KELOMPOK 4:
RISPTA
RISKA HUSNUL KHOTIMAH
RISKAWATI
RIZKA MEILANI
SILVI CAHYANI
SINTHIA LAJI
STEVI
PENGERTIAN MASA NIFAS
• Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan
berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum
hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu.
(Prawirohardjo, 2014)Masa nifas adalah masa segera setelah kelahiran
sampai 6 minggu. Selama masa ini, saluran reproduktif anatominya
kembali ke keadaan tidak hamil yang normal. (Rukiyah, 2011).
• Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta
keluar dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan
semula (sebelum hamil). Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6
minggu (Sulistyawati, 2015).
• Selama masa pemulihan alat-alat kandungan berlangsung, ibu akan
mengalami banyak perubahan baik secara fisik maupun psikologis.
TUJUAN MASA NIFAS
• Tujuan Asuhan Masa Nifas Menurut Prawirohardjo (2009 : 122),
tujuan asuhan masa nifas :
1. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologik
2. Melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi masalah,
mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu atau bayinya.
Adapun Tujuan Asuhan Masa Nifas yang diberikan kepada ibu nifas
menurut Asih (2016) bertujuan untuk:
a. Memulihkan kesehatan klien.
b. Mempertahankan kesehatan fisik dan psikologis.
c. Mencegah infeksi dan komplikasi.
d. Memperlancar pembentukan dan pemberian Air Susu Ibu (ASI).
e. Mengajarkan ibu untuk melaksanakan perawatan mandiri sampai
masanifas selesai dan memelihara bayi dengan baik, sehingga bayi
dapatmengalami pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.
f. Memberikan pendidikan kesehatan dan memastikan pemahaman serta
kepentingan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB, cara dan
manfaat menyusui, pemberian imunisasi serta perawatan bayi sehat
padaibu dan keluarganya melalui KIE.
g. Memberikan pelayanan Keluarga Berencana.
PERAN BIDAN PADA MASA NIFAS
• peran dan tanggung jawab dalam masa nifas antara lain :
1. Memberikan dukungan secara berkesinambungan selama masa
nifas sesuai dengan ke- butuhan ibu untuk mengurangi ketegangan
fisik dan psikologis selama masa nifas.
2. Sebagai promotor hubungan antara ibu dan bayi serta keluarga.
3. Mendorong ibu untuk menyusui bayinya dengan meningkatkan rasa
nyaman.
4. Membuat kebijakan, perencana program kesehatan yang berkaitan
ibu dan anak dan mampu melakukan kegiatan administrasi.
5. Mendeteksi komplikasi dan perlunya rujukan.
LANJUT…
6. Memberikan konseling untuk ibu dan keluarganya mengenai cara
mencegah perdarahan, mengenali tanda-tanda bahaya, menjaga gizi
yang baik, serta mempraktekkan kebersihan yang aman.
7. Melakukan manajemen asuhan kebidanan dengan cara
mengumpulkan data, menetapkan diagnosa, masalah, membuat
rencana tindakan dan melaksanakan serta evaluasi. Hal ini merupakan
tindakan professional bidan
8. Membuat dokumentasi
TAHAP MASA NIFAS
• Tahapan Masa NifasMasa nifas menurut Kemenkes RI (2015) terbagi menjadi tiga
periode yaitu:
a. Periode pasca salin segera (immediate postpartum) 0-24 jam. Masa 2 jam setelah
plasenta lahir sampai dengan 24 jam. Pada masa ini sering terdapat banyak
masalah, misalnya perdarahan karena atonia uteri. Oleh sebab itu, tenaga
kesehatan harus dengan teratur melakukan pemerikasan kontraksi uterus,
pengeluaran lochea, tekanan darah, dan suhu.
b. Periode pasca salin awal (early post partum) 24 jam – 1 minggu. Pada periode ini
tenaga kesehatan memastikan involusi uteri dalam keadaan normal, tidak ada
perdarahan, lochea tidak berbau busuk, tidak ada demam, ibu cukup
mendapatkan makanan dan cairan, serta ibu dapat menyusui bayinya dengan baik.
c. Periode pasca salin lanjut (late postpartum) 1 mingu – 6 minggu Pada periode ini
bidan tetap melakukan perawatan dan pemeriksaaan sehari-hari serta konseling
KB.
PROGRAM DAN KEBIJAKAN TEKNIK MASA NIFAS