PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Manusia sangat mudah terkena penyakit yang bisa ditimbulkan karena
infeksi yang disebabkaan oleh bakteri, virus atau mikroorganisme laiinya yang
sangat mudah masuk ke tubuh manusia baik secara langsung maupun tidak
langsung, jika manusia tidak menjaga kebersihan dirinya. Infeksi itu sendiri
merupakan invasi tubuh oleh pathogen atau mikroorganisme yang mampu
menyebabkan sakit (potter dan perry, 2005).
Kita sebagai tenaga kesehatan sangat rentan sekali ketular oleh berbagai
macam jenis mikroorganisme yang terdapat pada alat-alat kesehatan yang dapat
membahayakan tubuh dan keselamatan manusia. Oleh karena itu kita sebagai
tenaga kesehatan harus mampu melindungi diri dengan baik. Salah satu cara
untuk mencegah dari menularnya berbagai jenis penyakit yang terdapat pada alatalaat kesehatan, yaitu dengan melakukan pemrosesan alat secara benar yaitu
dengan cara dekontaminasi, cuci bilas, desinfeksi tingkat tinggi dan sterilisasi.
Namun disini untuk melakukan pemrosesan tersebut, kita sebagai tenaga
kesehatan harus mencuci tangan dengan benar, setelah itu baru kita bisa
melakukan pemrosesan dengan baik tapi, bukan hanya tangan kita yang harus kita
cuci terlebih dahulu, alat yang akan dibersihkan itu harus melewati tahapan
dekontaminasi dan pencucian dan pembilasan terlebih dahulu baru bisa
menggunakan cara desinfeksi tingkat tinggi atau Sterilisasi. Ingat disini,
desifenksi tingkat tinggi tidak perlu dilakukan jika masih bisa dengan sterilisasi
kecuali pada daerah yang terpencil yang memang tidak memungkinkan
melakukan sterilisasi.
Dengan kita melakukan pemrosesan alat dengan baik dan sesuai dengan
standar
maka
penyakit
dan
infeksi
yang
disebabkan
oleh
berbagai
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka ada beberapa permasalahan yang perlu
dibahas dalam penulisan makalah ini, yaitu:
a. Apa saja cara pengolaan alat kesehatan dan bagaimana cara pengolahannya?
b. Bagaimana cara membuat larutan klorin?
c. Apa saja pemilihan cara pengolahan alat kesehatan sesuai resiko infeksi dan
jenis penggunaan alatnya?
1.3
Tujuan
Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut:
a. untuk mengetahui apa saja cara pengelolaan alat kesehatan dan bagaimana
caranya.
b. Untuk mengetahui cara membuat larutan klorin.
c. Untuk mengetahui pemilihan cara pengelolaan alat kesehatan sesuai
resikoinfeksi dan jenis penggunaan alat.
1.4
Metode Penulisan
Berdasarkan permasalahan diatas, maka metode penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut:
a. buku
b. internet
1.5
Sistematika Penulisan
Berdasarkan permasalahn diatas, maka sistematika penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
Rumusan Masalah
1.3
Tujuan
1.4
Metode Penulisan
1.5
Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1
2.2
2.3
Kesimpulan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Dekontaminasi
Cuci bilas
Sterilisasi
2.1.1
Dekontaminasi
Pengertian
Dekontaminasi
adalah
suatu
tindakan
yang
bertujuan
untuk
pada alat
Tujuan Dekontaminasi
o Melindungi petugas yang menagani alat kesehatan tersebut
o Meminimalkan resiko penularan virus
o Menon-aktifkan HBV, HCV, dan HIV
Tips-tips Dekontaminasi
o Gunakan
tempat/wadah
plastic
untuk
dekontaminasi
agar
Cara pelaksanaan
o Gunakan sarung tangan karet yang tebal atau sarung tangan yang
terbuat dari lateks
o Masukkan benda-benda yang terkontaminasi ke dalam larutan
klorin 0.5 % selama 10 menit
o Pastikan alat atau benda terendam seluruhnya
Gambar peralatannya
Handscoen
peralatan medis
larutan klorin
2.1.2
Cuci Bilas
Pengertian
cara paling efektif untuk menghilangkan sebagian besar mikroorganisme
pada peralatan / perlengkapan yang kotor atau yang sudah digunakan
termasuk endospora penyebab tetanus. Pencucian yang benar dan baik
dengan menggunakan sabun dan air mengalir.
12 langkah cara mencuci tangan
o Wadah plastic
o Air bersih
o Sabun atau deterjen
Gambar-gambar alat-alatnya
sikat halus
sabun
suntikan
air bersih
Pakai sarung tangan karet yang tebal atau sarung tangan rumah
tangah yang dari karet pada kedua tangan
10
Kegunaan pencucian
o Sebagai
cara
yang
efektif
untuk
mengurangi
jumlah
Cara pelaksanaan
o Gunakan sarung tangan karet yang tebal pada kedua tangan
o Ambil alat bekas pakai yang sudah didekontaminasi ((hati-hati bila
memegang peralatan yang tajam seperti gunting dan jarum jari)
o Agar tidak merusak benda-benda yang terbuat dari plastik karet,
jangan dicuci bersamaan dengan peralatan yang terbuat dari logam.
o Cuci setiap benda tajam secara terpisah dan hati-hati
-
11
Pastikan tidak ada sisa darah dan kotoran yang tertinggal pada
peralatan
Cuci setiap benda sedikitnya tiga kali atau lebih baik jika
diperlukan dengan air dan sabun atau deterjen
Pengertian
Desinfeksi tingkat tinggi merupakan tindakan yang dilakukan
untuk menghilangkan semua mikroorganisme kecuali endospora
bakteri pada benda mati. Sterilisasi merupakan cara yang paling
efektif untuk membunuh mikroorganisme, sterilisasi tidak selalu
memungkinkan dan tidak selalu praktis. DTT merupakan satusatunya cara alternatif yang digunakan ketika tidak dapat
12
cara-cara DTT
Lama melakukan proses DTT yaitu 20 menit
o Perebusan
disinfeksi
13
Gambar peralatannya
o Penguapan
14
gunakan
penjepit
atau
pinset
DTT
untuk
Gambar peralatannya
pinset
15
o Kimiawi
2.1.4
Sterilisasi
Pengertian
Sterilisasi
merupakan
tindakan
yang
dilakukan
untuk
16
Gunting
peralatan logam
Galas kimia
o
pinset
tabung reaksi
handscoen
selang kateter
17
Nasal kanule
o
Bengkok
o
baskom
Mangkok porselin
o
Selang infus
o
selimut
18
Cara-cara sterilisasi
o
Waktu
yang
diperlukan
dalam
proses
atau
Membuka
penutup
autoklaf
untuk
instrument
kering
mengeluarkan nuap
-
Membiarkan
paket
Menempatkan
instrument
yang
tidak
20
tertutup.
Bila
tidak
dibungkus
Memulai
mengukur
waktu
dan
Untuk
alat
yang
tidak
dibungkus:
Sterilisasi kimia
22
Menyiapkan
alat-alat
yang
kan
23
Membilas
alat-alat
dengan
air
steril
Cuci (bilas
(gunakan deterjen, sikat dan sarung tangan tebal)
Metode yang
dipilih
Uap ; (106 kPa; 20tak
terbungkus, 30
berbungkus)
Oven; (1700 C;60)
Kimiawi ; Rendam 10
jam
Metode alternatif
DTT
sterilisasi
Dekontaminasi
Rebus/kukus
(panci
tertutup; 20)
Kimiawi
(rendam
20)
24
2.2
= 10-1 = 9 bagian
Contoh:
Buat larutan klorin 0.5 % sebanyak 150 cc?
Jawab:
Air
Klorin
150 = 15 cc
Klorin
Pemilihan cara pengelolaan alat kesehatan sesuai resiko infeksi dan jenis penggunaan alat
Resiko tinggi
Suatu alat termasuk dalam katagori resikotinggi karena penggunaan alat
tersebut beresiko tinggi untuk menyebabkan infeksi apabila alat terseut
terkontaminasi oleh mikroorganisme. Alat tersebut harus dalam keadaan
steril karena penggunaanya menembus jaringan atau system pembuluh
darahyang steril. Katagori yang termasuk resiko tinggi meliputi alat
kesehatan bedah,kateter jantung dan lat yang ditanam.
Resiko sedang
Alat yang digunakan untuk menyetuh lapisan mukosa atau kulit yang tidak
utuh harus bebas dari semua mikroorganisme kecuali spora. Lapisan mukosa
yang utuh pada umumnya dapat menahan infekssi spora tetapi rentan
terhadap infeksi basil TBC dan virus, yang termasuk dalam katagori resiko
sedang antara lain alat untuk terapi pernapasan, alat anastesi, endoskopi dan
ring diafgrama. Alat beresiko sedang menggunakan cara pengelolaan
desinfeksi tingkat tinggi.
Resiko rendah
Alat yang masuk dalam katagori resiko rendah adalah yang digunakna pada
kulit yang utuh dan bukan untuk lapisan mukosa. Contoh alat yang masuk
katagori resiko rendah adalah pispot, tensi meter, tempat tidur, peralatan
26
makan, perabotan dan lantai. Cara pengelolaannya bisa dilakukan dengan cuci
bilas.
27
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Tiga langkah pokok dalam pemrosesan alat dan benda-benda lainnya dalam upaya
pencegahan infeksi, yaitu dekontaminasi, cuci bilas, desinfeksi tingkat tinggi atau
sterilisasi. Mengapa ada tiga pokok dalam pemrosesan karena jika masih bisa melakukan
cara pemrosesan dengan sterilisasi kita tidak perlu lagi menggunakan desinfeksi tingkat
tinggi keculi pada daerah yang terpencil yang sangat tidak memungkinkan melakukan
sterilisasi karena tidak adanya alat untuk melakukan itu, alternatif yang baik adalah
dengan menggunakan cara desinfeksi tingkat tinggi.
Dekontaminasi adalah langkah pertama dalam menagani peralatan, perlengkapan,
sarung tangan dan benda-benda lainnya yang terkontaminasi. Dekontaminasi adalah suatu
tindakan yang bertujuan untuk menghilangkan mikroorganisme pathogen yang menempel
pada alat kesehatan sehingga aman digunakan untuk pengolahan selanjutnya. Pencucian
merupakan cara paling efektif untuk menghilangkan sebagian besar mikroorganisme pada
peralatan / perlengkapan yang kotor atau yang sudah digunakan termasuk endospora
penyebab tetanus. Pencucian yang benar dan baik dengan menggunakan sabun dan air
mengalir.
sebelum melakukan proses desinfeksi tingkat tinggi atau sterilisasi, harus
melakukan dekontaminasi dan pencucian dan pembilasan terlebih dahulu agar semua
perlatan tersebut dapat bersih baru dimasukkan kedalam prsoses desinfeksi tingakt tinggi,
yaitu dengan cara perebusan, penguapan dan kimiawi atau menggunakan cara sterilisasi,
28
yaitu dengan sterilisasi uap, sterilisasi panas kering dan sterilisasi kimia. Ini merupakan
cara-cara dalam pemrosesan alat kesehatan.
29
DAFTAR PUSTAKA
Kusmiyati, Yuni.2010.Penutun Belajar Keterampilan Dasar Parktik Klinik
Kebidanan.Yogyakarta:Fitramaya.
Uliyah, Musrifatul dan A. Aziz Alimul Hidayat.2008.Praktikum Dasar Praktik Klinik:Aplikasi
Dasar-dasar Praktik kebidanan.Jakarta:Salemba Medika.
Uliyah, Musrifatul dan A. AzizAlimul Hidayat.2008.Keterampilan Dasar Praktik Klinik Untuk
Kebidanan (edisi 2).Jakarta:Salemba Medika.
30