Pertengahan pusat
7 hari 500 gram 7,5 cm
dan sympisis
1. Riwayat Persalinan
a. Jenis persalinan: spontan atau Sc.
b. Komplikasi dalam persalinan: untuk mengetahui selama persalinan
normal atau tidak.
c. Plasenta dilahirkan serta spontan atau tidak, dilahirkan lengkap atau tidak,
adakelainan atau tidak, ada sisa plasenta atau tidak.
d. Tali pusat: normal atau tidak, normalnya 45-50 cm.
e. Perineum: untuk mengetahui apakah perineum ada rebekan atau tidak.
f. Perdarahan: untuk mengetahui jumlah darah yang keluar pada kala I, II, III
selama proses persalinan, pada nifas normal perdarahan tidak bileh lebih
dari 500 cc.
g. Proses persalinan
Bayi
1) Tanggal lahir: untuk mengetahui usia bayi.
2) BB/PB: untuk mengetahui BB bayi normal atau tidak normalnya >2500 gr,
BBLR<2500 gr, makrosomi>4000 gr.
3) Agar skore baik: 7-10.
4) Cacat bawaan: bayi normal atau tidak.
5) Air ketuban: air ketubannya normal atau tidak. Normalnya putih keruh,
banyaknya normal atau tidak normalnya 500-1000 cc.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Keadaan Emosional : Tidak depresi,stabil
TTV :
TD : 120/80 mmHg
N : 80-100 x/m
RR : 16-20 x/m
S : 36 -37 derajat celcius
2. Pemeriksaan Fisik
Mata : Sclera putih,congjungtiva merah
Dada : Simetris, tidak ada benjolan
Payudara : Ada keluar ASI, tidak bengkak
Abdomen : Involusi uterus normal
Genetalia : Lochea Normal
Perinium : Bersih, tidak ada bekas luka jahitan
Ekstremitas : Tidak ada tanda human
II. Identifikasi Diagnosa Masalah
Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosa atau
masalah dan kebutuhan klien berdasarkan Data Subyektif dan Data Obyektif yang
telah ada
Diagnosa : P.... A.... hari.... Post Partum normal.
III. Antisipasi Masalah Potensial
Mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial lain berdasarkan rangkaian,
masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasi. Diagnosa potensial pada nifas
normal biasanya tidak ada diagnosa potensial.
IV. Identifikasi Kebutuhan Segera
Dilakukan tindakan segera oleh bidan atau dokter atau untuk di konsultasikan
atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan
kondisi klien. Biasanya pada nifas normal tidak dilakukan kalaborasi dengan DSOG
atau tim kesehatan lain
V. Intervensi
Pada langkah ini dilakukan perencanaan asuhan yang menyeluruh dan rasional
pada nifas normal meliputi:
1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan
R/Ibu dapat mengetahui keadaan ibu
2. Anjurkan ibu untuk istirahat cukup dan untuk memulihkan tenaganya
R/Istirahat yang cukup dapat mempercepat proses pemulihan ibu
3. Jelaskan pada ibu akibat kurang istirahat akan mengurangi produksi ASI dan
memperbanyak perdarahan yang dapat menyebabkan depresi dan
ketidakmampuan untuk merawat bayi dan dirinya sendiri.
4. Anjurkan ibu untuk mobilisasi secara bertahap
R/Tingkat mobilisasi ibu mempengaruhi proses involusi uteri
5. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan diri terutama daerah perineum yaitu
dibersikan dengan air bersih dan sabun, mengganti pembalut setidaknya 2
kali/hari.
R/Menghindari terjadinya infeksi yang masuk kedalam area genetalia karena
kuman
6. Penjelasan tentang manfaat ASI yang mengandung bahan yang di perluka oleh
bayi, mudah di cernah, memberikan perlindungan terhadap infeksi, selalu segar,
bersih, siap untuk minum dan hemat biaya.
7. Konseling tentang perawatan payudara yaitu menjaga payudara tetap bersih dan
kering terutama puting susu, menggunakan BH yang menyokong payudara,
apabila puting susu lecet oleskan dengan kolostrum atau ASI yang keluar pada
sekitar puting susu setiap kali selama menyusui.
8. Beritahu ibu untuk makan yang banyak dan bergizi seperti lauk pauk dan sayur-
sayuran.
R/ makanan yang bergizi dapat memproduksi air susu tetap banyak
VI. Implementasi
Dilakukan sesuai dengan tindakan keadaan pasien dan ketentuan yang di berikan.
VII. Evaluasi
Hasil dari implementasi yang dilakukan.