Anda di halaman 1dari 29

asuhan kebidanan post natal care fisiologis

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang


Masa nifas atau puerpurium normal adalah masa yang dimulainya setelah partus atau
persalinan normal selesai dan berakhir selama kira-kira 6-8 minggu, akan tetapi seluruh alat
genetalia baru pulih kembali seperti semula dalam waktu 3 bulan. Masa nifas dengan riwayat
episiotomi potensial terjadi infrksi nifas dan angka kematian terbesar di Indonesia disebabkan
oleh infeksi.
Asuhan masa nifas sangat diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa kritis
bagi ibu dan bayinya. Diperkirakan 60% kematian ibu terjadi pada kehamilan dan persalinan,
50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. Masa neonatus merupakan masa
kritis dari kehidupan bayi, 2/3 kematian terjadi dalam 4 minggu setelah persalian dan 60%
kematian BBL terjadi waktu 7 hari setelah lahir. Dengan pemantauan melekat dan asuhan
pada ibu dan bayi dalam masa nifas dapat mencegah beberapa kematian ini.
( Prawirohardjo, 2006)
Masa nifas ( postpartum/ puerperium) berasal dari bahasa latin yaitu dari kata “ puer”
yang artinya bayi dan “parous” yang berarti melahirkan. Yaitu masa pulih kembali, mulai
dari persalinan selesai sampai alat- alat kandungan kembali seperti pra hamil. Lama pada
masa ini berkisar 6- 8 minggu.
( Sujiyatini, 2010)

1.2  Tujuan

a. Tujuan Umum

Setelah melakukan Asuhan kebidanan pada post partum normal diharapkan mahasiswa
mampu memahami dan melasanakan asuhan secara komprehensif

b. Tujuan Khusus

Setelah melakukan Asuhan Kebidanan pada Ny”Y” P1001 Ab000 Dengan 2 Jam Post Partum
diharapkan :
1)      Mahasiswa dapat melakukan pengkajian baik dari data subyektif maupun data obyektif pada
klien / penderita
2)      Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah-masalah yang terjadi pada masa nifas.
3)      Mahasiswa dapat menentukan masalah potensial yang mungkin terjadi
4)      Mahasiswa mampu menentukan kebutuhan segera untuk ibu nifas
5)      Mahasiswa mampu menentukan rencana tindakan yang akan diberikan
6)      Mahasiswa mampu melaksanakan tindakan yang telah direncanakan
7)      Mahasiswa dapat menilai kembali / mengevaluasi dari tindakan yang telah diberikan.

1.3  Metode Penulisan


Teknik pengumpulan data diperoleh melalui :

a. Studi kasus

Dengan melihat dan mempelajari kasus dari rekam medik di Puskesmas Kalipare

b. Studi kepustakaan

Dengan membaca dan mempelajari buku-buku referensi yang berhubungan dengan masalah
yang ditulis. Tujuannya agar mendapat data dasar yang teoritis dan bersifat ilmiah

c. Observasi

Dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap klien tentang keadaan dan
perkembangan kondisinya dengan cara inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi

d. Wawancara

Dengan mengadakan tanya jawab secara langsung kepada klien dan keluarga tenaga
kesehatan (dokter, bidan, perawat) tentang hal-hal yang berhubungan dengan masalah
kesehatan ibu. Tujuannya untuk memperoleh data secara langsung dari sumber data

1.4  Sistematika Penulisan


BAB I : Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang, tujuan yang terdiri dari tujuan
umum dan tujuan khusus, metode penulisan dan sistematika penulisan
BAB II: Tinjauan Teori
Berisi tentang teori pada masa nifas dan menajemen verney
BAB III : Tinjauan kasus
Berisi tentang pengkajian data, indentifikasi diagnosa/masalah,
antisipasi masalah potensial, identifikasi kebutuhan segera,
intervensi, implementasi dan evaluasi
BAB IV : Pembahasan
Membahas ada tidaknya kesenjangan antara teori dengan kasus
dalam praktek dilapangan
BAB V : Penutup
Berisi tentang kesimpulan dan saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1  Konsep Nifas


2.1.1        Pengertian
Masa nifas ( postpartum/ puerperium) berasal dari bahasa latin yaitu dari kata “ puer”
yang artinya bayi dan “parous” yang berarti melahirkan. Yaitu masa pulih kembali, mulai
dari persalinan selesai sampai alat- alat kandungan kembali seperti pra hamil. Lama pada
masa ini berkisar 6- 8 minggu.
( Sujiyatini, 2010)
Masa nifas ( puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat- alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira- kira
6 minggu.
(Prawirohardjo, 2006)
Puerperium ialah masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali
alat kandungan yang lamanya 6 minggu.
2.1.2        Macam-Macam nifas
a.       Puerperium dini
Yaitu kepulihan dinama ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan dan boleh bekerja
setelah 40 hari
b.      Puerperium intermedial
Yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia lamanya 6 – 8 minggu
c.       Remote Puerperium
Yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila selama hamil atau
waktu persalinan mempunyai komplikasi waktu untuk sehat sempurna bisa berminggu-
minggu, bulan atau tahunan.
( Sujiyatini, 2010)
2.1.3        Tujuan asuhan masa nifas

a. Memulihkan dan mempertahankan kesehatan fisik ibu dengan :

1)      Mobilasi bertahap


2)      Menjaga kebersihan
3)      Mencegah terjadinya anemi
b. Memulihkan dan mempertahankan kesehatan psikologis ibu dengan memberi
dukungan dan memperkuat keyakinan ibu dalam menjalankan peran ibu
c. Mencegah terjadinya komplikasi selama masa nifas dan bila perlu melakukan
pengobatan ataupun rujukan
d. Memperlancar dalam pembentukan ASI
e. Memberikan konseling informasi dan edukasi / KIE pada ibu dan keluarganya
tentang perubahan fisik dan tanda- tanda infeksi, pemberian ASI, asuahan
pada diri sendiri, gizi seimbang, kehidupan seksual dan kontrasepsi sehingga
ibu mampu merawat dirinya dan bayinya secara mandiri selama masa nifas.

( Sujiyatini, 2010)
2.1.4        Perubahan Fisiologis Masa Nifas
Selama hamil, terjadi perubahan pada sistem tubuh wanita, diantaranya terjadi perubahan
pada sistem reproduksi, sistem pencernaan, sistem perkemihan, sistem muskuluskeletal,
sistem endokrin, sistem kardiovaskular, sistem hematologi, dan perubahan pada tanda- tanda
vital. Pada masa postpartum perubahan- perubahan tersebut akan kembali menjadi seperti
saat sebelum hamil. Adapun perubahannya adalah sebagai berikut :
a.       Sistem Reproduksi
1)      Involusi uterus
Involusi uterus melibatkan reorganisasi dan penanggalan decidua /metrium dan pengelupasan
lapisan pada tempat implantasi plasenta sebagai tanda penurunan ukuran dan berat serta
perubahan tempat uterus, warna dan jumlah lochia
2)      Involusi tempat plasenta
Setelah plasenta , tempat plasenta merupakan tempat dengan permukaan kasar, tidak rata dan
kira- kira sebesar telapak tangan. Dengan cepat luka ini akan mengecil, pada akhir minggu
ke-2 hanya sebesar 3-4 cm dan pada akhir nifas 1-2 cm.
3)      Perubahan ligamen
Ligamen- ligamen dan diafragma pelvis serta fasia yang meregang sewaktu kehamilandan
partus, setelah janin lahir, berangsur- angsur menciut kembali seperti sediakala.
4)      Perubahan pada serviks
Serviks mengalami involusi bersama- sama uterus. Setelah persalinan, bentuk serviks agak
menganga seperti corong berwarna merah kehitaman. Konsistensinya lunak kadang-kadang
teradapat perlukaan-perlukaan kecil. Setelah bayi lahir tangan masih bisa masuk rongga
rahim setelah 2 jam dapat dilalui oleh 2-3 jari dan setelah 7 hari hanya dapat dilalui 1 jari
5)      Lochea
Adalah cairan sekret yang berasal dari kavum uteri dan vagina pada masa nifas.
a)      Lochea rubra (cruenta)
Berisi darh segar, sisa-sisa selaput etuban, sel-sel desidua, verniks kaseosa lanugo dan
mekonium. Selama 2 hari pasca persalinan
b)      Lochea sangunolenta
Berwarna merah kuning berisi darah dan lendir. Pada hari ke 3-7 pasca persalinan
c)      Lochea serosa
Berwarna kuning. Cairan tidak berdarah lagi. Pada hari ke 7 – 14 pasca persalinan.
d)     Lochea alba
Cairan putih setelah 2 minggu
6)      Perubahan pada vulva, vagina dan perineum
Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan yang sangat besar selama proses
melahirkan bayi dan dalam beberapa hari pertama sesudah proses tersebut, kedua organ ini
tetap berada dalam keadaan kendur. Setelah 3 minggu vulva dan vagina kembali kepada
keadaan tidak hamil dan rugae dalam vagina secara berangsur- angsur akan muncul kembali
sementara labia menjadi lebih menonjol.
b.      Sistem Pencernaan
1)      Nafsu makan
Ibu biasanya laparsegera setelah melahirkan, sehingga ia boleh mengonsumsi makanan
ringan.
2)      Mortilitas
Secara khas, penurunan tonus dan mortalitas otot traktus cerna menetap selama waktu yang
singkat setelah bayi lahir.
3)      Pengosongan usus
Buang air besar secara spontan bisa tertunda selama dua sampai tiga hari setelah ibu
melahirkan.
c.       Sistem Perkemihan
1)      Keseimbangan cairan dn elektrolit
a)      Mencapai hemostasis internal
b)      Keeimbangan asam basa
c)      Mengeluarkan sisa metabolisme, racun dan zat toksin
2)      Keseimbangan dan keselarasan berbagai proses di dalam tubuh
a)         Pengaturan tekanan darah
b)         Perangsangan produksi sel darah merah
3)      Sistem urinarius
Perubahan hormonal pada masa hamil ( kadar streroid yang tinggi) turut menyebabkan
peningkatan fungsi ginjal, sedangkan penurunan kadar steroid setelah wanita melahirkan
sebagian menjelaskan sebab penurunan fungsi ginjal selama masa postpartum.
4)      Komponen urin
Glikosuria ginjal yang diinduksikan oleh kehamilan menghilang.

5)      Diuresis postpartum


Dalam 12 jam pasca melahirkan, ibu mulai membuang kelebihan cairan yang tertimbun di
jaringan selama ia hamil.
6)      Uretra dan kandung kemih
Trauma bila terjadi pada uretra dan kandung kemih selama proses melahirkan, yakni sewaktu
bayi melewati jalan lahir.
d.      Sistem Muskuluskeletal
Adaptasi sistem muskuluskeletal ibu yang terjadi selama masa hamil berlangsung secara
terbalik pada masa postpartum. Adapatasi ini mencakup hal- hal yang membantu relaksasi
dan hipermobilitas sendi dan perubahan pusat gravitasi ibu akibat pembesaran rahim.
Stabilitasi sensi lengkap pada minggu ke 6 sampai minggu ke- 8 setelah wanita melahirkan.
Akan tetapi, walaupun semua sendi lain kembali normal sebelum hamil, kaki wanita tidak
menglami perubahan setelah melahirkan.
e.       Sistem Endokrin
1)      Hormon plasenta
Hormon plasenta menurun dengan cepat setelah persalinan. HCG menurun dengan cepat dan
menetap sampai 10% dalam 3 jam sampai hari ke- 7 postpartum dan sebagai onset
pemenuhan mamae pada hari ke- 3 postpartum
2)      Hormon pituitary
Prolaktin darah meningkat dengan cepat, pada wanita tidak menyusui menurun dalam waktu
2 minggu. FSH dan LH meningkat pada fase konsentrasi folikuler pada minggu ke- 3, dan
LH tetap rendah hingga ovulasi terjadi
3)      Hipotalamik pituitary ovarium
Untuk wanita yang menyusui dan tidak menyusui akan mempengaruhi lamanya ia
mendapatkan menstruasi
f.       Sistem Kardiovaskular
Pada persalinan pervaginam kehilangan darah sekitar300- 400 cc. Bila kelahiran melalui
seksio sesaria, maka kehilangan darah dapat dua kali lipat. Perubahan terdiri dari volume
darah dan hematokrit. Bila persalianan pervaginam, hematokrit akan naik dan pada seksio
sesaria, hematokrit cenderung stabil dan kembali normal setelah 4- 6 minggu.
Setelah persalianan, shunt akan hilang dengan tiba- tiba. Volume darah ibu relatif akan
bertambah. Keadaan ini akan menimbulkan beban pada jantung, dapat menimbulkan
decompensation cordia pada penderita vitum cordia. Keadaan ini dapat diatasi dengan
timbulnya haemokonsentrasi sehingga volume darah kembali seperti sediakala, umumnya hal
ini terjadi pada hari 3- 5 pospartum
g.      Sistem Hematologi
Selama minggu- minggu terakhir kehamilan, kadar fibrinogen dan plasma serta faktor- faktor
pembekuan darah meningkat
h.      Perubahan Pada Tanda- Tanda Vital
1)      Suhu badan
Suhu badan setelah persalianan mungkin naik 0,5° C hingga 37,2° C- 37° C, tetapi tidak
melebihi 38° C.
2)      Nadi
Denyut nadi normal pada orang dewasa 60- 80 kali permenit. Sehabis melahirkan bisa terjadi
brakardia puerperial yang denyut nadinya mencapai 40-50 kali/ menit.
3)      Tekanan darah
Biasanya tidak berubah, kemungkinan tekanan darah akan lebih rendah setelah ibu
melahirkan katena ada perdarahan.
4)      Pernapasan
Keadaan pernapasan selalu berhubungan dengan keadaan suhu dan denyut nadi.
( Sujiyatini, 2010)
2.1.5        Aspek psikososial yang terjadi pada masa nifas
a.       Fase taking in
Yaitu terjadi fantasi, introspeksi, proyeksi dan penolakan.perhatian ibu terutama terhadap
kebutuhan dirinya,mungkin pasif dan ketergantungan
b.      Fase taking hold
Yaitu tahap meniru dan role play
c.       Fase letting go
Yaitu ibu sudah mengambil tanggung jawab dalam merawat bayinya.
( Sujiyatini, 2010)
2.1.6        Kebutuhan dasar ibu nifas
a.       Nutrisi dan Cairan
Disamping perawatan pada bayi, yang juga sangat penting diperhatikan adalah merawat
kesehatan ibu. Demikian pula dengan asupan makanannya terutama bagi ibu yang menyusui
b.      Ambulasi
Ambulasi sedini mungkin sangat dianjurkan bagi ibu pasca bersalin karena hal ini akan
meningkatkan sirkulasi darah dan mencegah resiko terjadi tromboplebitis, meningkatkan
fungsi kerja peristaltik dan kandung kemih sehingga dapat mencegah konstipasi dan retensi
urine serta ibu akan merasa sehat.
c.       Eliminasi BAB/ BAK
Ibu pasca bersalin harus berkemih dalam 6-8 jam pertama minimal 200cc.
d.      Kebersihan diri
Menjaga kebersihan bagi ibu nifas sangatlah penting karena ibu postpartum sangat rentan
terhadap kejadian infwksi sehingga ibu perlu selalu menjaga kebersihan seluruh tubuhnya,
pakaian yang dikenakannya serta kebersihan lingkungannya
e.       Perawatan Luka Perineum
Perawatan luka perineum adalah pemenuhan kebutuhan untuk menyehatkan antara paha yang
dibatasi vulva dan anus pada ibu yang dalam masa antara kelahiran plasenta sampai dengan
kembalinya organ genetik seperti pada waktu sebelum hamil.
f.       Istirahat
Ibu nifas memerlukan istirahat yang cukup, hal ini penting karena jika ibu kurang istirahat
akan mempengaruhi kondisi kesehatan secara umum.
g.      Seksual
Pada masa nifas sering terjadi penurunan libido pada ibu. Adanya ruptur perineum dan
penurunan hormon steroid akan mempengaruhi keinginan ibu untuk berhubungan seksual.
h.      Keluarga berencana
Pada periode postpartum, pemakaian kontrasepsi diperlukan oleh karena dapat meningkatkan
kesehatan ibu dan janin dengan memperpanjang masa interval diantara kehamilan, karena
jarak kehamilan yang terlalu dekat (3 -18 bulan) akan meningkatkan kejadian BBLR,
kelahiran prematur, bayi kecil, kematian neonatal, dan kematian janin.
i.        Senam nifas
Senam nifas adalah senam yang terdiri atas sederetan gerakan- gerakan tubuh yang dilakukan
ibu- ibu setelah melahirkan guna mempercepat pemulihan keadaan ibu.
( Sujiyatini, 2010)
2.1.7        Frekuensi Kunjungan Masa Nifas
a.       Kunjungan I
Waktu 6- 8 jam setelah persalinan
Tujuan :
1)      Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri
2)      Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan, rujuk jika perdarahan berlanjut
3)      Memberikan konseling pada ibu dan keluarganya cara mencegah perdarahan masa nifas
karena atonia uteri
4)      Pemberian ASI awal
5)      Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir
6)      Menjaga bayi tetap sehat dengan mencegah terjadinya hipotermi
7)      Mendampingi ibu dan bayi baru lahir bagi petugas kesehatan yang menolong persalinan ibu
minimal 2 jam setelah lahir atau sampai kondisi ibu dan bayi stabil
b.      Kunjungan II
Waktu 6 hari setelah persalinan
Tujuan :
1)      Memastikan involusi uterus berlangsung normal yaitu kontraksi uterus baik, fundus uteri
dibawah umbilicus dan tidak ada perdarahan maupun bau yang abnormal
2)      Menilai adanya tanda- tanda demam, infeksi atau perdarahan abnormal
3)      Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan dan istirahat
4)      Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda- tanda peyulit
5)      Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi meliputi : perawatan tali pusat,
menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari- hari
c.       Kunjungan III
Waktu 2 minggu setelah persalinan
Tujuan sama dengan tujuan kunjungan 6 hari setelah bersalin
d.      Kunjungan IV
Waktu 6 minggu setelah persalinan
Tujuan :
1)      Mengidentifikasi tentang kemungkinan terjadinya penyulit pada ibu dan bayinya
2)      Memberikan konseling metode kontrasepsi/ KB secara dini
( Sujiyatini, 2010)

2.2  Konsep Manajemen Varney


2.2.1        Pengkajian
Tanggal : Untuk mengetahui kapan mulai dilakukan pengkajian pada klien
Jam : Untuk mengetahui kapan mulai dilakukan pengkajian pada klien
No. RM : Untuk dapat membedakan antara pasien satu dengan pasien yang lain
dalam satu ruangan
a.Data Subjektif
1)      Biodata
ama : Nama ibu dan suami untuk mengenal, memanggil dan
menghindari terjadinya kekeliruan
mur : Untuk mengetahui apakah usia ibu
gama : Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap kebiasaan pasien,
dengan diketahuinya agama pasien akan memudahkan kita dalam melakukan pendekatan
didalam melaksanakan asuhan kebidanan.
uku bangsa : Untuk mengetahui dari suku mana, ibu berasal dan
memudahkan bidan dalam memberikan komunikasi kepada ibu untuk mengadakan persiapan
dan agar nasihat yang diberikan dapat di terima dan dimengerti oleh ibu / keluarga.
endidikan : Tingkat penyampaian komunikasi yang diberikan tergantung
pada tingat pengetahuan dan sebagai dasar dalam memberikan asuhan
ekerjaan : Untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial
ekonomi penderita agar nasehat yang diberikan nanti sesuai.
enghasilan : Untuk mengetahui status ekonomi penderita dan
mengetahui pola kebiasaan yang dapat mempengaruhi kesehatan klien
lamat : Untuk mengetahui tempat tinggal klien dan menilai apakah lingkungannya bersih dan aman
untuk kesehatannya serta memudahkan tenaga kesehatan dalam melakukan kunjungan.
2)      Alasan datang
Ibu datang kerumah sakit dirujuk atau datang sendiri dengan alasan-alasan tertentu dan untuk
menegakkan diagnosa serta tindakan yang seharusnya dilakukan
3)      Keluhan utama
Kelauhan pada umumnya dengan ibu 2 jam postpartum biasanya merasakan mules pada perut
bagian bawahnya.
4)      Raiwayat kesehatan yang lalu
Merupakan penyakit yang pernah diderita / dialami oleh ibu, karena penyakit ini timbul
kembali pada waktu ibu hamil atau sesudah melahirkan, seperti penyakit menular (TBC,
Hepatitis, malaria) penyakit menurun seperti (jantung, darah tinggi, ginjal, kencing manis dan
pernakah ibu dirumah sakit/tidak
5)      Riwayat kesehatan sekarang
Ditanyakan untuk mengetahui apakah ibu sedang menderita penyakit menular seperti, TBC,
Hepatitis, malaria atau penyakit keturunan seperti jantung, darah tinggi, ginjal, kencing manis
dan apakah ibu sedang menderita tumor/ kanker
6)      Riwayat kesehatan keluarga
b)      Anggota keluarga yang mempunyai penyakit menular seperti TBC, Hepatitis dan malaria
c)      Penyakit keluarga yang diturunkan seperti kencing manis, jantung, ginjal dan darah tinggi
d)     Riwayat kehamilan kembar, faktor yang meningkatkan kemungkinan hamil kembar adalah
faktor ras keturunan, umur wanita dan paritas oleh karena itu apabila ada yang pernah
melahirkan atau hamil dengan anak kembar harus diwaspadai karena hal ini bisa menurun
pada ibu
7)      Riwayat haid
Ditanyakan mengenai :
a)      Menarche adalah terjadi haid yang pertama kali. Menarche terjadi pada usia puberfas yaitu
sekitar 12 – 16 tahun
b)      Siklus haid pada setiap wanita tidak sama. Siklus haid yang normal/dianggap sebagai siklus
adalah 28 hari, tetapi siklus ini bisa maju sampai tiga hari atau mundur sampai 3 hari.
Panjang iklus haid yang biasa pada wanita adalah 25 – 32 hari ]
c)      Lamanya haid. Biasanya antara 2 – 5 hari, ada yang 1 – 2 hari diikuti darah sedikit-sedikit
dan ada yang sampai 7 – 8 hari. Pada wanita biasanya lama haid ini tetap
d)     Keluhan yang dirasakan
e)      Keputihan warnanya, bau, gatal / tidak
8)      Riwayat perkwinan
Meliputi beberapa kili menikah, berapa lama dan berapa usia pertama kali ibu menikah dan
apakah ibu berganti-ganti pasangan atau tidak (apakah ibu memiliki resiko dalam IMS atau
tidak)
9)      Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Ini merupakan kehamilan, persalinan dan nifas ibu yang pertama
a)      Riwayat kehamilan
Ditanyakan keluhan, berapa kali ibu periksa hamil, dimana ibu periksa hamil dan selama
periksa ibu diberi apa saja
b)      Riwayat Persalinan
Ditanyakan ibu melahirkan dimana, ditolong oleh siapa, bagaimana caranya serta penyakit
yang dialami selama melahirkan. Kemudian ditanyakan tentang jenis kelamin, berat badan lahir
dan panjang badan bayi yang dilahirkan
c)      Riwayat Post Natal
Ditanyakan ibu mengeluarkan darah yang bagaimana. Seberapa banyak kontraksi uterus bai/
tidak, ASI sudah keluar atau belum, ada luka jahitan pada jalan lahir / tidak
10)  Riwayat KB
Ditanyakan pernahkah ibu mengikuti KB/tidak. Apa jenisnya. Ada keluhan atau tidak, setelah
persalinan rencananya ibu menggunakan KB apa
11)  Pola kebiasaan sehari-hari
a)      Nutrisi
Ibu setelah melahirkan makan dengan komposisi nasi, lauk, sayur, minum teh hangat dan air
putih
b)      Eliminasi
Ibu setelah melahirkan belum BAK dan BAB
c)      Istirahat
Ibu setelah melahirkan berada di tempat tidur melakukan mobilisasi dini dengan miring
kanan dan miring kiri
12)  Riwayat psikososial dan budaya
a)      Psilologi
Untuk mengetahui keadaan psiologi ibu terhadap kelahiran bayinya
b)      Sosial
Untuk mengetahui ibu tinggal bersama siapa. Bagaimana hubungan ibu dengan keluarga serta
masyarakat sekitar
c)      Budaya
Untuk mengetahui kebiasaan dan tradisi yang dilakukan ibu dan keluarga berhubungan
dengan kepercayaan, kebiasaan berobat dan semua yang berhubungan dengan kondisi
kesehatan ibu.
d)     Riwayat Spiritual
Untuk mengetahui kegiatan spiritual ibu
b.Data Obyektif
1)      Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik / cukup/ lemah
Kesadaran : Komposmentis / somnolen / koma
Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : Normal (90/60-140/90 mmHg)
Nadi : Normal (60 – 80 kali/menit)
Suhu : Normal (36,1 – 37,6oC)
Pernafasan : Normal (16 – 24 kali / menit)
2)      Pemeriksaan fisik
a)      Inspeksi
epala : rambut Bersih / kotor, warna, mudah rontok / tidak
Wajah : Pucat/tidak, terdapat cloasma gravidarum / tidak, oedema/tidak
Mata : Sklera kuning / tidak, konjungtiva pucat / tidak
elinga : Simetris / tidak, ada serumen / tidak
idung : Ada secret / tidak, ada polip
Mulut : Bibir sianosis / tidak, lidah bersih / tidak, ada canes
pada gigi / tidak
eher : Tampak pembesaran kelenjar tyroid/tidak, ada
pembesaran kelenjar limfe/tidak, ada pembesaran vena jugularis / tidak
ada : Simetris / tidak, payudara tegang / tidak,
hiperpigmentasi areola mammae / tidak, putting susu menonjol / datar / masuk.
bdomen : Ada striae livida / tidak, ada linea nigra / tidak, ada
bekas luka operasi / tidak,
enetalia : Bersih/tidak, ada varises/tidak, oedema / tidak, ada flour albus/tidak, ada condilomata / tidak,
terdapat luka episiotom/tidak terdapat lochea / tidak
nus : ada hemoroid / tidak
Ekstremitas :
Atas : Ada oedema / tidak, pucat pada kuku jari/ tidak reflek +/-
Bawah : ada oedema / tidak, pucat pada kuku jari / tidak reflek +/-
b)      Palpasi
Leher : Ada pembesaran kelenjar tyroid/tidak, ada pembesaran kelenjar limfe/tidak, ada
pembesaran vena jugularis / tidak
Dada : payudara sudah mengeluarkan colostrum / tidak
Abdomen : TFU 2 jari bawah pusat Kontraksi Baik Massa tidak ada
c)      Auskultasi
Dada : Ada ronchi / tidak, ada wheejing/tidak
Abdomen : Terdengar bising usus / tidak, kembung / tidak
d)     Perkusi
Reflek patella +/-
2.2.2        Indentifikasi Diagnosa dan masalah
Dx : Ny”…….P…..Ab….. dengan 2 jam post partum fisiologis
Ds : Data yang diperoleh dari anamnese pada pasien secara langsung
Do : K/U : Baik / cukup / lemah
Kesadaran : Composmentis / somnolen / koma
Tanda-tanda vital:
Tekanan darah : Normal (90/60-140/90 mmHg)
Nadi : Normal (60 – 80 kali/menit)
Suhu : Normal (36,1 – 37,6oC)
Pernafasan : Normal (16 – 24 kali / menit)
udara : Tegang / tidak, hiperpigmentasi areola
mammae/tidak, putting susu menonjol / tidak. Colostrum sudah keluar / tidak.
omen : Ada striae livide / tidak, ada linea nigra / tidak, ada
bekas luka operasi/tidak. TFU 2 jari bawah pusat Genetalia : Ada varises / tidak,
oedema/tidak ada flour albus/tidak, ada condilomata / tidak, terdapat luka episiotomi /
tidak lochea rubra
2.2.3        Antisipasi masalah potensial
1)      Potensial terjadi perdarahan karena atonia uteri
Ds : .......
Do : - TTV
-    Abdomen
-    Genetalia
2)      Potensial terjadi infeksi nifas
Ds :........
Do : - TTV
-    Inspeksi tidak ada tanda- tanda infeksi
3)      Potensial terjadi nyeri pada luka bekas jahitan
Ds :........
Do :-
2.2.4        Indentifikasi kebutuhan segara
Menentukan tindakan yang akan segera dilakukan berdasarkan pada masalah potensial yang
terjadi
2.2.5        Intervensi
Dx : Ny”…….P…..Ab….. dengan 2 jam post partum fisiologis
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan masa nifas berjalan normal tanda adanya
komplikasi
Kriteria hasil : K/U : Baik / cukup/lemah
Kesadaran : Composmentis / somnolen/ koma
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : Normal (90/60-140/90 mmHg)
Nadi : Normal (60 – 80 kali/menit)
Suhu : Normal (36,1 – 37,6oC)
Pernafasan : Normal (16 – 24 kali / menit)
udara : Tegang / tidak, hiperpigmentasi areola mammae/tidak, putting susu menonjol / tidak.
Colostrum sudah keluar / tidak.
omen : TFU di bawah pusat
Kontraksi baik
Tidak ada massa
etalia : luka episiotomi / tidak,ada lokhea rubra/tidak
Intervensi
1.      Lakukan pendekatan secara terapieutik dengan ibu dan keluarga
R/ ibu dan keluarga dapat lebih kooperatif dengan petugas kesehatan
2.      Lakukan pemeriksaan terhadap ibu
R/ keadaan umum ibu menunjukkan perubahan pada ibu apakah membaik atau memburuk
3.      Lakukan observasi TTV, TFU, Kontraksi uterus, kandung kemih perdarahan, dan
pengeluaran lokhea
R/ merupakan parameter bagi tubuh ibu jika terdapat suatu kelainan pada tubuh ibu
4.      Jelaskan pada ibu tentang hasil pemerikasan
R/ agar ibu mengerti tentang keadaan dirinya dan bisa lebih kooperatif
5.      Anjurkan ibu untuk mobilisasi dini dengan miring kiri dan kanan
R/ dengan mobilisasi otot-otot dapat diperkuat termasuk otot uterus sehingga proses involusi
dan pengeluaran lochea berjalan normal
6.      Ajari ibu dan keluarga cara melakukan masasse dan menilai kontraksi dengan meletakkan
tangan diatas rahim kemudian melakukan masasse apabila rahim lembek
R/ ibu dan keluarga dapat mengetahui kontraksi yang baik
7.      Anjurkan ibu untuk menyusui bayinya dan cara menyusui yang benar dengan menempelkan
dagu bayi dan seluruh aerola mamae masuk kemulut bayi
R/ ibu mengerti cara meneteki yang benar dan ibu / bayi ketika menyusui / menyusu merasa
nyaman.
8.      Anjurkan ibu makan makanan bergizi terutama tinggi kalori dan tinggi protein serta tidak
pantang terhadap makanan
R/ dengan makanan yang bergizi dapat membantu pemulihan tenaga ibu dan mempercepat
penyembuhan luka
9.      Ajari ibu dan keluarga cara merawat tali pusat dengan kassa kering steril
R/ mencegah infeksi tali pusat pada bayi
10.  Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
R/ istirahat yang cukup dapat membantu dalam pemulihan tenaga
11.  Kaloborasi dengan dokter untuk pemberian terapi
R/ untuk instruksi yang tepat dan mempercepat proses penyembuhan

potensial I : Potensial terjadi perdarahan karena atonia uteri


: Setelah diberikan asuhan kebidanan diharapkan tidak terjadi perdarahan karena atonia uteri
hasil :
Tanda- tanda vital :
Tekanan darah : Normal (90/60-140/90 mmHg)
Nadi : Normal (60 – 80 kali/menit)
Suhu : Normal (36,1 – 37,6oC)
Pernafasan : Normal (16 – 24 kali / menit)
Abdomen
TFU : dibawah pusat
Kontraksi : baik ( terasa keras)
Genetalia
Pengeluaran / perdarahan < 500 cc
Ibu dalam keadaan baik tidak terjadi perdarahan karena atonia uteri
Intervensi
1.      Kaloborasi dengan dokter untuk pemberian obat dan penangana
R/ pemberian obat dan penangan yang tepat dapat mencegah terjadinya atonia uteri
2.      Observasi TTV
R/ parameter deteksi dini pada ibu terjadi kelainan
3.        Observasi kontraksi dan pengeluaran darah dari jalan lahir
R/ dapat mengetahui sedini mungkin kemungkinan terjadi atonia uteri

2.2.6        Implementasi
Dilakukan sesuai dengan intervensi yang telah dibuat. Rencana menyeluruh seperti yang
diuraikan diatas secara efisien dan aman.

2.2.7        Evaluasi
Dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keefektifan dan keberhasilan dari asuhan
kebidanan yang telah diberikan dengan mengacu pada kriteria hasil
BAB III
TINJAUAN KASUS

3.1  Pengkajian
Hari / tanggal : Rabu , 28 Desember 2011
Jam : 04.30 WIB

3.1.1        Data Subyektif


a.       Biodata
Nama ibu : Ny.”Y” Nama Ayah : Tn.”A”
Umur : 24 Tahun Umur : 24 Tahun
Suku : Jawa Suku : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Petani
Penghasilan :- Penghasilan :-
: 09/08 : 09/08
b.      Keluhan utama
Ibu mengatakan perutnya bagian bawahnya terasa mules
c.       Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah mederita penyakit menular seperti TBC, hipatitis malaria tidak
pernah menderita penyakit menurun seperti jantung, darah tinggi, ginjal, kencing manis dan
ibu tidak pernah dirawat di rumah sakit
d.      Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis, malaria,
tidak pernah menderita penyakit menurun seperti jantung, darah tinggi, ginjal, kencing manis
dan ibu sekarang lagi dirawat di Puskesmas

e.       Riwayat kesehatan keluarga


Dalam keluarga ibu mengatakan tidak ada yang menderita penyakit menular seperti TBC,
Hepatitis, malaria dan tidak ada yang menderita penyakit keturunan seperti jantung, darah
tinggi, ginjal, kencing manis dan tidak ada riwayat kehamilan kembar.
f.       Riwayat haid
Menarche : 14 tahun
Siklus haid : 28 hari
Lama haid : 6-7 hari
Flour albus : tidak ada
Keluhan : tidaka ada
g.      Riwayat perkawinan
Menikah : 1 kali
Lama : 1 tahun
Usia pertama menikah : 21 tahun
Jumlah anak :1
h.      Riwayat kehamilan persalinan dan nifas yang lalu
Ibu mengatakan ini adalah kelahiran yang pertama dan sebelumnya ibu pernah hamil dan ibu
mengalami abortus
i.        Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas sekarang
1)      Riwayat kehamilan
TM 1: Ibu mengatakan melakukan kunjungan antenatal pada awal tes kehamilan dan ibu
dinyatakan hamil dan ibu mengatakan mengalami mual muntah sampai usia kehamilan 3
bulan
TM II: ibu periksa lagi pada usia kehamilan 6 bulan dan ibu mendapatkan vitamin dan tablet
tambah darah, dan tidak ada keluhan
TM III: ibu periksa 2 kali pada usia kehamilan 8 – 10 bulan dan mengeluh sering kencing dan
ibu mendapatkan vitamin dan tablet tambah darah

2)      Riwayat Persalinan


Ibu mengatakan melahirkan di puskesmas ditolong oleh bidan secara normal dan tidak ada
penyulit. Tanggal 28 Desember 2011 jam 02.30 Lahir bayi laki-laki, berat badan lahir 3000
gram dan panjang badan 49 cm
3)      Riwayat postpartum
Ibu mengatakan merasa mules pada perut bagian bawahnya
j.        Riwayat KB
Ibu mengatakan pernah ikut KB KB suntik 3 bulan 1 kali dan rencana KB selanjutnya akan
menggunakan KB suntik 3 bulan
k.      Pola kebiasaan sehari-hari
1)      Nutrisi
Ibu setelah melahirkan makan dengan komposisi : nasi, lauk, sayur, minum teh hangat dan
air putih
2)      Eliminasi
Ibu setelah melahirkan belum BAK dan BAB
3)      Istirahat
Ibu setelah melahirkan berada di tempat tidur melakukan mobilisasi dini dengan miring
kanan dan miring kiri
l.        Riwayat psikososial dan budaya
1)      Psikologi
Ibu mengatakan senang dengan kehadiran bayinya
2)      Sosial
Ibu mengatakan tinggal bersama suami, hubungan ibu dnegan keluarga baik, hubungan ibu
dengan masyarakat sekitar juga baik.
3)      Budaya
Ibu mengatakan selalu berobat kerumah sakit/ tenaga kesehatan terdekat bila sakit. Tidak ada
kebiasaan pantang makan, tidak pernah minum jamu dan tidak percaya dengan tahayul
m.    Riwayat Spiritual
Ibu mengatakan selalu menjalankan sholat 5 waktu dan puasa
3.1.2        Data Obyektif
a.       Pemeriksaan umum
Keadaan Umum : baik
Kesadaran : Composmetis
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 110 / 80 mmHg
Nadi : 78 kali/ menit
Suhu : 36,5 oC
Pernafasan : 20 kali/menit
b.      Pemeriksaan fisik
1)      Inspeksi
Kepala : Rambut bersih tidak ada ketombe
Wajah : Tidak pucat, tidak ada cloasma gravidarum dan
tidak oedama
Mata : Sklera tidak kuning , konjungtiva tidak pucat
Telinga : Simetris , tidak ada serumen
Hidung : Tidak ada secret / bersih, tidak ada polip
Mulut : Bibir tidak sianosis, lidah bersih, gigi tidak karies
Leher : Tidak tampak pembesaran kelenjar tyroid, kelenjar limfe
maupun vena jugularis
Dada : Simetris, payudara tegang, hiperpigmentasi areola mammae, putting susu menonjol,
Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi, terdapat linea nigra
Genetalia : Bersih, tidak ada luka bekas jahitan dan keluar sedikit lochea
rubra
Anus : tidak ada hemoroid
Ekstiemitas
Atas : Tidak oedema, kuku jari tidak pucat
Bawah : Tidak oedema, kuku jari tidak pucat
2)      Palpasi
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, kelenjar limfe maupun
vena jugularis
Dada : kolostrum belum keluar
Abdomen :
TFU : 2 Jari bawah pusat
Kontraksi : Baik
Massa : tidak ada
3)      Auskultasi
Dada : Tidak terdengar bunyi ronchi maupun wheejing
Abdomen : Terdengar bising usus 20 kali / menit, tidak kembung
4)      Perkusi
Reflek patella +/+

3.2  Identifikasi diagnosa dan masalah


Dx : Ny. ”Y” P1001 Ab000 dengan 2 jam post partum normal
Ds : Ibu mengatakan peutnya bagian bawahnya terasa mules
Do : Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmetis
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 110/ 80 mmHg
Nadi : 78 kali/ menit
Suhu : 36,5 oC
Pernafasan : 20 kali/menit
Dada : Simetris, payudara tegang, hiperpigmentasi areola mammae, putting
susu menonjol, sedikit pengeluaran kolustrum di paayudara kanan dan kiri
Abdomen
TFU : 2 Jari bawah pusat
Kontraksi : Baik ( keras)
Massa : tidak ada
Genetalia : tidak ada bekas luka jahitan perineum, darah yang keluar sedikit ± 50
cc, dan lochea rubra

3.3  Antisipasi Masalah potensial


Tidak ada karena keadaan ibu baik- baik saja

3.4  Indentifikasi kebutuhan segera


Tidak membutuhkan segera karena keadaan ibu baik- baik saja

3.5  Intervensi
Dx : Ny. ”Y” P1001 Ab000 dengan 2 jam post partum normal
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan masa nifas berjalan normal tanpa adanya
komplikasi
Kriteria hasil
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmetis
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 110 / 80 mmHg
Nadi : 78 kali/ menit
Suhu : 36,5 oC
Pernafasan : 20 kali/menit
: Simetris, payudara tegang, hiperpigmentasi areola mammae, putting susus menonjol, sedikit
pengeluaran colustrum di payudara kanan dan kiri
n : TFU : 2 Jari bawah pusat
Kontraksi : Baik
Massa : tidak ada
a : Bersih, bekas luka jahitan baik dan keluar sedikit lochea rubra
i
1.      Lakukan pendekatan secara terapieutik dengan ibu dan keluarga
R/ ibu dan keluarga dapat lebih kooperatif dengan petugas kesehatan
2.      Lakukan pemeriksaan terhadap ibu
R/ keadaan umum ibu menunjukkan perubahan pada ibu apakah membaik atau memburuk
3.      Lakukan observasi TTV, TFU, Kontraksi uterus, kandung kemih perdarahan, dan
pengeluaran lokhea
R/ merupakan parameter bagi tubuh ibu jika terdapat suatu kelainan pada tubuh ibu
4.      Jelaskan pada ibu tentang hasil pemerikasan
R/ agar ibu mengerti tentang keadaan dirinya dan bisa lebih kooperatif
5.      Anjurkan ibu untuk mobilisasi dini dengan miring kiri dan kanan
R/ dengan mobilisasi otot-otot dapat diperkuat termasuk otot uterus sehingga proses involusi
dan pengeluaran lochea berjalan normal
6.      Ajari ibu dan keluarga cara melakukan masasse dan menilai kontraksi dengan meletakkan
tangan diatas rahim kemudian melakukan masasse apabila rahim lembek
R/ ibu dan keluarga dapat mengetahui kontraksi yang baik
7.      Anjurkan ibu untuk menyusui bayinya dan cara menyusui yang benar dengan menempelkan
dagu bayi dan seluruh aerola mamae masuk kemulut bayi
R/ ibu mengerti cara meneteki yang benar dan ibu / bayi ketika menyusui / menyusu merasa
nyaman.
8.      Anjurkan ibu makan makanan bergizi terutama tinggi kalori dan tinggi protein serta tidak
pantang terhadap makanan
R/ dengan makanan yang bergizi dapat membantu pemulihan tenaga ibu dan mempercepat
penyembuhan luka
9.      Ajari ibu dan keluarga cara merawat tali pusat dengan kassa kering steril
R/ mencegah infeksi tali pusat pada bayi
10.  Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
R/ istirahat yang cukup dapat membantu dalam pemulihan tenaga
11.  Kaloborasi dengan dokter untuk pemberian terapi
R/ untuk instruksi yang tepat dan mempercepat proses penyembuhan
3.6  Implementasi
Tanggal : 28 Desember 2011
Jam : 04.45 WIB
Dx : Ny. ”Y” P1001 Ab000 dengan 2 jam post partum normal
Implementasinya :
1.      Melakukan pendekatan secara terapieutik dengan ibu dan keluarga
2.      Melakukan pemeriksaan terhadap keadaan umum ibu : composmetis
3.      Melakukan observasi TTV : Tekanan darah : 110 / 80 mmHg, Nadi : 78 kali/ menit, Suhu :
36,5 oC, Pernafasan :20 kali/menit, TFU : 3 jari bawah pusat, Kontraksi uterus : baik ,
kandung kemih: kosong, perdarahan 50 cc dan pengeluaran lokhea rubra
4.      Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemerikasan
5.      Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini dengan miring kiri dan kanan
6.      Mengajari ibu dan keluarga cara melakukan masasse dan menilai kontraksi dengan
meletakkan tangan diatas rahim kemudian melakukan masasse apabila rahim lembek
7.      Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya dan cara menyusui yang benar dengan
menempelkan dagu bayi dan seluruh aerola mamae masuk kemulut bayi
8.      Menganjurkan ibu makan makanan bergizi terutama tinggi kalori dan tinggi protein serta
tidak pantang terhadap makanan
9.      Mengajari ibu dan keluarga cara merawat tali pusat dengan kassa kering steril
10.  Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
11.  Melakukan Kaloborasi dengan dokter untuk pemberian terapi ( vitamin A 1x 1, tablet
penambah darah 1x 1, amoxilin 3x 1)

3.7  Evaluasi
Tanggal : 28 Desember 2011
Jam : 05.00 WIB
1.      Ibu dan keluarga dapat lebih kooperatif dengan petugas kesehatan
2.      Ibu mengatakan sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan petugas
3.      Ibu mengerti tentang kondisi dirinya
4.      Ibu mengatakan akan melakukan apa yang dianjurkan oleh tenaga kesehatan
BAB IV
PEMBAHASAN

Dalam kasus Ny.”Y” diperoleh data-data sebagai berikut yakni data subyektif yang
langsung dikatakan oleh ibu, bahwa ibu telah melehirkan banyinya secara normal pada
tanggal 28 Desember 2011 jam 02.30 WIB. Data objektifnya keadaan umum ibu, kesadaran,
tanda-tanda vital ibu dalam batas normal,dan pemeriksaan fisik lainnya yang mendukung
seperti kontraksi baik, TFU 2 jari bahwa pusat dan lochea rubra yang akan berlangsung
selama tiga hari.
Diagnosa Ny. ”Y” P1001 Ab000 dengan 2 jam post partum normal . Intervensi yang akan
dilakukan pada ibu adalah pemenuhan nutrisi dengan penambahan 500 kalori dari pemenuhan
sebelumnya. Istirahat cukup. Melakukan mobilisasi. Melakukan perawatan payudara setiap
sehabis mandi. Memberikan KIE pada ibu untuk membersihkan daerah genetalianya dengan
cara cebok yang benar dan mengganti celana dalam setiap selesai mandi dan apabila terasa
kotor.
Pada pengidentifikasian diagnosa dan identifikasi masalah tidak terjadi kesenjangan
pula, karena diagnosa diambil dari prosedur anamnesa, pada kasus ini tidak ada masalah yang
muncul. Pada langkah antisipasi masalah potensial tidak muncul masalah potensial
berdasarkan diagnosa karena keadaan ibu baik- baik saja. Dalam identifikasi kebutuhan
segera juga tidak muncul karena tidak terjadi masalah potensial. Pada pengembangan
rencana, implementasi dan evaluasi tidak ada kesenjangan antara teori dengan praktek.
Dimana dalam praktek langkah-langkah tersebut disesuaikan dengan keadaan
pasien.sehingga asuhan kebidanan pada Ny”Y” P₁₀₀₁ AB000 dapat berjalan normal tanpa
komplikasi.
BAB V
PENUTUP

5.1  Kesimpulan
Masa nifas merupakan masa transaksi untuk memulihkan alat kandungan seperti
sebelum hamil. Dimana pada masa nifas ini banyak sekali perubahan-perubahan yang terjadi
baik dari segi fisik maupun psikologis. Oleh karena itu diperlukan pengawasan secara intensif
terhadap ibu post partum di harapkan agar pada masa nifas ini berjalan dengan normal tanpa
adanya komplikasi / penyakit
Dalam asuhan kebidanan pada Ny. ”Y” P1001 Ab000 dengan 2 jam post partum
fisiologis mulai dari langkah I sampai langka ke VIII sesuai dengan prinsip menajaman
kebidanan verney

5.2  Saran
5.2.1        Bagi petugas kesehatan
a.       Dalam memberikan Asuhan kebidanan diharapkan tetap mempertahankan komunikasi yang baik
antara petugas kesehatan dengan klien dengan harapan asuhan yang diberikan berhasil bai.
b.      Selalu memberikan KIE tentang kebutuhan ibu terutama personal hygiene karena hal ini bila
tida di jaga dengan baik akan memperburuk keadaan ibu yang belum pulih secara sempurna
5.2.2        Bagi klien
a.       Harus tetap merawat dan menjaganya bayi dengan baik
b.      Selalu menyusui bayinya sempai bayi berumur 6 bulan.
DAFTAR PUSTAKA

 Bagian Obsetri dan Ginekologi fakultas kedokteran Universitas Padjajaran. 1983.


Obsetri fisiologi. Bandung. Eleman
 Prawirohardjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP Sarwono
Prawirohardjo
 Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirahardjo.
 Sudarti. 2010. Buku Ajar Dokumentasi Kebidanan. Yogyakarta. Nuha Medika
 Sujiyatini. 2010. Catatan Kuliah Asuhan Ibu Nifas. Yogyakarta. Cyrillus Publisher

Anda mungkin juga menyukai