D. Kerangka Pikir
Dan tinjauan teori tentang masa hamil bersalin diva dan kunjungan
ulang masa nifas maupun bayi baru lahir maka peneliti dapat
disajikan.
1. Pengkajian
2. Perumusan diagnose, dan atau
1. Pengkajian
2. Perumusan diagnose, dan atau
3. masalah kebidanan
Ibu Bersalin 4. Perencanaan sesuai dengan teori Kesehatan Ibu
5. Implementasi Kesehatan Bayi
6. Evaluasi
7. Pencatatan asuhan Kebidanan
1. Pengkajian
2. Perumusan diagnose, dan atau
3. masalah kebidanan
1. Pengkajian
2. Perumusan diagnose, dan atau
3. masalah kebidanan
Ibu Nifas 4. Perencanaan sesuai dengan teori Kesehatan Ibu
5. Implementasi
6. Evaluasi
7. Pencatatan asuhan Kebidanan
suatu perlakuan.
1. Lokasi
Binuang.
2. Waktu
Asuhan Kebidanan ini adalah ibu hamil normal dengan usia kehamilan 32
175
176
Kecamatan Binuang kemudian diikuti sampai ibu bersalin dan masa nifas.
pada ibu hamil, bersalin, masa nifas dan bayi baru lahir sesuai
1. Data Primer
a. Wawancara /Anamnesa
sebagai berikut :
ibu keluarga.
177
b. Pemeriksaan /Observasi
ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir yang menjadi subyek
c. Data sekunder
Alat dan bahan yang digunakan dalam studi kasus ini adalah sebagai
berikut :
sebagai berikut :
hamil
nifa
178
a. Pada ibu hamil alat dan bahan yang akan digunakan adalah
c. Pada ibu nifas alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai
d. Pada bayi baru lahir alat dan bahan yang digunakan adalah
vit K 1 mg.
179
180
evaluasi.
dan Gizi.
KIA/KB, Loket.
1. Standar I : Pengkajian
a. Data Subyektif
RT 06 RT 06
pernikahan yang pertama dan suami ibu juga ini adalah pernikahan
182
b. Data Obyektif
menentukan tinggi fundus dan bagian teratas janin TFU 3 jari atas
pusat (26 cm), kemudian teraba bulat tidak melenting dan tidak
hidup
Trimester III
g. Lakukan Pendokumentasian
4. Standar IV :Implementasi
janin berkurang, jika ibu mengalami salah satu tanda diatas segera
1 kali sehari
g. Melakukan pendokumentasian
5. Standar V : Evaluasi
tanda tersebut.
secara teratur.
saat ini seperti sakit pinggang adalah hal yang wajar, sehubungan
dengan peningkatan berat badan akibat pembesaran rahim dan
terjadinya peregangan dari jaringan yang menahan rahim. Dan
menganjurkan ibu untuk memposisikan berjongkok ketika
mengambil barang yang jatuh dan menghindari mengangkat
benda yang berat.
Evaluasi : Ibu bersedia mengikuti anjuranbidan.
4. Menganjurkan ibuuntuk tetap menjaga pola istirahat dan tidur,siang 1
jam dan pada malam hari 7-8 jam.
Evaluasi : ibu bersedia mengikuti anjuran bidan.
5. Mengingatkan kembali kepada ibu tanda – tanda bahaya kehamilan
TM III yaitu pusing hebat,bengkak di wajah dan ekstrimitas,
keluar air-air sebelum waktunya, gerakan janin berkurang, jika
ibu mengalami salah satu diatas segera bawa ke puskesmas terdekat.
Evaluasi : Ibu mengerti dan segera ke puskesmaas bila mengalami
salah satu tanda bahaya Kehamilan TM III.
6. Memberikan roboransia :Hemafort,Kalk dengan dosis sekali sehari
Evaluasi:roboransia sudah diberikan
7. Menjadwalkan ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu yang akan
datang atau segera jika ada keluhan.
Evaluasi :Ibu bersedia untuk kontrol kembali sesuai dengan
jadwal atau segera jika ada keluhan.
Kunjungan Ke : 4 (Empat)
Tanggal : 18 Desember 2018 Pukul 10.30 Wita
Tempat : Puskesmas Binuang
1. Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya
2. Minggu yang lalu ibu sudah memeriksakan kehamilannya ke
S :
puskesmas Binuang dengan Bidan Puskesmas
3. Ibu mengatakan sering kencing.
1. Keadaan Umum ibu baik, kesadaran Compos Mentis
2. Pemeriksaan Tanda-tanda Vital :
a. Tekanan Darah : 100/70 mmHg
b. Nadi : 82 kali permenit
c. Respirasi : 20 kali permenit
O : d. Suhu : 36,5oC
3. Antropometri BB : 67 Kg
4. Pemeriksaan Fisik :
a. Palpasi
1) Leopold I : Teraba bulat lunak tidak melenting (bokong),
TFU 30 cm
190
1. Standar I : Pengkajian
a. data Subyektif
RT 06 RT 06
192
sudah keluar lendir bercampur darah dan ar-air dari jalan lahir
b. Data Obyektif
i. Pendokumentasian
194
4. Standar IV : Implementasi
bahwa pembukaan sudah lengkap ,saat ini ibu dan janin dalam
pertolongan persalinan
menjalani proses
proses persalinan.
5. Standar V : Evaluasi
ibu.
persalinan.
4 Jam.
196
bayi ,jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6
cm.
Evaluasi ; kain sudah terpasang.
16. Letakkan kain bersih dilipat 1/3 bagian sebagai alas bokong ibu
Evaluasi ; kain sudah terpasang.
17. Memeriksa kembali kelengkapan peralatan dan bahan
Evaluasi ; tutup partus set sudah terbuka.
18. Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan
Evaluasi : sarung tangan terpasang.
19. Melindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi kain bersih,
satu tangan menahan belakang kepala untuk mempertahankan
fleksi dan membantu lahirnya kepala.
Evaluasi : kepala langsung lahirspontan.
20. Memeriksa adanya lilitan tali pusat
Evaluasi : tidak ada lilitan .
21. Menungggu kepala bayi putaran paksi luar secara spontan.
Evaluasi : kepala sudah berputar/putaran paksi luar.
22. Memegang kepala bayi secara biparetal ,dengan lembut gerakan
kepala kearah bawah.dan distalhingga bahu di depan muncul
dibawah arkus pubis kemudian gerakan ke atas dan distal untuk
melahirkan bahu belakang
Evaluasi ; Kedua bahu sudah Lahir.
23. Satu tangan menopang kepala dan bahu dan tangan yang lain
menelusuri lengan dan siku sebelah atas serta menjaga bayi
Evaluasi : Tubuh dan lengan lahir.
24. Tangan atas menelusuripunggung sampai mata kaki,sampai bayi
lahir.
Evaluasi ; Bayi lahir sempurna Pukul 20.45 wita.
25. Melakukan penilaian sepintas.
Evaluasi : Bayi cukup bulan,Menangis kuat dan gerak aktif..
Tanggal : 09 Febuari 2019 Pukul : 20.45 Wita
S : Ibu mengatakan perutnya masih terasa mules
1. Keadaan umum baik
2. Kesadaran Compos mentis
3. Inspeksi: Perdarahan ± 75 cc, Tali pusat tampak memanjang, ada
O :
semburan darah tiba-tiba, plasenta belum lahir
4. Palpasi: Uterus teraba bulat dan kontraksi keras, TFU 1 jari di bawah
pusat, dan kandung kemih kosong (kateter)
A : Ibu P2 A0 Kala III
P : 1. Memeriksa kembali uterus untuk memastikan hanya satu bayi
199
1. Pengkajian
a. Data subyektif .
1) Identitas Bayi:
RT 06 RT 06
b. Data Obyektif
terbuka, mata kiri dan kanan simetris dan skelera tidak ikterik,
hidung tidak ada secret, bibir dan bagian palatum tidak ada
kelainan, telinga simetris dan tidak ada sekret, leher tidak ada
menonjol dan putting susu ada, tali pusat normal dan tidak ada
204
sudah menutupi labia minor, anus (+). Miksi (+) jernih, meconium
(-), Reflek moro (+), Reflek Rooting (+), Reflek walking (+),
4. Standar IV ; Implementasi
c. Melakukan Observasi TTV, Hr, BB, PB, LD, LK dan Suhu Badan
205
e. Memberikan salep mata pada Bayi Baru Lahir yaitu 1 tetes pada
5. Standar V ; Evaluasi
Tabel 4.5 Catatan Perkembangan Asuhan kebidanan padaa Bayi Baru Lahir
Kunjungan Pertama.
Kunjungan : Neonatus Ke 1
Tanggal : 10 Febuari 2019 Pukul : 02.45 wita
1. Ibu mengatakan bayinya dapat menyusu dengan kuat
S :
2. Bayinya sudah BAB dan BAK
1. Keadaan umum bayi baik
2. Pemeriksaan TTV:
a. HR: 144 kali/menit,
b. RR: 44 kali/menit,
O : c. S: 36,7°C
3. Pemeriksaan Head to Toe : Tidak ditemukan kelainan
4. Inspeksi : tali pusat masih basah tidak berbau dan tidak ada
perdarahan, tidak ada muntah dan tidak ada kembung,bayi belum
dimandikan
A : Neonatus sesuai masa kehamilan usia 6 jam
1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi.
Evaluasi : mencuci tangan telah dilakukan.
2. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan, keadaan umum bayi baik,
TTV dalam batas normal.
Hasil: Ibu mengetahui hasil pemeriksaan.
3. Memberitahu ibu dan keluarga tentang kebutuhan bayi baru lahir
yaitu :
a. untuk menjaga kehangatan bayi
b. perawatan tali pusat yang benar yaitu secara kering dan bersih.
c. menyusui bayinya sesering mungkin agar dapat membantu
proses perangsangan produksi ASI dan memenuhi kebutuhan
P :
nutrisi bayi, serta memperkuat reflex menghisap bayi,
d. memberi ASI secara eklusif yaitu pemberian ASI awal tanpa
dicampurkan tambahan lain selama 6 bulan
Evaluasi : Ibu dan keluarga mengatakan bersedia mengikuti anjuran
4. Mengingatkan ibu kembali mengenai tanda-tanda bahaya bayi baru
yaitu :
a. bayi tidak mau menyusu,
b. kejang-kejang,
c. bayi tampak lemah,
d. bayi sesak nafas (>60 x/m),
e. bayi merintih atau menangis terus,
207
1. Standar I : Pengkajian
a. data subyektif
RT 06 RT 06
kelahiran bayi yang ketiga,dan merasa ada mules dan nyeri pada
bagian perut dan masih lemah.ibu baru saja habis melahirkan 6 jam
yang lalu yaitu pada pukul 20.45 Wita dengan spontan belakang
kepala normal.
b. data subyektif
normal (50cc) / lochea rubra (+), Hasil palpasi TFU 2 jari bawah
nifas
4. Standar IV : Implementasi
keadaan ibu saat ini baik, ASI sudah keluar, kontraksi uterus baik,
ukuran rahim ke ukuran semula seperti saat sebelum hamil, dan untuk
dengan mengusap secara lembut pada bagian perut ibu di bawah pusat
uterus. Ibu atau keluarga dapat melakukan masase uterus dan menilai
pemulihan ibu pasca salin. Ibu dapat mengkonsumsi ikan dari jenis
apa saja dan juga dapat dari mengkonsumsi telur. Ibu juga tetap
mayur, lauk pauk, buah-buahan dan susu untuk ibu menyusui. Untuk
kebutuhan air minum pada ibu menyusui pada 6 bulan pertama adalah
keluarganya.
h. Memberitahu ibu dan keluarga tanda bahaya pada masa nifas yaitu
demam (suhu > 37,50C) lebih dari 2 hari, sakit kepala disertai
ibu terlihat sedih, murung dan menangis tanpa sebab (depresi). Segera
dosis tunggal 200.000 iu dan ibu juga masih diberikan tablet tambah
aturan pakai. Jenis obat yang diberikan yaitu Asam Mefenamat 3x1
5. Standar V : Evaluasi
d. Ibu sudah bisa miring kiri, miring kanan, duduk dan berjalan ke
kamar mandi.
pakainya.
6. Pemeriksaan inspeksi :
a. kedua puting menonjol,
b. ASI (+) lancar dan banyak
c. Genitalia: perdarahan normal,
d. lochea sanguinolenta,
e. kemerahan (-), oedema (-).,
A : Diagnosa : P2 A0 6 hari postpartum
Masalah : istirahat yang kurang
Kebutuhan : KIE tentang istirahat
P : 1. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa ibu dalam keadaan baik,
tanda-tanda vital dalam batas normal, perdarahan normal.
Hasil: Ibu dan keluarga mengetaui keadaan ibu
2. Menganjurkan ibu untuk tidur saat bayinya tidur dan meminta
keluarga untuk membantu ibu menjaga bayinya agar kebutuhan
istirahatnya tetap terpenuhi.
Hasil: ibu bersedia mengikuti anjuran dan keluarga bersedia
membantu.
3. Mengingatkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yaitu
minum dan makan makanan bergizi, terutama protein (ikan
haruan, putih telur, tempe, tahu, sayur-sayuran) dan sayur untuk
pemulihan kondisi pasca salin dan memperlancar ASI, meskipun.
Hasil: Ibu mengatakan makan makanan bervariasi, seperti nasi, telur,
tahu, tempe, ikan haruan dan sayur ditambah susu ibu menyusui setiap
harinya.
4. Mengingatkan ibu kembali untuk menjaga personal hygiene terutama
daerah genitalia.
Hasil: ibu mengatakan mengganti pembalut dan pakaian dalam
setiap merasa lembab, membersihan daerah genitalia dari depan
ke belakang.
5. Mengingatkan kembali ibu dan keluarga tanda bahaya masa nifas
yaitu demam (suhu > 37,50C) lebih dari 2 hari, sakit kepala
disertai pandangan kabur, perdarahan pervaginam yang banyak,
berbau busuk, dan payudara bengkak, merah disertai rasa sakit,
bengkak di wajah, tangan dan kaki, atau sakit kepala dan kejang
kejang, ibu terlihat sedih, murung dan menangis tanpa sebab
(depresi). Segera ke fasilitas kesehatan jika ibu mengalami tanda
bahaya tersebut.
Hasil: ibu dan keluarga mengetahui tanda bahaya nifas.
6. Menganjurkan ibu untuk menjaga payudara tetap bersih dan kering.
Terutama putting susu,Menganjurkan ibu untuk memakai BH yang
215
menyongkong payudara
Hasil : ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
Kunjungan : Nifas Ke 3
Tanggal : 23 Febuari 2019 Pukul : 08.00 Wita
S : Ibu mengatakan tidak ada keluhan akan tetapi payudara ibu terasa
penuh.
O : 1. Keadaan umum baik,
2. Kesadaran Compos mentis
3. Pemeriksaan TTV:
a. TD: 120/80 mmHg,
b. N: 78 kali/menit,
c. RR: 18 kali/menit,
d. S: 36,7°C
4. Pemeriksaan: Head to toe normal,
5. Pemeriksaan palpasi :
a. Payudara: payudara teraba padat (lump),
b. Payudara ibu nyeri tekan dan bengkak,
c. TFU tidak teraba,
d. kandung kemih kosong
6. Pemeriksaan inspeksi :
a. kedua puting menonjol,puting tidak lecet,
b. ASI (+)
c. Genitalia: : ibu tidak bersedia untuk dilakukan pemeriksaan,
namun dari hasil anamnesa didapatkan hasil bahwa perdarahan
tidak ada hanya ada cairan keluar berwarna putih (lochea alba),
d. kemerahan (-), oedema (-).
A : Diagnosa : P2 A0 2 minggu postpartum
Masalah : Payudara terasa penuh
Kebutuhan : KIE tentang perawatan payudara (Breast Care)
P : 1. Memberitahukan kepada ibu bahwa keadaan ibu baik, tanda-tanda
vital dalam batas normal.
Hasil: Ibu mengetahui hasil pemeriksaan.
2. Menjelaskan kepada ibu bahwa keluhan penuh payudara yang ibu
rasakan diakibatkan karena produksi ASI yang baik namun tidak
dikeluarkan atau menumpuk dibagian penampung ASI didalam
payudara sehingga teraba bagian penampung ASI dalam payudara
nyeri tekan, ini dapat diatasi dengan menyusui lebih sering
agar ASI yang diproduksi tidak menumpuk, dan melakukan
perawatan payudara atau pijat payudara. Mengajarkan ibu cara
memijat payudara.
216
Kunjungan : Nifas Ke 4
Tanggal : 23 Februari 2019 Pukul : 08.00 WIB
S : Ibu mengatakan tidak ada keluhan hanya saja sampai dengan saat ini ibu
belum mendapatkan haid. Ibu tidak ingin mempunyai anak lagi.
217
E. Pembahasan
dari segi teori usia ibu tidak termasuk dalam katagori usia wanita yang
masih dianjurkan untuk hamil yaitu usia wanita yang dianjurkan untuk
hamil adalah wanita dengan usia 20-35 tahun, ini adalah pernikahan ibu
yang pertama, ibu sekarang hamil anak yang ke tiga, kehamilan ini
disengaja dan diterima, jarak kehamilan ibu dengan anak yang terakhir 5
tahun, berat badan lahirnya 3200 gram tidak ada ada penyulit atau
komplikasi ,anak pertama ibu berat badan lahirnya 3000 gram tidak ada
penyulit atau komplikasi, anak kedua berat badan lahirnya 2800 gram
Trimester III 6 x dengan bidan puskesmas. Hal ini sesuai dengan teori
Pada kunjungan ini ibu nyeri pada bagian pinggang ini sejalan dengan
kram pada kaki, suhu badan meningkat, sulit tidur dan sakit bagian
hal ini sesuai dengan teori Rukiyah sesuai dengan teori perlindungan
Pada pemeriksaan fisik ibu normal tidak ada kelainan tinggi badan
ibu 153 cm dan selama masa kehamilan ini ibu mengalami kenaikan
dan saat hamil menjadi 67 kg, hal ini sesuai dengan teori Walyani
kurang dari 23,5 cm merupakan indicator kuat untuk status gizi yang
buruk atau kurang sehingga beresiko untuk melahirkan Bayi Berat Lahir
Rendah ( BBLR ).
teori oleh kusmiyati (2009) yaitu usia kehamilan > 35 minggu dan 40
minggu adalah 3 Jari bawah px. DJJ 145x/menit. Hal ini sejalan
Janin = (Tinggi fundus uteri - 12) x 155 gram (jika kepala belum
masuk PAP), (Tinggi fundus uteri - 11) x 155 (jika kepala sudah
dihabiskan selama 30 hari. Hal ini sesuai dengan teori dari Rukiyah
< 8 gr/dL. Dalam asuhan yang telah diberikan ibu sudah diberitahu
minggu janin tunggal hidup intra uterin,ibu mengeluh nyeri pada bagian
pinggang, hal ini adalah hal yag wajar sesuai teori yang mengatakan
buang air kecil, masalah tidur varices, kontraksi perut, bengkak, kram
pada kaki, suhu badan meningkat, sulit tidur dan sakit bagian belakang
keluhan, menjelaskan bahwa keadaan yang sedang ibu alami saat ini
adalah hal yang wajar pada kehamilan trimester III ini untuk mengurangi
karena ibu tidak ada indikasi tes malaria, tapi yang dlakukan tes HB, B
pada tanggal 8-01-2019 pukul 20.20 Wita, ditemani dengan suami dan
keluarga dengan keluhan sejak pukul 18.45 wita merasakan sakit perut
223
waktu 24 jam.
normal. Pada inspeksi head to toe normal, tidak ada kelainan, pada
lunak, tidak melenting (Bokong), Bagian kanan peut ibu teraba bagian
terkecil Janin, di bagian perut kiri ibu teraba panjang, keras seperti
keluar lendir campur darah dan air, dilakukan VT Pukul 20.20 Wita
Pemeriksaan fisik pada ibu hamil adalah meliputi muka tidak oedema,
pemeriksaan leopold (Leopold I, II, III dan IV) DJJ (normal 120-
atas dan bawah tidak ada oedema dlam hal ini Ny,I dalam batas
3 cm dan fase aktif dimana serviks membuka dari 4-10 cm. Pada
kala observasi. Kala IV dimulai dari lahirnya placenta selama 1-2 jam.
uteri, kandung kemih dan perdarahan pada ibu. Hal ini sesuai dengan
3200 gram, Panjang badan 50 cm, Lingkar dada 33 cm, Lingkar kepala
32 cm, sesuai dengan teori Vivian (2011) yaitu Bayi baru lahr normal
adalah bayi yang lahir pada usia 37-42 minggu dan dengan barat badan
2500 -4000 gram, Panjang badan 48-52 cm, Lingkar dada 30 -38 cm dan
dan tanda-tanda vital dalam keadan norma, merawat tali pusat yaitu
tanpa membubuhi apapun. Hal ini sesuai dengan asuhan pada kunjungan
pertama pada bayi baru lahir menurut putra (2012) yang mengatakan
Penulis lakukan pada saat setelah bayi lahir seperti pemberian suntikan
bayinya dalam keadaan sehat dan ibu mengatakan bahwa tali pusat
sudah puput tapi masih basah dan tidak berbau dan bayi menyusu
bahaya pada bayi. Hal ini sesuai dengan asuhan pada kunjungan kedua
pada bayi baru lahir menurut putra (2012) yang mengatakan kunjungan
kedua dilakukan hari ke-3 sampai ke-7 hari setelah lahir, dilakukan
uterus teraba keras, tinggi fundus ueteri 2 Jari dibawah pusat sesuai
setelah placenta lahir adalah 2 Jari dibawah pusat. Asuhan saat kunjungan
228
memberi konseling pada ibu akibat atonia uteri, pemberian ASI awal,
melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir, menjaga tetap
persalinan harus mendampingi ibu dan bayi lahir selama 2 Jam pertama
setelah kelahiran atau sampai ibu dan bayi dalam keadaan stabil.
batas normal ,tinggi fundus uteri ½ pusat sympisis dan kontraksi baik
sesuai dengan teori Saleha (2013) yang mengatakan tinggi fundus uteri
saat 1 minggu setinggi ½ pusat sympisis dengan berat 750 gram, ibu
mengatakan cairan yang keluar sudah tidak darah lagi, tapi cairan lendir
muncul antara hari ketiga sampai ketujuh masa nifas. Lochea Jenis ini
terdiri dari lendir dan plasma darah (Dewi dan Sunarsih, 2013). Asuhan
menilai adanya demam, memasikan ibu menyusui dengan baik dan tidak
asuhan pada bayi,perawatan tali pusat, menjaga bayi tetap hangat, dan
lancar, tidak ada cairan yang keluar lagi dari pervaginam, Hal ini sesuai
dengan teori masa nifas yang menyatakan bahwa diatas dari dua minggu
masa nifas uterus sudah tidak teraba lagi karena mulai kembali keukuran
semula dan maduk kedalam rongga pelvik (Dewi dan Sunarsih, 2011).
anaknya dan akan ber KB yang dipilih KB suntikan 3 bulan dan penulis
menurut peneliti, keadan ibu dalam batas normaol semua, serta rencana
ibu untuk memilih KB suntik 3 bulan adalah hal yang efektif karena
digunakan oleh wanita pada tekanan darah < 180 /110 mmhg, usia
A. Kesimpulan
dari hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir di Puskesmas Binuang
hamil, bersalin, bayi baru lahir dan nifas dengan mengacu pada
kepala normal, pada bayi baru lahir dan masa nifas tidak ditemukan
uterin fisiologis, Bayi baru lahir dengan diagnose Bayi baru lahir usia
3. Rencana asuhan kebidanan pada ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru
231
232
c. Asuhan pada Bayi Baru Lahir sesuai dengan stadar asuhan pada
d. Asuhan pada ibu nifas sesuai dengan standar asuhan kunjungan ibu
nifas.
60 langkah
5. Evaluasi asuhan kebidanan pada ibu hamil,bayi baru lahir dan nifas
dan terlaksana.
bayi baru lahir dan nifas telah sesuai dengan metode SOAP (Subyektif,
B. Saran
prasarana .asuhan yang diberikan pada ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir
dan nifas sudah sesuai standar akan tetapi lebih ditingkatkan kembali