0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
56 tayangan4 halaman
Daftar pustaka yang diajukan dalam usulan harus relevan dengan topik yang dibahas. Pustaka yang disebutkan harus berkaitan dengan kesehatan reproduksi wanita, penyakit yang berhubungan dengan organ reproduksi wanita, atau faktor yang mempengaruhi kesehatan reproduksi wanita.
Daftar pustaka yang diajukan dalam usulan harus relevan dengan topik yang dibahas. Pustaka yang disebutkan harus berkaitan dengan kesehatan reproduksi wanita, penyakit yang berhubungan dengan organ reproduksi wanita, atau faktor yang mempengaruhi kesehatan reproduksi wanita.
Daftar pustaka yang diajukan dalam usulan harus relevan dengan topik yang dibahas. Pustaka yang disebutkan harus berkaitan dengan kesehatan reproduksi wanita, penyakit yang berhubungan dengan organ reproduksi wanita, atau faktor yang mempengaruhi kesehatan reproduksi wanita.
Ercon 2. Monalisa, Bubakar, A.R., dan Amiruddin, M.D. 2012. Clinical Aspects Fluor Albus Of Female And Treatment. IJDV, 1 (1): 19-29. 3. Putri, O.A. 2013. Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Keputihan di SMA Negeri 2 Pontianak. Skripsi. Pontianak: Universitas Tanjungpura. 4. Setyana, W. A. 2013. Analisis Faktor Eksogen Non-infeksi yang Mempengaruhi Kejadian Keputihan pada Mahasiswi di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Karya Tulis Ilmiah. 5. Nurul, dkk. 2011. Kajian terhadap Partisipasi Wanita di Biro Konsultasi Yayasan Kucala. Program Studi Kesehatan Masyarakat UGM, Yogyakarta. 6. BKKBN, (2011). Kajian profil penduduk remaja. Policy Brief Pusat Penelitian dan pengembangan kependudukan. (diakses tanggal 30 agustus 2016) 7. Aulia, 2012. Serangan serangan Penyakit Khas Pada Wanita Paling Sering Terjadi. Jogjakarta: Bukubiru. 8. Kusmiran, Eny. (2012). Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Salemba Medika. Jakarta. 9. Triyani R, Ardiani S. Hubungan Pemakaian Pembersih Vagina dengan Kejadian Keputihan pada Remaja Putri. Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 4 NO.1 Edisi Juni 2013. 10. Wartonah, T. (2011). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta. 11. Wahyudi R, Bebasari E, Nazriati E. Gambaran tingkat stress pada mahasiswa fakultas kedokteran universitas Riau tahun pertama. JIK 2016; 9(2): h.112 12. Manuaba I.A.C., Manuaba IBG, Manuaba IB. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. 2nd ed. Jakarta: EGC; 2009. 13. Murtiastutik D, Penyakit dengan gejala flour albus atau duh tubuh vagina, buku ajar Infeksi Menular Seksual, Cet-ke1, Surabaya: Airlangga University press, 2008: 45-89 14. Nainggolan R. Perbandingan Pola Mikroorganisme Leukorea Pasien Akseptor Alat Kontrasepsi dalam Rahim dengan Leukorea Bukan Akseptor Kontrasepsi di RSUP H Adam Malik Medan. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. H. 23-24. 15. Benson RC. Buku Saku Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: EGC; 2009. 16. Marhaeni G. Keputihan Pada Wanita. Jurnal Skala Husada Volume 13 Nomor 1 April 2016 : 30 – 38. 17. Damayanti N. Morfologi dan Patogenitas Bakteri Penyebab Infeksi Saluran Urogenitalia Gardnerella vaginosis. Banjarbaru: Yayasan Borneo Lestari Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari; 2018.H. 2. 18. Cengiz L, Kiyan M, Cengiz AT, Aksoy AM, Kara F,Seekin L, et al. Chlamydia trachomatis antigens inendocervical samples and serum IgG antibodies insterile – infertile women using ELISA. Microbiyol Bull. 2008; 26; 203-13. 19. Efrida, Elvinawaty. Imunopatogenesis Treponema pallidum dan Pemeriksaan Serologi. Jurnal Kesehatan Andalas. 2014; 3(3); H. 573. 20. Daili S, Indriatmi W. Pedoman Tata Laksana Sifilis untuk Pengendalian Sifilis di Layanan Kesehatan Dasar. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI; 2013; H.1. 21. Nurdin E, Abubakar A, Malli N. Identifikasi Neisseria gonorrhoeae pada Penderita dengan Gejala Klinis Infeksi Penyakit Menular Seksual di Puskesmas Siko Kota Ternate 2016. Jurnal Riset Kesehatan. 2017; 6 (1); H. 50 – 53. 22. Setyaningrum T , Astindari, Lumintang H. Uji Difusi Sefiksim terhadap Neisseria gonorroheae dari Wanita Pekerja Seksual (WPS) dengan Servisitis Gonore tanpa Komplikasi yang Mengikuti Program Periodic Presumptive Treatment (PPT). 2017; 29(1): H. 67. 23. Simatupang M. Candida albicans. Medan: Fakultas Kedokteran USU; 2009. 24. Mutiawati V. Pemeriksaan Mikrobiologi pada Candida Albicans. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala. 2016; 16(1): H. 54-63. 25. Harp, Djana F.; Chowdhury, Indrajit (2011). "Trichomoniasis: Evaluation to execution". European Journal of Obstetrics & Gynecology and Reproductive Biology 157 (1): 3–9. 26. Wahyuni S. Parasit pada Organ Urogenitalia dan Parasit yang Mengganggu Kehamilan. Makassar: Departemen Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. 2015. H. 1-2 27. Marques R. Herpes simplex. In: Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Leffel DJ, Wolff K, editors. Fitzpatrick’s dermatology in general medicine. 8th ed. New York: McGraw-Hill; 2012. p. 4444-68 28. Murtiastutik D. Herpes simpleks genitalis. Dalam: Barakbah J, Lumintang H, Martodiharjo S, editors. Buku ajar infeksi menular seksual. Surabaya: Airlangga University Press; 2008. h. 149-56. 29. Kanatasay, Tanisraaj. Karakteristik Pasien Penderita Leukorea di RSUP H. Adam Malik, Medan pada Tahun 2012 [Skripsi]. Medan: USU; 2012. 30. Setiani, Tri Indah, Tri Prabowo, Dyah Pradnya Paramita. Kebersihan Organ Kewanitaan dan Kejadian Keputihan Patologi pada Santriwati di Pondok Pesantren Al Munawwir Yogyakarta. JKNI. 2015;3(1):39-42 31. Erwhani, Indri, Nuniek Setyo Wardani, Lidia Hastuti, Kartika Trisnowati. Relationship of Knowledge about Vaginal Discharge (Flour Albus) with An Attitude of Maintaining the Cleanliness of the External Genitalia while Vaginal Discharge (Flour Albus) Grade 5th and 6th in Elementary School 21 Sungai Raya 2015. Jurnal Keperawatan dan Kesehatan. 2015;4(2):40 32. Sunarti. Perbedaan Perilaku Remaja Putri dalam Mencegah Keputihan Sebelum dan Sesudah Diterapkan Metode Think Pair Share di Pondok Pesantren As-Salafi Susukan Semarang Semarang: STIKES Ngudi Waluyo Ungaran 2015. 33. Sibagariang dkk.(2010). Kesehatan Repoduksi Wanita. Jakarta: Trans Info Media. 34. Sari LN. Efektifitas rebusan daun sirih merah dan sabun resik-v terhadap keputihan pada remaja putri di wilayah Punggelan Banjarnegara. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto: 2016. h.11 35. Laksmana, 2010. Konsep Personal Hygiene Saat Menstruasi. Jakarta. Salemba Medika. 36. Natalia K. Analisis determinan yang memengaruhi personal hygiene selama menstruasi pada remaja putri di sma Dhrama Bakti Medan tahun 2015. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Medan; 2015. 37. Dewi, 2013. Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana. Jakarta. Trans Info Media. 38. Tarwoto, Wartonah. (2004). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Edisi ketiga. Jakarta : Salemba Medika. 39. Potter, P. A., & Perry, A. G. (2006). Buku Ajar Fundamental : konsep, proses, dan praktik. Jakarta : EGC. 40. Hawari, D., 2011. Manajemen stress cemas dan depresi. Jakarta: FKUI. pp.17-36 41. Stuart, G.W., and Sundenen, S.J. (2007).Buku saku keperawatan jiwa.6 thediton. St. Louis: Mosby Yeart Book. 42. Sherwood, L. 2011. Sistem Reproduksi. Dalam: Fisiologi Reproduksi Wanita. Ed. 6. Jakarta: EGC, 833-848. 43. Rizky, Elsavina., 2014. Hubungan Efikasi Diri dengan Koping Stres pada Mahasiswa. Jurnal Kedokteran Universitas Riau. Vol. 1, No. 2, Oktober 2014. Diakses 9 September 2019.