Anda di halaman 1dari 21

MANAJEMEN

KEBIDANAN
VARNEY
PERTEMUAN 3
SELASA, 17 01 2022 (TK 1 A)
RUJUKAN
PENGERTIAN

• Menurut Helen Varney, 1997, manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah
yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan
berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan, keterampilan dalam rangkaian atau
tahapan yang logis untuk pengambilan suatu keputusan yang berfokus pada klien.
• Terdiri dari 7 langkah yang saling berhubungan, bersambung dan berulang kembali
( siklus).
• Proses 7 langkah ini dilakukan selalu, setiap kali akan melakukan asuhan kepada pasien.
7 LANGKAH VARNEY
LANGKAH 1 : PENGUMPULAN DATA DASAR

• Langkah pertama ini dilakukan untuk mengumpulkan semua data yang diperlukan guna
mengevaluasi keadaan klien secara lengkap.
• Data terdiri atas data subjektif dan data objektif.
• Data subjektif dapat diperoleh melalui anamnesa langsung, maupun meninjau catatan
dokumentasi asuhan sebelumnya.
• Data objektif didapatkan dari pemeriksaan langsung pada pasien.
• Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dari semua sumber
yang berkaitan dengan kondisi klien.
• Data yang dibutuhkan dalam pengumpulan data dasar :
1. Riwayat kesehatan
2. Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhannya
3. Meninjau catatan terbaru atau catatan sebelumnya
4. Meninjau data laboratorium dan membandingkan dengan hasil studi
CONTOH DATA SUBJEKTIF & OBJEKTIF

• Ibu mengatakan ini hamil anak kedua


• Mengeluh pusing dan sesekali mual
• Keluar cairan banyak dari jalan lahir
• TD : 110/70 mmHg, Pernapasan: 20 x/menit
• Wajah dan ekstremitas bawah oedem
LANGKAH 2: INTERPRETASI DATA DASAR

• Merumuskan diagnosis dan atau masalah yang spesifik dan kebutuhan.


• Diagnosis ditegakkan berdasarkan nomenklatur diagnose bidan.
• Masalah adalah hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman klien yang ditemukan dari hasil pengkajian atau
menyertai diagnosis.
• Diagnosa kebidanan yang disimpulkan terdiri dari :

1. Paritas ( G P Ab )
2. Usia kehamilan dalam minggu
3. Keadaan janin
4. Normal atau tidak normalnya kondisi kehamilan
CONTOH

• Diagnosa Kebidanan : G1P0Ab0 usia kehamilan 10 minggu


dengan kehamilan Ektopik
• Masalah : ibu tidak menginginkan kehamilan ini
• Kebutuhan: Informasi tentang Ketidaknyamanan trimester 3
• 61. Retensio Plasenta • SUMBER : WHO, UNFPA, UNICEF,
• 62. Ruptura Uteri World Bank, (2000) I M P A C
• 63. Bekas Luka Uteri (Integrated Management of Pregnancy
and Childbirth) Managing Complications
• 64. Presentase Bahu
in Pregnancy and Childbirth: A Guide for
• 65. Distosia Bahu
Midwive and Doctor, Departemen of
• 66. Robekan serviks dan Vagina Reproductive.
• 67. Tetanus
• 68. Letak Lintang
LANGKAH 3: MENGIDENTIFIKASI DIAGNOSA
ATAU MASALAH POTENSIAL
• Identifikasi masalah dan diagnose potensial berdasarkan masalah dan diagnose saat ini.
• Perlu menetapkan Tindakan ANTISIPASI, PENCEGAHAN jika memungkinkan,
menunggu dengan waspada penuh dan persiapan terhadap keadaan yang mungkin
muncul.
CONTOH;

• wanita mengalami overdistensi uterus (Uterus terlalu besar)


• Bidan harus dpt memperkirakan : alasan ini terjadi
• Alasan yang mungkin adalah : polihidramnion? Bayi besar? Kehamilan kembar?
• Antisipasi apa yg harus bidan lakukan andaikan benar kesimpulan salah satu diatas.
• Kondisi overdistensi uterus dpt menyebabkan : perdarahan postpartum karena atonia
uteri, distosia bahu pada bayi besar, asfiksia sehingga butuh resusitasi pada bayi
LANGKAH 4: MENGIDENTIFIKASI DAN
MENETAPKAN KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA
• Dilakukan melalui konsultasi dan • 3. situasi lain bukan darurat tetapi butuh
kolaborasi dengan tenaga Kesehatan lain konsultasi dokter atau penatalaksanaan
• Contoh : kolaborasi, contoh : tanda awal pre
eklamsia, wanita hamil dengan sakit
1. Situasi darurat untuk menyelamatkan jantung, diabetes dan masalah medis
nyawa bayi saat Distosia Bahu lain.
2. Situasi yang membutuhkan Tindakan
segera sembari menunggu intervensi
dokter, contoh : Prolaps tali pusat
LANGKAH 5 : MENYUSUN RENCANA ASUHAN
MENYELURUH
• Direncanakan asuhan menyeluruh • Ada petunjuk antisipasi yang dilakukan
berdasarkan langkah sebelumnya. melalui : Pendidikan dan konseling
• Perencanaan dibuat harus berdasarkan Kesehatan serta rujukan yang dibutuhkan
pertimbangan yang tepat; menggunakan untuk mengatasi masalah social,
pengetahuan, teori up to date dan asuhan ekonomi, agama, keluarga, budaya atau
berdasarkan bukti (evidence based practice) psikologis.
• Libatkan pasien dalam setiap pengambilan
keputusan
LANGKAH 6: MELAKSANAKAN RENCANA
PERAWATAN SECARA MENYELURUH
• Dilaksanakan oleh bidan, ibu/orang tua, atau anggota kes lain.
• Bidan memastikan implementasi dilakukan secara menyeluruh.
• Walaupun bidan tidak melakukan Tindakan namun bidan bertanggungjawab akan
terlaksananya semua Tindakan.
• Implementasi yang efisien akan meminimalkan waktu dan biaya serta meningkatkan
kualitas perawatan kesehatan
LANGKAH 7; EVALUASI

• Memeriksa apakah rencana yang dilaksanakan benar-benar telah mencapai tujuan, yaitu
memenuhi kebutuhan ibu?
• Rencana yang telah dilakukan mungkin saja ada yg tidak efektif sesuai tujuan awal
asuhan.
• Karena ini merupakan proses yang berkesinambungan, maka perlu dilakukan langkah
awal Kembali untuk mendeteksi mana yang belum efektif sampai dengan langkah ke 7,
hingga pasien sembuh.
CONTOH PERAN

• Tindakan MANDIRI oleh Bidan • KOLABORASI, dengan:


1. Pemberian Pendidikan Kesehatan 1. SpOG
2. Pemberian tablet Fe 2. Psikolog
3. Bimbingan perawatan personal 3. Tenaga Gizi
hygiene
4. Fisioterapi
4. Bimbingan perawatan payudara
5. Dokter Sp PD
5. Bimbingan perawatan bayi sehari-hari

Anda mungkin juga menyukai