Anda di halaman 1dari 4

Peran Perawat pada Nursing Home Setting

Nursing homes dikategorikan kedalam keterampilan keperawatan atau


rehabilitasi skil (jangka pendek) yang ditujukan untuk pasien pasca perawatan
di rumah sakit selama 6 bulan atau kurang, dan perawatan jangka panjang untuk
klien yang menderita penyakit kronis. Rata-rata perawat terdaftar menyediakan
6 jam sehari perawatan langsung untuk setiap lansia nursing home care, tetapi
mereka bertanggung jawab untuk semua komponen pelayanan perawatan
(Burger et al., 2009).
Seorang pimpinan perawat dari seluruh negara bagian berinisiatif untuk
meningkatkan perawatan di fasilitas keperawatan agar menghasilkan
peningkatan dalam semua indikator kualitas berikut: jatuh, penurunan berat
badan, tekanan ulkus, dan status bed fast (Rantz et al, 2009.). Selain
perawatan langsung untuk para lansia, perawat praktek dapat memberikan
pendidikan staf, membantu pengembangan program, bertindak sebagai
konsultan dalam perencanaan dan pelaksanaan perawatan, membentuk
kelompok-kelompok pendukung untuk klien dan keluarga, dan bertindak
sebagai advokat bagi klien dan keluarga mereka. Peran perawat dalam
mempersiapkan lansia menghadapi kematian di nursing home care adalah
membantu dan memenuhi kebutuhan fisik, psikis, sosial dan spiritual. Pada saat
memenuhi kebutuhan fisik lansia, perawat membantu lansia dalam memenuhi
kebutuhan nutrisi, membantu perawatan diri lansia dan lingkungan,
membantu mobilisasi, dan membantu kebutuhan eliminasi.
Peran perawat dalam memenuhi kebutuhan psikis lansia adalah
memberikan dukungan emosional, peduli dan membantu menyelesaikan
masalah. Dalam pemenuhan kebutuhan sosial lansia, perawat mempunyai peran
untuk peduli, memberikan hiburan serta membina sosialisasi dan komunikasi
yang baik dengan orang lain. Memberi kesempatan berkumpul bersama dengan
sesama klien lanjut usia untuk menciptakan sosialisasi mereka. Perawat harus
bisa memberikan ketenangan dan kepuasan batin dalam hubungannya dengan
tuhan atau agama yang dianutnya, terutama jika klien dalam keadaan sakit atau
mendekati kematian.

Bentuk Pelayanan Keperawatan dan Kesehatan Lansia pada Nursing


Home Setting

Rumah perawatan atau fasilitas keprawatan merujuk kepada suatu institusi yang
dibuat untuk orang-orang yang butuh bantuan untuk melakukan beberapa
aktivitas sehari-hari. Rumah perawatan membutuhkan pengawasan yang
berkelanjutan oleh seorang perawat yang teregistrasi atau praktisi perawat
berlisensi. Selain perawatan medis dan pelayanan keperawatan, rumah
perawatan juga menyediakan pelayanan gigi, pelayanan kesehatan kaki,
pelayanan konsultasi pengobatan tertentu dan terapi rehabilitasi (terapi fisik
dan okupasi). Rumah perawatan menyediakan banyak pelayanan
kesehatan yang sama dengan yang disediakan di Rumah Perawatan Akut, tetapi
bagaimanapun penerima perawatan dipanggil penghuni daripada pasien karena
terdapatnya beberapa fasilitas hunian.
Rumah perawatan pada umumnya dikategorikan sebagai perawatan
singkat karena biasannya dilakukan dalam jangka waktu yang pendek. Untuk
bisa menjadi petugas di rumah perawatan, seseorang harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut: mempunyai orang yang dirawat minimal 3 hari
dengan 30 hari masa pengobatan yang berhubungan dengan ketrampilan
perawatan. Mempunyai sertifikat yang berlisensi dari profesioanal atau
pemerintah. Membutuhkan ketrampilan melakukan perawatan sehari-hari
yang tersertifikasi. Beberapa bentuk pelayanan keperawatan dan kesehatan di
rumah perawatan:
 Perawatan Luka: balutan yang steril, debrimen dan irigrasi luka,
pembalutan, pengkajian terhadap drainase, pengkajian dan pengambilan
kultur luka dan memberi petunjuk kepada klien dan keluarga dalam
perawatan luka.

 Perawatan Pernapasan: pengelolaan terapi oksigen, ventilasi mekanik


dan melakukan penghisapan dan perawatan trakeotomi.

 Tanda Vital: memantau tekanan darah, status kardiopulmonal, dan


memberi instruksi kepada klien dan keluarga dalam pengukuran denyut

bila diperlukan..
 Eliminasi: pengkajian dan pengajaran, pemasangan kateter urine,
irigrasi, observasi adanya infeksi, dan memberi petunjuk kepada keluarga
tentang katerisasi intermiten juga dilaksanakan.

 Nutrisi: pengkajian status nutrisi dan hidrasi, petunjuk diet yang


dianjurkan, pemberian makanan melalui selang dan memberi petunjuk

kepada keluarga tentang pemberian makanan melalui selang.

 Rehabilitasi: memberi petunjuk kepada klien dan keluarga


tentang cara menggunakan alat bantu, latihan rentang gerak,
ambulasi, dan teknik-teknik pemindahan klien.
 Pengobatan: memberi petunjuk kepada klien dan keluarga tentang cara
kerja, pemebrian dan efek samping obat-obatan, memantau pelaksanaan
dan keefektifan obat-obatan yang diberikan.
 Terapi Intravena: pengkajian dan penatalaksanaan dehidrasi, pemberian
antibiotik, nutrisi parenteral, transfuse darah, dan agen analgesik dan
kemoterapik.
 Studi Hasil Laboratorium Tertentu: melakukan studi tentang gambaran
pemeriksaan darah dari hasil laboratorium yang berhubungan dengan
proses penyakit atau pengobatan.

Beberapa diagnosis yang terkait dengan rumah perawatan adalah


stroke, patah tulang rusuk, gagal jantung kongestif, dan pemulihan paska
penyakit akut seperti pneumonia, infark miokardium. Harapanya setelah
seseorang dirawat di rumah perawatan seseorang tersebut akan mencapai
peningkatan ke level yang lebih tinggi pada fungsi organ yang terkait penyakit
dan menunjukan pemulihan dari episode akut.

Anda mungkin juga menyukai