan (Genetik)
lebih besar untuk menderita hipertensi dari pada orang yang tidak
1) Obesitas
2) Kurang olahraga
harus bekerja lebih keras pada setiap kontraksi, semakin keras dan
3) Kebiasaan Merokok
5) Minum alkohol
6) Minum kopi
7) Stres
tinggi. Walaupun hal ini belum terbukti akan tetapi angka kejadian
kaidah keperawatan sebagai suatu profesi yang berdasarkan ilmu dan kiat
(Doenges, 2012).
16
a. Aktifitas/istirahat
b. Sirkulasi
episode palpitasi.
c. Integritas Ego
faktor-faktorstres.
d. Eliminasi
e. Makanan /cairan
f. Neurosensori
gangguan penglihatan.
g. Nyeri/ketidak nyamanan
abdomen/massa.
h. Pernafasan
i. Keamanan
j. Pembelajaran/penyuluhan
obat.
18
hipertropiventrikular.
vaskuler cerebral.
diagnose.
(Doenges, 2012).
19
hipertropiventrikular.
Kriteria Hasil :
jantung.
INTERVENSI RASIONAL
Pantau TD. Ukur pada Perbandingan dari tekanan memberikan
kedua tangan/paha dan gambaran yang lebih lengkap tentang
evaluasi awal. Gunakan keterlibatan/bidang masalah vaskuler.
ukuran manset yang tepat Hipertensi berat di klasifikasikan pada
dan tekhnik yang akurat. orang dewasa sebagai peningkatan
tekanan distolik sampai 130; hasil
pengukuran diastolik di atas 130
dipertimbangkan sebagai peningkatan
pertama, kemudian maligna. Hipertensi
sistolik juga merupakan faktor resiko
yang ditemukan untuk penyakit
serebrovaskuler dan penyakit iskemi
jantung bila tekanan diastolik 90-115.
Catat keberadaan kualitas Denyutan karotis, jugularis, radialis dan
denyutan sentral dan perifer. femoralis mungkin teramat terpalpasi.
Denyut pada tungkai mungkin menurun,
mencerminkan efek dari vasokostriksi
dan kongesti vena
Amati warna kulit, Adanya pucat, dingin, kulit lembab dan
kelembaban, suhu, masa masa pengisian kapiler lambat mungkin
pengisian kapiler. berkaitan dengan vasokonstriksi atau
mencerminkan dokompensasi/penurunan
curah jantung.
Pantau respons terhadap Respons terhadap terapi “stepped (yang
obat untuk mengontrol terdiri atau diuretik, inhibitor simpatis
tekanan darah. dan vasodilator) tergantung pada individu
dan efek sinergis obat. Karena efek
20
Kriteria Hasil :
diukur
INTERVENSI RASIONAL
Kaji respons pasien Menyebutkan parameter
terhadap aktivitas, perhatikan membantu dalam mengkaji
frekunsi nadi lebih dari 20 kali respons fisiologi terhadap stres
permenit di atas frekuensi aktivitas dan, bila ada
istirahat; peningkatan TD yang merupakan indikator dari
nyata selama/sesudah aktivitas, kelebihan kerja yang berkaitan
21
vaskuler cerebral.
Kriteria Hasil :
muntah.
INTERVENSI RASIONAL
Berikan tindakan Tindakan yang menurunkan
nonfarmakologi untuk tekanan vaskuler serebral
menghilangkan sakit kepala Dan yang
misalnya, kompres dingin pada memperlambat/memblok respons
22
Kriteria Hasil :
INTERVENSI RASIONAL
Kaji pemahaman pasien Kegemukan adalah resiko tambhan
tentang hubungan lansung pada tekanan darah tinggi dengan
antara hipertensi dan karena disproporsi antara kapasitas
kegemukan. aorta dan peningkatan curah jantung
berkaitan dengan peningkatan masa
tubuh.
Bicarakan pentingnya Kesalahan kebiasaan makan menunjang
menurunkan masukan terjadinya antosklerosis dan
kalori dan batasi makanan kegemukan, yang merupakan
lemak, garam, dan gula predisposisi untuk hipertensi dan
23
diagnose.
Kriteria Hasil :
pengobatan
24
INTERVENSI RASIONAL
Tetapkan dan nyatakan Memberikan dasar untuk pemahaman
batas TD normal. Jelaskan tentang peningkatan TD dan
tentang hipertensi dan mengklasifikasi istilah medis yang
efeknya pada jantung, sering digunakan. Pemahaman
pembuluh darah, ginjal dan bahwa TD tinggi dapat terjadi tanpa
otak. gejala adalah ini untuk
memungkinkan pasien melanjutkan
pengobatan meskipun ketika merasa
sehat.
Atasi masalah dengan Faktor-faktor resiko dapat
pasien untuk mrningkatkan proses penyakit atau
mengidentifikasi cara di memeperburuk gejala dengan
mana perubahan gaya hidup mengubah pola prilaku yang bisa
yang tepat dapat dibuat memberikan rasa aman dapat sangat
untuk mengurangi. menyusahkan. Dukungan, petunjuk
dan empati dapat meningkatkan
keberhasilan pasien dalam
menyelesaikan tugas ini.
Anjurkan pasien untuk Tindak kewaspadaan penting dalam
berkonsultasi dengan pencegahan interaksi obat yang
pemberian perawatan memeungkinkan berbahaya. Setiap
sebelum menggunakan obat yang mengandung stimulus
obat-obatan yang saraf sismpatis dapat meningkatkan
diresepkan atau tidak atau dapat melawan efek
diresepkan antihipertensi
Kaji kesiapan dan hambatan Kesalahan konseps dan menyangkal
dalam belajar. Termasuk diagnosa karena perasaan sejahtera
orang terdekat yang sudah lama dinikmati
mempengaruhi minat pasien/orang
terdekat untuk mempelajari penyakit,
kemajuan, dan prognosis. Bila pasien
tidak menerima realitas bahwa
membutuhkan pengobatan kontinu,
maka perubahan prilaku tidak akan
dipertahankan
25
4. Implementasi Keperawatan
dilakukan oleh perawat tanpa petunjuk dan perintah dari dokter atau
tenaga kesehatan lainnya, misalnya tenag asosial, ahli gizi, dan dokter.
5. Evaluasi Keperawatan
membandingkan respon klien pada tujuan khusus dan umum yang telah
perencanaan sudah tercapai atau belum, dan dapat juga timbul masalah
normal.
1. Pengertian hipertensi
dan rangka yang aktif khususnya terhadap otot jantung. Mahardani (2010)
mengatakan dengan senam atau berolah raga kebutuhan oksigen dalam sel
bertambah.
maksimal. Olahraga aerobik ada 2 macam yaitu low impact dan high
(Purwanto, 2011).
28
tahan otot, tetapi harus berhati-hati karena bisa menjadi bahaya pada
N GAMBAR
PROSEDUR
O
PEMANASAN
Tekuk kepala kesamping, tahan
dengan tangan pada sisi yang sama
1
dengan arah kepala. Tahan sampai
hitungan 8-10,lalu bergantian
dengan sisi yang lain.
2 Tautkan jari-jari kedua tangan dan
angkat lurus keatas kepala dengan
kedua kaki dibuka selebar bahu,
tahan sampai hitungan 8-10
29
hipertensi
Subjek studi kasus adalah sumber dari mana data dapat diperoleh. Pada
studi kasus yang akan dilakukan, peneliti mengambil satu pasien yang
1. Kriteria inklusi
Puskesmas Kediri.
31
32
2. Kriteria eksklusi
b. Sakit.
C. Fokus Studi
Fokus studi kasus adalah kajian utama dari pemasalahan yang akan
dijadikan acuan studi kasus. Studi kasus ini berfokus pada pasien hipertensi
D. Definisi Operasional
tentang fokus studi yang di rumuskan secara operasional yang digunakan pada
darah sistolik sama atau lebih besar 140 mmHg dan diatas tekanan
kerusakan.
1. Lokasi
2. Waktu
Desember-Febuari 2020.
3. Prosedur
2) Format pengkajian
3) Tensimeter
4) Termometer
34
5) Jam tangan
d. Menyusun perencanaan
hipertensi.
f. Memperkenalkan diri
3) Menjelaskan tujuan
g. Cara Kerja
NO PROSEDUR GAMBAR
PEMANASAN
Tekuk kepala kesamping, tahan
dengan tangan pada sisi yang sama
1
dengan arah kepala. Tahan sampai
hitungan 8-10,lalu bergantian dengan
sisi yang lain.
Tautkan jari-jari kedua tangan dan
angkat lurus keatas kepala dengan
2 kedua kaki dibuka selebar bahu, tahan
sampai hitungan 8-10 hitungan.
Rasakan tarikan bahu dan punggung.
GERAKAN INTI
Lakukan gerakan seperti jalan
35
G. Pengumpulan Data
data, dimana peneliti mendapatkan keterangan atau informasi secara lisan dari
H. Penyajian Data
Dalam studi kasus ini penyajian data disajikan dalam bentuk tekstural
yaitu penyajian data berupa tulisan atau narasi dan hanya dipakai untuk data
dapat juga disertai cuplikan ungkapan verbal dari subjek penelitian yang
merupakan data pendukung. Data yang akan disajikan secara narasi meliputi
dan evaluasi.
1. Kejujuran
37
2. Integritas
Tepati selalu janji dan perjanjian yang telah dibuat, lakukan dengan
3. Ketelitian
4. Keterbukaan
Secara terbuka, saling berbagi data, hasil, ide, alat dan sumber daya
alasan perbedaan ras, suku, agama dan faktor-faktor yang lain yang sama
Anwari, M., Vidyawati, R., Salamah, R., Refani, M., Winingsih, N., Yoga, D.,
Inna, R., & Susanto, T. (2018). Pengaruh Senam Anti Hipertensi Lansia
Terhadap Penurunan Tekanan Darah Lansia Di Desa Kemuningsari Lor
Kecamatan Panti Kabupaten Jember. The Indonesian Journal of Health
Science, September, 160. https://doi.org/10.32528/ijhs.v0i0.1541
Berani, visi. (1393). Tanpa Judul: Pers, keahliannya, Binai, Hareti, Kodakan,
Aseeb, Dida Shinawi. Brosur pendidikan dan pendidikan yang luar biasa
Dinas Kesehatan Provinsi NTB. (2018). Profil Kesehatan Provinsi Nusa
Tenggara Barat tahun 2018. DinasKesehatan Provinsi NTB: Nusa
Tenggara Barat.
Doenges, Mary Franees tahun 2012 Moorhouse, Aliee C. Geissler edisi 3
Rencana Asuhan Keperawatan pedoman untuk perencanaan dan
pendokumentasian perawatan pasien
Gunawan, Lany. 2001. Tekanan Darah Tinggi. Yogyakarta : penerbit kanisius.
Indonesia, Asosiasi Institusi Pendidikan Vokasi Keperawatan. (2017). Pedoman
Penulisan Proposal Karya Tulis Ilmiah Pendidikan Diploma III
Keperawatan Indonesia. Jakarta Pusat: AIPViKI.
Irmawati, L. (2017). “‘Pengaruh Senam Lansia terhadap Tekanan Darah pada
Lansia Penderita Hipertensi di Desa Leyangan.’” Patofisiologi, XII(12),
41–48. https://jurnal.stikesyatsi.ac.id/index.php/kesehatan/article/view/12
Junaidi, I. 2010. Hipertensi Pengenalan, Pencegahan, dan Pengobatan. Jakarta:
PT Bhuana ilmu popu
Kementerian Kesehatan RI. (2019). Profil Kesehatan Tentang Penyakit Tidak
Menular. Kementerian RI: Jakarta.
Mahoney Fl, Barthel DW:Functional evaluation: the Barthel Index. Md State Med
J 14:2, 1965
Niniek Soetini SSt Ft, Fisioterapis Siloam Hospitals Surabaya
Nurarif Hunda Amin, Kusuma Hardhi 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Bedasarkan Diagnosa Medis dan Nanda. Jogjakarta
Pemandi, G. Pong, Djuharto, S,S. 1982. Pedoman Praktis Belajar Akupunktur
Ruhyanuddin, faqih. 2006. Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Syestem
Kardiovaskuler Malang: UMM Press.
38
39
Susilo Yeti, Wulandari Ari 2011. Cara Jitu Mengatasi Hipertensi. Yogyakarta
Safitri, Wahyuningsih Astuti, Hutari Puji. 2017 Pengaruh senam hipertensi
terhadap penurunan tekanan darah di desa blembem wilayah kerja
puskesmas gondangrejo 129-134 elderly; hypertension; hypertension
gymnastics.
Tulak dan Umar. 2017. Pengaruh Senam Lansia Terhadap Penurunan Tekanan
Darah lansia Penderita Hipertensi di Puskesmas Wara Palopo.
40
Lampiran 1.
PENJELASAN UNTUK MENGIKUTI PENELITIAN (PSP)
1. Kami adalah Peneliti berasal dari Politeknik Kesehatan Mataram Jurusan
Keperawatan Program Studi Diploma III (D.III) Keperawatan Mataram
dengan ini meminta anda untuk berpartisipasi dengan sukarela dalam
penelitian yang berjudul “Asuhan Keperawatan Dengan Pemberian Senam
Hipertensi dalam Menurunkan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi
Di Wilayah Kerja Puskesmas Kediri”
2. Tujuan dari penelitian studi kasus ini adalahTujuan penelitian ini adalah untuk
menggambarkan Asuhan Keperawatan Dengan Pemberian Senam Hipertensi
dalam Menurunkan Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi, yang dapat
memberi manfaat sebagai salah satu solusi yang dapat digunakan dalam
mengatasi hipertensi yang dialami dengan menggunakan senam hipertensi
yang dapat menurunkan tekanan darah dan sebagai terapi komplementer yang
murah dan mudah dilakukan secara mandiri
Penelitian ini akan berlangsung selama 3 kali seminggu.
3. Prosedur pengambilan bahan data dengan wawancara terpimpin dengan
menggunakan pedoman wawancara yang akan berlangsung ± 15-20 menit.
Cara ini mungkin menyebabkan ketidak nyamanan tetapi anda tidak perlu
khawatir karena penelitian ini untuk kepentingan pengembangan asuhan /
pelayanan keperawatan.
4. Keuntungan yang anda peroleh dalam keikut sertaan anda pada penelitian ini
adalah anda turut terlibat aktif mengikuti perkembangan asuhan / tindakan
yang diberikan.
5. Nama dan jati diri anda beserta seluruh informasi yang saudara sampaikan
akan tetap dirahasiakan.
6. Jika saudara membutuhkan informasi sehubungan dengan penelitian ini,
silahkan menghubungi peneliti pada nomor Hp : 081963711221
PENELITI
ROHLIANA SELVIA
41
Lampiran 2.
INFORMED CONSENT
(Persetujuan Menjadi Partisipan)
( ) (Rohliana Selvia)
NIM. P07120117090
42
Lampiran 3
FORMAT PENGKAJIAN KMB
A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama : .................................................
Jenis kelamin : .................................................
Umur : .................................................
Status perkawinan : .................................................
Pekerjaan : .................................................
Agama : .................................................
Pendidikan terakhir : .................................................
Alamat : .................................................
Tanggal/Jam pengkajian : .................................................
2. Diagnosa Medis : .................................................
3. Keluhan Utama : .................................................
4. Riwayat Penyakit Sekarang : .................................................
5. Riwayat Penyakit Yang Lalu : .................................................
6. Riwayat Kesehatan Keluarga : .................................................
7. Pola Aktivitas Sehari-Hari
a. Makan dan minum : .................................................
b. Pola eliminasi : .................................................
c. Pola istirahat / tidur : .................................................
d. Kebersihan diri : .................................................
8. Riwayat Psikososial : .................................................
9. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : .................................................
b. Tanda – tanda vital : .................................................
c. Pemeriksaan kepala dan leher : .................................................
d. Pemeriksaan integumen : .................................................
e. Pemeriksaan dada / thorax : .................................................
43
f. Abdoment : .................................................
g. Ekstremitas : .................................................
10. Pemeriksaan Penunjang : .................................................
11. Terapi : .................................................
B. Analsia Data
Data Etiologi Masalah
Do:
Ds:
a. Diagnosa Keperawatan:
1. .................................................................................................
2. .................................................................................................
b. Rumusan Masalah
1. .................................................................................................
2. .................................................................................................
44
C. Rencana Keperawatan
hari Dx Tujuan hasil Intervens Rasional
/tgl i
jam
Setelah dilakukan
intervensi selama 3x
kunjungan Kriteria
hasil yang diinginkan
antara
lain..........................
D. Implementasi
Hari/tgl D Impleme Respon P
jam x ntasi hasil a
r
a
f
Catatan:
- Setiap tindakan yang ditulis di implementasi harus ada hasilnya di kolom
evaluasi.
45
E. Evaluasi
Hari/tgl Dx Evaluasi P
jam a
r
a
f
S:
O:
A:
P:
46
Lampiran 4.
CHEKLIST
Definisi :
Senam hipertensi merupakan olah raga yang salah satunya bertujuan untuk
meningkatkan aliran darah dan pasokan oksigen kedalam otot-otot dan rangka
yang aktif khususnya terhadap otot jantung
Tujuan : untuk menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi
Pelaksanaan
Persiapan pasien :
1. Memperkenalkan diri
2. Bina hubungan saling percaya
3. Meminta pengunjung atau keluarga meninggalkan ruangan
4. Menjelaskan tujuan
5. Menjelasakan langkah prosedur yang akan di lakukan
6. Menyepakati waktu yang akan di gunakan
Persiapan alat dan bahan :
1. Stetoskop
2. Manset tensi
3. Informed conset
4. Lembar wawancara
5. Lembar observasi
6. Checklist senam hipertensi
Tahap pre interaksi
1. Cuci tangan
2. Siapkan alat-alat
Tahap orientasi
1. Memberi salam , panggil klien dengan panggilan yang disenangi
2. Memperkenalkan nama
3. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien atau keluarga
4. Menjelaskan tentang kerahasiaan
47
Tahap Kerja
PEMANASAN
1. Tekuk kepala kesamping, tahan dengan tangan pada sisi yang sama dengan
arah kepala. Tahan dengan hitungan 8-10 lalu bergantian dengan sisi yang
lain.
2. Tautkan jari-jari kedua tangan dan angkat lurus keatas kepala dengan
kedua kaki dibuka selebar bahu, tahan sampai hitungan 8-10. Rasakan
tarikan bahu dan punggung.
GERAKAN INTI
1. Lakukan gerakan seperti jalan ditempat dengan lambaian kedua tangan
searah dengan sisi kaki yang di anggkat. Lakukan pelahan dan hindari
hentakan hitungan 8-10.
2. a. Bukan kedua tangan dengan jemari mengepal dan kaki dibuka selebar
bahu sampai hitungan 8-10.
48
3. Kedua kaki dibuka agak lebar lalu angkat tangan menyerong. Sisi kaki
yang searah dengan tangan sedikit ditekuk. Tangan diletakkan dipinggang
dan kepala searah dengan gerakan tangan. Tahan 8 – 10 hitungan lalu ganti
dengan sisi lainnya
4. Gerakan hampir sama dengan sebelumnya, tapi jari mengepal dan kedua
tangan diangkat keatas sampai hitungan 8-10. Lakukan bergantian secara
perlahan dan semampunya
49
5. Kedua kaki dibuka lebar dari bahu, satu lutut ditekukkan tangan yang
searah lutut dipinggang. Tangan sisi yang lain lurus kearah lutut yang
ditekuk. Ulangi gerakan kearah sebaliknya dan lakukan semampunya
sampai hitungan 8-10.
PENDINGINAN
1. Kedua kaki dibuka selebar bahu, lingkarkan satu lengan ke leher dan tahan
dengan tangan lainnya. Hitung 8-10 kali dan lakukan pada sisi lainnya
2. Posisi tetap, tautkan kedua tangan lalu gerakkan setengah putaran. Tahan 8
-10 hitungan lalu arahkan tangan ke sisi lainnya dan tahan dengan hitungan
yang sama
Tahap terminasi
1. Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan
2. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
3. Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan klien
Tahap Evaluasi
50
Keterangan :
0 = tidak dikerjakan
1= di kerjakan tapi tidak lengkap/ tidak sempurna
2= dikerjakan dengan sempurna