Disusun Oleh:
DINDA KARTIKA APRILLIANA
NIM P17321193034
PENDAHULUAN
Nama responden dalam asuhan neonatu ini adalah bayi Ny.I yang merupakan
salah satu pasien di puskesmas Sanan Kulon. Mahasiswa kontak pertama dengan bayi
Ny.I terjadi di puskesmas Sanan Kulon pada tanggal 12 September 2022. Pada kontak
pertama, ibu bayi mengatakan tidak ada keluan pada bayinya.
Bayi Ny.I merupakan pasien neonatus dengan usia 24 jam, yag berjenis kelamin
perempuan dengan jenis persalinan normal,APGAR score nilai 7-10 dapat dikatakan
bahwa kondisi bayi normal dan tidak membutuhkan perhatian medis lebih lanjut. Berat
badan normal dengan 3200 g, panjang badan 48 cm masuk dalam kategori normal
dengan usia kehamilan aterm.Sesuai dengan teori Bayi baru lahir normal memiliki
panjang badan 48-52 cm, lingkar dada 30-38 cm, lingkar lengan 11-12 cm, frekuensi
denyut jantung 120- 160x/menit, pernapasan 40-60 x/menit, lanugo tidak terlihat dan
rambut kepala tumbuh sempurna, kuku agak panjang dan lemas, nilai APGAR >7.
Ketuban tidak pecah dini saat ibu melahirkan. Riwyat pemeriksaan antenatal
sesuai 11 kali dengan faskes yang berbeda-beda. Hal ini sesuai dengan teori bahwa ibu
hamil wajib melakukan kontak dengan tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi
klinis/kebidanan untuk mendapatkan pelayanan antenatal terpadu dan komprehensif
sesuai standar selama kehamilannya minimal 6 kali selama kehamilan dengan distribusi
2 kali pada trimester 1, 1 kali pada trimester 2, dan 3 kali pada trimester 3.
Hasil pemeriksaan fisik keadaan umum baik, kesadaran yaitu gerak aktif dengan
menangis kuat. Sesuai teori Bayi baru lahir dikatakan normal jika mempunyai beberapa
tanda antara lain, appearance color (warna kulit), seluruh tubuh ke merah-merahan,
Pulse (heart rate) atau frekuensi jantung >100x/menit, Gremace (reaksi terhadap
rangsangan), menangis atau batuk dan bersin, Activity (tonus otot), gerak aktif,
Respiration (usaha napas), bayi menangis kuat. Kehangatan tidak terlalu panas (lebih
dari 38°C) atau terlalu dingin (kurang dari 36°C).
Penatalaksanaan yang dilakukan pada bayi Ny.I memberitahu ibu untuk menjaga
kehangatan bayinya dengan cara memakaikan topi dan tidak menempatkan bayinya
diruangan dingin, kedua adalah pemberian ASI eksklusif , sesuai teori pemberian ASI
tanpa makanan dan minuman tambahan lainnya dari bayi lahir sampai bayi berumur
enam bulan dan dilanjutkan sampai bayi berumur dua tahun bermanfaat untuk
pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Dari teori yang telah dipaparkan dan asuhan kebidanan pada bayi Ny.I yang
didokumentasikan pada SOAP, tidak didapatkan kesenjangan antara teori dan praktik.
Hasil pemeriksaan yang dilakukan pada bayi Ny.I sejalan dengan teori yang telah
dipaparkan, begitu juga dengan penatalaksanaan yang dilakukan sejalan dengan teori
yang dipaparkan sebelumnya.
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada kasus bayi Ny.I, setelah dilakukan anamnesis dan pemeriksaan
didapatkan hasil, yaitu KU: Baik, Kesadaran: menangis kuat dengan gerak aktif,
BB/TB: 2510gr kg/47,5 cm, N: 160 x/menit, S: suhu axillia 36°C, RR: 45 x/menit,
Dari hasil pemeriksaan tersebut, hasilnya adalah normal.
Dari teori yang telah dipaparkan dan asuhan kebidanan bayi Ny.I yang
didokumentasikan pada SOAP, tidak didapatkan kesenjangan antara teori dan
praktik. Hasil pemeriksaan yang dilakukan pada bayi Ny.I sejalan dengan teori
yang telah dipaparkan, begitu juga dengan penatalaksanaan yang dilakukan sejalan
dengan teori yang dipaparkan sebelumnya.
5.2 Saran
Diharapkan Laporan Pendahuluan ini dapat dijadikan sebagai bahan
kepustakaan atau referensi dalam asuhan kebidanan dan bagi ibu-ibu nifas untuk
memberikan ASI eksklusif karena sangat penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan anak.
Bagi bidan dan tenaga kesehatan lainnya diharakan dalam melakukan asuhan
kebidanan sesuai dengan evidence based yang ada untuk melakukan tindakan pada
pasien.