DI SUSUN
OLEH:
HASMAWATI
NIM. P00312018112
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
KENDARI
2019
(Pusdiknakes, 2003:003).
4. Masa nifas adalah masa setelah seorang ibu melahirkan bayi yang
bayi.
post partum. Adapun peran dan tanggung jawab dalam masa nifas antara
lain :
nyaman.
aman.
1. Puerperium dini
berjalan-jalan.
2. Puerperium intermedial
3. Remote puerperium
Kebijakan program nasional pada masa nifas yaitu paling sedikit empat
masa nifas.
uteri.
partum
uteri.
Pemberian ASI awal.
hipotermi.
II post abnormal.
partum
perdarahan.
Memastikan ibu mendapat istirahat yang cukup.
cukup cairan.
lahir.
2
Asuhan pada 2 minggu post partum sama dengan
minggu
III asuhan yang diberikan pada kunjungan 6 hari post
post
partum.
partum
mekonium.
Berwarna kekuningan.
data dasar awal yang lengkap. Bila klien mengalami komplikasi yang perlu
pertama akan overlap dengan 5 dan 6 (atau menjadi bagian dari langkah-
proses persalinan dan melahirkan yang sudah tidak dapat ditunda lagi.
Potensial
Pada langkah ini kita mngisentifikasi masalah atau diagnosa potensial lain
Pada langkah ini penting sekali melakukan asuhan yang aman. Contoh
partum yang disebabkan oleh atonia uteri karena pemuaian uterus yang
bahu dan juga kebutuhan untuk resusitasi. Bidan juga sebaiknya waspada
Menidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter fan atau
atau kunjungan prenatal saja, tetapi juga selama wanita tersebut bersama
harus bertindak segera untuk kepentingan keselamatan jiwa ibu atau anak
distocia bahu, atau nilai APGAR yang rendah). Dari data yang
dikumpulkan dapat menunjukan satu situasi yang memerlukan tindakan
dokter, misalnya prolaps tali pusat. Situasi lainnya bisa saja tidak
dengan dokter.
lainnya seperti pekerja sosial, ahli gizi atau seorng ahli perawat klinis bayi
bru lahir. Dalam hal ini bidan harus mampu mengevaluasi kondisi setiap
diantisipasi, pada langkah ini reformasi / data dasar yang tidak lengkap
apa yang sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah
oleh kedua belah pihak, yaitu oleh bidan dan k lien, agar dapat
pelaksanaan rencana tersebut. Oleh karena itu, langkah ini tugas bidan
sebelum melaksanakannya.
yan up to date serta sesuai dengan asumsi tentang apa yang atau tidak
klien dan pengetahuan teori yang benar dan memadai atau berdasarkan
suatu data dasar yang lengkap, dan bisa dianggap valid sehingga
hal tersebut karena klien masih dalam kondisi lemah, lelah akibat
proses lochea.
Care
dilakukan
1. Pemakaian Tampon Tampon menyerap Tampon dapat
mengehentikan infeksi.
pendarahan.
pertama. attachment.
involusio rahim
dan dapat
menyebabkan
infeksi.
betadine. hanya
menggunakan
kasa steril.
ilmu pengetahuan
sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan profesi yang telah
ditetapkan.
a. Kenyamanan pelayanan
d. Efektifitas pelayanan
berikut :
Implementasi hak hak untuk ibu postnatal dan bayi, bisa diartikan
menyusui.
sayang ibu, implementasi hak ibu post natal juga dapat berupa
hak ibu dalam menyusui bayi. Kita tidak dapat memaksa ibu
menyusui bayinya.
Selain ibu, bayi juga punya hak. Mendapatkan ASI ibu adalah hak
bayi. Hal ini juga diatur dalam konvensi Hk anak pasal 24 yang
dari hak ini adalah hak hidup si anak. Dia berhak mendapatkan
MENYUSUI
yang kita miliki, kita menjadi lebih mampu untuk membentuk asumsi, ide-
ide dan membuat kesimpulan yang valid, semua proses tersebut tidak
terlepas dari sebuah proses berpikir dan belajar. Berfikir kritis dalam
berfikir ini terdiri dari atas pendekatan holisik untuk pemecahan masalah.
aborsi
mengikuti program KB
radio
kehendak.
1) Konseptualisasi
nyata.
3) Reflektif
5) Kemandirian berpikir
dapat dipercaya.
baik.
a. Riwayat kesehatan
sebelumnya
potensial.
klien.
dalam persalinan.
masalah psikologis.
oleh klien.
6) Melaksanakan perencanaan
7) Evaluasi
cara:
stressor lingkungan.
kebidanan sehari-hari
dalam kebidanan
kebidanan
hubungan
kebidanan
dalam kebidanan
data kebidanan
9) Merumuskan dan menjelaskan keyakinan tentang
aktivitas kebidanan
dalam kebidanan
sebagai berikut :
1. Feeling model
2. Vision model
ekspresi.
3. Examine model
selamat.
kebidanan yaitu :
diklarifikasi
e. Mengekspreiskan pengandaian
3) Pengambilan keputusan
ilmu lain.
tindakan
dasar klien
1. Kondisi fisik
ada.
2. Keyakinan/motivasi
Kort (1987) mengatakan motivasi merupakan hasil
3. Kecemasan
tanda vital.
tanda vital lebih dramatis, terjadi gejala diare, nyeri dada dan
muntah.
kombinasi dari gejala fisik bisa lebih buruk jika tidak segera
diatasi.
c. Perkembangan intelektual.
tujuan, tidak mudah dibelokan oleh orang lain atau suasana lain,
tindakan yang akan dilakukan benar atau salah. Sedangkan kata klinis,
kritis.
merumuskan masalah.
diambil.
Varney:
e. Riwayat kesehatan
hasil studi.
sakit.
benar-benar terjadi.
kondisi klien.
6) Melaksanakan perencanaan