NGORO - MOJOKERTO
Disusun Oleh :
NIM. 202110011
JOMBANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Umum
Memberikan asuhan kebidanan komprehensif pada ibu nifas dengan postpartum normal.
1.2.2 Khusus
Penulis mampu melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan langkah-
langkah :
a. Melakukan pengkajian data subjektif dan objektif pada ibu nifas.
b. Menegakkan diagnosa dan masalah kebidanan sesuai dengan prioritas pada ibu nifas.
c. Menegakkan diagnosa potensial sesuai dengan prioritas pada ibu nifas.
d. Mengidentifikasi kebutuhan segera pada ibu nifas sesuai dengan diagnosa.
e. Merencanakan asuhan kebidanan yang sesuai pada ibu nifas.
f. Melaksanakan tindakan asuhan kebidanan yang sesuai pada ibu nifas.
g. Melakukan evaluasi asuhan kebidanan yang telah dilakukan pada ibu nifas.
1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat Teoritis
a. Menambah wawasan penulis tentang asuhan kebidanan nifas guna peningkatan mutu
pelayanan kebidanan.
b. Mengembangkan ilmu pengetahuan program kesehatan yang mencakup kesehatan ibu
dan anak.
c. Acuan dalam memberikan asuhan kebidanan nifas selanjutnya, sehingga diharapkan
dapat memberi kontribusi penting dalam memberikan informasi positif pada
masyarakat tentang pentingnya masa nifas melalui manajemen asuhan kebidanan
komprehensif.
1.3.2 Manfaat Praktis
a. Bagi penulis
Dapat menerapkan secara langsung ilmu yang telah didapat dari institusi dalam
memberikan asuhan kebidanan masa nifas secara berkesinambungan.
b. Bagi lahan praktik
Sebagai acuan untuk dapat mempertahankan mutu pelayanan asuhan kebidanan masa
nifas secara berkesinambungan untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak.
c. Bagi klien
Mendapatkan asuhan kebidanan masa nifas secara berkesinambungan dan berkualitas
sesuai dengan standar pelayanan asuhan kebidanan.
BAB IV PEMBAHASAN
Yang terdiri dari: membahas asuhan kebidanan pada Ny. A dengan nifas yang diberikan dan
membandingkan serta menghubungkan teori dengan kasus yang ada.
TINJAUAN TEORI
2) Lochea
Lochea adalah ekskresi cairan rahim percampuran antara darah dan desidua yang
mati. Pengeluaran lochea dibagi menjadi :
a) Lochea rubra
Locha Rubra : bewarna merah, berisi sel disidua, verniks caseosa, rambut
lanugo, sisa mekonium dan darah. Keluar pada hari ke 1- 3.
b) Lochea sanguenolenta
Lochea sanguenolenta bewarna merah kuning berisi sisa darah dan lendir yang
keluar pada hari ke-3 sampai hari ke-7 postpartum
c) Lochea serosa
Lochea ini bewarna kuning kecokelatan. Berisi lebih sedikit darah
dan lebih banyak serum. Keluar pada hari ke-7sampai hari ke-14.
d) Lochea alba
Dimulai dari hari ke-14. Berwarna putih, mengandung selaput lender serviks dan
serabut jaringan yang mati. Hal yang biasanya ditemui pada seorang wanita
adalah adanya jumlah lochea yang sedikit pada saat ia berbaring dan jumlahnya
meningkat pada saat ia berdiri. Jumlah rata-rata pengeluaran lochea adalah kira-
kira 240-270 ml.
3) Endometrium
Segera setelah plasenta lahir, dengan cepat luka mengecil, pada akhir minggu ke-2
hanya sebesar 3-4 cm dan pada akhir nifas 1-2 cm. Regenerasi endometrium terjadi
selama sekitar 6 minggu.
4) Serviks
Segera setelah melahirkan, serviks menjadi lembek, kendor, terkulai dan berbentuk
seperti corong. Warna serviks menjadi merah kehitaman karena penuh pembuluh
darah.
5) Vulva, Vagina dan perineum
Selama proses persalianan vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan,
setelah beberapa hari kedua organ ini kembali dalam keadaan kendor. Rugae timbul
kembali pada minggu ke tiga. Pada perineum dapat terjadi i robekan jalan lahir
secara spontan ataupun dilakukan episiotomi. (Nugroho, dkk, 2014 : 94-98)
6) Payudara
Kolostrum sudah ada saat persalinan, produksi ASI terjadi pada hari ke-2 atau hari
ke-3 setelah persalinan. Payudara menjadi besar dan keras sebagai tanda mulainya
proses laktasi. (Walyani dan Purwoastuti 2015 : 68)
j. Rencana KB
Program KB sebaiknya dilakukan ibu setelah nifas selesai atau 40 hari (6 minggu),
dengan tujuan menjaga kesehatan ibu. Pada saat melakukan hubungan seksual sebaiknya
perhatikan waktu, penggunaan kontrasepsi, dispareuni, kenikmatan dan kepuasan
pasangan suami istri. (Nugroho, dkk, 2014 : 142)
7. Kunjungan Masa Nifas
Tabel 2.2
Jadwal kunjungan pada ibu nifas menurut Ambarwati
TINJAUAN KASUS
NGORO - MOJOKERTO
PENGKAJIAN
Data Subyektif
PROLOG :
Pasien datang ke Polindes tanggal 8 Desember 2020 jam 09.00 WIB. Melahirkan anak ke dua
tanggal 2 Desember 2020 jam 10.00 WIB secara spontan di RS Dharma Husada, jenis
kelamin ♀, BB 2800 gram, PB 50 cm. Tidak ada jahitan perineum. Terapi dari dokter
O:
KU: baik, kesadaran : composmentis, TD: 110/70 mmHg, N: 84 x/menit, S: 36,7ºC, RR:
18 x/menit. Konjungtiva merah muda, puting susu menonjol, ASI keluar lancar, TFU
P:
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam kondisi baik, ibu mengerti.
2. Menjelaskan kepada ibu bahwa keluhan yang dialami merupakan hal yang normal, ibu
mengerti
3. Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup dan tidak melakukan aktivitas berat, ibu
bersedia
4. HE ASI eksklusif yaitu menyusui bayi secara eksklusif dengan memberikan ASI saja
5. HE perawatan payudara seperti membersihkan payudara dengan air hangat sebelum dan
6. HE nutrisi pada ibu nifas dengan makan makanan bergizi seperti buah, sayur, daging dan
7. HE personal hygiene seperti menjaga kebersihan alat genitalia dengan mengganti celana
dalam dan pembalut setelah BAK/BAB atau setiap 4 jam sekali, ibu mengerti.
8. HE tanda bahaya masa nifas seperti bengkak pada muka, kaki dan tangan, perdarahan
yang banyak dan berbau, sakit kepala hebat, demam, dan nyeri payudara, ibu mengerti.
9. Menganjurkan ibu untuk meminum obat dari dokter secara teratur, ibu bersedia
10. Menganjurkan ibu untuk datang ke posyandu yaitu tanggal 15 Desember 2020 atau jika
PEMBAHASAN
Bab ini berisi mengenai pembahasan kasus yang diambil. Penulis membahas dengan
membandingkan antara teori dan data pengkajian yang didapatkan. Asuhan ini akan dibahas
sesuai dengan langkah manajemen kebidanan SOAP yaitu diawali dengan pengkajian data
subjektif, data objektif, menentukan diagnosa dan penatalaksanaan. Penulis mengambil kasus
tentang asuhan kebidanan pada P20002 postpartum hari ke 6 di Polindes Desa Ngoro Kabupaten
Mojokerto.
Pengkajian dilakukan dengan mencari dan menggali data maupun fakta baik yang berasal
dari pasien, keluarga, dan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh bidan sendiri, pengumpulan
data mencakup subjektif dan objektif (Manuaba, 2010).
Berdasarkan pengkajian data subyektif diketahui bahwa Ny. A umur 28 tahun agama
Islam, pendidikan SMA, pekerjaan swasta, dan suami Tn. M umur 30 tahun, agama Islam,
pendidikan SMA, pekerjaan swasta. Ibu mengatakan melahirkan anak ke-2 pada tanggal 2
Desember 2020 jam 10.00 WIB secara spontan di RS Dharma Husada, jenis kelamin ♀, BB
2800 gram, PB 50 cm. Tidak ada jahitan perineum. Menegakkan diagnosa nifas ditetapkan
dengan melakukan penilaian terhadap beberapa tanda dan gejala (Nugroho, dkk, 2014) dimana
masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu
setelah melahirkan. Menurut (Ambarwati, 2010) Kunjungan masa nifas dibagi menjadi 4 kali
kunjungan yaitu 6-8 jam, 6 hari, 2 minggu dan 6 minggu setelah persalinan. Kunjungan masa
nifas yang dilakukan penulis yaitu pada tanggal 08 Desember 2020 atau 6 hari setelah
melahirkan.
Dalam data ini didapatkan ibu mengeluh kadang merasa mulas di perut bagian bawah.
ASI keluar lancar, darah masih keluar berwarna merah sedikit kuning, BAK lancar, BAB 1x
sehari berdasarkan teori (Nugroho, 2014) bahwa efek oksitosin menyebabkan terjadinya
kontraksi dan retraksi otot uterus. Proses ini akan membantu mengurangi perdarahan. Menurut
(Walyani dan Purwoastuti, 2015) pola eliminasi akan kembali secara spontan dalam 8 jam dan
pola defekasi terjadi sebelum hari ke 3.
Pada pemeriksaan obyektif didapatkan data TD: 110/70 mmHg, N: 84 x/menit, S: 36,7ºC,
RR: 18 x/menit. Konjungtiva merah muda, puting susu menonjol, ASI keluar lancar, TFU
setengah pusat sympisis teraba keras, lochea sanguenolenta (merah kekuningan), ekstremitas atas
dan bawah : oedem -/-. Hal ini sesuai dengan teori (Nugroho, 2014) suhu normal yaitu 36,5°C -
37,5°C, denyut nadi normal pada orang dewasa 60-80 kali per menit, tekanan darah normal
manusia adalah sistolik antara 90-120 mmHg dan diastolic 60-80 mmHg, frekuensi pernafasan
normal pada orang dewasa adalah 16-24 kali per menit. Menurut (Manuaba, 2010) involusi uteri
pada 1 minggu adalah pertengahan pusat-sympisis, Walyani dan Purwoastuti 2015) bahwa
lochea pada hari ke 3 sampai hari ke 7 adalah lochea sanguenolenta yaitu berwarna merah
kekuningan. Secara keseluruhan tidak ada kesenjangan antara teori dengan data yang diperoleh
dari pengkajian.
Berdasarkan pengkajian data subjektif dan data objektif, maka penulis menegakkan
diagnosa Ny. A P20002 6 hari post partum. Langkah ini penulis menemukan masalah yang didapat
dari keluhan ibu yaitu merasa mulas di perut bagian bawah dan hal ini merupakan hal fisiologis
yang biasa dialami oleh ibu nifas.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada masa nifas Ny.A maka penulis dapat mengambil
kesimpulan :
1. Pelaksanaan pengumpulan data subjektif dan obyektif pada Ny.”A” sebagian besar tidak
ditemukan kesenjangan antara teori dan praktik.
2. Pelaksanaan analisis dan menentukan diagnosa pada Ny.“A” sesuai dengan data
subjektif dan data objektif yang telah dikumpulkan sehingga tidak ada kesenjangan
antara teori dan praktik
3. Penatalaksanaan asuhan kebidanan pada Ny. “A” pada nifas tidak ditemukan
kesenjangan antara teori dan praktik.
4. Evaluasi penatalaksanaan asuhan kebidanan yang diberikan pada masa nifas tidak
ditemukan kesenjangan antara teori dan praktik
5.2 Saran
5.2.1 Bagi Penulis
Diharapkan meningkatkan keterampilan yang dimiliki untuk melakukan asuhan kebidanan
pada ibu nifas sesuai dengan standar profesi kebidanan dan dapat mengatasi kesenjangan
yang terkadang timbul antara teori yang didapat dengan perkembangan ilmu terbaru.
.
5.2.2 Bagi Lahan Praktik
Diharapkan dapat memberikan asuhan nifas yang menyeluruh serta mendeteksi kelainan
secara dini dan mencegah terjadinya komplikasi masa nifas.
.
5.2.3 Bagi Ibu
Hendaknya ibu lebih meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang kesehatan agar
lebih mengerti hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan ibu, dan bayi. Serta
melaksanakan saran-saran yang telah diberikan oleh petugas dan saling berbagi informasi
dengan ibu-ibu nifas disekitarnya.
DAFTAR PUSTAKA