Pemilihan persalinan dirumah merupakan hak dari ibu dan keluarga. Ibu boleh memilih siapa
yang mendampinginya pada saat persalinan. Meskipun begitu ibu dan keluarga harus
memperhatikan syarat-syarat persalinan dirumah, diantaranya adalah sebagai berikut :
1) Adanya bidan terlatih dalam melakukan pertolongan persalinan
2) Bidan harus memberikan penjelasan tentang seluruh proses persalinan dan
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
kemungkinan komplikasi
Bidan dipanggil bilamana ibu mulai merasakan kontraksi atau air ketuban pecah
Tersedianya ruangan hangat, bersih, dan sehat
Ibu mempunyai Kartu Menuju Sehat (KMS) ibu hamil dan kartu KIA
Tersedianya sistem rujukan untuk penanganan kegawatdaruratan obstetri
Adanya kesepakatan atau informed consent antara bidan dengan ibu atau keluarga
Tersedia alat transportasi untuk merujuk
Tersedia peralatan yang lengkap dan berfungsi
2) Kegiatan rumah tangga secara rinci perlu dibahas untuk membentuk jaringan kerja,
yaitu siapa yang mengurus anak anak yang lain.
Persiapan Rumah dan Tempat Pertolongan Persalinan
1) Situasi dan kondisi yang perlu diketahui oleh keluargam yaitu :
a) Apakah rumah cukup aman dan hangat ?
b) Apakah tersedia ruangan yang akan digunakan untuk menolong persalinan ?
c) Apakah tersedia air mengalir ?
d) Apakah kebersihannya cukup terjamin ?
e) Apakah tersedia telepon atau media komunikasi lainnya ?
2) Rumah
Apabila persalinan akan dilakukan di rumah, tugas bidan adalah mengecek rumah
sebelum usia kehamilan 37 minggu. Rumah harus memenuhi persyaratan
diantaranya :
a) Ruangan sebaiknya cukup luas
b) Adanya penerangan yang cukup
c) Tempat nyaman
d) Tempat tidur yang layak untuk pertolongan persalinan
Persiapan Peralatan
Perlengkapan peralatan yang harus disiapkan oleh keluarga untuk melakukan persalinan
dirumah meliputi komponen komponen berikut ini :
1) Persiapan untuk pertolongan persalinan
a) Waskom
b) Sabun cuci
c) Handuk kering dan bersih
d) Selimut
e) Pakaian ganti
f) Pembalut
g) Kain pel
h) Lampu
2) Persiapan untuk bayi
a) Handuk bayi
b) Tempat tidur bayi
c) Botol air panas untuk menghangatkan alas
d) Pakaian bayi
e) Selimut bayi
Manajemen Asuhan Intranatal di Rumah
Manajemen asuhan intranatal di rumah dibagi dalam empat tahap sesuai dengan tahap yang
ada dalam persalinan, yaitu kala I, II, III, dan IV. Dengan memberikan asuhan intranatal yang
baik dan sesuai dengan standar, bidan dapat memberikan pertolongan persalinan yang
memadai dan tepat waktu, meningkatkan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan, dan
menurunkan angka kematian ataupun kesakitan ibu dan bayi
Manajemen asuhan intranatal merupakan langkah ilmiah dan sistematis, sehingga dalam
pelaksanaannya bidan harus memahami alur pikir manajemen asuhan intranatal di rumah.
Alur pikir manajemen asuhan intranatal seperti berikut :
( belum dibuat bagan nya )
Asuhan Persalinan Kala I
Pemberian asuhan persalinan kala I bertujuan untuk memberikan pelayanan kebidanan yang
memadai dalam pertolongan persalinan yang bersih dan aman. Ada tugas dan proses atau
langkah langkah yang harus dilalui dalam memberikan asuhan persalinan pada kala I. Tugas
dan proses tersebut seperti yang dijabarkan dibawah ini :
1)
2)
3)
4)
5)
Sebelum bidan melakukan manajemen asuhan kala I, bidan perlu mengingat tentang konsep
sayang ibu, rujuk apabila partograf melewati garis waspada atau ada kejadian kejadian
penting lain, serta lakukan observasi ketat apabila didapatkan penyimpangan dalam partograf.
Langkah langkah asuhan intranatal kala I, meliputi :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
partograf
9) Berikan dukungan moral pada ibu, suami, dan keluarga
10) Libatkan keluarga secara aktif dalam proses persalinan
11) Jelaskan proses persalinan yang sedang berlangsung dan beritahu setiap kemajuan
12) Lakukan manajemen nyeri nonfarmakologi (masase punggung, relaksasi, dan lainlain)
13) Lakukan persiapan untuk pertolongan persalinan
pusat
Pimpin ibu mengejan apabila ada keinginan untuk mengejan
Hindari intervensi apabila tidak dibutuhkan
Terapkan konsep sayang ibu
Lakukan pengambilan keputusan sesegera mungkin apabila diperluka rujukan
Asuhan persalinan pada kala III merupakan hal penting, mengingat salah satu penyebab
kematian ibu adalah perdarahan. Oleh karena itu, dalam asuhan kala III ada beberapa syarat
yang harus dipenuhi, yaitu bidan sebagai penolong persalinan harus terlatih dan terampil
melakukan manajemen aktif kala III, tersedianya peralatan dan perlengkapan manajemen
aktif kala III dan pencegahan infeksi, tersedianya obat-obatan dan metode efektif untuk
penyimpanan, serta sistem rujukan untuk kegawatdaruratan obstetri yang efektif.
Asuhan persalinan kala III diberikan dengan tujuan untuk membantu mengeluarkan plasenta
dan selaput janin secara lengkap, mengurangi kejadian perdarahan pasca-salin,
memperpendek kala III, mencegah terjadinya komplikasi, dan mencegah terjadinya retensio
plasenta. Dalam hal ini bidan mempunyai tugas rutin, yaitu melakukan penatalaksanaan aktif
persalinan kala III (manajemen aktif kala III).
Hal hal yang menjadi perhatian bidan pada saat memberikan asuhan intranatal kala III
adalah sebagai berikut :
a) Penyimpanan oksitosin harus dalam lemari es pada suhu 2-80 C dan hindarkan dari
paparan cahaya secara langsung
b) Pada suhu 300C oksitosin dapat bertahan selama 1 bulan, pada suhu 400C oksitosin
dapat bertahan selama 2 minggu
c) Tidak dianjurkan untuk memberikan ergomentrin dan metergin sebelum bayi lahir
d) Tanda tanda pelepasan plasenta adalah fundus naik dan berkontraksi dengan baik,
keluarnya darah dari vagina, serta tali pusat memanjang
e) Pada saat melahirkan plasenta, jangan mendorong fundus dan menarik tali pusat
secara berlebihan
f) Lakukan peregangan tali pusat dengan hati hati
g) Hentikan peregangan tali pusat apabila ibu mengeluh nyeri atau tali pusat tertahan
h) Apabila merasa tidak yakin plasenta dapat dilahirkan dengan lengkap, ikuti prosedur
tetap penatalaksanaan plasenta rest, bila perlu dirujuk.
Asuhan Persalinan Kala IV
Asuhan persalinan kala IV merupakan asuhan yang mencakup pada pengawasan satu sampai
dua jam setelah plasenta lahir. Pada kala ini tidak menutup kemungkinan terjadi perdarahan
dan atonia uteri. Kehilangan darah biasanya dikarenakan pelepasan palsenta atau robekan
serviks dan perineum. Jumlah darah yang keluar harus diukur (1 bengkok = 500cc), apabila
jumlah perdarahan lebih dari 500 cc harus dicari penyebabnya.
Hal hal yang harus diperhatikan pada asuhan persalinan kala IV, yaitu sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Kontraksi uterus
Perdarahan
Kantong kemih
Adanya luka
Keadaan plasenta dan selaputnya harus lengkap
Tanda tanda vital
Keadaan bayi
Bidan mengenali secara tepat tanda-tanda gawat janin pada kala II yang lama, dan
segera melakukan episiotomi dengan aman untuk memperlancar persalinan,
diikuti dengan penjahitan perineum.
2. Persiapan Bidan
Sampai saat ini belum ada pendidikan khusus untuk menghasilkan tenaga bidan yang
bekerja dikomunitas. Di Indonesia pendidikan bidan yang ada sekarang diarahkan
untuk menghasilkan bidan yang mampu bekerja di desa. Bidan yang bekerja di desa,
puskesmas, maupun puskesmas pembantu dilihat dari tugas-tugasnya berfungsi
sebagai bidan komunitas. Persiapan bidan dalam memberikan asuhan intranatal di
komunitas adalah harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya terutama dari segi
kompetensi, sehingga dapat memberikan pelayanan yang bersih dan aman serta tahu
saat yang tepat untuk merujuk kasus-kasus kegawatdaruratan. Dengan demikian bisa
menyelamatkan ibu dan bayi dan dapat menurunkan AKI.
3. Persiapan rumah dan lingkungan
a. Tersedia ruangan yang bersih dan layak
b. Terdapat sumber air bersih, air panas dan air dingin
c. Tersedia penerangan yang baik
d. Terdapat fasilitas telepon yang bisa diaskes untuk menghubungi ambulan jika
diperlukan saat melakukan rujukan atau tersedia mobil yang bisa digunakan saat
diperlukan untuk merujuk
4. Persiapan alat atau bidan kit
a. Tensimeter
b. Stetoskop
c. Monoaural
d. Jam yang mempunyai detik
e. Termometer
f. Partus set (2 buah klem tali pusat, pengikat tali pusat, gunting tali pusat, penghisap
lendir bayi, kateter, sarung tangan)
g. Heacting set (naldfoolder, jarum otot dan kulit, benang)
h. Bahan habis pakai (injeksi oksitosin, injeksi lidokain, kapas, kasa, detol atau lisol,
povidon iodine, larutan klorin)
i. Set kegawatdaruratan ( infus set )
j. Bengkok
k. Tempat sampah basah, kering dan tajam
l. Alat alat proteksi dini (celemek, sepatu, tutup kepala dan kacamata)
5. Persiapan ibu dan keluarga
a. Waskom besar
b. Tempat atau ember untuk penyediaan air
c. Kendil atau kwali untuk ari ari
d. Tempat untuk cuci tangan ( air mengalir ) + sabun + handuk kering
e. Satu kebaya ( daster )
f. Dua kain panjang, satu untuk ibu dan satu untuk ditaruh di atas alas plastik atau
karet
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.