Bidan melakukan pertolongan persalinan bayi dan plasenta yang bersih dan aman, dengan sikap
sopan dan penghargaan terhadap hak pribadi ibu serta memperhatikan tradisi setempat. Disamping
itu, ibu diijinkan memilih orang yang akan mendampinginya selama proses persalinan
Hasil
11
Membantu secara aktif pengeluaran plasenta dan selaput ketuban secara lengkap untuk mengurangi
kejadian perdarahan pasca persalinan, memperpendek waktu persalinan kala 3, mencegah
terjadinya atoni uteri dan retensio Plasenta
Hasil
12
Tujuan
Mempercepat persalinan dengan melakukan episiotomi jika ada tanda-tanda gawat janin pada saat
kepala janin meregangkan perineum.
Pernyataan Standar
Bidan mengenali secara terat tanda-tanda gawat janin pada Kala dua, dan sege melakukan
episiotomi dengan aman untuk memperlancar persalinan, diikuti dengan penjahitan perineum.
Hasil
Apabila persalinan akan dilakukan di rumah, tugas bidan adalah mengecek rumah sebelum usia
kehamilan 37 minggu Rumah harus memenuhi persyaratan di antaranya:
Persiapan Peralatan
Perlengkapan peralatan yang harus disiapkan oleh keluarga untuk melakukan persalinan
a) Waskom,
b) b) sabun cuci
c) Handuk kering dan bersih
d) Selimut.
e) Pakaian ganti,
f) Pembalut.
g) Kain pel.
h) Lampu.
Manajemen asuhan intranatal di rumah dibagi dalam empat tahap sesuai dengan tahap yang ada
dalam persalinan, yaitu kala I, II, III, dan IV. Dengan memberikan asuhan intranatal yang baik dan
sesuai dengan standar, bidan dapat memberikan pertolongan persalinan yang memadai dan tepat
waktu, meningkatkan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan, dan menurunkan angka kejadian
sepsis puerpuralis pada ibu nifas sehingga membantu menurunkan angka kematian ataupun
kesakitan ibu dan bayi.
Pemberian asuhan persalinan kala I bertujuan untuk memberikan pelayanan kebidanan memadai
dalam pertolongan persalinan yang bersih dan aman. Ada tugas dan proses/langkah-langkah yang
harus dilalui dalam memberikan asuhan persalinan pada kala I. Tugas dan proses tersebut seperti
yang dijabarkan di bawah ini.
8) Berikan minum yang mengandung gula, pada saat tidak ada his 9) Lakukan observasi ketat
denyut jantung janin setiap tidak ada his, apabila terjadi
12) Apabila rektum ibu mengeluarkan feses, bersihkan dengan kain bersih.
13) Lakukan inisiasi menyusu dini 14) Berikan injeksi vitamin K pada paha bayi.
Hal-hal yang menjadi perhatian bidan pada saat memberikan asuhan intranatal
Kala II antara lain sebagai berikut. A. Hindari untuk meminta ibu mengejan jika dalam posisi
telentang Ingat tiga bersih, yaitu bersih alat, tempat persalinan, pengikatan, dan pemotongan
Tali pusat.
Rujukan
Asuhan persalinan pada kala III merupakan hal penting, mengingat salah satu penyebab kematian
ibu adalah perdarahan. Oleh karena itu, dalam asuhan kala III ada beberapa
Terampil melakukan manajemen aktif kala III, tersedianya peralatan dan perlengkapan
Syarat yang harus dipenuhi, yaitu bidan sebagai penolong persalinan harus terlatih dan manajemen
aktif kala III dan pencegahan infeksi, tersedianya obat-obatan dan metode efektif untuk
penyimpanan, serta sistem rujukan untuk kegawatdaruratan obstetri yang efektif.
Asuhan persalinan kala III diberikan dengan tujuan untuk membantu mengeluarkan plasenta dan
selaput janin secara lengkap, mengurangi kejadian perdarahan pasca-salin, memperpendek kala III,
mencegah terjadinya komplikasi, dan mencegah terjadinya retensio plasenta. Dalam hal ini bidan
mempunyai tugas rutin, yaitu melakukan
Penatalaksanaan aktif persalinan kala III (manajemen aktif kala III) yang menjadi perhatian bidan
pada saat memberikan asuhan intranatal kala III adalah sebagai berikut.
A Penyimpanan Oksitosin harus dalam lemari es pada suhu 2-8 °C dan hindarkan dari paparan
cahaya secara langsung
C. Tidak dianjurkan untuk memberikan Ergometrin atau Metergin sebelum bayi lahir.
d. Tanda tanda pelepasan plasenta adalah fundus naik dan berkontraksi dengan
Pada saat melahirkan plasenta, jangan mendorong fundus dan menarik tali pusat secara berlebihan.
F Lakukan peregangan tali pusat dengan hai-hati
C
G Hentikan peregangan tali pusat apabila ibu mengeluh nyeri atau tali pusat tertahandi h. Apabila
merasa tidak yakin plasenta dapat dilahirkan dengan lengkap, ikuti
Asuhan persalinan kala IV merupakan asuhan yang mencakup pada pengawasan satu sampai dua
jam setelah plasenta lahir. Pada kala ini tidak menutup kemungkinan terjadi perdarahan dan atonia
uteri Kehilangan darah biasanya dikarenakan pelepasan plasenta atau robekan serviks dan perineum
Jumlah darah yang keluar harus diukur (1 bengkok = ± 500 cc), apabila jumlah perdarahan lebih dari
500 cc harus dicari penyebabnya
Hal-hal yang harus diperhatikan pada asuhan persalinan kala IV, yaitu sebagai berikut.
a. Kontraksi uterus.
b. Perdarahan Kantong kemih
c. Adanya luka
d. Keadaan plasenta dan selaputnya harus lengkap. F Tanda-tanda vital.
G Keadaan bayi
a Jangan menunda-nunda untuk melakukan rujukan b. Mengenali masalah dan memberikan instruksi
dengan tepat.
Selama proses merujuk atau menunggu kedatangan dokter, lakukan pendampingan secara terus-
menerus. Tetap berada di samping ibu dan berikan pertolongan
kegawatdaruratan secara tepat. d Lakukan observasi dan catat denyut nadi setiap 5 menit dan
tekanan darah setiap 15 menit. Rujuk dengan segera apabila terjadi fetal distress atau persalinan
memanjang
1 Apabila memungkinkan, minta bantuan teman untuk mencatat riwayat kasus
dengan singkat