NIFAS
by
RIKHLY FARADISY M, S.ST., M.Kes
STIKES SUKMA WIJAYA SAMPANG
PENGERTIAN MASA NIFAS
• Masa nifas (puerperium) adalah dimulai
setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-
alat kandungan kembali seperti keadaan
sebelum hamil. masa nifas berlangsung
kirakira 6 minggu, akan tetapi, seluruh alat
genital baru pulih kembali seperti keadaan
sebelum hamil dalam waktu 3 bulan
(Prawirohardjo, 2009; Saifuddin, 2002).
PENGERTIAN MASA NIFAS
• Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam
sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu
setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2006:003)
• Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta
dan berakhir ketika alat-alat kandungan
kembali seperti keadaan sebelum hamil yang
berlangsung kira-kira 6 minggu.
(Triandri,2016:32)
PENGERTIAN MASA NIFAS
• Masa nifas adalah masa segera setelah
kelahiran sampai 6 minggu. selama masa ini,
fisiologi saluran reproduktif kembali pada
keadaan yang normal (Cunningham, 2007).
• Masa nifas adalah masa setelah seorang ibu
melahirkan bayi yang dipergunakan untuk
memulihkan kesehatannya kembali yang
umumnya memerlukan waktu 6- 12 minggu.
(Muktar A, 2015).
PENGERTIAN MASA NIFAS
• Masa puerperium atau masa nifas dimulai
setelah persalinan selesai, dan berakhir
setelah kira-kira 6 minggu (Wiknjosastro,
2005).
• Periode pasca partum (Puerperium) adalah
masa enam minggu sejak bayi lahir sampai
organ-organ reproduksi kembali ke keadaan
normal sebelum hamil (Bobak, 2004).
PENGERTIAN MASA NIFAS
• Dari berbagai uraian yang menjelaskan
tentang pengertian masa nifas, dapat
disimpulkan bahwa
• Masa nifas adalah dimulai setelah persalinan
selesai dan berakhir ketika alat-alat kandungan
kembali seperti keadaan sebelum hamil yang
berlangsung selama 6 -12 minggu.
Tujuan Asuhan Kebidanan
Nifas dan Menyusui
1. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya baik fisik
maupun pisikologis dimana dalam asuhan
pada masa ini peranan keluarga sangat
penting, dengan pemberian nutrisi, dukungan
psikologi maka kesehatan ibu dan bayi selalu
terjaga.
Tujuan Asuhan Kebidanan
Nifas dan Menyusui
2. Melaksanakan skrinning secara komprehensif,
deteksi dini, mengobati atau merujuk bila
terjadi komplikasi pada ibu maupun bayi
3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang
perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB, cara dan
manfaat menyusui, pemberian imunisasi serta
perawatan bayi sehari-hari.
Tujuan Asuhan Kebidanan
Nifas dan Menyusui
4. Memberikan pelayanan keluarga berencana.
5. Mendapatkan kesehatan emosi
• Asuhan masa nifas sangat penting dan
diperlukan karena dalam periode ini disebut
masa kritis baik pada ibu maupun bayinya
• Perkiraan insiden kematian ibu di Indonesia
sebesar 60% terjadi pada postpartum atau
masa nifas, dan sebesar 50% kematian masa
nifas terjadi dalam 24 jam pertama (Kemenkes
RI, 2013)
• Sehingga peran dan tanggung jawab bidan
untuk mencegah kematian ibu pada masa
kritis ini adalah dengan memberikan asuhan
kebidanan yang aman dan efektif
Peran dan Tanggungjawab bidan
1. Memberikan dukungan secara berkesinambungan selama
masa nifas sesuai dengan kebutuhan ibu untuk mengurangi
ketegangan fisik dan psikologis selama masa nifas.
2. Sebagai promotor yang memfasilitasi hubungan antara ibu
dan bayi serta keluarga.
3. Mendorong ibu untuk menyusui serta meningkatkan rasa
nyaman ibu dan bayi.
4. Membuat kebijakan, perencana program kesehatan yang
berkaitan ibu dan anak dan mampu melakukan kegiatan
administrasi
Peran dan Tanggungjawab bidan
5. Mendeteksi komplikasi dan perlunya rujukan.
6. Memberikan konseling untuk ibu dan keluarganya
mengenai cara mencegah perdarahan, mengenali tanda-
tanda bahaya, menjaga gizi yang baik, serta
mempraktekkan kebersihan yang aman.
7. Melakukan manajemen asuhan dengan cara
mengumpulkan data, menetapkan diagnosa dan
rencana tindakan serta melaksanakannya untuk
mempercepat proses pemulihan, mencegah komplikasi
dengan memenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama
priode nifas.
8. Memberikan asuhan secara professional
TAHAPAN PADA MASA NIFAS
1. Periode immediate postpartum
• Masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan
24 jam.
• Pada masa ini merupakan fase kritis, sering terjadi
insiden perdarahan postpartum karena atonia uteri.
• Olehkarena itu, bidan perlu melakukan pemantauan
secara kontinu, yang meliputi; kontraksi uterus,
pengeluaran lokia, kandung kemih, tekanan darah
dan suhu.
TAHAPAN PADA MASA NIFAS
2. Periode early postpartum (>24 jam-1 minggu)
• Pada fase ini bidan memastikan involusi uteri
dalam keadaan normal, tidak ada perdarahan,
lokia tidak berbau busuk, tidak demam, ibu
cukup mendapatkan makanan dan cairan,
serta ibu dapat menyusui dengan baik.
TAHAPAN PADA MASA NIFAS
3. Periode late postpartum (>1 minggu-6 minggu)
• Pada periode ini bidan tetap melakukan asuhan
dan pemeriksaan sehari-hari serta konseling
perencanaan KB.
4. Remote puerperium adalah waktu yang
diperlukan untuk pulih dan sehat terutama bila
selama hamil atau bersalin memiliki penyulit
atau komplikasi.
Kebijakan Program Nasional
Masa Nifas
Kebijakan program nasional pada masa nifas
yaitu paling sedikit empat kali melakukan
kunjungan pada masa nifas, dengan tujuan
untuk:
1. Menilai kondisi kesehatan ibu dan bayi.
Kebijakan Program Nasional
Masa Nifas
2. Melakukan pencegahan terhadap
kemungkinan-kemungkinan adanya gangguan
kesehatan ibu nifas dan bayinya.
3. Mendeteksi adanya komplikasi atau masalah
yang terjadi pada masa nifas.
4. Menangani komplikasi atau masalah yang
timbul dan mengganggu kesehatan ibu nifas
maupun bayinya.
Asuhan Selama Kunjungan Masa Nifas
KUNJUNGAN WAKTU ASUHAN
• Mencegah perdarahan masa nifas oleh karena
I 6-8 jam atonia uteri.
post partum • Mendeteksi dan perawatan penyebab lain
perdarahan serta melakukan rujukan bila
perdarahan berlanjut.
• Memberikan konseling pada ibu dan keluarga
tentang cara mencegahperdarahan yang disebabkan
atonia uteri.
•Pemberian ASI awal.
• Mengajarkan cara mempererat hubungan antara
ibu dan bayi baru lahir.
• Menjaga bayi tetap sehat melalui pencegahan
hipotermi.
• Setelah bidan melakukan pertolongan persalinan,
maka bidan harus menjaga ibu dan bayi untuk 2
jam pertama setelah kelahiran atau sampai keadaan
ibu dan bayi baru lahir dalam keadaan baik.
Asuhan Selama Kunjungan Masa Nifas
KUNJUNGAN WAKTU ASUHAN
• Memastikan involusi uterus barjalan dengan
II 6 hari post normal, uterus berkontraksi dengan baik, tinggi
partum fundus uteri di bawah umbilikus, tidak ada
perdarahanabnormal.
• Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi
dan perdarahan.
• Memastikan ibu mendapat istirahat yang
cukup.
• Memastikan ibu mendapat makanan yang
bergizi dan cukup cairan.
• Memastikan ibu menyusui dengan baik dan
benar serta tidak ada tanda-tanda kesulitan
menyusui.
• Memberikan konseling tentang perawatan bayi
baru lahir.
Asuhan Selama Kunjungan Masa Nifas
kelahiran, biasanya berwarna kuning kental. Air susu ini sangta kaya
protein dan zat kekebalan tubuh atau imonogobulin (IgG, IgA, dan IgM),
melapisi dinding usus bayi dan melindungi dari bakteri. Kolostrum juga
• ▪ Air
• ▪ Karbohidrat
• ▪ Protein
• ▪ Lemak
• ▪ Mineral dan Vitamin
f) Manfaat ASI
Faktor internal
Pendidikan Makin tinggi pendidikan seseorang, maka makin mudah
untuk menerima informasi sehingga semakin banyak
pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya pendidikan yang
kurang akan menghambat sikap terhadap nilai-nilai
yang diperkenalkan, termasuk mengenai pemberian ASI
eksklusif.
Pengetahuan Pengetahuan yang rendah tentang mafaat dan tujuan
pemberian ASI eksklusif bisa menjadi penyebab
gagalnya pemberian ASI eksklusif pada bayi.
Kemungkinan pada saat pemerikasaan kehamilan,
mereka tidak memperoleh penyuluhan intensif tentang
ASI Eksklusif, kandungan, dan manfaat ASI, teknik
menyusui, dan kerugian jika tidak memberikan ASI
eksklusif
Sikap atau Menciptakan sikap yang mengenai ASI dan
Perilaku menyusi dapat meningkatkan keberhasilan
pemberian ASI eksklusif.