Anda di halaman 1dari 4

60 langkah Asuhan Persalinan Normal (APN), menurut PP IBI dalam Karaya (2019) yaitu sebagai berikut:

1. Melihat adanya gejala tanda kala II yaitu dorongan meneran, tekanan anus, perineum menonjol,
vulva/vagina dan spinter ani membuka.

2. Menyiapkan pertolongan persalinan.

3. Memastikan kelengkapan alat, bahan dan obat yang digunakan.

4. Mematahkan ampul oksitosin 10 unit

5. Menggunakan APD (apron, masker, penutup kepala, kacamata google dan menggunakan
handscoon setelah mencuci tangan).

6. Memindakan oksitosin kedalam spuit 3 cc dan meletakkannya di dalam partus set.

7. Memastikan pembukaan lengkap

8. Membersihkan bagian vulva dan vagina, mulai dari labia minora, labia mayora, pastibulum
hingga anus menggunakan Air Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT).

9. Lakukan pemeriksaan dalam.

10. Mendekontaminasi sarung tangan larutan klorin 0,5% rendam selama 10 menit.

11. Mencuci tangan.

12. Memeriksa Denyut Jantung Janin (DJJ) jika tidak ada kontraksi uterus batas normal
(120-160x/menit)

13. Persiapkan ibu dan keluarga untuk membantu memimpin.

14. Beri tahu ibu jika pembukaan sudah lengkap dan janin dalam keadaan baik.

15. Membantu keluarga untuk memberi dukungan dan semangat saat ibu mulai meneran.

16. Melakukan pimpinan meneran saat ada kontraksi uterus, menganjurkan ibu untuk miring kekiri
untuk mempercepat proses penurunan kepala janin. Dan dianjurkan ibu mulai meneran pada puncak
kontraksi.

17. Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6cm, letakkan handuk bersih diatas
perut ibu untuk keringkan bayi.

18. Meletakkan underpad dan meletakkan kain yang bersih dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu.

19. Membuka tutup partus set dan memeriksa kelengkapan alat dan bahan.

20. Menggunakan sarung tangan DTT.


21. Menolong kelahiran bayi, antara lain:

22. Lahirnya kepala, saat kepala bayi membuka bagian vulva dengan 5-6 cm, melindungi perineum
dengan satu tangan yang dilapisi kain dan tiga jari menahan vulva sehingga kepala bayi tetap fleksi.
Membiarkan kepala bayi keluar secara perlahan dan anjurkan ibu untuk meneran. Memeriksa apakah
ada lilitan tali pusat pada leher janin.

23. Lahirnya bahu, setelah kepala melakukan paksi luar, memegang kepala janin secara biparietal.
Jika bagian bahu sudah keluar, menarik ke bawah dan kearah luar hingga bahu anterior muncul di
bawah arkus pubis. Melakukan cara tersebut berulang untuk melahirkan bagu posterior. Penanganan
Bayi Baru Lahir

24. Menilai bayi dengan cepat (apakah bayi menangis kuat atau bernafas tanpa kesulitan? Apakah
bayi bergerak aktif), kemudian meletakkan bayi diatas perut ibu.

25. Segera mengeringkan bayi, membungkus kepala dan badan bayi kecuali bagian pusat bayi.

26. Memeriksa uterus memastikan tidak ada janin kedua beritahu ibu akan disuntik oksitosin agar
uterus berkontraksi dengan baik. Kemudian suntik ibu dengan oksitosin 10 unit (Intra Muskuler) di 1/3
bagian paha ibu.

27. Menjepit tali pusat dengan menggunakan klem sepanjang 3 cm dari pusat bayi. Mendorong tali
pusat ke arah distal (ibu) dan jepit kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem pertama.

28. Memegang tali pusat dengan satu tangan, melindungi bayi dari gunting dengan memotong tali
pusat diantara dua klem tersebut.

29. Mengganti handuk yang basah dan menyelimuti bayi dengan kain yang bersih dan kering. Tetupi
bagian kepala dan biarkan tali pusat terbuka. Jika bayi mengalami kesulitan bernafas, ambil tindakan
yang sesuai.

30. Memberikan bayi kepada ibu dan menganjurkan ibu untuk memluk bayinya serta memulai
pemberian ASI (jika ibu menghendaki).

31. Menilai Pendarahan, dalam pendarahan.

32. Memeriksa kedua sisi plasenta baik yang menempel pada ibu maupun janin untuk memastikan
bahwa selaput ketuban masih lengkap dan utuh.

33. Letakkan plasenta didalam kantong plastik atau tempat khusus.

34. Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum, lalu segera menjahit laserasi yang
mengalami pendarahan aktif.

35. Melakukan Prosedur Pasca Persalinan, menilai ulang dan memastikannya masih berkontraksi
dengan baik.
36. Mengevaluasi perdarahan persalinan vagina.

37. Mencelupkan kedua tangan yang memakai sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5%.

38. Bilas kedua tangan yang masih bersarung tangan dengan menggunakan air desinfeksi tingkat
tinggi.

39. Menempatkan klem tali pusat desinfeksi tingkat tinggi atau meningkatkan tali desinfeksi tingkat
tinggi dengan simpul mati di sekeliling tali pusat sekitar 1 cm.

40. Mengikat satu lagi simpul mati pada bagian pusat yang bersebrangan dengan simpul mati
pertama.

41. Melepaskan klem bedah dan meletakkannya ke dalam klorin 0,5%.

42. Menyelimuti kembali bayi dan menutupi bagian kepala bayi. Selalu gunakan handuk atau kain
yang bersih dan kering.

43. Menganjurkan ibu untuk memulai pemberian ASI.

44. Evaluasi

45. Melanjutkan pemantauan kontraksi uterus dan perdarahan pervaginaan.

46. Mengajarkan pada ibu dan keluarga bagaimana cara melakukan masase uterus dan memeriksa
kontraksi uterus.

47. Mengevaluasi kehilangan darah.

48. Memeriksa tekanan darah, nadi, dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit selama 1 jam
pertama setelah persalinan, setiap 30 menit selama jam 2 pasca-persalinan,

49. ulangi langkah tersebut.

50. Memeriksa temperature ibu sekali setiap jam selama 20 jam pertama pascapersalinan.

51. Melakukan tindakan yang sesuai untuk temuan yang tidak normal.

52. Kebersihan Keamanan.

53. Menempatkan semua peralatn ke dalam laruran klorin 0,5% untuk pedekomentasian selama 10
menit. Cuci dan bilas peralatan tersebut setelah proses dekomentasi.

54. Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ke dalam tempah sampah yang disediakan.

55. Membersihkan ibu dengan menggunakan air desinfeksi tingkst tinggi. Bersihkan cairan ketuban,
lendir, dan darah. Bantu ibu memakai pakaian yang bersih dan kering.
56. Selalu pastikan ibu merasa nyaman. Membantu ibu saat memberikan ASI dan dianjurkan
keluarga untuk memberikan ibu minuman dan makanan yang diinginkan.

57. Mendekontaminasi daerah yang digunakan untuk melahirkan dengan larutan klorin 05% dan
membilasnya dengan air bersih.

58. Mencelupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5%. Balik bagian dalam sarung
tangan ke luar dan rendam selama 10 menit.

59. Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air yang mengalir.

60. Dokumentasi Tindakan yang dilakukan yaitu dengan melengkapi partograf (bagian depan dan
belakang).

Anda mungkin juga menyukai