Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

DISMENOREA

Pokok Bahasan : Sistem Reproduksi Wanita


Sub Pokok Bahasan : Dismenorea
Waktu : 60 Menit

I. Tujuan Penyuluhan Umum:


Setelah mendapatkan penyuluhan kesehatan dan demo praktik terapi komplementer selama 1
x 60 menit, sasaran memahami tentang penanganan dismenorea dengan benar

II. Tujuan Penyuluhan Khusus:


Sasaran mampu:
1. Menjelaskan pengertian Dismenorea
2. Menyebutkan macam-macam Dismenorea
3. Menjelaskan penyebab Dismenorea
4. Menyebutkan penanganan untuk Dismenorea
5. Menjelaskan langkah terapi komplementer mengatasi nyeri Dismenorea

III. Materi:
1. Definisi Disminorhoe
2. Jenis-jenis Dismenorea
3. Penyebab Disminorhoe
4. Cara-cara penanganan Disminorhoe
5. Langkah terapi komplementer mengatasi nyeri Dismenorea

IV. Metode:
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Demo Praktik
V. Media:
1. Laptop
2. Power Point
3. Leaflet
4. Alat dan bahan terapi

VI. Kegiatan

Waktu Kegiatan
No Tahap
(menit) Penyuluh Peserta
Pembukaan 5’  Mengucapkan salam  Menjawab salam
 Memperkenalkan diri  Memperhatikan dan
 Menjelaskan tujuan dan menyetujui kontrak
1 kontrak waktu waktu
 Menyampaikan
pendapat
2 Inti 45’ Menjelaskan materi tentang:  Memperhatikan
 Definisi Disminorhoe penjelasan materi yang
 Jenis-jenis Dismenorea diberikan
 Penyebab Disminorhoe  Memberikan
 Cara-cara penanganan pertanyaan
Disminorhoe  Memperhatikan
jawaban
3. Penutup 10’  Menyimpulkan materi  Memperhatikan
 Evaluasi  Mengikuti evaluasi
 Mengucapkan salam  Menjawab salam

VII. Sumber:
Kusmiran, Eny. 2009. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta: Salemba Medika

VIII. Evaluasi: (Cara, Jenis, Waktu, Soal )


Cara : Tanya jawab
Jenis : Lisan
Waktu : Setelah dilakukan penyuluhan
Soal :
1. Definisi Disminorhoe
2. Jenis-jenis Dismenorea
3. Penyebab Disminorhoe
4. Cara-cara penanganan Disminorhoe
Lampiran Materi

Materi Penyuluhan Kesehatan


Dismenorea
1. Definisi Dismenorea
Pada saat menstruasi, wanita kadang mengalami dismenorea atau sering kita sebut nyeri
haid. Nyeri haid merupakan gejala yang timbul menjelang dan selama menstruasi ditandai
dengan gejala kram perut bagian bawah. Biasanya disebabkan karena otot rahin berkonstraksi
dalam upaya meluruhkan lapisan dinding rahim/pembu. Sifat dan tingkat rasa nyeri bervariasi,
mulai dari yang ringan hingga berat. Dismenorea merupakan fenomena simptomatik meliputi
nyeri abdomen, kram, dan sakit punggung. Gejala gastrointestinal seperti mual dan diare dapat
terjadi sebagai gejala dari menstruasi
2. Macam-macam Dismenorea
1) Nyeri haid primer
Timbul sejak haid pertama dan untuk nyeri haid yang sedang atau normal akan pulih
sendiri dengan berjalannya waktu, tepatnya setelah stabilnya hormone tubuh atau perubahan
posisi Rahim setelah menikah dan melahirkan. Nyeri haid itu normal, tetapi dapat
berlebihan jika dipengaruhi oleh factor psikis dan fisik, dan seperti stress, syok,
penyempitan pembuluh darah, penyakit yang menahun, kurang darah, dan kondisi tubuh
yang menurun.
2) Nyeri haid sekunder
Lebih sering dijumpai pada usia dewasa dan menimbulkan kram perut 1 atau 2
minggu sebelum mulai haid. Ini biasanya merupakan gejala suatu kelainan dasar seperti
endometriosis atau perlekatan, atau gejala suatu penyakitt missal: infeksi Rahim, kista atau
polip dan lain-lain yang mengganggu organ dan jaringan disekitarnya.
Dismenorea biasanya disertai dengan sindrom pra-menstruasi, rasa begah, mudah marah,
malas bergerak, merasa lelah dan perubahan lain yang seringkali timbul beberapa hari sebelum
menstruasi. Nafsu makanpun turut meningkat dan biasanya menjadi menyukai makan makanan
yang rasanya asam. Emosi menjadi labil, biasanya wanitaa mudah uring-uringan, sensitive dan
perasaan negative lainnya.
Gejala yang timbul biasanya:
 Kram perut pada awal menstruasi dan biasanya berlangsung dalam waktu tiga hari
 Diare
 Sering BAK
 Berkeringat
 Rasa nyeri panggul yang menjalar ke bagia atas paha dan punggung
 Perut kembung
 Nyeri punggung
 Mual dan muntah
 Berat badan bertambah
Tindakan untuk mengurangi gejala diatas adalah:
a. Mengurangi makanan yang bergaram, untuk mengurangi penahan air berlebih
b. Kurangi makanan yang berupa tepung, gula, kafein dan cokelat
c. Tambahkan makanan yang mengandung kalsium dan vitamin C yang tinggi sebelum
menstruasi
d. Konsumsi makanan berserat dan perbanyak minum air putih
e. Perbanyak makan makanan atau suplemen yang mengandung zat besi untuk menghindari
anemia
3. Penyebab Dismenorea
Menurut penelitian, wanita yang menderita dismenorea primer menghasilkan hormone
prostaglandin dalam jumlah berlebihan pada saat menstruasi atau mereka sangat sensitive
terhadap hormone ini. Prostaglandin adalah salah satu hormone yang dilepas selama melahirkan
dan sebagian berperan dalam kontraksi Rahim. Dismenorea pun dapat dipandang sebagai
persalinan kecil, dengan adanya prostaglandin yang menimbulkan kejang otot Rahim
menyerupai nyeri kram saat melahirkan. Nyeri juga dapat timbul akibat sejumlah kecil darah
haid mengalir kembali ke tuba fallopi, yang menimbulka iritasi.
4. Penanganan
Setiap orang memiliki masing-masing metode dalam meredakan nyeri saat haid, ada
yang menggunakan kompres hangat ataupun langsung menggunakan obat untuk menghilangkan
disminorea tersebut. Beberapa dokter menyatakan bahwa nyeri kram menstruasi bersifat
psikosomatis, tetapi itu tidaklah dapat pula dibenarkan karena semua orang berhak untuk
sembuh dari dismenorea.
Beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mengatasi sakit perut sewaktu menstruasi:
a. Kompres dengan botol panas (hangat) pada bagian yang terasa kram/sakit (bisa diperut
atau pinggang bagian belakang);
b. Mandi air hangat, boleh juga menggunakan aroma terapi untuk menenangkan diri;
c. Mengonsumsi minuman hangat yang mengandung kalsium tinggi;
d. Mengonsumsi teh herbal seperi mint atau camomile untuk mengurangi spasmodic,
ramuan jahe juga merupakan salah satu pilihan terbaik. Tambahkan secangkir air panas
pada satu sendok teh jahe segar yang sudah diparut, kemudaian larutkan selama 10 menit
dan minum saat diperlukan;
e. Menggosok-gosok perut atau pinggang yang sakit;
f. Ambil posisi menungging sehingga Rahim tergantung kebawah. Hal tersebut dapat
membantu relaksasi
g. Tarik napas dalam-dalam secara perlahan untuk relaksasi ulangi hal tersebut sampai
merasa rileks atau merasa cukup;
h. Menggunakan obat-obatan penghilang nyeri, namun obat yang digunakan harus
berdasarkan pengawasan dokter. Boleh minum obat yang banyak dijual ditoko obat,
tetapi dosisnya tidak lebih dari 3 kali sehari. Missal: ibuprofen
Selain beberapa hal yang telah diuraikan diatas anda juga dapat melakukan beberapa
kegiatan dibawah:
1. Relaksasi dan Yoga
Teknik relaksasi dan yoga juga dapat membantu meredakan nyeri. Misalnya, posisi
the bow dan cobra namun jangan mencoba posisi ini jika memiliki riwayat gangguan
punggung sebelumnya.
2. Pemijatan
Pijatan perut bagian bawah, punggung bawah, dan tungkai bisa meredakan nyeri
haid. Anda dapat melakukannya sendiri yaitu:
1) Berbaringlah dilantai atau dikasur dengan lutut ditekuk
2) Letakan telapak tangan kanan pada perut bagian bawah dan letakan tangan kiri
diatasnya
3) Tekanlah dengan jari-jari kedua tangan dan bentuk gerakan berputar kecil-kecil
4) Gerakkan tangan secara perlahan kebagian kanan atas perut menuju ke pinggang,
melintasi bagian bawah diatas pubis.
3. Aromaterapi
Berendam dalam bak air hangat dengan beberapa tetes aroma terapi (missal:
minyak chamomile atau sweet marjoram) dikombinasikan dengan minyak pembawa atau
losion (tersedia di took atau apotik), hal ini dapat mengurangi rasa tidak nyaman.
4. Olahraga
Dalam kondisi nyeri sangat sulit untuk melakukan kegiatan olahraga, tetapi
olahraga sangat efektif untuk meredakan pengembangan panggul dan mengurangi kram
menstruasi. Dengan berjalan di sekitar komplek perumahan anda, itu pun sangat
membantu.
5. Kompres Hangat
Kompres hangat adalah pengompresan yang dilakukan dengan mempergunakan
buli-buli panas yang di bungkus kain yaitu secara konduksi dimana terjadi pemindahan
panas dari buli-buli ke dalam tubuh sehingga akan menyebabkan pelebaran pembuluh
darah dan akan terjadi penurunan ketegangan otot sehingga nyeri haid yang dirasakan
akan berkurang atau hilang (Perry & Potter,2005).

Prosedur Pemberian Kompres Hangat


Menurut Kozier, (2009) ada beberapa cara prosedur pemberian kompres hangat di antaranya
adalah sebagai berikut:
1. Perlengkapan
a. Botol air panas dengan tutupnya
b. Sarung botol
c. Air panas dan sebuah termometer
2. Pelaksanaan
a. Jelaskan kepada klien apa yang akan anda lakukan, mengapa hal tersebut perlu dilakukan,
dan bagaimana klien dapat bekerja sama.
b. Cuci tangan dan observasi prosedur pengendalian infeksi yang tepat.
c. Berikan privasi klien.
d. Berikan kompres panas.
3. Variasi botol air panas Ukur suhu air, ikuti praktik institusi tentang penggunaan suhu yang tepat.
Suhu yang sering digunakan adalah:
a. 46-52 ̊C untuk orang dewasa normal.
b. 40,5-46 ̊C untuk orang dewasa yang tidak sadar atau yang kondisinya sedang lemah.
c. Isi sekitar dua pertiga botol dengan air panas.
d. Keluarkan udara dari botol, udara yang tetap berada di botol akan mencegah botol mengikuti
bentuk tubuh yang sedang dikompres.
e. Tutup botol dengan kencang.
f. Balikkan botol, dan periksa adanya kebocoran.
g. Keringkan botol.
h. Bungkus botol dengan handuk atau sarung botol air panas.
i. Letakkan bantalan pada bagian tubuh dan gunakan bantal untuk menyangga jika perlu.

Anda mungkin juga menyukai