Oleh
Annisa Shilaturrohima
BAB 1
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, tidak
hanya kepada perempuan, tetapi juga kepada keluarga dan masyarakat. Kegiatan
ini harus mencakup pendidikan antenatal dan persiapan menjadi orang tua serta
dapat meluas pada kesehatan perempuan, kesehatan seksual atau kesehatan
reproduksi dan asuhan anak.
Pemeriksaan Kehamilan di Rumah sakit sering kali hanya mengenai upaya kuratif.
Padahal, masih ada upaya promotif dan preventif yang dapat dioptimalkan. Salah
satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengadakan “ Kelas Ibu Hamil”.
Optimalisasi pelayanan kesehatan ibu dan anak, salah satunya dengan
meningkatkan pengetahuan Ibu hamil tentang proses kehamilan yang dilaluinya.
Pemberian edukasi pada Ibu hamil diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan
Ibu tentang kehamilannya.
Salah satu upaya dalam peningkatan kesehatan Ibu Hamil yaitu dengan senam
hamil. Pelaksanaan senam hamil di masyarakat termasuk rendah. Tujuan senam
hamil :
Pada masa nifas dilakukan paling sedikit 4 kali kunjungan, masa nifas
dilakukan untuk menilai keadaan ibu dan bayi baru lahir, dan untuk
mencegah mendeteksi dan menangani masalah–masalah yang terjadi
1. Kunjungan pertama, dilakukan pada 6-8 jam setelah persalinan.
Kunjungan ini dilakukan dengan tujuan :
1. Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.
2. Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan, merujuk bila
perdarahan berlanjut
3. Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga
bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri
4. Pemberian ASI awal.
5. Melakukan hubungan antara ibu dan bayi.
6. Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermi
Jika petugas kesehatan menolong persalinan, ia harus tinggal dengan ibu dan
bayi baru lahir untuk 2 jam pertama setelah kelahiran, atau sampai ibu
dan bayi dalam keadaan stabil.
2. Kunjungan kedua, dilakukan pada 6 hari setelah persalinan.
Kunjungan ini dilakukan dengan tujuan :
1. Memastikan involusi uterus berjalan normal, uterus berkontraksi, fundus
dibawah umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada bau.
2. Menilai adanya tanda–tanda demam infeksi atau perdarahan abnormal.
3. Memastikan ibu mendapat cukup makanan, minuman dan istirahat
4. Memastikan ibu menyusui dengan dan memperhatikan tanda – tanda
penyult.
5. Memberikan konseling kepada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat,
menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari– hari.
3. Kunjungan ketiga dilakukan pada dua minggu setelah persalinan, kunjungan
ini tujuannya sama dengan kunjungan yang kedua.
4. Kunjungan keempat dilakukan 6 minggu setelah persalinan yang merupakan
kunjungan terakhir selama masa nifas.
Kunjungan ini bertujuan untuk :
1. Menanyakan ibu tentang penyakit – penyakit yang dialami
2. Memberikan konseling untuk KB secara dini
Pemberian KIE mengenai ASI, kepada ibu-ibu post partum dan ibu post SC
sangat penting karena tidak hanya memberi manfaat kepada Ibu tetapi juga bayi.
Pemberian edukasi sekaligus praktek cara menyusui yang benar diharapakan dapat
membantu ibu-ibu dalam menyusui. Memberikan konseling mengenai
permasalahan dalam menyusui seperti bingung puting, puting lecet, bendungan
ASI diharapkan dapat membantu Ibu-ibu mengatasi permasalahan menyusui.