Dosen pengampu :
TA 2020/2021
PRE – PLANNING TENTANG TINDAKAN RUMPLE LEED TEST (RL)
A. LATAR BELAKANG
Test rumple leed atau yang biasa dikenal dengan tes kerapuhan kapiler
merupakan metode diagnostik klinis untuk menentukan kecenderungan perdarahan
pada pasien. Tes ini menilai kerapuhan dinding kapiler dan digunakan untuk
mengidentifikasi trombositopenia. Test rumple leed ini didefinisikan oleh WHO
sebagai salah satu syarat yang diperlukan untuk diagnosis Demam Berdarah Dengue.
Ketika manset tekanan darah dipacu ke titik antara tekanan darah sistolik dan
diastolik selama 5-10 menit maka tes ini akan dinilai. Tes positif jika ada 10 atau
lebih petechiae per inci persegi. Pada pasien DBD tes ini memberikan hasil positif
yang pasti dengan adanya 20 atau lebih petechiae. Faktor pengganggu pada tes ini
adalah pada perempuan pramenstruasi atau postmenstruasi yang juga mengalami
kerapuhan kapiler.
Prinsip dari tes rumple leed ini adalah diciptakan suasana anoksia pada kapiler
dengan cara membendung darah vena. Suasana anoksia dan penambahan tekanan
internal akan terlihat kemampuan kapiler bertahan. Jika ketahanan kapiler luntur
(dinding kapiler kurang kuat), pembendungan vena menyebabkan darah menekan
dinding kapiler. Dinding kapiler yang oleh suatu sebab kurang kuat atau adanya
trombositopenia, akan rusak oleh pembendungan tersebut. Darah dari dalam kapiler
akan keluar dan merembes ke dalam jaringan sekitarnya sehingga tampak sebagai
bercak /titik merah kecil pada permukaan kulit yang dikenal sebagai peteki. 1,2
B. TUJUAN
1. Tujuan Intruksional Umum
Setelah melakukan pemeriksaan RL test, keluarga mengetahui, mampu
melakukan rumple test secara mandiri.
2. Tujuan Intruksional Khsus
Rumple Leed Test untuk mengetahui adanya perdarahan kecil di kulit (peteki)
sebagai tes adanya infeksi dengue pada pasien demam.
C. METODE PELAKSANAAN
Metode yang digunakan dalam kegiatan pemeriksaan tetang rumple test yang
baik dan benar yaitu dengan metode demonstrasi .
D. SASARAN DAN TARGET
Sasaran dan target pada pada kegiatan pemeriksaan rumple test :
1. Sasaran : Masyarakat Desa Kertasari
2. Target : orang tua yang memiliki anak dengan kondisi demam di Desa
Kertasari
E. STRATEGI PELAKSAAN
Kegiatan pemeriksaan rumple test akan dilaksanakan pada :
Hari/dan tanggal : Senin, 12 Oktober 2020
Waktu : 13.00-14.00 WIB
Tempat : Balai Desa Kertasari
U Keterangan :
= keluarga pasien
= perawat
= pasien
I. KRETERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktural
2. Evaluasi Proses
3. Evaluasi Hasil
Pertanyaan Jawaban skor
2. Memperkenalkan diri 2
5. Kontrak waktu 2
3. Berpamitan 2
Penampilan 1. Ketenangan 2
selama 2. Melakukan komunikasi terapeutik 3
tindakan
3. Menjaga keamanan pasien 3
Jumlah 100
Pada infeksi virus dengue apalagi pada bentuk klinis DBD selalu disertai dengan
tanda perdarahan. Hanya saja tanda ini tidak selalu di dapatkan secara spontan oleh
penderita, bahkan pada sebagian besar penderita tanda ini muncul setelah dilakukan test
tourniquet.
Bentuk-bentuk perdarahan spontan yang dapat terjadi pada penderita demam
dengue dapat berupa perdarahan kecil-kecil di kulit (peteki), perdarahan agak
besar(ekimosis), perdarahan gusi, perdarahan hidung dan bahkan dapat terjadi
perdarahan masif yang berakhir dengan kematian. Pada hari-hari pertama demam
biasanya dapat dilakukan Rumple Leed (RL) untuk mengetahui adanya peteki sebagai tes
adanya infeksi dengue pada pasien demam.
Rumple Leed Test (test RL) adalah pemeriksaan bidang hematologi dengan
melakukan pembendungan pada bagian lengan atas selama 10 menit untuk uji diagnostik
kerapuhan vasikuler dan fungsi trombosit.
Rumple Leed Test (test RL) adalah pemeriksaan permaebilitas dinding pembuluh
darah yang ditandai dengan munculnya petechiae.
Rumple Leed Test (test RL) atau yan dikenal dengan percobaan pembendungan,
uji torniquet adalah salah satu pemeriksaan yang dilakukan dalam bidang hematologi.
Prosedur ini diajarkan kepada mahasiswa agar mereka memahami bahwa tes RL ini
dapat dipakai untuk menguji ketahanan kapiler dan fungsi trombosit sehingga merupakan
upaya diagnostik untuk mengetahui adanya kelainan dalam proses hemosyasis primer.
Sekaligus agar mahasiswa dapat melakukan persiapan, melaksanakan serta
menginterpretasikan hasil pemeriksaan ini.
A. Prinsip dalam melakukan Rumple Leed Test (tes RL) adalah sebagai berikut :
1. Diberikan pembebanan pada kapiler selama waktu tertentu sehingga terhadap
kapiler diciptakan seuasana anoksia dengan adanya bendungan aliran darah
vena. Terhadap anoksia dan penambahan tekanan internal akan terlihat sejauh
mana kemampuan kapiler dapat bertahan. Jika ketahanan kapiler turun akan
timbul ”Petechiae” di kulit.
2. Jika ketahanan kapiler luntur (dinding kapiler kurang kuat), pembendungan
vena menyebabkan darah menekan dinding kapiler. Dinding kapiler yang oleh
suatu sebab kurang kuat atau adanya trombositopenia, akan rusak oleh
pembendungan tersebut. Darah dari dalam kapiler akan keluar dan merembes ke
dalam jaringan sekitarnya sehingga tampak sebagai bercak/titik merah kecil
pada permukaan kulit yang terkenal sebagai peteki.
B. Fungsi pembendungan :
Untuk menimbulkan hambatan terhadap aliran darah balik di lengan dan juga
sehingga vena mengembang di permukaan kulit dan menjadi lebih jelas terlihat.
C. Hal yang perlu diperhatikan :
Bahwa pembendungan tidak boleh terlalu ketat dan tidak boleh berlangsung lama.
Pembendungan yang ketat dan berlangsung lama dapat menimbulkan
hemokonsentrasi.
D. Nilai rujukan :
1. < 10 peteki dinyataka negatif atau normal
2. 20 dinyatakan abnomal
3. 10-20 dinyatakan dubia
E. Scale for reporting number of petechiae :
0 to 1o = 1+
10 to 20 = 2+
20to 50 = 3+
50 or more =4+
Derajad laporan :
(-) = tidak didapatkan petechiae
(+1) = timbul beberapa pethaciae dipermukaan pangkal lengan
(+2) = timbul banyak petechiae dipermukaan pangkal lengan
(+3) = timbul banyak petechiae diseluruh permukaan pangkal lengan &
telapak lengan muka & belakang
(+4) = benyak sekali petechiae diseluruh permukaan lengan, telapak
tangan & jari, muka & belakang.
F. Daftar pustaka
https://id.scribe.com/doc/240891617/Rumple-Leed-Test