BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah melakukan Asuhan kebidanan pada post partum normal diharapkan mahasiswa
mampu memahami dan melasanakan asuhan secara komprehensif
b. Tujuan Khusus
Setelah melakukan Asuhan Kebidanan pada Ny”Y” P1001 Ab000 Dengan 2 Jam Post Partum
diharapkan :
1) Mahasiswa dapat melakukan pengkajian baik dari data subyektif maupun data obyektif pada
klien / penderita
2) Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah-masalah yang terjadi pada masa nifas.
3) Mahasiswa dapat menentukan masalah potensial yang mungkin terjadi
4) Mahasiswa mampu menentukan kebutuhan segera untuk ibu nifas
5) Mahasiswa mampu menentukan rencana tindakan yang akan diberikan
6) Mahasiswa mampu melaksanakan tindakan yang telah direncanakan
7) Mahasiswa dapat menilai kembali / mengevaluasi dari tindakan yang telah diberikan.
a. Studi kasus
Dengan melihat dan mempelajari kasus dari rekam medik di Puskesmas Kalipare
b. Studi kepustakaan
Dengan membaca dan mempelajari buku-buku referensi yang berhubungan dengan masalah
yang ditulis. Tujuannya agar mendapat data dasar yang teoritis dan bersifat ilmiah
c. Observasi
Dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap klien tentang keadaan dan
perkembangan kondisinya dengan cara inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi
d. Wawancara
Dengan mengadakan tanya jawab secara langsung kepada klien dan keluarga tenaga
kesehatan (dokter, bidan, perawat) tentang hal-hal yang berhubungan dengan masalah
kesehatan ibu. Tujuannya untuk memperoleh data secara langsung dari sumber data
( Sujiyatini, 2010)
2.1.4 Perubahan Fisiologis Masa Nifas
Selama hamil, terjadi perubahan pada sistem tubuh wanita, diantaranya terjadi perubahan
pada sistem reproduksi, sistem pencernaan, sistem perkemihan, sistem muskuluskeletal,
sistem endokrin, sistem kardiovaskular, sistem hematologi, dan perubahan pada tanda- tanda
vital. Pada masa postpartum perubahan- perubahan tersebut akan kembali menjadi seperti
saat sebelum hamil. Adapun perubahannya adalah sebagai berikut :
a. Sistem Reproduksi
1) Involusi uterus
Involusi uterus melibatkan reorganisasi dan penanggalan decidua /metrium dan pengelupasan
lapisan pada tempat implantasi plasenta sebagai tanda penurunan ukuran dan berat serta
perubahan tempat uterus, warna dan jumlah lochia
2) Involusi tempat plasenta
Setelah plasenta , tempat plasenta merupakan tempat dengan permukaan kasar, tidak rata dan
kira- kira sebesar telapak tangan. Dengan cepat luka ini akan mengecil, pada akhir minggu
ke-2 hanya sebesar 3-4 cm dan pada akhir nifas 1-2 cm.
3) Perubahan ligamen
Ligamen- ligamen dan diafragma pelvis serta fasia yang meregang sewaktu kehamilandan
partus, setelah janin lahir, berangsur- angsur menciut kembali seperti sediakala.
4) Perubahan pada serviks
Serviks mengalami involusi bersama- sama uterus. Setelah persalinan, bentuk serviks agak
menganga seperti corong berwarna merah kehitaman. Konsistensinya lunak kadang-kadang
teradapat perlukaan-perlukaan kecil. Setelah bayi lahir tangan masih bisa masuk rongga
rahim setelah 2 jam dapat dilalui oleh 2-3 jari dan setelah 7 hari hanya dapat dilalui 1 jari
5) Lochea
Adalah cairan sekret yang berasal dari kavum uteri dan vagina pada masa nifas.
a) Lochea rubra (cruenta)
Berisi darh segar, sisa-sisa selaput etuban, sel-sel desidua, verniks kaseosa lanugo dan
mekonium. Selama 2 hari pasca persalinan
b) Lochea sangunolenta
Berwarna merah kuning berisi darah dan lendir. Pada hari ke 3-7 pasca persalinan
c) Lochea serosa
Berwarna kuning. Cairan tidak berdarah lagi. Pada hari ke 7 – 14 pasca persalinan.
d) Lochea alba
Cairan putih setelah 2 minggu
6) Perubahan pada vulva, vagina dan perineum
Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan yang sangat besar selama proses
melahirkan bayi dan dalam beberapa hari pertama sesudah proses tersebut, kedua organ ini
tetap berada dalam keadaan kendur. Setelah 3 minggu vulva dan vagina kembali kepada
keadaan tidak hamil dan rugae dalam vagina secara berangsur- angsur akan muncul kembali
sementara labia menjadi lebih menonjol.
b. Sistem Pencernaan
1) Nafsu makan
Ibu biasanya laparsegera setelah melahirkan, sehingga ia boleh mengonsumsi makanan
ringan.
2) Mortilitas
Secara khas, penurunan tonus dan mortalitas otot traktus cerna menetap selama waktu yang
singkat setelah bayi lahir.
3) Pengosongan usus
Buang air besar secara spontan bisa tertunda selama dua sampai tiga hari setelah ibu
melahirkan.
c. Sistem Perkemihan
1) Keseimbangan cairan dn elektrolit
a) Mencapai hemostasis internal
b) Keeimbangan asam basa
c) Mengeluarkan sisa metabolisme, racun dan zat toksin
2) Keseimbangan dan keselarasan berbagai proses di dalam tubuh
a) Pengaturan tekanan darah
b) Perangsangan produksi sel darah merah
3) Sistem urinarius
Perubahan hormonal pada masa hamil ( kadar streroid yang tinggi) turut menyebabkan
peningkatan fungsi ginjal, sedangkan penurunan kadar steroid setelah wanita melahirkan
sebagian menjelaskan sebab penurunan fungsi ginjal selama masa postpartum.
4) Komponen urin
Glikosuria ginjal yang diinduksikan oleh kehamilan menghilang.
2.2.6 Implementasi
Dilakukan sesuai dengan intervensi yang telah dibuat. Rencana menyeluruh seperti yang
diuraikan diatas secara efisien dan aman.
2.2.7 Evaluasi
Dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keefektifan dan keberhasilan dari asuhan
kebidanan yang telah diberikan dengan mengacu pada kriteria hasil
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
Hari / tanggal : Rabu , 28 Desember 2011
Jam : 04.30 WIB
3.5 Intervensi
Dx : Ny. ”Y” P1001 Ab000 dengan 2 jam post partum normal
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan masa nifas berjalan normal tanpa adanya
komplikasi
Kriteria hasil
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmetis
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 110 / 80 mmHg
Nadi : 78 kali/ menit
Suhu : 36,5 oC
Pernafasan : 20 kali/menit
: Simetris, payudara tegang, hiperpigmentasi areola mammae, putting susus menonjol, sedikit
pengeluaran colustrum di payudara kanan dan kiri
n : TFU : 2 Jari bawah pusat
Kontraksi : Baik
Massa : tidak ada
a : Bersih, bekas luka jahitan baik dan keluar sedikit lochea rubra
i
1. Lakukan pendekatan secara terapieutik dengan ibu dan keluarga
R/ ibu dan keluarga dapat lebih kooperatif dengan petugas kesehatan
2. Lakukan pemeriksaan terhadap ibu
R/ keadaan umum ibu menunjukkan perubahan pada ibu apakah membaik atau memburuk
3. Lakukan observasi TTV, TFU, Kontraksi uterus, kandung kemih perdarahan, dan
pengeluaran lokhea
R/ merupakan parameter bagi tubuh ibu jika terdapat suatu kelainan pada tubuh ibu
4. Jelaskan pada ibu tentang hasil pemerikasan
R/ agar ibu mengerti tentang keadaan dirinya dan bisa lebih kooperatif
5. Anjurkan ibu untuk mobilisasi dini dengan miring kiri dan kanan
R/ dengan mobilisasi otot-otot dapat diperkuat termasuk otot uterus sehingga proses involusi
dan pengeluaran lochea berjalan normal
6. Ajari ibu dan keluarga cara melakukan masasse dan menilai kontraksi dengan meletakkan
tangan diatas rahim kemudian melakukan masasse apabila rahim lembek
R/ ibu dan keluarga dapat mengetahui kontraksi yang baik
7. Anjurkan ibu untuk menyusui bayinya dan cara menyusui yang benar dengan menempelkan
dagu bayi dan seluruh aerola mamae masuk kemulut bayi
R/ ibu mengerti cara meneteki yang benar dan ibu / bayi ketika menyusui / menyusu merasa
nyaman.
8. Anjurkan ibu makan makanan bergizi terutama tinggi kalori dan tinggi protein serta tidak
pantang terhadap makanan
R/ dengan makanan yang bergizi dapat membantu pemulihan tenaga ibu dan mempercepat
penyembuhan luka
9. Ajari ibu dan keluarga cara merawat tali pusat dengan kassa kering steril
R/ mencegah infeksi tali pusat pada bayi
10. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
R/ istirahat yang cukup dapat membantu dalam pemulihan tenaga
11. Kaloborasi dengan dokter untuk pemberian terapi
R/ untuk instruksi yang tepat dan mempercepat proses penyembuhan
3.6 Implementasi
Tanggal : 28 Desember 2011
Jam : 04.45 WIB
Dx : Ny. ”Y” P1001 Ab000 dengan 2 jam post partum normal
Implementasinya :
1. Melakukan pendekatan secara terapieutik dengan ibu dan keluarga
2. Melakukan pemeriksaan terhadap keadaan umum ibu : composmetis
3. Melakukan observasi TTV : Tekanan darah : 110 / 80 mmHg, Nadi : 78 kali/ menit, Suhu :
36,5 oC, Pernafasan :20 kali/menit, TFU : 3 jari bawah pusat, Kontraksi uterus : baik ,
kandung kemih: kosong, perdarahan 50 cc dan pengeluaran lokhea rubra
4. Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemerikasan
5. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini dengan miring kiri dan kanan
6. Mengajari ibu dan keluarga cara melakukan masasse dan menilai kontraksi dengan
meletakkan tangan diatas rahim kemudian melakukan masasse apabila rahim lembek
7. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya dan cara menyusui yang benar dengan
menempelkan dagu bayi dan seluruh aerola mamae masuk kemulut bayi
8. Menganjurkan ibu makan makanan bergizi terutama tinggi kalori dan tinggi protein serta
tidak pantang terhadap makanan
9. Mengajari ibu dan keluarga cara merawat tali pusat dengan kassa kering steril
10. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
11. Melakukan Kaloborasi dengan dokter untuk pemberian terapi ( vitamin A 1x 1, tablet
penambah darah 1x 1, amoxilin 3x 1)
3.7 Evaluasi
Tanggal : 28 Desember 2011
Jam : 05.00 WIB
1. Ibu dan keluarga dapat lebih kooperatif dengan petugas kesehatan
2. Ibu mengatakan sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan petugas
3. Ibu mengerti tentang kondisi dirinya
4. Ibu mengatakan akan melakukan apa yang dianjurkan oleh tenaga kesehatan
BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam kasus Ny.”Y” diperoleh data-data sebagai berikut yakni data subyektif yang
langsung dikatakan oleh ibu, bahwa ibu telah melehirkan banyinya secara normal pada
tanggal 28 Desember 2011 jam 02.30 WIB. Data objektifnya keadaan umum ibu, kesadaran,
tanda-tanda vital ibu dalam batas normal,dan pemeriksaan fisik lainnya yang mendukung
seperti kontraksi baik, TFU 2 jari bahwa pusat dan lochea rubra yang akan berlangsung
selama tiga hari.
Diagnosa Ny. ”Y” P1001 Ab000 dengan 2 jam post partum normal . Intervensi yang akan
dilakukan pada ibu adalah pemenuhan nutrisi dengan penambahan 500 kalori dari pemenuhan
sebelumnya. Istirahat cukup. Melakukan mobilisasi. Melakukan perawatan payudara setiap
sehabis mandi. Memberikan KIE pada ibu untuk membersihkan daerah genetalianya dengan
cara cebok yang benar dan mengganti celana dalam setiap selesai mandi dan apabila terasa
kotor.
Pada pengidentifikasian diagnosa dan identifikasi masalah tidak terjadi kesenjangan
pula, karena diagnosa diambil dari prosedur anamnesa, pada kasus ini tidak ada masalah yang
muncul. Pada langkah antisipasi masalah potensial tidak muncul masalah potensial
berdasarkan diagnosa karena keadaan ibu baik- baik saja. Dalam identifikasi kebutuhan
segera juga tidak muncul karena tidak terjadi masalah potensial. Pada pengembangan
rencana, implementasi dan evaluasi tidak ada kesenjangan antara teori dengan praktek.
Dimana dalam praktek langkah-langkah tersebut disesuaikan dengan keadaan
pasien.sehingga asuhan kebidanan pada Ny”Y” P₁₀₀₁ AB000 dapat berjalan normal tanpa
komplikasi.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Masa nifas merupakan masa transaksi untuk memulihkan alat kandungan seperti
sebelum hamil. Dimana pada masa nifas ini banyak sekali perubahan-perubahan yang terjadi
baik dari segi fisik maupun psikologis. Oleh karena itu diperlukan pengawasan secara intensif
terhadap ibu post partum di harapkan agar pada masa nifas ini berjalan dengan normal tanpa
adanya komplikasi / penyakit
Dalam asuhan kebidanan pada Ny. ”Y” P1001 Ab000 dengan 2 jam post partum
fisiologis mulai dari langkah I sampai langka ke VIII sesuai dengan prinsip menajaman
kebidanan verney
5.2 Saran
5.2.1 Bagi petugas kesehatan
a. Dalam memberikan Asuhan kebidanan diharapkan tetap mempertahankan komunikasi yang baik
antara petugas kesehatan dengan klien dengan harapan asuhan yang diberikan berhasil bai.
b. Selalu memberikan KIE tentang kebutuhan ibu terutama personal hygiene karena hal ini bila
tida di jaga dengan baik akan memperburuk keadaan ibu yang belum pulih secara sempurna
5.2.2 Bagi klien
a. Harus tetap merawat dan menjaganya bayi dengan baik
b. Selalu menyusui bayinya sempai bayi berumur 6 bulan.
DAFTAR PUSTAKA