Anda di halaman 1dari 8

STUDI KASUS CEDERA KEPALA

Mata Kuliah “Keperawatan Medikal Bedah II”


Dosen Pengampu: Ns. Gad Datak, M.Kep.,Sp.Mb

Disusun oleh :
Kelompok 4

Arniyunia PO6220120004
Dhita Anggraini PO6220120010
Marshenda PO6220120016
Prenty Sianopita PO6220120022
Yetro Valentino PO6220120028

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN REGULER XXIII


SEMESTER IV POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
PALANGKA RAYA TAHUN 2022/2023
Topik Perkuliahan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Stroke
Hari/Tgl/Pkl
Sesi Tutorial/Small Group Discussion (SGD)
Pengajar/Fasilitator Ns. Gad Datak, M.Kep.,Sp.MB
Pengetahuan yang harus  Anatomi & Fisiologi : sistem persarafan
diketahui/tugas baca  Farmakologi
 Patologi
 Konsep Dasar Keperawatan
 Dokumentasi Keperawatan
 Promosi Kesehatan
 Referensi :
1. Doenges, M, et al. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan;Pedoman
untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien,alih
bahasa Kariasa Made I, et al. Jakarta : EGC.
2. Guyton, A.,A. (1996). Fisiologi manusia dan mekanisme penyakit.
Alih bahasa Petrus Andrianto. Jakarta:EGC.
3. Lewis, S. M., Heitkemper, M.M., Dirksen, S.R. (2004). medical
surgical nursing: assesment & management of clinical problems,
volume 2, 6 th edition,. St.Louis,Missouri:Mosby.
4. Potter., & Perry. (2006). Buku ajar fundamental keperawatan: konsep,
proses dan praktik vol I,alih bahasa Asih Yasmin, et al. Jakarta: EGC.
5. Price,SA & Wilson,LM. (2006). Patofisiologi:Konsep Klinis Proses-
Proses Penyakit, alih bahasa Peter Anugerah,. Jakarta : EGC.
6. Smeltzer, S.C., & Bare, B.G. (2002). Buku ajar buku keperawatan
medikal bedah Brunner & Suddarth vol 1, edisi 8. Alih bahasa Agung
Waluyo, et al. Jakarta : EGC.
7. Sudoyo, AW, Setiyo Hadi Alwi I, Simadibrata, M.etiasi.(2006). Buku
Ajar Penyakit Dalam Jilid 1,2 & 3. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu
Penyakit Dalam FKUI.
8. Wilkinson, J,M. (2005). Nursing diagnosis handbook with NIC
interventions and NOC outcomes. New Jersey : Pearson Prentice Hall.
9. Ginsberg, L.(2008). Lectures notes neurologi, edisi kedelapan. Alih
bahasa Wardhani, Indah R. Jakarta:Erlangga.
10. Gofir, Al, et al. (2007). Manajemen komprehensif stroke.
Yogyakarta: Pustaka Cendekia Press.
11. Hickey, J.V.(2003). The clinical practice of neurological and
neurolosurgical nursing. Philadelphia : Lippincot Williams & Wilkins
12. Ignatavicius & Workman. (2006). Medical surgical nursing critical
thinking for collaborative care. Philadelphia : WB Saunders.
13. Instalasi Gizi Perjan RSCM dan Asosiasi Dietisien. (2006). Penuntun
Diet. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
14. Lumbantobing.(2006). Neurologi klinik, pemeriksaan fisik dan
mental. Jakarta : Balai penerbit FKUI.
15. Mulyatsih, E & Ahmad A. (2008). Stroke petunjuk perawatan pasien
pasca stroke di rumah. Jakarta : Balai Penerbit FK UI.
16. Purnomo, B. (2007). Dasar-Dasar Urologi, edisi kedua.Jakarta :
Sagung Seto
17. Rasyid, A & Soertiwi, L.(2007). Unit Stroke, Manajemen Stroke
Secara Komprehensif. Jakarta : Balai Penerbit FK UI.
18. Farmakologi, Jurnal/artikel keperawatan atau kesehatan, situs
internet, dll

Kegiatan Diskusikan dalam Kelompok dan jawab setiap pertanyaan !!!!


Pembelajaran

Kasus Stroke
Tn. Y, usia 45 tahun masuk RS dengan keluhan utama kepala pusing berputar
dan kelemahan tubuh sebelah kiri. Riwayat penyakit sebelumnya satu hari
sebelum masuk rumah sakit klien merasakan pusing berputar dan ketika akan
shalat terjatuh, tangan dan kaki kiri terasa lemah dan kesemutan, mual (+)
dan muntah (+), bicara agak pelo, kejang (-) dan tersedak (-). Setelah masuk
di IGD RS, klien sulit menelan, tersedak setelah minum dan tidak bisa buang
air kecil. Menurut klien sebelum sakit tidak menderita DM, Jantung,
Hipertensi, alergi atau penyakit lainnya, suka minum kopi. Klien Ayah klien
menderita penyakit jantung dan ibu menderita DM.
PERTANYAAN :

1. Pertanyaan :
Buatlah list/daftar pertanyaan saat melakukan anamnesa pada Tn.
Y!

Hasil Pemeriksaan Fisik :

Pemeriksaan Fisik :
Tanda-tanda Vital : Tekanan darah 160/100 mm Hg, Respirasi 18 /mnt,
suhu 36,3 ° C, nadi 90 x /menit.
Terpasang NGT dan mendapat diet cair 500 cc. Refleks menelan masih
lemah, bising usus 5 x/mnt. BB sekarang adalah 82 kg, TB = 165 cm.
Klien sudah terpasang dower cathether, urine keluar lancar dan warna
agak kuning muda, produksi 800 cc/8 jam. Tidak ditemukan
inkontenensia urine dan alvi.

Pemeriksaan fokus status neurologis :


- Kesadaran Compos Mentis, GCS : E4M6V5
- Tes Rangsang Meningeal : kaku kuduk (-), tanda lasegue >70°/>70°,
tanda kernig >135°/>135°, dan brunzinski I-II (-)
- Pupil isokor, Ø pupil 3 mm/3 mm
- Saraf kranial : parese N.VII (dahi tidak simetris antara kanan dan kiri
saat menangkat alis dan mengerutkan dahi, tidak dapat memejamkan
kelopak mata kiri, asimetris saat menyeringai), parese N.IX-X (suara
bindeng, tersedak saat minum) dan N.XII ( saat menjulurkan lidah
tampak agak deviasi ke kiri)
- Motorik : Kekuatan otot : 5555 3333

5555 3333
- Sensorik : Hemihipestesia sinistra
- Refleks Fisiologis : triceps, biceps, radius dan patella ++/++
- Refleks Patologis : babinski -/+
Hasil pemeriksaan laboratorium, diagnostik & terapi
pengobatan :

 Laboratorium :
- Hematologi : Hb 13.2 g/dL, leukosit 10 rb /UL, trombosit 300 rb,
Hematokrit 41 %, GDS 109 mg/dl, glukosa 2 jam PP 102 mg/dl,
kolesterol total 210 mg/dl, TGD 205 mg/dl, HDL 80 mg/dl, LDL 100
mg/dl, urem 30 mg/dl, kreatinin 0,9 mg/dl, SGPT 19 u/L, SGOT 19 u/L
 Diagnostik :
- CT Scan :Infark di periventrikel lateral bilateral, terutama kiri dan
pons sisi kiri.
- Foto rontgen : tak tampak kelainan radiologis pada cor dan pulmo
saat ini
- Echocardiografi :LVH (HHD) + disfungsi diastolik mild (grade I)
- TEE(transesofagial echocardiografy) : PFO (+)

 Terapi : IVFD Nacl 0,9 %/12 jam, Citicholin 2 x 500 mg, Ascardia 1
x 80 mg , Mertigo 3 x 1, B6 B12 AF 2 x1, Simvastatin 1 x 20 mg

2. Pertanyaan :
a. Identifikasi hasil laboratorium yang bermasalah!
b. Jelaskan dari implikasi keperawatan dari masing-masing terapi
obat yang diberikan!
c. Jelaskan arti dari hasil pemeriksaan diagnostik di atas!

3. Pertanyaan :
a. Identifikasi data subjektif dan data objektif dari kasus Tn. Y!
b. Susunlah diagnosa keperawatan berdasarkan data subjektif dan
data objektif dari kasus Tn. Y tersebut!
c. Susunlah rencana keperawatan berdasarkan diagnosa
keperawatan yang ditemukan pada Tn. Y tersebut!

4. Pertanyaan :
Buatlah rancangan pendidikan kesehatan (health education) untuk
Tn. Y!
1. Pertanyaan
Buatlah list/daftar pertanyaan saat melakukan anamnesa pada Tn. Y!
1. Bisa bapak ceritakan apakah keluhan utama bapak saat ini?
2. Bisa bapak sampaikan di bagian tubuh manakah yang mengalami pusing dan kelemahan?
3. Kapan bapak mulai sakit? Sudah berapa lama pak?
4. Apakah keluhan itu timbul mendadak atau perlahan-lahan, hilang timbul atau menetap pak?
5. Pusing dan kelemahan yang bapak rasakan seperti apa?
6. Apakah sakitnya ringan, sedang atau berat pak?
7. Apakah bapak ada melakukan aktifitas tertentu seperti kerja lembur,bepergian jauh atau makan
makanan serta minuman tertentu yang memperberat keluhan bapak?
8. Adakah bapak meminum obat sendiri di rumah untuk memperingan sakit bapak?
9. Apakah bapak pernah sakit serupa sebelumnya?
10. Apakah ada riwayat penyakit dari orang tua atau keluarga lain bapak?

2. Pertanyaan :
a) Identifikasi hasil laboratorium yang bermasalah!
b) Jelaskan dari implikasi keperawatan dari masing-masing terapi obat yang diberikan!
c) Jelaskan arti dari hasil pemeriksaan diagnostik di atas!
Jawaban :
a) - Hb 13.2 g/dL normalnya untuk laki 14 g/dL – 18 g/dL.
- Kolesterol total 210 mg/dl normalnya untuk laki kurang dari 200 mg/dL.
- TGD 205 mg/dl normalnya untuk laki kurang dari 150 mg/dL.
b) - IVFD Nacl 0,9 bertujuan untuk menghindari dehidrasi dan mengganti makanan mual dan
muntah pasien
c) - Citicholin 2 x 500 mg bertujuan untuk memperbaiki oksigenasi dan perfusi otak akibat
sumbatan pada pembuluh darah pada bagian kedua periventrikel lateral, terutama pada bagian
kiri dan pada sisi kiri pons.
- Ascardia 1 x 80 mg bertujuan untuk mengatasi sakit kepala dan dokter untuk mengencerkan
darah.
- Mertigo 3 x 1 bertujuan ntuk mengobati vertigo serta
- B6 B12 AF 2 x1 bertujuan untuk melindungi pembuluh darah arteri dari kerusakan akibat
pengaruh homosistein.
- Simvastatin 1 x 20 mg bertujuan untuk memperbaiki fungsi endotel, memodulasi
trombogenesis, mengurangi kerusakan inflamasi dan kerusakan oksidatif, dan memudahkan
angiogenesis jauh melampaui penurunan kadar kolestero
d) - CT Scan :Infark di periventrikel lateral bilateral, terutama kiri dan pons sisi kiri artinya
terdapat sumbatan pada pembuluh darah pada bagian kedua periventrikel lateral, terutama
pada bagian kiri dan pada sisi kiri pons.
- Foto rontgen : tak tampak kelainan radiologis pada cor dan pulmo saat ini artinya kesan cor
dan pulmo tak tampak kelainan menyatakan bahwa kondisi jantung dan paru paru tidak
dijumpai kelainan berdasarkan gambaran radiologi yang telah dilakukan.
- Echocardiografi :LVH (HHD) + disfungsi diastolik mild (grade I) artinya berdasarkan
echocardiografi sisi kiri dinding otot jantung (ventrikel) mengalami penebalan sehingga
tekanan darah tinggi yang membuat jantung menjadi sulit untuk memompa darah. Tekanan
darah meningkat juga dapat menimbulkan terjadinya Hypertension Heart Disease (HHD).
Disfungsi diastolik tingkat 1 terjadi karena ventrikel / serambi mengalami gangguan sehingga
darah yang masuk ke jantung tidak maksimal meskipun kontraksi jantung normal.
- TEE(transesofagial echocardiografy) : PFO (+) artinya pasien mengalami Patent Foramen
Ovale (PFO) yaitu kelainan bawaan jantung di mana foramen ovale tidak menutup setelah
bayi lahir.
3. Pertanyaan :
A. Identifikasi data subjektif dan data objektif dari kasus Tn. Y!

Data subjektif Data Objektif


klien merasakan pusing berputar Dapat dilihat dari tekanan darah 160/100 mm Hg,
dan ketika akan shalat terjatuh, kejang Infark di periventrikel lateral bilateral, terutama
kiri dan pons sisi kiri
Kesulitan menelan dan tersedak (-) Refleks menelan masih lemah dan terpasang NGT
Mual (+) dan muntah (+) Bising usus 5x/ mnt, parese nervus X
Tidak bisa buang air kecil setelah minum tidak bisa buang air kecil, dan
terpasang dower cathether .
Tangan dan kaki kiri terasa lemah dan kesemutan Terjadi hemihipestesia sinistra, motorik : kekuatan
otot
5555 3333

5555 3333

Bicara agak pelo Parase nervus IX

B. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko perfusi serebral tidak efektif d.d penurunan kinerja ventrikel kiri, kepala pusing berputar
dan hipertensi. ( D.0017)
2. Gangguan eliminasi urin b.d ketidakmampuan mengakses toilet, ketidakmampuan
mengkomunikasikan kebutuhan eliminasi. d.d terjadi hemihipestesia sinistra, bicara agak pelo.
(D.0040)
3. Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan menelan makanan, ketidakmampuan mengabsorsi makanan.
d.d bising usus hiperaktif, dan refleks menelan masih lemah. (D.0019)

C. Intervensi Keperawatan

No. Diagnosa Tujuan & Kriteria Intervensi


1. Resiko perfusi serebral Setelah dilakukan tindakan (SIKI 1.06194)
tidak efektif d.d keperawatan selama 1 x 24 jam, 1. Monitor tanda/gejala
penurunan kinerja diharapkan perfusi serebral peningkatan TIK
ventrikel kiri, kepala meningkat dengan kriteria hasil Rasional : untuk mengetahui
pusing berputar dan (L.02014) : apakah tekanan darah
hipertensi. ( D.0017) 1. Sakit kepala menurun (5) meningkat, tekanan nadi
2. Tekanan darah sistolik melebar, bradikardia, pola
membaik (5) nafas ireguler, kesadaran
3. Tekanan darah diastolik menurun).
membaik (5) 2. Monitor MAP
Rasional : untuk memantau
apakah hemodinamik normal
3. Monitor intake dan
output cairan
Rasional : untuk menentukaan
status keseimbangan cairan
tubuh klien.
4. Cegah terjadinya kejang
Rasional : untuk mengetahui
kejang secara dini dan jika ada
kelainan akibat kejang.
2. Gangguan eliminasi urin Setelah dilakukan tindakan (SIKI 1.04148)
b.d ketidakmampuan keperawatan selama 1x24 jam, 1. Periksa kondisi pasien
mengakses toilet, diharapkan eliminasi urin membaik Rasional : kesadaran, tanda-
ketidakmampuan dengan kriteria hasil (L.04034) : tanda vital, daerah perineal,
mengkomunikasikan 1. Distensi kandung kemih distensi kandung kemih,
kebutuhan eliminasi. d.d menurun (5) inkontinensia urine, refleks
terjadi hemihipestesia 2. Berkemih tidak tuntas berkemih.
sinistra, bicara agak pelo. menurun (5) 2. Siapkan peralatan,
(D.0040) 3. Anuna menurun (5) bahan-bahan dan
ruangan tindakan
3. Siapkan pasien:
bebaskan pakaian
bawah dan posisikan
dorsal rekumben (untuk
wanita) dan supine
(untuk laki-laki)
4. Pasang sarung tangan
5. Bersihkan daerah
perineal atau preposium
dengan cairan NaCl
atau aquades - Lakukan
insersi kateter urine
dengan menerapkan
prinsip aseptik
6. Sambungkan kateter
urin dengan urine bag -
Isi balon dengan NaCl
0,9% sesuai anjuran
pabrik.
7. Fiksasi setang kateter
diatas simpisis atau di
paha Pastikan kantung
urine ditempatkan lebih
rendah dari kandung
kemih
8. Berikan label waktu
pemasangan
9. Jelaskan tujuan dan
prosedur pemasangan
kateter urine
Rasional : agar pasien
mengetahui tujuan dan
prosedur pemangasangan
kateter urine
10. Anjurkan menarik
napas saat insersi selang
kateter
Rasional : untuk mengurangi
rasa sakit saat insersi selang
kateter.
3. Defisit nutrisi b.d Setelah dilakukan tindakan (SIKI I. 03119)
ketidakmampuan menelan keperawatan selama 1x24 jam, 1. Identifikasi status
makanan, diharapkan status nutrisi membaik nutrisi
ketidakmampuan dengan kriteria hasil (L.03030) : Rasional : untuk mengetahui
mengabsorsi makanan. d.d 1. Kekuatan otot menelan status nutrisi klien sehingga
bising usus hiperaktif, dan meningkat (5) dapat menentukan intervensi
refleks menelan masih 2. Bising usus membaik (5) yang diberikan.
lemah. (D.0019) 2. Identifikasi alergi dan
intoleransi makanan.
Rasional : untuk mengetahui
jika terjadi kesulitan mencerna
zat dari makanan dan minuman
yang dikonsumsi,serta apakah
ada respon sistem kekebalan
tubuh yang tidak
menyenangkan atau berbahaya
setelah di berikan makanan.
3. Identifikasi perlunya
penggunaan selang
nasogastrik.
4. Hentikan pemberian
makan melalui selang
nasigastrik jika asupan
oral dapat ditoleransi.

4. Pertanyaan :
Rancangan pendidikan kesehatan (health education) untuk Tn. Y yaitu :
Hindari minuman yang mengandung kafein agar menghindari penyebab peningkatan tekanan darah,
lakukan aktivitas fisik yang dapat mengurangi resiko terjadinya stroke, skrining teratur dan
pemberian terapi yang sesuai harus dilakukan. Selain terapi, perubahan pola hidup sehat dapat
mengurangi risiko hipertensi dan stroke.

Anda mungkin juga menyukai