Anda di halaman 1dari 3

REFLEKSI KASUS

NAMA : MARWIYAH, S. ST
NIM : 202210048
KASUS : DISMENOREA PRIMER

DESKRIPSI KASUS
Menurut (Ratnawati, 2018) Dismenore adalah rasa sakit atau nyeri hebat padabagian
bawah perut yang terjadi saatwanita mengalami siklus menstruasi. Nyeribiasanya
berlangsung sesaat sebelum haid, selama haid, hingga berakhirnyamenstruasi. Nyeri yang
terus-menerus membuat penderitanya tidak bisa beraktivitas.
Dismenore primer merupakan nyeri haid yang tidak terdapat hubungan dengan
kelainan ginekologi, atau kelainan secara anatomik. Pristiwa ini berdasarkan beberapa
penelitian menyatakan bahwa umur, ras maupun status ekonomi tidak berhubungan
dengan kejadian dismenore primer (Pramardika dkk, 2019).
Dalam kasus ini seorang remaja putri usia 17 tahun datang ke Puskesmas
Tengngalembang dengan keluhan nyeri perut (Dimenorea Primer). Remaja tersebut
merasa nyeri perut setiap mestruasi dan nyeri tersebut sangat menganggu aktivitas sehari –
harinya.

EMOSI PRIBADI TERHADAP KASUS


Hal yang menyenangkan yakni Saya puas dapat melakukan asuhan pada remaja dari
berbagai aspek sehingga dapat mengetahui permasalahan – permasalahn remaja supaya
bisa memberi penanganan yang holistic
Hal yang tidak menyenangkan yakni saya kecewa kasus seperti ini banyak terjadi
pada kesehatan reproduksi perempuan dan tampaknya upaya promotif dan preventif terkait
dismenorea kurang di pahami oleh remaja.

EVALUASI
Pengalaman yang baik dirasakan setiap penanganan kasus. Pada kasus dismenorea
primer mampu melakukan pengkajian mendalam pada klien sehingga klien mampu
mengungkapkan permasalahan yang ada sehingga permasalahan bisa diketahui dengan
demikian diharapkan permsalahan dapat ditangani sebaik-baiknya.
Pengalaman yang buruk yakni tidak mampu melakukan pemeriksaan menyeluruh
termasuk pemeriksaan fisik karena pasien kurang kooperatif
ANALISIS
Seorang klien bernama Nn. M usia 17 tahun datang ke Puskesmas Tengngalembang
dengan keluhan nyeri perut. Klien tersebut merasa cemas dengan keadaanya karena setiap
kali mengalami menstruasi selalu merasakan nyeri yang tidak tertahankan dan khawatir
jika dirinya mengalami penyakit yang serius. Nyeri yang dirasakan Nn. M sangat
menganggu aktivitas sehari – harinya. Nn. M berstatus sebagai seorang pelajar SMA. Nn.
M memiliki jadwal yang padat seperti sekolah, ikut kegiatan ekstrakurikuler mengerjakan
tugas, dengan jadwal yang padat tersebut Nn. M terkadang stress, sering begadang dan
mengatakan dirinya kurang berolahraga, sering mengkonsumsi makanan siap saji dan
jarang makan sayur.
Hasil dari wawancara Nn. M sedang haid hari pertama, sudah 2 kali ganti pembalut,
tidak ditemukan riwayat penyakit kronis dan penyakit yang berhubungan dengan sistem
reproduksi baik dari dirinya sendiri maupun dari keluarga. Riwayat obstetri Nn. M
Menarche umur 13 tahun, siklus haid tidak teratur, ada dismenore saat menstruasi , tidak
pernah mencatat tanggal haid, lamanya haid biasanya 7 hari dan tidak pernah
menkonsumsi obat – obatan saat haid karena takut dan tidak mengetahui obat yang cocok
untuk mengurangi nyeri haidnya.
Dari hasil pemeriksaan di temukan bahwa Nn. M dalam kondisi baik dan tanda-
tanda vital dalam batas normal dan hasil pemeriksaan fisik ditemukan keadaan umum
baik, tidak pucat, ekspresi klien tampak cemas dan tidak adanya nyeri tekan pada perut.
Dari hasil wawancara dan pemeriksaan fisik ditemukan diagnose bahwa Nn. M
mengalami dismenorea primer. Dari diagnose tersebut penatalaksanaan yang diberikan
dengan menjelaskan kondisi Nn. M sekarang bahwa kondisinya baik – baik saja.
Menjelaskan bahwa Rasa nyeri yang dirasakannya normal karena nyeri menstruasi timbul
sejak menstruasi pertama dan akan pulih sendiri dengan berjalannya waktu. Menjelaskan
hal-hal yang dapat menimbulkan nyeri menstruasi atau dismenorea yang berlebihan yaitu
faktor psikis dan fisik seperti stres, shock, kelelahan dan kecemasan. Untuk saat ini
menganjurkan menghindari stres, memiliki pola makan yang teratur, istirahat cukup,
olahraga teratur seperti lari pagi, senam atau olahraga ringan, mengurangi konsumsi pada
makanan dan minuman yang mengandung kafein, meningkatkan konsumsi sayur, buah,
daging, ikan. Selain itu, Menjelaskan penanganan pada nyeri menstruasi selain dengan
terapi obat, pengompresan pada bagian yang nyeri dengan menggunakan air hangat,
melakukan posisi knee chest, mandi dengan air hangat.
KESIMPULAN
Teknik asuhan yang tepat untuk pasien ini adalah perawatan diri terhadap gaya hidup
(konsumsi makanan sehat dan aktivitas fisik).

TINDAK LANJUT
Rencana tindak lanjut kasus dismenorea primer, jika ada kasus serupa di temukan :
Pencatatan (dokumentasi) di lengkapi untuk mengevaluasi setiap kasus yang di tangani
Melakukan pendampingan remaja dan KIE senyaman mungkin agar klien lebih kooperatif
terhadap keadaanya.

Anda mungkin juga menyukai