Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN

PRAKTIK KLINIK FISIOLOGIS KUNJUNGAN NEONATUS


BAYI NY.I NEONATUS DENGAN 1 HARI POST NATAL
DI PUSKESMAS SANAN KULON

Disusun Oleh:
DINDA KARTIKA APRILLIANA
NIM P17321193034

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN KEDIRI
2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masa neonatal (0–28 hari) terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan di
dalam rahim menuju luar rahim dan terjadi pematangan organ hampir pada semua
sistem (Kemenkes RI, 2020). Angka kematian bayi baru lahir di Indonesia masih
tinggi (Fridely, 2017). Pernyataan tersebut sesuai dengan data yang dilaporkan
kepada Direktorat Kesehatan Keluarga pada tahun 2019 bahwa masa neoanatus
menyumbang angka kematian balita terbanyak di Indonesia yaitu dari 29.322
kematian balita, 69% diantaranya terjadi pada masa neonatus, dari seluruh kematian
neonatus yang dilaporkan 80% terjadi pada periode enam hari pertama kehidupan
(Kemenkes RI, 2020).
Bayi baru lahir memerlukan penyesuain diri yaitu menyesuaikan diri dari
kehidupan intrauterine ke kehidupan ekstrauterin, ketika bayi lahir berada pada suhu
lingkungan yang lebih rendah dari suhu di dalam rahim ibu hal ini menyebabkan
suhu bayi turun sekitar 20 C dalam waktu 15 menit. Ketidakmampuan bayi untuk
mempertahankan produksi panas pada tubuh dikarenakan mekanisme 2 pengaturan
suhu tubuh pada bayi baru lahir belum berfungsi dengan sempurna, dan perawatan
yang tidak tepat segera lahir merupakan penyebab dari hipotermia pada bayi baru
lahir (Ribek et al., 2018).
1.2 Tujuan
1.1.1 1.2.1 Tujuan Umum
Memberikan tindakan asuhan neonatus yang tepat pada bayi Ny.I .
1.1.2 Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian pada bayi Ny.I.
b. Mengetahui prinsip implementasi asuhan neonatus
c. Mengevaluasi hasil akhir asuhan neonatus pada bayi Ny.I.
1.3 Metode Pengumpulan Data

Manajemen kebidanan komprehensif ini menggunakan metode


pengumpulan data sebagai berikut :
a. Wawancara : metode pengumpulan data wawancara langsung responden
yang diteliti, metode ini diberikan hasil secara langsung dalam metode ini
dapat digunakan instrumen berupa pedoman wawancara kemudian daftar
periksa atau cheklist.

b. Observasi : cara pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan


secara langsung kepada responden penelitian untuk mencari perubahan atau
hal-hal yang telah di teliti.

c. Pemeriksaan Fisik : pengumpulan data dengan cara melakukan pemeriksaan


fisik pada klien secara langsung meliputi inspeksi, auskultasi untuk
mendapatkan data yang objektif

d. Studi Kepustakaan : pengumpulan data dengan jalan mengambil literatur


dengan buku-buku serta makalah
B.Tinjauan Asuhan Kebidanan
a. Konsep Manajemen Asuhan Varney
Terdapat 7 langkah manajemen kebidanan menurut Varney dalam Buku
Sih Rini Handayani (2017) yang meliputi langkah I pengumpulan data dasar,
langkah II interpretasi data dasar, langkah III mengidentifikasi diagnosa atau
masalah potensial, langkah IV identifikasi kebutuhan yang memerlukan
penanganan segera, langkah V merencakan asuhan yang menyeluruh, langkah
VI melaksanakan perencenaan, dan langkah VII evaluasi.
1. Langkah I : Pengumpulan data dasar
Dilakukan pengkajian dengan pengumpulan semua data yang diperlukan
untuk mengevaluasi keadaan klien secara lengkap. Mengumpulkan semua
informasi yang akurat dari sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.
2. Langkah II : Interpretasi
Dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnose atau masalah klien atau
kebutuhan berdasarkan interpretasi yang benar atas data – data yang telah
dikumpulkan. Kata “masalah dan diagnose” keduanya digunakan karena
beberapa masalah tidak dapat diselesaikan seperti diagnose tetapi
membutuhkan penanganan yang dituangkan dalam rencana asuhan
kebidanan terhadap klien. Masalah bisa menyertai diagnosa. Kebutuhan
adalah suatu bentuk asuhan yang harus diberikan kepada klien, baik klien
tahu ataupun tidak tahu.
3. Langkah III : Mengidentifikasi diagnose atau masalah potensial
Mengidentifikasi masalah atau diagnose potensial lain berdasarkan
rangkaian masalah dan diagnose yang sudah diidentifikasi. Membuat
antisipasi, bila mungkin dilakukan pencegahan. Penting untuk melakukan
asuhan yang aman.
4. Langkah IV : Identifikasi kebutuhan yang memerlukan penanganan segera
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dana tau
untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan
yang lain sesuai dengan kondisi klien.
5. Langkah V : Merencanakan asuhan yang menyeluruh
Merencanakan asuhan yang menyeluruh, ditentukan oleh langkah – langkah
sebelumnya. Rencana asuhan yang menyeluruh meliputi apa yang sudah
diidentifikasi dari klien dan dari kerangka pedoman antisipasi terhadap
wanita tersebut seperti apa yang diperkirakan akan terjadi berikutnya.
6. Langkah VI : Melakukan perencanaan
Melaksanakan rencana asuhan pada langkah ke lima secara efisien dan
aman. Jika bidan tidak melakukannya sendiri ia tetap memikul tanggung
jawab untuk mengarahkan pelaksanaanya.
7. Langkah VII : Evaluasi
Mengevaluasi keefektifan asuhan yang diberikan dengan mengulang
kembali manajemen proses untuk aspek-aspek asuhan yang tidak efektif.

b. Pendokumentasian Secara SOAP


1. S (Subjektif)
Di dalam data subjektif dilakukan anamnesis sehingga akan
didapatkan data berupa :
a. Identitas
Nama : By Ny.P
Umur : 24 jam
Kelamin : perempuan
Agama :Islam
Nama ayah : Tn.B
b. Keluhan utama
Berisi keluhan yang dirasakan ibu dengan melihat kondisi bayi
Ibu mengatakan tidak ada keluhan
c. Riwayat penyakit sekarang
Berisi tentang penyakit yang diderita saat ini
Ibu mengatakan tidak ada penyakit saat ini
d. Jenis persalinan
Berisi tentang proses persalinan atau metode persalinan normal atau
operasi.
Jenis persalinan pada kasus ini adalah normal
e. APGAR score
Berisi nilai resiko pada anak setelah dilahirkan
Pada kasus ini nilai APGAR score normal
f. Berat badan
Berisi berat badan bayi
Pada kasusu ini berat badan bayi adalah 3200 gr
g. Panjang badan
Berisi ukuran Panjang badan bayi
Bayi dengan Panjang badan 48 cm
h. Usia kehamilan
Berisi lama kandungan ibu, apakah aterm atau cukup bulan ataupah
preterm atau kurang bulan dan atau post date yaitu lebih bulan
Kehamilan ini aterm
i. Ketuban
Berisi tentang keadaan ketuban, masih utuh ataukah sudah pecah
Tidak pecah dini pada kasus ini
j. Riwayat ketuban dan kelahiran
Berisi tentang dimana saja dilakukan pemeriksaan kehamilan dan
berapa kali memeriksakan kehamilan.
k. Riwayat Kesehatan keluarga
Berisi tentang penyakit yang pernah diderita oleh keturunan atau
keluarga
Di keluarga ini tidak ada riwayat penyakit pada keluarga
2. Data Obyektif
Data objektif didapatkan dari melakukanpemeriksaan umum, pemeriksaan
fisik, dan pemeriksaan laboratorium.
a. Pemeriksaan fisik
Berisi hasil dari pemeriksaan fisik yang dilakukan, dalam kasus
neonatus fisiologis, berupa keadaan umum, kesadaran kondisis
kepala, thorak, abdomen, genetalia, anus, exstremitas neurologi dan
reflek bayi.
Dalam kasus ini pemeriksaan fisik neonates normal
b. Pemeriksaan penunjang
Berisi pemeriksaan yang menunjang pemeriksaan yang lain seperti
pemeriksaan laboratorium.
Kasus ini tidak melakukan pemeriksaan penunjang
3. Analisis/interpretasi data
Analisis data berisi diagnosis yang didapat dari data subjektif dan data
objektif.
Yaitu neonates dengan 1 hari post partum
4. Penatalasanaan
5. Berisi tindakan yang dilakukan dengan tepat sesuai dengan
penatalaksanaannya. Dalam penatalaksanaan harus disertai dengan waktu.
12.00 : Memberitahu ibu bahwa pemeriksaan bayi normal, ibu mengerti
12.05 : Memberitahu ibu bahwa bayinya akan di Imunisasi dasar Hb0 untuk
mencegah hepatitis. Ibu bersedia.
12.15 : Membentanu ibu untuu menyusui secora eulusif. >20 menit -6 bulan
dan menyusui setiap bayi menangis(menginginkan susu) Ibu bersedia.
12.20 : Dokumentasi
c. Bagan Alur Berpikir Varney dan Pendokumentasian SOAP
BAB 4
PEMBAHASAN

Nama responden dalam asuhan neonatu ini adalah bayi Ny.I yang merupakan
salah satu pasien di puskesmas Sanan Kulon. Mahasiswa kontak pertama dengan bayi
Ny.I terjadi di puskesmas Sanan Kulon pada tanggal 12 September 2022. Pada kontak
pertama, ibu bayi mengatakan tidak ada keluan pada bayinya.
Bayi Ny.I merupakan pasien neonatus dengan usia 24 jam, yag berjenis kelamin
perempuan dengan jenis persalinan normal,APGAR score nilai 7-10 dapat dikatakan
bahwa kondisi bayi normal dan tidak membutuhkan perhatian medis lebih lanjut. Berat
badan normal dengan 3200 g, panjang badan 48 cm masuk dalam kategori normal
dengan usia kehamilan aterm.Sesuai dengan teori Bayi baru lahir normal memiliki
panjang badan 48-52 cm, lingkar dada 30-38 cm, lingkar lengan 11-12 cm, frekuensi
denyut jantung 120- 160x/menit, pernapasan 40-60 x/menit, lanugo tidak terlihat dan
rambut kepala tumbuh sempurna, kuku agak panjang dan lemas, nilai APGAR >7.
Ketuban tidak pecah dini saat ibu melahirkan. Riwyat pemeriksaan antenatal
sesuai 11 kali dengan faskes yang berbeda-beda. Hal ini sesuai dengan teori bahwa ibu
hamil wajib melakukan kontak dengan tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi
klinis/kebidanan untuk mendapatkan pelayanan antenatal terpadu dan komprehensif
sesuai standar selama kehamilannya minimal 6 kali selama kehamilan dengan distribusi
2 kali pada trimester 1, 1 kali pada trimester 2, dan 3 kali pada trimester 3.
Hasil pemeriksaan fisik keadaan umum baik, kesadaran yaitu gerak aktif dengan
menangis kuat. Sesuai teori Bayi baru lahir dikatakan normal jika mempunyai beberapa
tanda antara lain, appearance color (warna kulit), seluruh tubuh ke merah-merahan,
Pulse (heart rate) atau frekuensi jantung >100x/menit, Gremace (reaksi terhadap
rangsangan), menangis atau batuk dan bersin, Activity (tonus otot), gerak aktif,
Respiration (usaha napas), bayi menangis kuat. Kehangatan tidak terlalu panas (lebih
dari 38°C) atau terlalu dingin (kurang dari 36°C).
Penatalaksanaan yang dilakukan pada bayi Ny.I memberitahu ibu untuk menjaga
kehangatan bayinya dengan cara memakaikan topi dan tidak menempatkan bayinya
diruangan dingin, kedua adalah pemberian ASI eksklusif , sesuai teori pemberian ASI
tanpa makanan dan minuman tambahan lainnya dari bayi lahir sampai bayi berumur
enam bulan dan dilanjutkan sampai bayi berumur dua tahun bermanfaat untuk
pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Dari teori yang telah dipaparkan dan asuhan kebidanan pada bayi Ny.I yang
didokumentasikan pada SOAP, tidak didapatkan kesenjangan antara teori dan praktik.
Hasil pemeriksaan yang dilakukan pada bayi Ny.I sejalan dengan teori yang telah
dipaparkan, begitu juga dengan penatalaksanaan yang dilakukan sejalan dengan teori
yang dipaparkan sebelumnya.
BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Pada kasus bayi Ny.I, setelah dilakukan anamnesis dan pemeriksaan
didapatkan hasil, yaitu KU: Baik, Kesadaran: menangis kuat dengan gerak aktif,
BB/TB: 2510gr kg/47,5 cm, N: 160 x/menit, S: suhu axillia 36°C, RR: 45 x/menit,
Dari hasil pemeriksaan tersebut, hasilnya adalah normal.
Dari teori yang telah dipaparkan dan asuhan kebidanan bayi Ny.I yang
didokumentasikan pada SOAP, tidak didapatkan kesenjangan antara teori dan
praktik. Hasil pemeriksaan yang dilakukan pada bayi Ny.I sejalan dengan teori
yang telah dipaparkan, begitu juga dengan penatalaksanaan yang dilakukan sejalan
dengan teori yang dipaparkan sebelumnya.

5.2 Saran
Diharapkan Laporan Pendahuluan ini dapat dijadikan sebagai bahan
kepustakaan atau referensi dalam asuhan kebidanan dan bagi ibu-ibu nifas untuk
memberikan ASI eksklusif karena sangat penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan anak.
Bagi bidan dan tenaga kesehatan lainnya diharakan dalam melakukan asuhan
kebidanan sesuai dengan evidence based yang ada untuk melakukan tindakan pada
pasien.

Anda mungkin juga menyukai