Dosen pembimbing :
Mutiara Nana Putri, S.ST
Disusun Oleh :
Nur Soraya
NPM : 044.175.10.095
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sampai saat ini masalah kesehatan ibu merupakan masalah nasional yang perlu mendapatkan
perhatian yang prioritas, khususnya bagi ibu hamil. Sebenarnya masa kehamilan ini merupakan
masalah fisiologis dan dapat berjalan dengan normal, tetapi masa kehamilan juga merupakan
masa yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan janinnya karena terdapat risiko inspeksi yang
lebih tinggi selama proses kehamilan, dan sebaiknya untuk melakukan pemeriksaan kehamilan
dimulai sejak ibu merasa atau mengetahui dirinya hamil. Selain itu, ada beberapa faktor yang
dapat mempengaruhi dan berhubungan erat dengan kepatuhan dan ketaatan ibu untuk melakukan
kunjungan pemeriksaan kehamilan diantaranya pengetahuan dan sikap yang baik serta yang
mendukung untuk melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan (Prawirohardjo, 2010).
Dalam kehamilan banyak ditemukan ketidaknyamanan yang timbul khususnya yang terjadi
pada trimester III yaitu diantaranya oedema atau bengkak, sakit pinggang, haemoroid, obstipasi
atau kesulitan BAB, sering BAK dan gangguan pernafasan. Maka dari itu untuk mengurangi
ketidaknyamanan tersebut dan untuk mencegah keadaan yang patologis, maka dilakukan deteksi
dini pada ibu hamil dengan cara pemeriksaan kehamilan yang sesuai dengan manajemen
kebidanan ibu hamil yang sesuai dengan standar pelayanan kebidanan (Prawihardjo, 2010).
Indikator keberhasilan kesehatan ibu dan anak (KIA) berdasarkan kebijakan WHO yang di
anut oleh Depkes RI yaitu dengan melakukan kunjungan ANC minimal 4 kali dalam masa
kehamilan di mana trimester 1 (0-12 minggu) minimal 1 kali, trimester 2 (13-28 minggu)
minimal satu kali, trimester 3 (28-40 minggu) minimal dua kali. Dan cakupan kunjungan ibu
hamil (ANC) yang pertama K1 95,26% cakupan kunjungan pemeriksaan kehamilan (ANC)
minimal 4 kali K4 85,56%. (WHO, 2010).
Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih sangat tinggi, di bandingkan di negaranegara Asia. Data SKDI tahun 2007 mencatat AKI di Indonesia mencapai 228 per 100.000
kelahiran hidup. Walaupun angka ini dipandang mengalami perbaikan di banding tahun-tahun
sebelumnya, target Millenium Development Goals (MDGs) 5 yaitu menurunkan AKI menjadi
102/100.000 pada tahun 2015 masih memerlukan perhatian khusus dan kerja keras. Berbagai
upaya telah di lakukan untuk menurunkan AKI, salah satunya dengan pelaksanaan paket
pelatihan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar dan
Komprehensif PONED-
Tujuan Penulisan
Tujuan umum
Dilakukanya manajemen kebidanan ibu hamil pada Ny.I G1P0A0 33 minggu diPuskesmas
2.
a.
b.
c.
Dilakukan analisa potensial masalah yang mungkin terjadi pada Ny.I G1P0A0 hamil 33 minggu
f.
Manfaat Penulisan
Instansi kesehatan
Diharapkan dengan adanya mahasiswa yang praktek di Institusi Kesehatan para tenaga kesehatan
merasa terbantu dalam pelaksanaan kegiatan di Puskesmas dan dapat memberikan masukan
tentang implementasi pelayanan antenatal care yang baik dan benar kepada ibu.
2. Instansi pendidikan
Untuk mengevaluasi hasil kegiatan praktek klinik kebidanan 1 oleh mahasiswa dilapangan serta
3.
untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan keterampilan dasar yang telah diberikan.
Masyarakat
Diharapkan akan menambah pengetahuan masyarakat dibidang kesehatan khususnya untuk
menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pelaksanaan ibu hamil serta merasa terbantunya
dalam pelaksanaan kegiatan puskesmas sehingga pelayanan menjadi lebih cepat.
4.
Mahasiswa
Dengan adanya praktek klinik kebidanan 1 ini mahasiswa dapat mengaplikasikan secara
langsung teori yang telah didapatkan diperkuliahan. Menjadi lebih mengetahui mengenai
gambaran umum kesehatan ibu baik fisik dan psikologis saat kehamilan, dapat mengetahui dan
mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi saat hamil.
D.
Ruang Lingkup
Praktek klinik kebidanan 1 pada Ny.I dengan diagnosa G1P0A0 hamil 33 minggu,
dilaksanakan ditempat pelayanan kesehatan yaitu diPuskesmas Purwakarta. Purwakarta pada
tanggal 22 juli 2011, yang ditujukan untuk ibu hamil dengan cara pemberian Asuhan Antenatal
Care (ANC) untuk mengidentifikasi resiko dan komplikasi-komplikasi yang terjadi pada ibu
hamil, data yang diambil dengan cara data primer yaitu dengan cara wawancara langsung pada
klien / pasien ibu hamil pemeriksaan fisik dengan cara infeksi, palpasi, auskultasi, dan
pemeriksaan laboratorium, yang mengacu pada format manajemen ibu hamil, dengan
menggunakan 7 langkah varneys.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A.
Definisi
Kehamilan normal adalah keadaan ibu sehat, tidak ada riwayat obstertic buruk. Dengan
ukuran uterus sesuai dengan usia kehamilan, pemeriksaan fisik dan laboratorium normal
(Saefudin, 2010).
Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran
(38 minggu dari pembuahan). istilah medis untuk wanita hamil adalah gravida, sedangkan
manusia didalamnya disebut embrio (minggu-minggu awal) dan kemudian janin (sampai
kelahiran). Seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya disebut primigravida atau gravida
1. Seorang wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida 0 (cermin dunia kedokteran
No.139, 2010 /Wikipedia Bahasa Indonesia).
Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3
bulan, triwulan kedua dimulai dari bulan ke 4 sampai 6 bulan, triwulan ketiga dimulai dari bulan
ke 7 sampai bulan ke 9 (Saifudin, 2007).
bulan ke-1
bulan ke-2
Kehamilan 40 minggu disebut kehamilan matur (cukup bulan). Bila kehamilan lebih dari 43
minggu disebut kehamilan postmatur. Kehamilan antara 27 sampai 36 minggu disebut kehamilan
prematur (Prawirohardjo, 2007).
Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi
sehat cukup bulan melalui jalan lahir, namun kadang-kadang tidak sesuai dengan yang
diharapkan. Oleh karena itu, pelayanan atau asuhan antenatal merupakan cara penting untuk
memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan
normal (Prawirohardjo, 2007).
B.
1.
/ bulan ke-3
: embrio berubah menjadi janin. Denyut jantung janin dapat dilihat dengan pemeriksaan USG,
berbentuk manusia, gerakan pertama dimulai, jenis kelamin sudah bisa ditentukan, ginjal sudah
memproduksi urine.
/ bulan ke-4
: sistem muskuloskeletal matang, sistem syaraf terkontrol, pembuluh darah berkembang cepat,
denyut jantung janin terdengar lewat dopler, pankreas memproduksi insulin.
/bulan ke-5
: verniks melindungi tubuh, lanugo menutupi tubuh, janin membuat jadwal untuk tidur, menelan
dan menendang.
/bulan ke-6
/bulan ke-7
: janin bernafas, menelan dan mengatur suhu, surfactant mulai terbentuk diparu-paru, mata mulai
buka dan tutup, bentuk janin 2/3 bentuk saat lahir.
/bulan ke-8
: lemak coklat berkembang di bawah kulit, mulai simpan zat besi, kalsium dan fosfor.
/bulan ke-9
: seluruh uterus digunakan bayi sehingga tidak bisa bergerak banyak, antibody ibu ditransfer ke
bayi untuk mencapai kekebalan untuk 6 bulan pertama sampai kekebalan bekerja bayi bekerja
sendiri.
C.
interna dan juga pada payudara (mamae). Dalam hal ini hormon
Perubahan Uterus
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawah pengaruh estrogen dan
progesteron yang kadarnya meningkat. Pada kehamilan 8 minggu uterus membesar sebesar telur
bebek, pada kehamilan 12 minggu sebesar telur angsa. Pada 16 minggu sebesar kepala bayi/tinju
orang dewasa, dan semakin membesar sesuai dengan usia kehamilan dan ketika usia
kehamilansudah aterm dan pertumbuhan janin sudah normal, pada kehamilan 28 minggu tinggi
fundus uteri 25 cm, pada 32 minnggu 27 cm, pada 36 minggu 30 cm. Pada kehamilan 40 minggu
TFU turun kembali dan terletak 3 jari dibawah prosesus xyfoideus.
Berat menjadi 1000 gram pada akhir kehamilan, ukurannya untuk pertumbuhan janin rahim
menjadi besar, endometrium menjadi desidua, ukuran kehamilan 30 x 25 x 20 kapasitas lebih
dari 4000 cc. Triwulan 1 yang aktif tumbuh oleh pengaruh hormone estrogen, bentuk yang
awaknya seperti buah alpukat pada bulan pertama, bentuknya bulat pada kehamilan 4 bulan,
akhir hamil bentuknya seperti bujur telur.
Minggu pertama istmus rahim bertambah panjang dan hipertropi sehingga terasa lebih lunak
(tanda hegar), kehamilan 5 bulan rahim teraba seperti berisi cairan ketuban dinding rahim tipis
karena itu bagian-bagian anak dapat diraba melalui dinding perut dan rahim, terbentuk segmen
2.
kehamilan minggu ke-8. Sumbat mucus tetap berada dalam serviks sampai persalinan dimulai,
dan pada saat itu dilatasi serviks menyebabkan sumbat tersebut terlepas. Terlihat mucus serviks
merupakan salah satu tanda dini persalinan.
3. Segmen Bawah Rahim
Segmen bawah rahim berkembang dari bagian atas kanalis servikalis setinggi ostium interna
bersama-sama istmus uteri. Segmen bawah lebih tipis dari pada segmen atas dan menjadi lunak
serta berdilatasi selama minggu-minggu terakhir kehamilan sehingga memungkinkan segmen
tersebut menampung presenting part janin. Serviks bagian bawah baru menipis dan menegang
setelah persalinan terjadi.
4.
Kontraksi Braxton-Hicks
Merupakan kontraksi tak teratur rahimdan terjadi tanpa rasa nyeri di sepanjang kehamilan.
disebabkan oleh dilatasi vena yang terjadi akibat kerja hormon progesteron.
Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih didapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya
plasenta pada kira-kira kehamilan 16 minggu. Korpus luteum graviditas berdiameter kira-kira 3
cm. Lalu ia mengecil setelah plasenta terbentuk. Ditemukan pada awal ovulasi hormon relaxing,
Mammae
Mamae akan membesar dan tegang akibat hormon somatomammotropin, estrogen dan
progesteron akan tetapi belum mengeluarkan air susu. Pada kehamilan akan terbentuk lemak
sehingga mamae menjadi lebih besar, apabila mamae akan membesar, lebih tegang dan tampak
lebih hitam seperti seluruh areola mamae karena hiperpigmentasi. Pada kehamilan 12 minggu
keatas dari puting susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih disebut colostrum.
Payudara terus tumbuh disepanjang kehamilan dan ukuran serta beratnya meningkat hinggga
mencapai 500 gram untuk masing-masing payudara. Areola menjadi lebih gelap dan dikelilingi
oleh kelenjar-kelenjar sebasae yang menonjol (tuberkel montgomery), kelenjar ini terlihat pada
8.
besar dari pada sewaktu belum hamil. Jumlah leukosit meningkat mencapai sampai 10.000 per
ml, dan produksi trombosit pun meningkat pula.
9. Sistem Respirasi
Seorang wanita hamil pada kelanjutan kehamilannya tidak jarang mengeluh tentang rasa
sesak dan pendek nafas. Hal ini dapat ditemukan pada kehamilan 32 minggu ke atas, oleh karena
usus-usus tertekan oleh uterus yang membesar ke arah diafragma, sehingga diafragma kurang
leluasa bergerak. Untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang meningkat kira-kira 20%, seorang
wanita hamil selalu bernafas lebih dalam, dan bagian bawah toraksnya juga melebar ke sisi.
10. Truktus Digestivus
Tonus otot traktus digestivus menurun, sehingga motilitas seluruh traktus digestivus juga
berkurang. Makanan lebih lama berada di dalam lambung dan apa yang telah dicerna lebih lama
berada di dalam usus-usus. Hal ini mungkin baik untuk resorpsi, akan tetapi menimbulkan pula
obstipasi yang memang merupakan salah satu keluhan utama wanita hamil.
11. Traktus Urinarius
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan oleh uterus yang mulai
membesar, sehingga timbul sering kencing. Keadaan ini hilang dengan makin tuanya kehamilan
bila uterus gravidus keluar dari rongga panggul, keluhan sering kencing akan timbul lagi karena
kandung kencing mulai tertekan kembali. Dalam kehamilan, ureter kanan dan kiri membesar
karena pengaruh progesteron. Akan tetapi ureter kanan lebih membesar dari ureter kiri, karena
mengalami lebih banyak tekanan dibandingkan dengan ureter kiri. Hal ini disebabkan oleh
karena uterus lebih sering memutar kearah kanan. Mungkin karena orang bergerak lebih sering
mamakai tangan kanannya, atau disebabkan oleh letak kolon dan sigmoid yang berada di
belakang kiri uterus. Akibat tekanan pada ureter kanan tersebut, lebih sering di jumpai
hidroureter dekstra dan pielitis dekstra. Terdapat pula poliuria yang disebabkan oleh adanya
peningkatan sirkulasi darah di ginjal pada kehamilan, sehingga filtrasi di glomerulus juga
meningkat sampai 69%. Reabsorpsi di tubulus tidak berubah, sehingga lebih banyak dapat
dikeluarkan urea, asam urik, glukosa, asam amino, asam folik dalam kehamilan.
12. Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu. Pigmentasi ini
disebabkan oleh peningkatan melanophore stimulating hormone (MSH) yang dikeluarkan oleh
lobus anterior hipofisis. Kadang-kadang terdapat deposit pigmen pada dahi, pipi dan hidung,
dikenal sebagai kloasma gravidarum. Di daerah leher sering terdapat hiperpigmentasi yang sama,
juga di areola mamae. Linea alba pada kehamilan menjadi hitam, dikenal sebagai linea grisera.
Tidak jarang dijumpai kulit perut seolah-olah retak-retak, warnanya berubah agak hiperemik dan
kebiru-biruan, disebut striae livide. Pada seorang multigravida sering tampak striae livide
bersama dengan striae albikan.
13. Metabolisme
Pada wanita hamil basal metabolic rate (BMR) meninggi, system endokrin juga meninggi,
dan tampak lebih jelas kelenjar gondoknya (glandula tiroidea). BMR meningkat hingga 15-20%
yang umumnya ditemukan pada triwulan terakhir. Kalori yang dibutuhkan untuk itu diperoleh
terutama dari pembakaran hidrat arang, khususnya sesudah kehamilan 20 minggu ke atas. Akan
tetapi bila dibutuhkan, dipakailah lemak ibu untuk mendapatkan tambahan kalori dalam
pekerjaan sehari-hari.
Protein diperlukan sekali dalam kehamilan untuk perkembangan badan, alat kandungan,
mamae, dan untuk janin, protein harus disimpan untuk kelak dapat dikeluarkan untuk laktasi.
Maka dari itu, perlu diperhatikan agar wanita hamil memperoleh cukup protein selama hamil.
Diperkirakan satu gram protein dapat memenuhi setiap kilogram berat kebutuhan sehari-hari.
Pada pemeriksaan plasma protein ditemukan adanya penurunan dalam fraksi albumin dan pula
sedikit penurunan gamma globulin. Hidrat arang : seorang wanita hamil haus, nafsu makannya
besar, sering kencing, dan kadang-kadang memperlihatkan pula glukosuria, sehinngga
menyerupai diabetes melitus. Segala sesuatu ini dipengaruhi oleh somatomammotropin,
badan yang terlalu banyak sering ditemukan pada preeklamsia dengan akibat peningkatan
morbiditas dan mortilitas ibu dan janin. Sebaiknya wanita tersebut diawasi dan diberi pengertian,
sehingga berat badan hanya naik 2 kg tiap bulan sesudah kehamilan 20 minggu. Dan adanya
penurunan berat badan dalam bulan terakhir dianggap sebagai suatu tanda yang baik. Kenaikan
berat badan dalam kehamilan disebabkan oleh hasil konsepsi seperti fetus, plasenta dan likuor
amnion, dari ibu sendiri seperti uterus dan mamae yang membesar, volume darah yang
meningkat, lemak dan protein lebih banyak, dan akhirnya adanya retensi air.
WHO menyatakan batasan berat badan normal orang dewasa ditentukan berdasarkan Indeks
Massa Tubuh (IMT) /Body Massa Indeks (BMI). IMT didefinisikan sebagai berat badan yang
dibagi tinggi badan kemudian dikalikan 100. IMT merupakan alat sederhana untuk memantau
status gizi orang dewasa yang berusia > 18 tahun, kecuali bayi, anak-anak, ibu hamil, olah raga
dan orang penyakit khusus seperti sites, diabetes mellitus, dan lain-lain.
IMT =
D.
1.
Metode Kalender
Metode kalender adalah metode yang sering kali dipergunakan oleh tenaga kesehatan
dilapangan, perhitungannya sesuai denagn rumus yang direkomendasikan Naegle yaitu dihitung
dari tanggal haid terakhir, ditambah 7, bulan ditambah 9 atau dikurang 3, tahun ditambah 1
(Prawirohardjo, 2007).
Tinggi Fundus Uteri
Tinggi fundus uteri diukur pada setiap kali kunjungan. Pertumbuhan uterus akan terus terjadi
dan dapat diperkirakan sehingga tinggi fundus uteri merupakan pedoman yang baik untuk
menentukan usia kehamilan. Mengukur tinggi fundus uteri dapat dilakukan dengan beberapa
metode antara lain : menurut Sepielberg dengan mengukur tinggi fundus uteri dari sympisis,
menurut Mac Donald merupakan modifikasi Spielberg yaitu tinggi fundus dibagi 3,5 merupakan
tuanya kehamilan dalam bulan, menurut ahfled yaitu ukuran kepala bokong = 0,5 panjang
sebenarnya. Rumus Johnson tausak untuk menentukan taksiran berat janin adalah (Mac Donald-
pold I
:menentukan tinggi fundus dan meraba bagian janin yang di fundus dengan
kedua telapak tangan.
pold II
:kedua telapak tangan menekan uterus dari kiri-kanan, jari ke arah kepala pasien, mencari sisi
pold III
bagian besar (biasanya punggung) janin, atau mungkin bagian keras bulat (kepala) janin.
:satu tangan meraba bagian janin apa yang terletak di bawah (di atas simpisis) sementara tangan
pold IV
lainnya menekan fundus untuk fiksasi dan memastikan apakah sudah masuk pintu atas panggul
:kedua tangan menekan bagian bawah uterus dari kiri-kanan, jari ke arah kaki pasien untuk
konfirmasi bagian terbawah janin dan menentukan apakah bagian tersebut sudah masuk atau
4.
untuk menilai usia kehamilan mengingat bahaya yang dapat ditimbulkannya (Farrer, 2007).
5. Pemeriksaan USG
Kantong janin dapat dilihat pada usia kehamilan 6-7 minggu dan kepala janin dapat diukur
pada usia 13 minggu dan menggunakan USG (pemantulan gelombang suara frekuensi tinggi
dengan panjang gelombang yang pendek). USG merupakan cara pemeriksaan non invasive. Pada
hakekatnya pemeriksaan USG kini sudah menggantikan peranan sinar X dalam menilai maturitas
janin (Farrer, 2007).
E.
Pertumbuhan janin
Dalam pertumbuhan janin ada beberapa fase, yaitu : Dalam Referensi (Armina, 2007).
1. Fase 0-4 minggu
Pada minggu-minggu awal ini, janin memiliki panjang tubuh kurang lebih 2mm.
Perkembangannya juga ditandai dengan munculnya cikal bakal otak, sumsum tulang belakang
2.
3.
Saat memasuki minggu-minggu ini, organ-organ tubuh utama janin telah terbentuk.
Kepalanya berukuran lebih besar dari pada badannya, sehingga dapat menampung otak yang
terus berkembang dengan pesat. Ia juga telah memiliki dagu, hidung, dan kelopak mata yang
jelas. Di dalam rahim, janin mulai diliputi cairan ketuban dan dapat melakukan aktifitas seperti
4.
menendang dengan lembut. Organ-organ tubuh utama janin kini telah terbentuk.
Fase 12-16 minggu
Paru-paru janin mulai berkembang dan detak jantungnya dapat di dengar melalui
ultrasonografi (USG). Wajahnya mulai dapat terbentuk ekspresi tertentu dan mulai tumbuh alis
dan bulu mata. Kini ia dapat memutar kepalanya dan membuka mulut. Rambutnya mulai tumbuh
5.
6.
saat ini merupakan masa-masa bagi sang janin mulai mempersiapkan diri menghadapi hari
kelahirannya.
8. Fase 28-32 minggu
Walaupun gerakannya sudah mulai terbatas karena beratnya yang semakin bertambah, namun
matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat cahaya melalui dinding perut ibunya. Kepala
sudah mengarah ke bawah.
F.
1.
uterus, akibat :
a.
Terjadi perubahan anatomi paru, diameter thorak meningkat 2 cm, lingkaran dada meningkat
b.
1)
5-7 cm, dudut kosta 68 sebelum kehamilan menjadi 103 pada kehamilan trimester ketiga.
Fungsi pulmonary
Wanita hamil bernafas lebuih dalam karena meningkatnya tidal volume, jumlah pertukaran gas
c.
2.
Nasi
3,5 piring
3 potong
Ikan
1,5 potong
3potong
Tempe
3 potong
3 potong
Sayuran
1,5 mangkok
3 mangkok
Buah
2 potong
2 potong
Gula
5 sdm
5 sdm
Susu
1 gelas
Air putih
4 gelas
6-10 gelas
3.
Personal hygiene ini berkaitan dengan perubahan system pada tubuh ibu hamil. Dalam
Referensi (Rukiyah dkk, 2009).
a.
Selama kehamilan PH vagina menjadi asam berubah dari 4-3 menjadi 5-6,5 akibat vagina
b.
c.
d.
e.
4.
kehamilan karena stabilitas tubuh terganggu dan cedera kaki yang sering terjadi, hindari pula
sepatu yang bertali karena akan merepotkan.
Brach disiapkan paling sedikit dua buah dengan bukaan di depan untuk memudahkan
menyusui. Desainnya juga harus disesuaikan agar dapat menyangga payudara yang tambah
menjadi beasr pada kehamilan dan memudahkan ibu ketika akan menyusui. BH harus tali besar
sehingga tidak terasa sakit di bahu.
5.
a.
b.
obtipasi.
Penekanan kandung kencing karena pengaruh hormon estrogen dan progesteron sehingga
Berhubungan dengan kebutuhan kalori ada masa kehamilan, mandi air hangat sebelum tidur,
tidur dalam posisi miring ke kiri, letakkan beberapa bantal untuk menyangga, pada ibu hamil
sebaiknya banyak menggunakan waktu luangnya untuk banyak istirahat atau tidur atau hanya
baringkan badan untuk memperbaiki sirkulasi darah, jangan bekerja terlalu capek dan berlebihan,
8.
ibu hamil sebaiknya tidur selama 8 jam dalam sehari (Rukiyah dkk, 2009).
Kebutuhan fisik ibu hamil akan mobilisasi, body mekanik
Berhubungan dengan sistem muskuloskeletal : persendian sakro-iliaka, sakro koksigis dan
pubik yang menyebabkan adanya keretakan, pusat gravitasi berubah sehingga postur tubuh
berubah. Terjadi perubahan postur tubuh menjadi lordosis fisiologis, penekanan pada ligament
dan pelvik, cara baring, duduk, berjalan, dan berdiri dihindari, jangan sampai mengakibatkan
Persiapan menyusui pada masa kehamilan merupakan hal yang penting karena persiapan dini
ibu akan lebih baik dan siap untuk menyusui bayinya. Tujuan pemeriksaan payudara adalah
untuk mengetahui lebih dini adanya kelainann, sehingga diharapkan dapat dikoreksi sebelum
kehamilan (Rukiyah dkk, 2009).
12. Persiapan persalinan dan kelahiran bayi
Dengan adanya rencana persalinan akan mengurangi kebingungan dan kekacauan pada saat
persalinan dan meningkatkan kemungkinan bahwa ibu akan menerima asuhan yang sesuai serta
tepat waktu (Rukiyah dkk, 2009).
Ada 5 komponen penting dalam rencana persalinan :
a.
Membuat rencana persalinan
b. Membuat rencana untuk pengambilan keputusan
c.
Mempersiapkan sistem transportasi jika terjadi kegawat daruratan
d. Membuat rencana/ pola menabung
e.
Mempersiapkan langkah yang dilakukan untuk persalinan.
13. Memantau kesejahtraan janin dan kelahiran bayi
Memantau kesejahteraan janin dapat dilakukan ibu hamil dengan cara menghitung gerakan
janin dan menimbang pertumbuhan berat badan ibu setiap trimesternya apakah mengalami
peningkatan atau tidak (Rukiyah dkk, 2009).
14. Kebutuhan psikologis ibu hamil
Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stress, tetapi berharga
karena wanita tersebut menyiapkan diri untuk memberi perawatan dan mengemban tanggung
jawab yang lebih besar.oleh karena itu, ibu hamil sangat memerlukan dukungan dan perhatian
dari keluarga, dan tenaga kesehatan. Adanya dukungan ini menyebabkan ibu merasa aman dan
nyaman dalam melewati kehamilannya. Psikologi ibu hamil sangatlah unik dan sensitive, oleh
karena itu dukungan yang diberikan harus serius dan maksimal. Apabila ibu melwati
kehamilannya dengan perasaan tidak nyaman dan aman yang disebabkan oleh faktor lingkungan
akan menybabkan gangguan yang berarti bagi ibu dan janin (Rukiyah dkk, 2009).
Selain itu persiapan menjadi orang tua merupakan hal yang sangat penting dilakukan
sebelum anggota keluarga baru dilahirkan. Bagi yang sudah memiliki anak, hal yang perlu
diperhatikan adalah persiapan anak tertua dalam menghadapi kelahiran adik barunya. Dua
keadaan ini perlu disiapkan oleh setiap keluarga sebelum kelahiran bayi mereka, agar dapat
melewati kehidupan yang nyaman setelah kelahiran. Persiapan yang tidak matang akan
menyebabkan kekacauan-kekacauan yang dapat menyita pikiran sehingga kemungkinan jatuh
dalam stress sangat besar (Rukiyah dkk, 2009).
G.
a.
Sakit punggung
Hal ini dikarenakan ada peningkatan berat atau beban yang dibawa ileh ibu hamil yaitu bayi
dalam kandungan. Penanganannya yaitu dengan memakai sepatu tumit rendah, hindari
mengangkat benda yang berat, berdiri dan berjalan dengan punggung dan dahu yang tegak,
anjurkan ibu untuk tidak terlalu sering membungkuk, mengambil barang dengan cara
berjongkok, pakailah kasur yang tipis dan mengguunakan bantal untuk meluruskan punggung,
hal ini ddilakukan dengan baik dan benar, maka dapat membantu memperlancar buang air besar.
Sesak nafas
Wanita hamil kadang-kadang mengeluh sesak nafas pendek. Hal ini disebabkan oleh usus
yang tertekan ke arah diafragma akibat pembesaran rahim. Kapasitas vital paru meningkat
sedikit selama hamil. Seorang wanita hamil selalu bernafas lebih dalam yang lebih menonjol
d.
e.
ibu tetap terpenuhi, maka anjurkan kepada ibu untuk memperbanyak minum di siang hari.
Masalah tidur
Di trimester ketiga, penyebab sulit tidur bukan merupakan perubahan hormonal, melainkan
perubahan fisik, tepatnya bobot tubuh ibu bertambah sekiar 10 kg bahkan lebih. Pada trimester
ini juga bahkan ibu sering mengalami ketidak nyamanan lain, seperti sakit pinggang, sering
BAK, dan lain-lain. Penangananya dengan mengatur posisi tidur yaitu dengan tidur miring
dengan menggunakan sebuah bantal yang dijepit di kedua lutut untuk mengurangi tekanan pada
f.
g.
berjalan-jalan.
Kontraksi perut
Braxton hicks atau kontraksi palsu, kontraksinya berupa rasa sakit yang ringan, tidak teratur,
dan hilang bila duduk atau istirahat.
h.
Bengkak
Pertumbuhan bayi akan meningkatkan tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki,
kadang-kadang terjadi juga pada tangan. Disebabkan oleh perubahan hormonal yang
menybabkan retensi cairan. Penangananya dengan menghindari posisi berbaring terlentang,
hindari posisi berdiri untuk waktu yang lama, istirahat dengan berbaring miring ke kiri dengan
kaki agak ditinggikan, jika perlu sering melatih kaki untuk ditekuk ketika duduk atau berdiri,
angkat kaki ketika duduk atau istirahat, hindari kaos kaki atau tali/pita yang ketat pada kaki,
i.
perubahan sirkulasi, tekanan pada syaraf di kaki atau karena rendahnya kadar kalsium.
j.
Cairan vagina
Peningkatan cairan vagina selama kehamilan adalah normal. Cairan biasanya jernih, pada
awal kehamilan biasanya agak kental dan mendekati persalinan lebih cair. Yang terpenting adalah
tetap menjaga kebersihan badan. Hubungi petugas kesehatan bila cairan tersebut berbau, terasa
gatal dan sakit.
H. Tanda Bahaya dalam Kehamilan
Pada setiap kunjungan antenatal, bidan harus mengenalkan tanda-tanda bahaya pada
kehamilan dan menganjurkan untuk datang ke klinik dengan segera jika ibu mengalami tandatanda bahaya sebagai berikut : Dalam Referensi (Rukiyah dkk, 2009).
1.
Perdarahan pervaginam
Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah merah, perdarahan banyak, atau
perdarahan dengan nyari (berarti abortus, KET, mola hidatidosa). Pada kehamilan lanjut,
perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak/sedikit, nyeri (berarti plasenta previa dan
2.
solusio plasenta).
Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala yang menunjukan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala yang hebat,
yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan
adalah gejala dari preeclampsia.
3. Perubahan visual secara tiba-tiba (pandangan kkabur, rabun senja)
Masalah visual yang mengindikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan
4.
5.
penyakit kantong empedu, abrupsi plasenta, infeksi saluran kemih atau infeksi lain.
Bengkak pada muka dan tangan
Bengkak menunjukan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan tangan, tidak hilang
setelah beriistirahat, dan disaerai dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini dapat merupakan
pertanda anemia, gagal jantung, atau preeclampsia.
6.
I.
Pengawasan Antenatal
Antenatal care (ANC) adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi, dan
penanganan medic pada ubu hamil untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan
yang aman, nyaman, dan sehat (Admin, 2007).
Metode pendeteksian yang melibatkan pemeriksaan rutin sejak masa kehamilan dini disebut
antenatal care. Sebuah tes yang dapat membantu calon orang tua untuk mendapatkan diagnosa
kecendrungan keadaan bayi, sehingga jika ada kemungkinan ketidak normalan pada janinn,
calon orang tua serta dokter yang menangani dapat segera mengambil tindakan (Admin, 2006).
b.
c.
2.
a.
b.
3.
a.
b.
c.
d.
Perencanaan persalinan
Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya.
Kunjungan II (24-28 minggu) dan kunjungan III (32 minggu) dilakukan untuk :
Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya
Penapisan preeclampsia, gemeli, infeksi alat reproduksi dan saluran perkemihan.
Kunjungan IV (36 minggu) sampai lahir dilakukan untuk : Dalam Referensi (Saifuddin, 2006)
Sama seperti kegiatan kunjungan II dan III
Mengenali adanya kelainan letak dan presentasi
Memantapkan rencana persalinan
Mengenali tanda-tanda persalinan.
potensi hipertensi.
3. Ukur tinggi fundus uteri
Apa bila kurang dari 24 minggu pengukuran dilakukan dengan jari, tetapi apabila kehamilan di
atas 24 minggu memakai pengukuran Mc.Donald yaitu dengan cara mengukur fundus uteri
memakai cm dari simpisis ke fundus uteri kemudian ditentukan sesuai rumusnya.
4. Pemeriksaan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) lengkap
Pemberian imunisasi tetanus toksoid pada kehamilan umumnya diberikan 2 kali saja, imunisasi
pertama diberikan pada kunjungan awal untuk yang kedua diberikan 4 minggu kemudian.
5.
ditemukan diduga anemia diberikan 2-3 tablet zat besi perhari. Selain itu untuk memastikannya
dilakukan pemeriksaan darah hemoglobin yang dilakukan 2 kali selama kehamilan yaitu pada
saat kunjungan awal dan pada usia kehamilan 28 minggu atau lebih sering jika ada tanda-tanda
6.
7.
anemia.
Tes terhadap penyakit menular seksual
Menganjukan untuk pemeriksaa infeksi menular seksual (IMS) lain pada kecurigaan adanya
resiko IMS.
Temu wicara (konseling dan pemecahan masalah)
Anamnesa meliputi biodata, riwayat menstruasi, riwayat kesehatan, riwayat kehamilan,
persalinan dan nifas, biopsikososial, dan pengetahuan klien.
L.
1.
a.
b.
1)
secara tepat.
Anamnesa
Keluhan utama
Apakah ibu datang untuk memeriksakan kehamilan karena ada keluhan yang ibu rasakan saat
kunjungan dan apakah ada informasi yang penting yang berhubungan dengan kesehatan ibu.
2)
4) Riwayat perkawinan
Riwayat perkawinan penting untuk diketahui, hal ini untuk mengetahui apakah sudah lama
menikah dan belum mempunyai anak, maka besar sekali harapan terhadap anak tersebut, oleh
karena hal itu maka dapat diperhitungkan dengan matang dalam proses persalinan dan impian
persalinanya.
5) Riwayat kehamilan lalu
Pengalaman melahirkan
sebelumnya
merupakan
bagian
yang
terpenting
dalam
memperkirakan kemungkinan adanya masalah atau perkiraan proses persalinan yang berikutnya
dan untuk mengetahui ibu hamil tersebut sudah pernah hamil berapa kali, melahirkan keberapa,
pernah abortus atau tidak, persalinan sidiologis atau patologis, dan jumlah anak yang hidup.
6)
a)
b)
pemberian imunisasi TT, pemberian tablet Fe, tes PMS dan temu wicara).
Trimester II
Riwayat ini untuk mengetahui ada atau tidaknya keluhan ibu yang fisiologis seperti kram otot
betis, hiperpegmentasi, anemia, mudah lelah, dan rasa nyeri pada payudara.
(1). Pemberian imunisasi tetanus toxoid
Pada setiapm kehamilan umumnya diberikan 2 kali imunisasi selama kehamilan, imunisasi
pertama diberikan pada umur kehamilan 16 minggu di lengan dan yang kedua diberikan 4
minggu dari pemberian imunisasi yang pertama.
(2). Pemberian vitamin zat besi dan asam folat
Pemberian tablet zat besi pada ibu hamil adalah untuk mencegah defisiensi zat besi pada
ibu hamil, untuk persiapan persalinan dan nifas. Pemberian zat besi ini dimulai dari trimester
kedua sampai akhir bulan kehamilan. Pemberian dosis cukup satu tablet perhari, diberikan
sebanyak 90 tablet selama kehamilan. Dosis dapat ditambah untuk ibu hamil yang mengalami
anemia sesuai dengan tingkatannya.
Asam folat sangat penting diberikan pada ibu hamil. Hal ini dikarenakan untuk mencegah
terjadinya kecacatan, karena setelah terjadinya pembuahan pada hari ke 17-30 tabung syaraf
mulai dibentuk dan kemudian akan menutup. Tabung syaraf ini akan berkembang menjadi sumsum tulang belakang, otak tulang belakang, dan tulang tengkorak. Apabila pada masa ini asupan
folat kurang, maka tabung syaraf tersebut tidak bisa menutup dengan sempurna, sehingga bayi
akan dengan kondisi cacat pada otak dan syaraf tulang belakang atau neural tube defect yang
mengakibatkan bentuknya mmenjadi spins bifida (tulang belakang tidak menutup, anencephaly
(tidak memiliki tengkorak), atau encephaly (radang otak)). Selain menyebabkan kecacatan,
kekurangan folat juga dapat menyebabkan bayi lahir dengan bibir sumbing, BBLR, keguguran
dan Sindroma Down, serta bayi bisa mengalami kelainan pembuluh darah. Wanita usia subur
terutama yang sedang merencanankan kehamilan membutuhkan 400 mcg asam folat setiap hari.
Kebutuhan ini akan meningkat hingga 50% pada saat kehamilan menjadi 600 mcg setiap hari.
Asupan folat yang cukup pada 2-3 sebelum hamil pada awal kehamilan dapat mengurangi resiko
cacat tabung syaraf pada bayi. Kebutuhan folat ini dapat dipenuhi dengan memperbanyak
konsumsi sayuran hijau dan buah-buahan segar seperti brokoli, jeruk, bayam, gandum, kacangkacangan, dan strowberi. Akan tetapi bagi wanita hamil apabila hanya mengkonsumsi sayuran
c)
dan buah-buahan saja, maka kebutuhan asam folatnya tidak akan terpenuhi.
Trimester III
Pada masa kehamilan ini, ibu hamil mungkin akan mengalami keluhan-keluahan fisiologis
seperti sesak nafas, insomnia, rasa khawatir dan cemas, rasa tidak nyaman karena adanya
penekanan pada perineum dan anus, adanya Kontraksi Braxton hicks, kram pada betis, dan
oedema pada kaki dan tungkai.
7)
Riwayat keluarga berencana
Riwayat keluarga berencana sangat penting untuk diketahui dengan tujuan mengetahui pola
8)
9)
kehamilan dan dikhawatirkan penyakit ini akan timbul kembali selama kehamilan.
Riwayat penyakit yang lalu/riwayat operasi
Riwayat ini untuk mengetahui apakah ibu hamil tersebut pernah operasi sebelumnya
terutama di daerah abdomen dan genitalia yang dapat mempengaruhi proses persalinan.
10) Riwayat penyakit keluarga
Penyaki yang bersifat genetic seperti diabetes mellitus, hipertensi, jantung, TBC, asma, dan
lain-lain yang dapat mempengaruhi kehamilan maka dari itu riwayat penyakit ini perlu diketahui.
11) Riwayat kebiasaan dan psikososial
Riwayat ini untuk mengetahui pola kebiasaan, psikososial dan gaya hidup ibu apakah sesuai
dengan pola hidup sehat atau tidak. Bidan perlu mengkaji respon keluarga terhadap kehamilan
serta dukungan seluruh komponen masyarakat pada kehamilan ibu. Pola kebiasaan ibu antara
lain apakah ibu suka meminum minuman keras, jamu, ataupun merokok. Untuk pola istirahat,
ibu dianjurkan untuk istirahat secukupnya dan tidur sekitar 8 jam perhari.
12) Riwayat sosial
Riwayat ini untuk mengetahui kehamilan ini diinginkan atau tidak, berjenis kelamin, susunan
keluarga yang tinggal serumah serta kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan,
persalinan dan nifas.
c.
Pemeriksaan fisik
1)
Pemeriksaan umum
Pemeriksaan yang dilakukan meliputi keadaan umum, tekanan darah, suhu, berat badan,
kesadaran, nadi, respirasi, dan tinggin badan. Keadaan umum seperti kecemasan, kemarahan atau
peka. Tekanan darah perlu diukur untuk mengetahui perbandingan nilain dasar selama masa
kehamilan, tekanan darah yang adekuat perlu uuntuk mempertahankan fungsi plasenta, tekanan
darah sistolik 140 mmHg atau diastiloc 90 mmHg pada saat awal kehamilan dapat
mengidentifikasi adanya hipertensi.
Pemeriksaan suhu normal pada ibu hamil yaitu antara 36,5-37,7 C. Pertambahan berat badan
yang normal pada ibu hamil sekitar 2 kg dalam satu bulan atau antara 6,5-16,5 kg
pertambahannya selama hamil. Kesadaran compos mentis, somnolen, apatis, spoor. Nadi pada
ibu hamil normalnya agak lebih tinggi dari orang dewasa biasa. Respirasi ibu hamil agak
meningkat pada trimester terakhir ini dikarenakan adanya penekanan diafragma oleh uterus yang
membesar sehingga nafas ibu menjadi lebih pendek dan lebih sering. Tinggin badan menentukan
ukuran panggul ibu, ukuran normal tinggi badan yang baik untuk ibu hamil yaitu >145 cm
2)
a)
b)
(Prawirohardjo, 2007).
Pemeriksaan sistematis
Kepala :rambut, mata bagian palpebra, konjungtiva dan sclera, muka, mulut, gigi serta telinga.
Leher : memeriksa ada atau tidaknya pembengkakan pada kelenjar tyroid dan kelenjar getah
bening.
c)
Dada dan axilla : menginspeksi bentuk mammae, adakah hiperpigmentasi pada areola, puting
susu menonjol, apakah sudah ada pengeluaran kolostrum atau belum, dan apakah ada
pembengkakan pada ketiak.
d) Perut : status lokasi/status obstetric.
e)
Anogenital : status lokasi, kebersihannya, adakah tumor atau tidak, ada atau varises, oedema,
tumor dan kelainan lainnya.
f)
Extremitas : keadaan tungkai simetris atau tidak, ada atau tidaknya varises dan oedema,
3)
a)
pada fundus uteri. Bila kepala, akan teraba benda bulat dan keras. Sedangkan bokong tidak bulat
dan lunak. Pada leopold II dapat ditentukan batas samping uterus dan dapat pula ditentukan letak
punggung janin yang membujur dari atas ke bawah menghubungkan bokong dengan kepala.
Pada letak lintang dapat ditentukan kepala janin. Pada leopold III dapat ditentukan bagian apa
yang terletak disebelah bawah. Sedangkan Leopold IV, selain menentukan bagian janin mana
yang terletak disebelah bawah, juga dapat menentukan berapa bagian dari kepala telah masuk ke
dalam pintu atas panggul. Bila belum masuk teraba ballottement kepala. Dari letak janin ini
dapat di dengarkan bunyi jantung janin di tempat tertentu, disesuaikan dengan sikap janin. Pada
sikap depleksi bunyi jantung janin terletak pada tempat bagian-bagian kecil janin berada
(Prawirohardjo, 2007).
b)
Anogenital : genetalia lauar (eksterna) : varises, perdarahan, luka, cairan yang keluar. Kelenjar
bartolin : bengkak (massa), cairan yang keluar. Genetalia dalam (interna) : serviks meliputi
cairan yang keluar, luka (lesi), kelunakan, posisi, mobilisasi, tertutup atau membuka. Vagina
meliputi cairan yang keluar, luka, darah. Ukuran adneksa, bentuk, posisi, mobilitas, kelunakan,
massa (pada trimester pertama).
d.
1)
Pemeriksaan penunjang
haemoglobin
pemeriksaan haemoglobin adalah pengambilan darah melalui jaringan perifer, untuuk
mengetahui kadar haemoglobin dalam darah. Tujuan dilakukan pemeriksaan haemoglobin ialah
untuk mendeteksi anemia. Pemeriksaan hb sahli dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Dalam
Referensi (Rukiyah dkk, 2009).
Hb 11 gr % dikatakan tidak anemia.
9-10 gr % anemia ringan.
7-8 gr % anemia sedang.
<7 gr % anemia berat.
2)
Protein urine
Pemeriksaan protein dalam urine ini bertujuan untuk mengetahui komplikasi adanya
preeklamsia pada ibu hamil yang sering kali menyebabkan masalah dalam kehamilan maupun
persalinan dan terkadang menyebabkan kesakitan dan kematian ibu dan bayi bila tidak sefera
diantisipasi(Rukiyah dkk, 2009).
Standar kadar kekeruhan protein urine adalah :
Negative
: urine jernih
Positif 1 (+) : ada kekeruhan
Positife 2 (+) : kekeruhan mudah dilihat dan ada endapan
Positife 3 (+++)
: urine lebih keruh dan endapan yang lebih jelas
Positife 4 (++++)
: urine sangat keruh dan disertai endapan yang menggumpal.
3)
Urine reduksi
Pemeriksaan urine reduksi bertujuan untuk melihat adanya glukosa dalam urine. Urine
normal biasanya tidak mengandung glukosa. Dalam kasus tertentu urine mengandung glukosa
2.
seperti pada ibu yang mempunyai riwayat penyakit DM (diabetes mellitus) (Rukiyah dkk, 2009).
Analisa masalah/interpretasi data dasar
Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnose atau masalah berdasarkan
interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Diagnosa kebidanan adalah
diagnosa yang ditegakan bidan dalam lingkup praktek kebidanan dan memenuhi standar
diidentifikasi atau diantisipasi. Pada langkah ini informasi data yang tidak lengkap dapat
dilengkapi. Pada langkah ini tugas bidan adalah merumuskan rencana asuhan sesuai dengan hasil
pembahasan rencana asuhan bersama klien kemudian membuat kesepakatan bersama sebelum
6.
7.
pendokumentasian/catatan asuhan dapat diterapkan dalam bentuk SOAP (Salmah dkk, 2006).
S :Data Subjektif
Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data melalui anamnesa, merupakan
suatu ekspresi pasien mengenai kekhawatiran dan keluhan dicatat sebagai kutipan langsung atau
ringkasan yang berhubungan dengan diagnosa.
O :Data Obyektif
Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik, hasil lab dan tes diagnostic lain
yang dirumuskan dalam data fokus yang mendukung assesment.
A :Assesment
Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan, hasil analisa dan hasil interpretasi
subyektif dan obyektif dalam suatu indikasi.
1. Diagnosa/masalah
2. Antisipasi diagnosa potensial/masalah potensial
P :Planing of Action
Perencanaan, membuat rencana saat itu dan yang akan datang. Proses ini termasuk kriteria tujuan
dari kebutuhan pasien dan tindakan yang diambil harus membantu pasien mencapai kemajuan
dalam kesehatan dan harus mendukung rencana dokter bila itu dalam menejemen kolaborasi atau
rujukan (Salmah dkk, 2006).
BAB III
TINJAUAN KASUS
c.
Alasan Kunjungan
Anamnesa dilaksanakan pada tanggal 22 Juli 2011, jam 09.30 WIB tes periksa kehamilan positif,
tanggal 20 desember 2010 oleh Bidan. Ibu mengatakan bahwa ini merupakan kunjungan ulang.
Keluhan Utama
pada saat kunjungan ibu mengeluh suka merasa sakit pinggang sejak usia kehamilan 7 bulan,
terasa saat bangun tidur serta duduk lama ketika beraktivitas. Ibu tidak merasakan pandangan
kabur, sakit kepala yang hebat, nyeri ulu hati, pendarahan pervaginan dalam kehamilan.
d.
e.
Riwayat Menstruasi
Riwayat menstruasi, ibu mengatakan haid pertama kali 12 tahun, siklusnya teratur 28 hari,
lamanya 7 hari, sifat darahnya cair, warnanya darah merah segar, ibu tidak pernah merasakan
f.
disminore pada setiap kali menstruasi, dan ibu mengaku HPHT 13-11-2010 dan TP 20-08-2011.
Riwayat Perkawinan
Ibu menikah satu kali dengan status sah ketika usia 19 tahun dan suami umur 24 tahun, ibu
Riwayat Kontrasepsi
Ibu mengatakan sudah pernah KB dengan suntik mikroginon 3 bulan.
i.
Riwayat Penyait Sistemik
Ibu mengatakan tidak mempunyai Riwayat penyakit sistemik seperti asma, DM, jantung, TBC,
j.
k.
l.
m.
hipertensi.
Riwayat Penyakit yang Lalu/Oprasi
Ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit yang lalu dan belum pernah dioperasi
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat penyakit keluarga seperti DM(-), TBC, hipertensi, dan jantung disangkal.
Riwayat Kebiasaan
Ibu mengaku tidak ada kebiasaan merokok, minum alkohol ataupun jamu-jamuan.
Riwayat Kebiasaan/ Psikologis
Riwayat kebiasaan dan psikologi : Makan 1 kali sehari dengan porsi sedang. sore biskuit atau
buah-buahan, minum 7-8 gelas sehari, gelas sedang minum air putih dan teh, Perubahan pola
makan selama hamil termasuk ngidam tidak ada, tidur malam 7-8 jam tidur siang 1-2 jam.
Sexsualitas 1 kali dalam 2minggu. Buang air besar 1 kali perhari, konsistensi lembek warna
kuning, Buang air kecil 7-8 kali perhari, warna kuning jernih.
Aktivitas sehari-hari :
mengerjakan pekerjaan ibu rumah tangga seperti ngepel, memasak, mencuci, membereskan
rumah dan mengurus anak.
Riwayat sosial, kehamian ini merupakan kehamilan yang tidak direncanakan, jenis kelamin yang
diharapkan perempuan. Ibu tinggal bersama dengan suaminya Tn. A. dengan umur 25 tahun latar
belakang pendidikan terakhir SMP Pekerjaan swasta. Ibu mengatakan tidak memiliki
kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan dan nifas.
B. Pemeriksaan Fisik (Data Objektif)
1. Pemerikaan Umum
Pemeriksaan fisik Keadaan Umum : baik, Kesadaran : compos mentis, Tekanan Darah: 110/80
mmHg, Nadi: 80x/mnt, Respirasi : 20x/mnt, Suhu: 36,6 0C, Berat badan sebelum hamil: 60 kg,
2.
Berat badan sesudah hamil 70 kg, kenaikan Berat badan 10 kg, Tinggi badan: 157 cm.
Pemeriksaan Sistematis
Pada pemeriksaan sistematis, bagian kepala (rambut tidak ada ketombe, tidak rontok, dengan
warna hitam), untuk muka (simetris dan tidak nampak oedema), pada sistem penglihatan
(simetris, kelopak mata tidak oedema, conjungtiva tidak pucat, sclera tidak ichterik, tidak
memakai lensa kontak atau kacamata ), pada telinga (simetris dan tidak nampak ada serumen
atau kotoran), pada mulut (lidah dan geraham bersih, gigi tidak ada gigi palsu dan berlubang,
tidak caries). Pada leher (Tidak ada pembesaran kelenjar gondok dan kelenjar getah bening).
Pada payudara tampak simetris, bersih, membesar, puting susu menonjol, areola mengalami
hiperpigmentasi (coklat kehitaman), tidak ada striae, tidak ada benjolan, tidak ada tumor, belum
adanya pengeluaran kolostrum, tidak ada rasa nyeri. Pada pemeriksaan auskultasi bunyi jantung
ibu normal tidak terdengar mur-mur, paru-paru terdengar normal tidak ada ronchi, rales, dan
wheezing. Untuk bagian axilla tidak ada tumor, tidak ada nyeri, dan tidak ada kelainan.
3.
merasa nyeri saat dilakukan pemeriksaan (tidak ada nyeri lepas dan nyeri tekan), ibu juga
mengatakan tidak merasa nyeri saat janin bergerak, TFU 30 cm, untuk pemeriksaan palpasi
leopold, yaitu :
Leopold I : Teraba 1 bagian lunak, kurang melenting, kurang bulat
( Bokong ).
Leopold II : Bagian kanan, teraba 1 bagian memanjang, keras seperti papan yaitu
punggung.
Bagian kiri, teraba 1 bagian kecil merupakan bagian bagian kecil (ekstremitas ).
Leopold III : Bagian bawah terisi teraba satu bagian bulat, keras melenting
(kepala) dan masih bisa digoyangkan, belum masuk PAP
Leopold IV : convergen, penjarian 5/5 diatas sympisis
Tapsiran berat janin (30-13) x 155 : 2635 gr. DJJ normal, Pungtum Maximum: kuadran kanan
bawah tepat 3 jari bawah pusat, frekuensi 140 x/menit teratur. His belum ada.
Pemeriksaan ekstremitas normal tidak ada kelainan. Pada pemeriksaan ektremitas, tampak
simetris, tidak ditemukan oedema pada tangan dan kaki, kekakuan sendi tidak ada, tidak ada
varises pada tungkai, refleks patella kiri dan kanan positif (+/+).
C.
Pemeriksaan Laboratorium
Hasil laboratorium :
1.
2.
3.
Dasar Ibu :
a.
Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama belum pernah melahirkan dan ibu mengaku tidak
b.
c.
3.
mengangkat barang yang berat, anjurkan ibu untuk tidak sering berdiri dan tidur dengan posisi
miring dan beritahu ibu tentang fisiologis pada kehamilan.
Dasar : Ibu mengeluh suka merasa sakit dibagian pinggang
2.
Jelaskan terjadinya sakit pinggang adalah hal fisiologis dan anjurkan untuk tidur dan
7.
VII.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab pembahasan ini didasarkan pada ada atau tidaknya kesenjangan antara teori dan
realita di lapangan mengenai asuhan kebidanan pada Ny. I yang berumur 27 tahun dengan
diagnosa G1P0A0 Hamil 33 minggu di Puskesmas Purwakarta. Dalam pembahasan ini penulis
mengkaji dengan menggunakan manajemen kebidanan 7 langkah Varney yang terdiri dari
pengkajian data, interpretasi data, potensial masalah, tindakan segera, perencanaan, pelaksanaan,
dan evaluasi.
A.
Pengkajian Data
Pada pengkajian data ini, data subjektif yang dibutuhkan diperoleh dari anamnesa dengan
cara wawancara kepada pasien, sedangkan untuk mendapatkan data objektif dilakukan
pemeriksaan fisik, pemeriksaan khusus dan pemeriksaan penunjang (Rukiyah dkk, 2009).
Tanggal 22 juli 2011 pukul 10.00 WIB bertempat di Puskesmas Purwakarta dengan identitas Ny.I
berumur 20 tahun, beragama Islam, kebangsaan sunda/Indonesia, pendidikan terakhir SMP
(tamat), pekerja ibu rumah tangga, dengan suami bernama Tn.A, berumur 25 tahun, beragama
Islam, kebangsaan sunda/Indonesia, pendidikan terakhir SMP (tamat), pekerjaan wiraswasta,
pengahasilan Rp. 1.000.000,-/bulan, pasangan suami istri ini tinggal di ds Nagri tengah Rt :
17/03 kab.Purwakarta.
Riwayat menstruasi menarche usia 13 tahun, siklus 28 hari, banyaknya ganti pembalut 2x/
hari,tidak ada dismenorhoe pada saat mentruasi, menstruasi teratur tiap bulan, lamanya
menstruasi 7 hari, sifat darah encer dan ada gumpalan, HPHT 03 Januari 2011, TP 10 Oktober
2011 dengan menggunakan Rumus Neagle (Rukiyah dkk, 2009).
Dari hasil anamnesa didapatkan bahwa Ny. P mempunyai keluhan utama sakit pinggang dan
bengkak pada kaki sejak usia kehamilan 8 bulan, bengkak pada kaki ini menghilang jika
diistirahatkan dan buang air kecil 4-5 kali dalam sehari, dengan warna kuning jernih, tidak ada
gumpalan dan tidak sakit ketika ibu buang air kecil. Keluhan yang dirasakan ini merupakan
masalah yang fisiologis dalam kehamilan trimester III. Menurut Rukiyah dkk,(2009), yang
termasuk masalah fisiologis dalam trimester III seperti sakit punggung, konstipasi, sesak nafas,
sering BAK, masalah tidur, varises, kontraksi perut, bengkak pada kaki, kram kaki, dan adanya
cairan pervaginam. Menurut Rukiyah dkk,( 2009).
Pemeriksaan ANC menurut Saefudin, 2009 dilakukan paling sedikit 4 kali selama hamil yaitu
1 kali pada kehamilan trimester 1, 1 kali pada trimester II dan 2 kali pada trimester III. Dalam
kasus ini Ny. I sudah melakukan pemeriksaan ANC sebanyak 4 kali, yaitu pada trimester 1
melakukan kunjungan ANC sebanyak 1 kali, trimester II sebanyak 1 kali dan pada trimester III
sebanyak 2 kali.
Menurut Rukiyah dkk, 2009, Imunisasi TT1 dilakukan pada usia kehamilan 16 minggu dan 4
minggu kemudian dilakukan Imunisasi TT2. Dalam kasus Ny. I Imunisasi TT1 dilakukan usia
kehamilan 16 minggu pada tanggal 17 Mei 2011 dan TT2 dilakukan 4 minggu kemudian pada
tanggal 18 Juni 2011.
Pemberian Tablet Fe dimulai pada trimester kedua sampai akhir bulan kehamilan diberikan
sebanyak 90 tablet selama kehamilan (Rukiyah dkk, 2009). Pada kasus Ny. I sesuai dengan teori
diberikan pada trimester kedua sebanyak 90 tablet.
kebutuhan istirahat yang baik untuk ibu hamil yaitu tidur 8 jam dalam sehari (Rukiyah dkk,
2009). sedangkan pada Ny. I dalam sehari ibu hanya tidur 7 jam sehari, maka dari itu penulis
menganjurkan ibu untuk istirahat cukup dan tidur 8 jam dalam sehari.
Timbang Berat Badan, pada pemeriksaan dilakukan penimbangan berat badan dengan
kenaikan berat badan normal 8 kg, keadaan tersebut normal asalkan tidak kurang dari6,5 -16,5
kg (Prawiroharjo, 2005). Ukur tekanan darah, dilakukan pemeriksaan tekanan darah ibu 110/70
mmHg, keadaan tersebut normal untuk ibu hamil asal tidak melewati sistol 140 mmHg dan
diastol 90 mmHg. (Rukiyah dkk, 2009).
Pemeriksaan abdomen ukur TFU ibu 30 cm sesuai dengan usia kehamilan 33 minggu, pada
kehamilan di atas 24 minggu memakai ukuran Mc Donnal yaitu dengan mengukur tinggi fundus
uteri dengan cm di atas simpisis ke atas fundus uteri sesuai rumus yaitu jarak fundus sampai
simpisis dalam cm dibagi 3,5 merupakan umur kehamilan dalam bulan, 30 cm : 3,5 = 8 (DepKes
RI, 2001).
Palpasi Leopold I : TFU : 30 cm, FU teraba satu bagian janin kurang bulat, tidak melenting,
lunak yaitu bokong.
Leopold II: Kanan teraba satu bagian janin panjang seperti papan, keras dan ada tahanan
besar yaitu punggung. Kiri teraba satu bagian-bagian kecil janin yaitu ektremitas.
Leopold III : Bagian bawah teraba satu bagian janin keras, melenting, bulat dan mudah
digerakan yaitu kepala dan belum masuk PAP.
Leopold IV : konvergen dan bagian terbawah janin belum masuk PAP, teraba 5/5 bagian.
Normal DJJ 120-160 kali permenit (Rukiyah dkk, 2009), pada Ny. I DJJ 140x/menit normal
sesuai dengan teori.
Tes PMS tidak dilakukan Dikarenakan keterbatasan sarana pelayanan kesehatan,
menganjurkan untuk melakukan pemeriksaan Infeksi Menular Seksual untuk mengetahui ada
tidaknya risiko untuk terjadi resiko PMS (PPIBI, 2008). Temu wicara ibu diberikan konseling
untuk mengatasi masalah yang dihadapi ibu (Saefudin, 2002).
Janin baik dengan DJJ 140x/menit. Pada pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan
laboratorium dilakukan pemeriksaan hemoglobin dengan cara Hb sahli didapat hasil Hb 11 gr %,
pemeriksaan urine dilakukan yaitu ptotein urine dan glukosa dengan hasil negative (-).
Pemeriksaan Hb normal 11-11,2 gr% (Rukiyah dkk, 2009) dan Pemeriksaan Hb ibu normal 11
gr%.
Pada tahap ini penulis telah melakukan pemeriksaan kehamilan secara sistematis dan
bertahap sesuai dengan 7 langkah varney. Hal ini ditandai dengan adanya wawancara langsung
antara pemeriksa dengan klien serta pada pemeriksaan fisik dan penunjang. Pemeriksaan
dilakukan dengan mengacu pada standar pelayanan yang dianjurkan oleh DEPKES 2010 yaitu
menggunakan standar 7T (timbang berat badan, ukur tekanan darah,ukur TFU,pemberian
imunisasi TT lengkap, pemberian tablet Fe,temuwicara,dan tes PMS). Semuanya telah dilakukan,
B.
kecuali pemeriksaan PMS dikarenakan pasilitas sarana dan prasarana yang tidak memadai.
Interprestasi Data
Pada langkah ini penulis membuat diagnosa ibu hamil normal G1P0A0H 33 minggu, janin
hidup, tunggal, intrauterine, presentasi kepala. Hal ini sesuai dengan teori yang ada bahwa
diagnose didasari dengan data subjektif yang diperoleh, dimana ibu mengaku ini kehamilan yang
pertama, belum pernah melahirkan, belum pernah keguguran, ibu mengatakan hari pertama haid
terakhir tanggal 13 Nopember 2010, TP : 20-08-2011 data objektif didapatkan dari perut
membesar sesuai dengan usia kehamilan. Pada Leopold 1 TFU 30 cm sesuai dengan usia
kehamilan 33 minggu, TFU terisi : teraba satu bagian bulat, lunak, tidak melenting (bokong),
pada pemeriksaan Leopold II bagian kanan teraba satu bagian keras, memanjang seperti papan
dan ada tahanan (punggung). Kiri teraba bagian-bagian kecil yaitu ekstremitas. Leopold III
bagian bawah terisi teraba satu bagian bulat, keras, melenting (kepala) Leopold IV konvergent
dan 5/5 bagian belum masuk PAP. Taksiran berat janin : (30-13) x 155 : 2635 gram. His dan
frekuensi belum ada, DJJ (+), Puntum maximum terdengar jelas pada kuadran kanan bawah
C.
Pada langkah ini penulis tidak menulis kebutuhan tindakan segera atau kolaborasi dengan
tenaga kesehatan lain karena tidak terdapat masalah potensial pada kehamilan.
E. Perencanaan Tindakan
Pada langkah ini penulis membuat rencana berdasarkan prioritas masalah, rencana tindakan
harus sesuai dengan kebutuhan klien. Pada perencanaan ANC sudah sesuai dengan Depkes.
Perencanaan tindakan pada ANC sudah sesuai dengan kebutuhan ibu seperti : informasikan
kepada ibu hasil pemeriksaan, jelaskan pada ibu bahwa yang dialami adalah hal yang
biasa/fisiologis, anjurkan untuk tidur posisi yang benar, seperti miring kekanan atau ke kiri
diganjal dengan menggunakan bantal, Beritahu ibu agar banyak beristirahat, Anjurkan ibu untuk
olahraga ringan, Berikan ibu tablet penambah darah fe 1x1 /hari 60 mg dan multivitamin,
Berikan penkes tentang tanda bahaya dalam kehamilan pada kehamilan tua, dan beritahu ibu
untuk kunjungan ulang.
F. Pelaksanaan atau Implementasi
Langkah ke enam ini merupakan rencana asuhan yang dilaksanakan secara evisien aman, dan
sesuai dengan teori Varney, dimana perencanaan asuhan sama dengan perencanaan tindakan yang
telah dibuat dan sesuai dengan teori yang ada. Yang pertama adalah memberitahu kepada ibu
hasil pemeriksaan, bahwa keadaan ibu dan janinnya normal, TD 110/80 mmHg, suhu 36,4 C,
nadi 80x/menit, respirasi 20x/menit,TB 159 cm, usia kehamilan 33 minggu, uterus membesar
sesuai dengan usia kehamilan TFU 30 cm. BB 70 kg, kenaikan berat badan selama kehamilan 10
kg,trimester II 5 kg, dan trimester III 5 kg, dengan peningkatan berat badan ibu yang cukup baik
maka diharapkan berat janin yang dikandung jugasesuai dengan usia kehamilan. Keadaan janin
sehat (DJJ 140x/ menit, teratur sesuai dengan teori Prawirohardjo (2009), DJJ normal 120-140
kali /menit, presentasi kepala. Memberikan penkes mengenai keluhan yang dirasakan oleh ibu
untuk tidur dalam posisi yang benar dan nyaman dengan miring kekanan atau kiri dan
mengganjal dengan bantal. Memberitahu ibu untuk banyak istirahat dan mengurangi aktivitas
yang berat. Menganjurkan ibu untuk berolahraga ringan seperti jalan-jalan dipagi hari atau
senam hamil, untuk melenturkan otot-otot yang kaku dan juga pertumbuhan dan perkembangan
janin. Memberikan ibu tablet penambah darah fe 1x1 perhari 60 mg dan multivitamin 1x1
perhari cara minumnya sebelum tidur dengan air putih.dikhawatirkan akan mual jika diminum
pada siang hari, untuk mencegah pendarahan pada persalinan karena kekurangan hemoglobin.
Memberi ibu tablet calcium untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, menganjurkan ibu
untuk mempersiapkan kebutuhan seperti pakaian bayi, kain ibu, pakaian ibu (Prawirohardjo,
2010).
Memberitahu ibu tentang tanda-tanda persalinan tanda-tanda kala satu seperti mules yang
kuat dan teratur jika dibawa jalan makin terasa, pengeluaran darah,/blood show jika hal ini
terjadi segera untuk datang ke nakes/bidan. Memberitahu ibu tanda-tanda bahaya menurut
Dinkes (2009) pada kehamilan tua tanda-tanda bahaya seperti oedema pada kaki, tangan dan
muka, kejang-kejang, pengeluaran darah pervaginam jika hal ini terjadi untuk segera
menghubungi nakes/bidan terdekat. Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang 2
minggu dari sekarang yaitu tanggal 3 agustus 2011, yang merupakan kebijakan depkes juga
untuk mengevaluasi keadaan ibu selama 2 minggu.
G.
Evaluasi
Evaluasi yang dimaksudkan adalah untuk mengkaji keefektifan dari asuhan yang dilakukan
pada Ny.I pada kasus ini setelah dilakukan implementasi terhadap apa yang sudah dijelaskan.
Sehingga dari data diatas dapat dikatakan bahwa asuhan kebidanan yang dilakukan berjalan
dengan efektif dan lancer, dalam hal ini sesuai dengan yang ada. Dan dalam evaluasi ini ibu
sudah mengerti tentang penjelasan hasil pemeriksaan yang telah diberikan bidan. Ibu juga dapat
menjelaskan kembali tentang informasi yang telah disampaikan mengenai kondisi ibu dan janin,
penjelasan mengenai persiapan persalinan, tanda-tanda bahaya pada kehamilan, aturan minum
obat, serta kunjungan ulang berikutnya. Ibu mau melaksanakan semua yang dianjurkan oleh
bidan. Semua hasil pemeriksaan telah didokumentasikan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Bari, Saifudin (2002). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Cipta, Jakarta.
Asuhan Persalinan Normal (APN) JNPK-KR (2008). Jaringan Nasional pelatihan Klinik-Kesehatan
Reproduksi, Perkumpulan Obstetri Ginekologi Indonesia (JNPK-KR/POGI), dan JHIEGO
Corporation, Cipta, Jakarta.
Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat (2006). Cakupan Kunjungan Ibu Hamil. Diakses 25 Oktober 2011.
http://www.diskes.jabarprov.go.id/
Dinkes Kab. Purwakarta (2007). Kebijakan dan Evaluasi Program Kesehatan dan Program Unggulan
Tahun 2007.
Departemen Kesehatan RI (2008). Pelayanan Antenatal K1 dan K4. Jurnal Elektronik, Diakses 25
september 2011: http://www.bankdata.depkes.go.id/.
Manuaba, Ida Bagus Gde (1998). Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk
Pendidikan Bidan : Cipta, ECG. Jakarta.
Mochtar Rutam (1998). Synopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi. ECG. Jakarta
Prawirohardjo, Sarwono (2005). Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo,
Jakarta.
Rukiyah, Ai Yeyeh, et. al (2009). Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Jakarta : TIM.
Salmah, et. al (2006). Asuhan Kebidanan Antenatal. ECG. Jakarta.
Saifudin, Abdul Bari (2006). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Yayasan Bina Pustaka. Sarwono Prawirohardjo, Cipta, Jakarta.
Sulaiman Sastrawinata (2007). Obstetric Fisiologi FK. UNPAD. ECG. Bandung.
WHO (2005). Antenatal Care. Diakses 30 oktober 2011:http://bankdata.depkes.go.id/
Winkjosastro Hanifa, dkk (2005). Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo,
Jakarta.