PRAKTEKKLINIKKEBIDANAN
MATA KULIAH
ASUHAN KEBIDANAN NIFAS
DAN MENYUSUI
STIKESBINABANGSAMAJENE
2016
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas Rahmat dan
atau panduan praktek klinik kebidanan pada mata kuliah asuhan kebidanan nifas
dan menyusui untuk dipedomani mahasiswa jurusan DIII kebidanan STIKes Bina
Bangsa Majene.
Panduan praktek klinik kebidanan pada mata kuliah asuhan kebidanan nifas
klinik kebidanan ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga saran dan kritik yang
sifatnya membangun sangat kami harapkan dan kepada semua pihak yang berperan
dalam proses kegiatan praktek ini, dan kami ucapkan banyak terima kasih
I. ASUHAN KEBIDANAN IBU MASA NIFAS DAN MENYUSUI
a. Masa Nifas
Masa nifas atau adalah masa setelah kala IV sampai dengan enam
minggu berikutnya (pulihnya alat-alat kandungan kembali seperti keadaan
sebelum hamil). Akan tetapi seluruh otot-otot genitalia baru pulih kembali seperti
keadaan sebelum ada kehamilan dalam waktu 3 bulan. Masa ini merupakan
periode kritis baik bagi ibu maupun bayinya maka perlu di perhatikan
Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian dengan mengumpulkan semua data
yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan klien secara lengkap, yaitu : Riwayat
kesehatan, pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan, meninjau catatan terbaru
atau catatan sebelumnya, meninjau data laboratorium dan membandingkan
dengan hasil studi
Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dari semua
sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Bidan mengumpulkan data dasar awal
yang lengkap. Bila klien mengalami komplikasi yang perlu dikonsultasikan kepada
dokter dalam manajemen kolaborasi bidan akan melakukan konsultsi. Pada
keadaan tertentu dapat terjadi langkah pertama akan overlap dengan 5 dan 6 (atau
menjadi bagian dari langkah-langkah tersebut) karena data yang diperlukan diambil
dari hasil pemeriksaan laboratorium atau pemeriksaan diagnostic yang lain. Kadang-
kadang bidan perlu memulai manajemen dari langkah 4 untuk mendapatkan data
dasar awal yang perlu disampaikan kepada dokter.
Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnose atau masalah
dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah
dikumpulakan. Data dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga
ditemukan masalah atau diagnose yang sfesipik. Kata masalah dan diagnosa
keduanya digunakan karena beberapa masalah tidak dapat diselesaiakan seperti
diagnosa tetapi sungguh membutuhkan penanganan yang dituangkan kedalam
sebuah rencana asuhan terhadap klien. Masalah sering berkaitan dengan
pengalaman wanita yang di identifikasi oleh bidan. Masalah ini sering menyertai
diagnosa. Sebagai contoh diperoleh diagnosa “kemungkinan wanita hamil”, dan
masalah yang berhubungan dengan diagnosa ini adalah bahwa wanita tersebut
mungkin tidak menginginkan kehamilannya. Contoh lain yaitu wanita pada trimester
ketiga merasa takut terhadap proses persalinan dan melahirkan yang sudah tidak
dapat ditunda lagi. Perasaan takut tidak termasuk dalam kategori “nomenklatur
standar diagnosa” tetapi tentu akan menciptakan suatu masalah yang
membutuhkan pengkajian lebih lanjut dan memerlukan suatu perencanaan untuk
mengurangi rasa takut.
Pada langkah ini kita mngisentifikasi masalah atau diagnosa potensial lain
berdasarkan ragkaian masalah dan diagnosa yang sudah di identifikasi. Langkah ini
membutuhkan antisipasi, bila memunkinkan dilakukan pencegahan, sambil
mengamati klien, bidan diharapkan dapat bersiap-siap bila diagnosa/masalah
potensial ini benar-benar terjadi.
Pada langkah ini penting sekali melakukan asuhan yang aman. Contoh seorang
wanita dengan pemuaian uterus yang berlebihan. Bidan harus mempertimbangkan
kemungkinan penyebab pemuaian uterus yang berlebihan tersebut (misalnya
pelihidramnion, besar dari masa kehamilan, ibu dengan diabetes kehamilan, atau
kehamilan kembar). Kemudian ia harus mengantisipasi, melakukan perencanaan
untuk mengatasinya dan bersiap-siap terhadap kemungkinan tiba-tiba terjadi
perdarahan post partum yang disebabkan oleh atonia uteri karena pemuaian uterus
yang berlebiahan. Pada persalinan dengan bayi besar, bidan sebaiknya juga
mengantisipasi dan beriap-siap terhadap kemungkinan terjadinya distocia bahu dan
juga kebutuhan untuk resusitasi. Bidan juga sebaiknya waspada terhadap
kemungkinan wanita menderita infeksi saluran kencing yang menyebabkan
tingginya kemungkinan terjadinya peningkatan partus prematur atau bayi kecil.
Persiapan yang sederhana adalah dengan bertanya dan mengkaji riwayat
kehamilan pada setiap kunjungan ulang, pemeriksaan laboratorium terhadap
simptomatik terhadap bakteri dan segera memberi pengobatan jika infeksi saluran
kencing terjadi.
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter atau untuk
dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain
sesuai kondisi klien.
Semua keputusan yang dikembangkan dalam asuhan menyeluruh ini harus rasional
dan benar-benar valid berdasarkan pengetahuan dan teori yan up to date serta
sesuai dengan asumsi tentang apa yang atau tidak akan dilakukan oleh klien.
Rasional berarti tidak berdasarkan asumsi, tetapi sesuai dengan keadan klien dan
pengetahuan teori yang benar dan memadai atau berdasarkan suatu data dasar
yang lengkap, dan bisa dianggap valid sehingga menghasilkan asuhan klien yang
lengkap dan tidak berbahaya.
pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diurakan pada
langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini bisa
dilakukan oleh bidan atau sebagian dilakukan oleh bidan dan sebagian lagi oleh
klien, atau anggota tim kesehatan yang lain. Jika bidn tidak melakukannya sendiri ia
tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaannya (misalnya :
memastikan agar langkah-langkah tersebut benar-benar terlaksana). Dalam
situasi dimana bidan dalam manajemen asuhan bagi klien adalah
bertanggungjawab terhadap terlaksananya rencana asuhan bersama yang
menyeluruh tersebut. Manajemen yang efisien akan menyingkat waktu dan biaya
serta meningkatkan mutu dari asuhan klien.
Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah
terpenuhi sesuai dengan sebagaimana telah diidentifikasi didalam masalah
diagnosa. Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika memang benar dalam
pelaksanaannya. Ada kemungkinan bahwa sebagian rencana tersebut telah efektif
sedang sebagian belum efektif.
Contoh:
1. Tgl. 26 Mei 2018, 08.00 WITA (Keluhan dan hasil Tanya, masuk RS)
S:
• Pinggang panas pegal mulai dari perut ke belakang
• Mulai terasa sakit pukul 5 pagi
• Keluar lendir dari kemaluan
• Ada bagian yang menekan ke bawah
• Kehamilan yang pertama periksa teratur diklinik
• HPHT 19-8-03
O:
• Kesadaran composmentis
• T.D. 110 – 70
• Nadi 80 x / menit
• Suhu 36,8 o C
• U. 34 cm, letkep puki 3/5
• His 3 x 10 menit, lamanya 50 s kuat
• Djj 152 x / menit
• Pd : pembukaan 4 cm, porsio tipis, ketuban positif, kephep 2, uuk kibel
A:
• G I Po hamil aterem, inpartu kala I, pase aktif, janin tunggal, hidup, intra
utrin dengan anemia ringan.
P:
• Obstetric KU Ibu dan janin dengan patograf
• Nilai kemajuan persalinan 4 jam lagi
• Persiapan alat, obat pasien dan keluarga
• Beri kesempatan pasien memilih posisi
• Anjuran keluarga untuk mendampingi
• Jelaskan proses persalinan yang akan terjadi kepada pasien dan keluarga
• Anjurkan pasien untuk buang air kecil dan BAK minimal tiap 2 jam
• Beri nutrisi dan hidrasi
• Buat catatan asuhan/perkembangan
S:
• Mengeluh keluar air banyak
• Sakit perut semakin kuat
• Terasa bagian keras menekan kemaluan
O:
• KU baik TD 110/70 nadi 88 mt
• His 4x 50 – 50 “ kuat
• Djj 158 x / menit
• PD pemb 8 cm, ket-, kep hodge III, UUK kimel
A:
• GIPo hasil aterm, inpartu kala I akhir, janin tunggal hidup, intra uterin
dengan anemia, kemajuan persalinan cepat
P:
• memimpin persalinan
• Beri kesempatan pasien memilih posisi
• Anjuran keluarga untuk mendampingi
• Jelaskan proses persalinan yang akan terjadi kepada pasien dan keluarga
• Menolong persalinan dengan prinsip APN
• Beri nutrisi dan hidrasi
• Buat catatan asuhan/perkembangan
Penyimpanan dokumentasi
1. Catatan informasi tentang pasien adalah milik pasien. Jika pasien
menghendaki ia boleh/mempunyai akses terhadap semua catatan yang
dibuat tentang dirinya.
2. Jika bidan bekerja secara mandiri/swasta, pemilihan catatan
dokumentasi adalah milik institusi yang bersangkutan dimana bidan
bekerja. Jika bidan merasa penting akan catatan tersebut, bidan boleh
membuat copynya/menyimpan copynya.
3. Penyimpanan harus menurut suatu sistem tertentu (coding, filling) agar
dapat dengan mudah dicari bila kita membutuhkannya kembali (sitem
dokumentasi).
4. Lama penyimpanan tiap dokumen/catatan pasien sedikitnya 3 tahun
(open filling) dan sesudah itu penyimpanan menjadi “closed” (arsip)
5. Jika catatan/dokumentasi diperlukan untuk/oleh persidangan tertentu
(audit kasus atau peradilan) agar selalu dicek betul isi berkas sesudah
kembali (apa lengkap, tidak ada yang tercecer).
6. Tanda-tangan/paraf yang mengambil dan yang
mengembalikan/menerima kembali
Judul ASKEB :
I. PENGKAJIAN DATA
No. Registrasi :
Tgl Masuk RS :
Tgl Partus :
1. Kala I (waktu, berlangsung brapa jam, pecah ketuban/ tidak, ada kelainan)
.....................................................................................................................
...
2. Kala II (waktu, berlangsung brapa jam/ menit, ada kelainan, persentasi, keadaan
ketuban)
.....................................................................................................................
...
3. Kala III (waktu, berlangsung brapa jam/ menit, ada kelainan, keadaan plasenta)
.....................................................................................................................
...
4. Kala IV (waktu, berlangsung brapa jam/ menit, ada kelainan, keadaan Ibu nifas)
.....................................................................................................................
...
.....................................................................................................................
...
D. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu
Hamil Persalinan Nifas
Ke-
F. Riwayat KB
No. Jenis Mula Memakai Berhenti/ ganti cara
I. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum: …
2. Kesadaran: …
3. Tanda – Tanda Vital Tekanan Darah… Suhu… Respirasi… Nadi…
4. Berat Badan: Tinggi badan …
5. Kepala : (rambut, muka (odema, pucat), mata (kelopak mata, sklera,
konjungtiva), hidung, bibir, mulut, gigi, lidah, gusi, telinga)
6. Leher : (kelenjar tiroid, kelenjar getah bening, vena jugularis eksterna)
7. Dada (payudara): (Bentuk, areola, putting susu, pengeluaran air susu,
massa/ benjolan)
8. Abdomen (Dinding abdomen, bekas luka, TFU, kontraksi, konsistensi,
kandung kmih)
9. Genetalia Eksterna (kebersihan, oedem, varises, perineum (tampa
jahitan/utuh, jahitan rupture/laserasi, jahitan episiotomy), jahitan (jenis
simpul dan benang yang digunakan), pengeluaran lochia (jenis, warna,
jumlah, konsistensi, bau)
10. Anus (hemoroid) g. Ekstrimitas (Atas dan Bawah) (odema, kelainan,
varices, warna kuku, reflex Patella)
J. Pemeriksaan Penunjang
Diagnosa:
1. ...........................
DS:
DO:
2. ...........................
DS:
DO:
Diagnosa:
1. ...........................
DS:
DO:
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
.........
1. Tujuan
2. Kriteria
3. Intervensi
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
...............................
Hasil tindakan asuhan kebidanan atau apakah tindakan atau asuhan yang
dilakukan mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya (tujuan asuhan
tercapai atau tidak) dengan melihat kriteria tujuan asuhan kebidanan.
Pendokumentasian Masa Nifas
ASUHAN MASA NIFAS HARI I Tgl Pengkajian : 21 Feb 2011 pkl 20.30
Nama Istri : Ny. ”N” Umur : 27 thn Pend. : SMU Pek : IRT
Nama Suami : Tn. “K” Umur : 27 thn Pend. : SMU Pek :
Wiraswasta
Agama : Islam / Islam
Alamat : Jl. Skarda M.
SUBJEKTIF
Melahirkan anak kedua tanggal 21 Februari 2011 pukul 18.25 Wita, jenis
persalinan spontan tanpa penyulit dengan ruptur perineum tk.II
Anak pertama lahir tahun 2007 di PKM
Pola makan 3 x sehari, jenis makanan nasi, lauk, sayur, buah, susu
Istitahat selama ± 7 jam pada malam hari
Riwayat penggunaan kontrasepsi : suntikan hormonal 3 bulan ± 3 tahun
Ibu dan keluarga senang dengan kelahiran bayinya
Hubungan dengan keluarga, pendapatan cukup untuk memenuhi kebutuhan
bayi
Pengeluaran ASI kurang lancar
Telah BAK dan belum BAB
. Mengeluh nyeri luka perineum
OBJEKTIF (O)
Keadaan umum baik
TTV
TD : 100/70 mmHg
Nadi : 72 x/menit
Suhu : 37,2 °C
Pernapasan : 22 x/menit
Kepala, wajah, leher
Kepala bersih
Kongjungtiva merah muda, sklera putih
Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, kelenjar tiroid, dan vena jugularis
Payudara
Teraba lembek
Puting susu terbentuk
Pengeluaran ASI (+)
Abdomen
TFU 1 jari di bawah pusat
Kontraksi uterus baik teraba keras dan bundar
Tungkai atas dan bawah
Tidak ada oedema dan varises
Perineum/lokia
Luka jahitan masih basah
Lokia rubra
ANALISA (A)
DAFTAR TILIK
Nilailahsetiapkinerjalangkahyangdiamati denganmenggunakanskalasbb:
1. Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau
dihilangkan.
2. Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih
perlu
membantu / mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu
berarti.
PROSEDUR KERJA
No KOMPONEN NILAI
A PERSIAPANALAT 1 2 3
1 Alatdanbahanyangdibutuhkan
Baki denganalas
Alat untukTTV(Tensimeter, Stetoskop, Thermometeraxila)
1buah comberisi tissue
1 BuahComberisi kapasDTT
1 BuahComberisi kassa
Betadine
sepasanghandscoon
1 BuahWaskomberisi larutanklorin 0,5 %
1 Buahnierbekken
Reflek patella
SenterPenlight
jam tangan
HandukPI
Perlakberalas(jika dibutuhkan)
Perlengkapan ibu seperti kain, pembalut , dan pakain dalam yang
bersih
2 Lampu sorot
No KOMPONEN NILAI
3 1 Tempat SampahMedis( Kuning), 1 Tempat Sampah Non medis
/ Kering( Hitam)
B PERSIAPANPASIEN
Pasiendi sambut dengan ramah danlangsungtanyakan keluhan
C PERSIAPANRUANGAN
Siapkanruangan (PasangSchrem)
D KEADAANUMUMIBU
Observasikeadaan umumdankeadaanemosionalibu
E LANGKAH–LANGKAH
1 Cucitangan
2 MelakukanPemeriksaan
Tekanan Darah
Nadi
Suhu
Pernafasan
3 Pasien di minta untuk mengganti pakaian dan meminta pasien
untuk melepas pakaian dalamnya.Pasien di minta untuk naik ke
tempattiduruntuk dilakukan pemeriksaan
4 PemeriksaanKepala
Untuk mengidentifikasi keadaan rambut seperti bersih atau tidak,
berketombeatau tidak, rontok atau tidak
5 PemeriksaanTelinga
Untuk mengidentifikasi keadaan telinga seperti bersih atau tidak,
ada secret atautidak, ada kelainan atau tidak
6 PemeriksaanMuka
Untuk mengidentifikasi adanya tanda anemis, preeklamsia –
eklamsia pada post partumkarena bisa terjadi pada 1 – 2 hari post
partum
CaraKerja
a )InspeksiMuka : Warna kulitmuka dan
pembengkakandaerah
wajahdan kelopak mata
b) Konjungtiva : pucatatau tidak
c) Sklera : ikterik atautidak
7 PemeriksaanHidung
Untukmengidentifikasi keadaan hidungseperti adaatau tidak polip,
ada atautidak sekret
8 PemeriksaanMulut
Untuk mengidentifikasi keadaan mulut seperti kebersihan,
kelembaban bibir, ada atau tidak apte , ada atau tidak karies pada
No KOMPONEN NILAI
gigi
9 PemeriksaanLeher
CaraKerja
a ) Inspeksi Leher : apakah terlihat adabenjolan atau tidak dan
kesimetrisan leher danpergerakannya
b ) Palpasi : pemeriksaan palpasi pada kelenjar tyroiddan
getah bening dilakukan dengan cara
meletakkan ujung jari kedua tangan di kelenjar
dengan posisi pemeriksaan ikut gerakan
menelan
10 PemeriksaanDada
Untuk mengidentifikasi ada atau tidak bunyi weezing, rochi, rales
pada paru – paru, ada atau tidak bunyi Mur – mur dan palpitasi
padajantung
11 PemeriksaanPayudara
Untuk mengidentifikasi akan pemeriksaan tindak lanjut dari
pemeriksan prenatal dan segera setelah melahirkan apakah ada
komplikasi pada post partum misalnya adanya bendungan
payudara, mastitispada payudara, dan absespadapayudara
CaraKerja
a) Inspeksi Payudara : warna kemerahan atau tidak, ada atau tidak
vaskularisasi, oedema, putting susu lecet, apakah putting susu
menonjol atau tidak,adakah pengeluaran cairan seperti
kolostrum, ASI,Pusatau darah
b) Palpasi Payudara: Ibu tidur telentang dengan lengan tangan kiri
dan lengan tangan kanan ke atas secara sistematis lakukan
perabaan payudara sebelah kiri sampai axila , lalu ulangi
pemeriksaan yang sama pada payudara kanan perhatikan
apakahada benjolan, pembesaran kelenjar getah bening ,
abses pada payudara kemudian kaji nyeri tekan,
12 PemeriksaanAbdomen
CaraKerja
a) Inspeksi : Lihat apakah ada luka operasi , jika ada maka kaji
apakah ada tanda – tanda perdarahan , atau apakah ada tanda
– tandainfeksi
b) Palpasi : Pada TFU periksa apakah sesuai dengan involusio
uteridan apakah kontraksuterusbaik atau tidak
13 PemeriksaanEkstremitas
CaraKerja
a ) Inspeksi : Warnakemerahanatautidak
No KOMPONEN NILAI
b ) Palpasi : Pada pemeriksaan kaki apakah ada varises ,
oedema,
reflek patella , nyeritekan dan panaspadabetis,
jika adamaka menandakantandahoman positif
14 PemeriksaanGenetaliaEksterna
- Lakukan vulvahygiene dengan kapasDTT
- Periksa anogenital apakah ada varises, hematoma, oedema ,
tanda – tanda infeksi , periksa luka jahitan apakah ada
pus ,apakah ada jahitan yang terbuka , periksa lokhea , warna ,
dan konsistensinya
15 PemeriksaanKandungKemih
Pada kandung kemih di periksa apakah kandung kemih ibu penuh
atau tidak , jika penuh minta ibu untuk berkemih dan jika ibu tidak
bisa maka lakukan kateterisasi
16 PemeriksaanAnus
Pada Anusdi periksa apakah adahemoroidatau tidak
17 Angkat perlak dan pengalas kemudian Lepas dan rendam
handscoon pada baskomlarutanchlorin 0,5 %
18 Membantuibu untuk merapihkan pakaian
19 Mencuci keduatangan dengansabun dengan airmengalir
20 Dokumentasikan
Nilailahsetiapkinerjalangkahyangdiamatidenganmenggunakanskalasbb:
4. Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau
dihilangkan.
5. Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih
perlu
membantu /mengingatkan hal-halkecilyangtidakterlaluberarti.
NILAI
NO LANGKAH KERJA
1 2 3
1 Persiapan
Siapkan peralatan dan bahan yang diperlukan sesuai
dengan urutan kegiatan.
1. Kapas DTT (kom)
2. Handscoon
3. Bengkok
4. Perlak dan pengalas
5. Sampiran bila perlu
2 Infomed Consent
Nama : Tingkat :
Nim : Tanggal :
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan memberi tanda silang (√) pada skala
kriteria sebagai berikut:
DAFTARTILIKPERAWATANPAYUDARA
N BOBOT
LANGKAHTUGASKASUS
o 0 1 2 3 4
I. Memberikansalam
II. MelakukanInformedConsent
1. Memberitahu Ibutentang:
Proseduryangakandilakukan
Tujuan perawatan payudara
Kapandilakukanperawatanpayudara
*
III. MenyiapkanPeralatan&Pasien
2. Siapkan kelengkapan alat&dekatkanpada pasien
IV. MenyiapkanDiriUntukMemberikanPerawatanPayudara
V. MelakukanPerawatanPayudara
23 Dokumentasikansemua tindakanyangtelahdilakukan
Jumlah NilaiYangDidapat
Nilai= =……………
Total Item
Mamuju,……………………….
Penguji
NIP.……………………………..