Anda di halaman 1dari 8

10

Bidan melakukan pertolongan persalinan bayi dan plasenta yang bersih dan aman, dengan sikap
sopan dan penghargaan terhadap hak pribadi ibu serta memperhatikan tradisi setempat. Disamping
itu, ibu diijinkan memilih orang yang akan mendampinginya selama proses persalinan

Hasil

Persalinan yang bersih &Aman

• Meningkatnya kepercayaan terhadap bidan

• Meningkatnya jumlah persalinan yang ditolong oleh bidan

• Menurunnya komplikasi seperti pendarahan postpartum, asfeksia neonatorum, trauma kelahiran.

• Menurunnya angka sepsis Puerperalis

11

Membantu secara aktif pengeluaran plasenta dan selaput ketuban secara lengkap untuk mengurangi
kejadian perdarahan pasca persalinan, memperpendek waktu persalinan kala 3, mencegah
terjadinya atoni uteri dan retensio Plasenta

Hasil

Menurunkan terjadinya perdarahan yang hilang pada persalinan kala tiga

• Menurunkan terjadinya atoni uteri

• Menurunkan terjadinya retensio plasenta

• Memperpendek waktu persalinan kala tiga

• Menurunkan terjadinya postpartum akibat salah penanganan kala tiga.

12

Tujuan

Mempercepat persalinan dengan melakukan episiotomi jika ada tanda-tanda gawat janin pada saat
kepala janin meregangkan perineum.

Pernyataan Standar

Bidan mengenali secara terat tanda-tanda gawat janin pada Kala dua, dan sege melakukan
episiotomi dengan aman untuk memperlancar persalinan, diikuti dengan penjahitan perineum.

Hasil

Penurunan kejadian asfiksia neonatorum erat.


Penurunan kejadian lahir mati pada kala dua

Persiapan Rumah dan Tempat Pertolongan Persalinan

1) Situasi dan kondisi yang perlu diketahui oleh keluarga, yaitu:


a) apakah rumah cukup aman dan hangat?
b) apakah tersedia ruangan yang akan digunakan untuk menolong persalinan?
c) apakah tersedia air mengalir?
d) apakah kebersihannya cukup terjamin?
e) apakah tersedia telepon atau media komunikasi lainnya?
2) Rumah

Apabila persalinan akan dilakukan di rumah, tugas bidan adalah mengecek rumah sebelum usia
kehamilan 37 minggu Rumah harus memenuhi persyaratan di antaranya:

a) Ruangan sebaiknya cukup luas, b) adanya penerangan yang cukup


b) Tempat nyaman
c) Tempat tidur yang layak untuk pertolongan persalinan

Persiapan Peralatan

Perlengkapan peralatan yang harus disiapkan oleh keluarga untuk melakukan persalinan

Di rumah meliputi komponen-komponen berikut ini.

1) Persiapan untuk pertolongan persalinan

a) Waskom,
b) b) sabun cuci
c) Handuk kering dan bersih
d) Selimut.
e) Pakaian ganti,
f) Pembalut.
g) Kain pel.
h) Lampu.

3) Persiapan untuk bayi:


a) Handuk bayi,
b) Tempat tidur bayi,
c) Botol air panas untuk menghangatkan alas;
d) Pakaian bayi
e) Selimut bayi.
Manajemen Asuhan Intranatal di Rumah

Manajemen asuhan intranatal di rumah dibagi dalam empat tahap sesuai dengan tahap yang ada
dalam persalinan, yaitu kala I, II, III, dan IV. Dengan memberikan asuhan intranatal yang baik dan
sesuai dengan standar, bidan dapat memberikan pertolongan persalinan yang memadai dan tepat
waktu, meningkatkan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan, dan menurunkan angka kejadian
sepsis puerpuralis pada ibu nifas sehingga membantu menurunkan angka kematian ataupun
kesakitan ibu dan bayi.

Asuhan Persalinan Kala I

Pemberian asuhan persalinan kala I bertujuan untuk memberikan pelayanan kebidanan memadai
dalam pertolongan persalinan yang bersih dan aman. Ada tugas dan proses/langkah-langkah yang
harus dilalui dalam memberikan asuhan persalinan pada kala I. Tugas dan proses tersebut seperti
yang dijabarkan di bawah ini.

1) Melakukan penilaian secara tepat kapan persalinan dimulai.


2) Mampu memberikan asuhan yang memadai dengan memperhatikan kebutuhan Ibu.
i) 3) Terampil dalam melakukan pertolongan persalinan
j)
k) 4) Menghargai hak dan pribadi ibu serta tradisi setempat.
l)
m) 5) Mengizinkan adanya pendamping
n)
o) Sebelum bidan melakukan manajemen asuhan kala 1, bidan perlu menging tentang konsep
sayang ibu, rujuk apabila partograf melewati garis waspada atau ada kejadian-kejadian
penting lain, serta lakukan observasi ketat apabila didapatkan penyimpangan dalam
partograf.
p)
q) Langkah-langkah asuhan intranatal kala I. meliputi:
r)
s) 1) mengizinkan ibu memilih pendamping persalinan: 2) bidan harus segera datang ke rumah
ibu apabila dipanggil
t)
u) 3) memperhatikan proses pencegahan infeksi; 4) melakukan anamnesis secara lengkap
tentang kehamilan ibu;
v)
w) 5) melakukan pemeriksaan fisik secara lengkap,
x)
y) 6) melakukan pemeriksaan dalam sesuai kebutuhan/indikasi, 7) melakukan pemantauan
kemajuan persalinan dengan menggunakan partograf 8) dokumentasikan secara lengkap
semua kejadian dalam lembar observasi dan
z)
aa) partograf
bb)
cc) 9) berikan dukungan moral pada ibu, suami, dan keluarga,
dd)
ee) 10) libatkan keluarga secara aktif dalam proses persalinan: 11) jelaskan proses persalinan
yang sedang berlangsung dan beritahu setiap kemajuan,
ff)
gg) 12) lakukan manajemen nyeri nonfarmakologi (masase punggung, relaksasi, dan
hh)
ii) lain lain),
jj)
kk) 13) lakukan persiapan untuk pertolongan persalinan
ll)
mm) Asuhan Persalinan Kala II
nn)
oo) Manajemen asuhan persalinan kala II bertujuan untuk memastikan proses persalinan aman,
baik untuk ibu maupun bayi. Tugas yang harus dikerjakan bidan dalam asuhan persalinan
kala II adalah sebagai berikut
pp)
qq) 1) Melakukan pertolongan persalinan bersih dan aman. 2) Menghargai hak ibu sebagai
pribadi.
rr)
ss) 3) Menghargai tradisi setempat
tt)
uu) 4) Mengizinkan ibu untuk memilih pendamping persalinan.
vv)
ww) Langkah langkah asuhan intranatal kala II yaitu sebagai berikut. 1) Berikan
pendampingan dan hargai ibu selama proses persalinan. 2) Memastikan tersedianya ruangan
dan peralatan yang dibutuhkan.
4) Cuci tangan dengan air mengalir sebelum dan setelah melakukan tindakan. 4) Bantu ibu
memilih posisi yang diinginkan

5) Kosongkan kantong kemih setiap 2 jam.

6) Anjurkan ibu mengejan hanya jika ada dorongan ingin mengejan

7) Berikan pujian pada ibu.

8) Berikan minum yang mengandung gula, pada saat tidak ada his 9) Lakukan observasi ketat
denyut jantung janin setiap tidak ada his, apabila terjadi

Gawat janin percepat persalinan dengan melakukan episiotomi.


9) Hindari peregangan vagina secara manual. 11) Lakukan pertolongan persalinan sesuai
dengan standar normal (APN).

12) Apabila rektum ibu mengeluarkan feses, bersihkan dengan kain bersih.

13) Lakukan inisiasi menyusu dini 14) Berikan injeksi vitamin K pada paha bayi.

15) Berikan salep mata pada bayi.

16) Dokumentasikan secara lengkap semua temuan.

Hal-hal yang menjadi perhatian bidan pada saat memberikan asuhan intranatal

Kala II antara lain sebagai berikut. A. Hindari untuk meminta ibu mengejan jika dalam posisi
telentang Ingat tiga bersih, yaitu bersih alat, tempat persalinan, pengikatan, dan pemotongan

Tali pusat.

c. Pimpin ibu mengejan apabila ada keinginan untuk mengejan.

d. Hindari intervensi apabila tidak dibutuhkan

e. Terapkan konsep sayang ibu.

Lakukan pengambilan keputusan sesegera mungkin apabila diperlukan

Rujukan

Asuhan Persalinan Kala III

Asuhan persalinan pada kala III merupakan hal penting, mengingat salah satu penyebab kematian
ibu adalah perdarahan. Oleh karena itu, dalam asuhan kala III ada beberapa
Terampil melakukan manajemen aktif kala III, tersedianya peralatan dan perlengkapan

Syarat yang harus dipenuhi, yaitu bidan sebagai penolong persalinan harus terlatih dan manajemen
aktif kala III dan pencegahan infeksi, tersedianya obat-obatan dan metode efektif untuk
penyimpanan, serta sistem rujukan untuk kegawatdaruratan obstetri yang efektif.

Asuhan persalinan kala III diberikan dengan tujuan untuk membantu mengeluarkan plasenta dan
selaput janin secara lengkap, mengurangi kejadian perdarahan pasca-salin, memperpendek kala III,
mencegah terjadinya komplikasi, dan mencegah terjadinya retensio plasenta. Dalam hal ini bidan
mempunyai tugas rutin, yaitu melakukan

Penatalaksanaan aktif persalinan kala III (manajemen aktif kala III) yang menjadi perhatian bidan
pada saat memberikan asuhan intranatal kala III adalah sebagai berikut.

A Penyimpanan Oksitosin harus dalam lemari es pada suhu 2-8 °C dan hindarkan dari paparan
cahaya secara langsung

b. Pada suhu 30 °C Oksitosin dapat bertahan selama 1 bulan, pada suhu 40 °C

Oksitosin dapat bertahan selama 2 minggu a

C. Tidak dianjurkan untuk memberikan Ergometrin atau Metergin sebelum bayi lahir.

d. Tanda tanda pelepasan plasenta adalah fundus naik dan berkontraksi dengan

baik, keluarnya darah dari vagina, serta tali pusat memanjang.

Pada saat melahirkan plasenta, jangan mendorong fundus dan menarik tali pusat secara berlebihan.
F Lakukan peregangan tali pusat dengan hai-hati

C
G Hentikan peregangan tali pusat apabila ibu mengeluh nyeri atau tali pusat tertahandi h. Apabila
merasa tidak yakin plasenta dapat dilahirkan dengan lengkap, ikuti

Prosedur tetap penatalaksanaani plasenta rest, bila perlu rujuka

Asuhan Persalinan Kala IV

Gid she alidega nag

Asuhan persalinan kala IV merupakan asuhan yang mencakup pada pengawasan satu sampai dua
jam setelah plasenta lahir. Pada kala ini tidak menutup kemungkinan terjadi perdarahan dan atonia
uteri Kehilangan darah biasanya dikarenakan pelepasan plasenta atau robekan serviks dan perineum
Jumlah darah yang keluar harus diukur (1 bengkok = ± 500 cc), apabila jumlah perdarahan lebih dari
500 cc harus dicari penyebabnya

Hal-hal yang harus diperhatikan pada asuhan persalinan kala IV, yaitu sebagai berikut.

a. Kontraksi uterus.
b. Perdarahan Kantong kemih
c. Adanya luka
d. Keadaan plasenta dan selaputnya harus lengkap. F Tanda-tanda vital.

G Keadaan bayi

Asuhan pada Kegawatdaruratan Persalinan di Komunitas Persalinan merupakan proses alamiah,


akan tetapi dalam prosesnya tidak menutup kemungkinan terjadi komplikasi komplikasi atau
kegawatdaruratan. Beberapa tindakan yang harus dilakukan bidan apabila menghadapi kasus
kegawatdaruratan persalinan adalah sebagai berikut

a Jangan menunda-nunda untuk melakukan rujukan b. Mengenali masalah dan memberikan instruksi
dengan tepat.

Selama proses merujuk atau menunggu kedatangan dokter, lakukan pendampingan secara terus-
menerus. Tetap berada di samping ibu dan berikan pertolongan

kegawatdaruratan secara tepat. d Lakukan observasi dan catat denyut nadi setiap 5 menit dan
tekanan darah setiap 15 menit. Rujuk dengan segera apabila terjadi fetal distress atau persalinan
memanjang
1 Apabila memungkinkan, minta bantuan teman untuk mencatat riwayat kasus

dengan singkat

Anda mungkin juga menyukai