Anda di halaman 1dari 5

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehamilan adalah suatu peristiwa yang dinantikan oleh setiap wanita

yang sudah menikah. Dalam waktu 9 bulan akan dijalani proses kehamilan

yang bersejarah bagi masing-masing ibu sampai pada saatnya kelahiran sang

buah hati yang sangat dinantikan. Namun tidak semua kehamilan dapat

berjalan dengan lancar, terdapat beberapa penyulit yang bisa terjadi pada

masa kehamilan, sehingga dapat mengancam jiwa ibu maupun janin. Salah

satu komplikasi yang sering terjadi adalah hipertensi dalam kehamilan.

Hipertensi dalam kehamilan adalah suatu penyakit yang sering dijumpai

pada wanita hamil, ditemukan adanya kelainan berupa peningkatan tekanan

darah pada pemeriksaan ibu hamil. Pengukuran tekanan darah sistolik dan

diastolik berada di atas 140/90 mmHg, pengukuran sekurang-kurangnya

dilakukan 2 kali dengan selang waktu pengukuran minimal 4 jam. Hipertensi

terjadi 5 – 15% kehamilan, merupakan masalah pokok yang dihadapi

Indonesia dan Negara- Negara berkembang.

Kematian ibu memang menjadi perhatian dunia internasional. Organisasi

kesehatan dunia WHO memperkirakan pada tahun 2011 di seluruh dunia

lebih dari 585.000 ibu meninggal tiap tahun saat hamil atau bersalin, artinya

setiap menit ada satu perempuan yang meninggal. Sekitar 98-99% kematian
terjadi di Negara berkembang (573 orang), penyebab utama berupa

perdarahan 60% , infeksi 25% , eklamsi 15% .

Menurut Sudhaberata pada tahun 2011 melaporkan angka

kejadian hipertensi di dunia sebesar 0-13%, di Singapura 0,13-6,6%. Apabila

usaha-usaha pencegahan terhadap hipertensi tidak dilakukan sedini mungkin

maka diperkirakan pada tahun 2025 jumlahnya akan meningkat menjadi 1.56

milyar orang atau 60 % dari populasi jumlah penduduk dewasa dunia.

Manusia bisa mengalami hipertensi tanpa merasakan gangguan atau

gejalanya. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), dari 50% penderita

hipertensi yang terdeteksi, hanya 25% yang mendapat pengobatan dan hanya

12.5% bisa diobati dengan baik.

Saat ini angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi dibandingkan

dengan negara ASEAN, yaitu pada tahun 2011 mencapai 228 per 100.000

kelahiran hidup. Meskipun telah terjadi penurunan AKI di Indonesia, namun

hal ini masih jauh dari Sasaran Pembangunan Millenium Development Goal’s

(MGDs), kematian ibu melahirkan ditekan hingga 103 per 100.000 kelahiran

hidup pada tahun 2015. Faktor medis/ langsung disebabkan oleh komplikasi

obstetrik atau penyakit kronik yang menjadi lebih berat selama masa

kehamilan, sehingga berakhir dengan kematian, yaitu perdarahan (28%),

eklampsia (24%), infeksi (11%), abortus (5%), partus lama, trauma obstetrik

(5%), emboli obstetrik (3%).

Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

pada tahun 2009 angka kematian ibu berkisar 126 per 100.000 kelahiran

2
hidup, sedangkan pada tahun 2010 angka kematian ibu berkisar 121 per

100.000 kelahiran hidup dan pada tahun 2011 sebanyak 116 kasus . Hal ini

disebabkan karena deteksi dini terhadap kehamilan dan komplikasi yang

menyertainya tidak dilakukan sedini mungkin. Terlihat dari data Dinas

Kesehatan Propinsi Sul-Sel Tahun 2009 menunjukkan sebesar 10.144 orang

ibu hamil tidak menjalani perawatan antenatal pada trimester pertama dengan

sasaran ibu hamil sebesar 191.648 orang. Oleh karena itu, hal tersebut harus

menjadi perhatian agar dapat ditingkatkan lagi.

Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bone pada tahun

2009 angka kematian ibu sebanyak 3 per 100.000 kelahiran hidup, tahun

2010 angka kematian ibu 3 per 100.000 kelahiran hidup dan pada tahun 2011

angka kematian ibu 2 per 100.000 kelahiran hidup. Adapun penyebab

kematian ibu akibat komplikasi kehamilan yaitu perdarahan dan eklamsi.

Angka kejadian hipertensi sedang di Kabupaten Bone, diperoleh data pada

tahun 2009 sebanyak 27 kasus, tahun 2010 sebanyak 74 kasus dan tahun 2011

sebanyak 93 kasus.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Lamuru

Kec.Lamuru Kab.Bone pada tanggal 2 Juli 2013, jumlah ibu hamil di

Puskesmas Lamuru pada Bulan Januari – Desember 2012 sebanyak 1271

orang, ibu yang mengalami hipertensi sebanyak 53 orang.

Berdasarkan fenomena diatas penulis tertarik untuk meneliti masalah

mengenai gambaran kejadian hipertensi pada ibu hamil, karena dilihat dari

bahaya yang akan muncul pada ibu hamil yang mengalami hipertensi adalah

3
terjadinya pre-eklampsia dan eklamsi yang merupakan salah satu penyebab

tingginya angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian (mortalitas) baik

pada ibu, janin maupun bayi yang dilahirkan.

1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan survey pendahuluan yang telah dilakukan peneliti, dapat

diketahui bahwa kasus hipertensi dalam kehamilan di Puskesmas Lamuru

Kec.Lamuru Kab.Bone masih tergolong tinggi. Oleh karena itu, perlu

dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai gambaran kejadian hipertensi pada

ibu hamil trimester III berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi

diantaranya umur, paritas, pendidikan, pekerjaan dan penghasilan.

1.3 Rumusan Masalah


a) Adakah pengaruh umur terhadap kejadian hipertensi pada ibu hamil

trimester III di Puskesmas Lamuru Kec.Lamuru Kab.Bone?


b) Adakah pengaruh paritas terhadap kejadian hipertensi pada ibu hamil

trimester III di Puskesmas Lamuru Kec.Lamuru Kab.Bone?


c) Adakah pengaruh tingkat pendidikan terhadap kejadian hipertensi pada ibu

hamil trimester III di Puskesmas Lamuru Kec.Lamuru Kab.Bone?


d) Adakah pengaruh pekerjaan terhadap kejadian hipertensi pada ibu hamil

trimester III di Puskesmas Lamuru Kec.Lamuru Kab.Bone?


e) Adakah pengaruh besarnya penghasilan terhadap kejadian hipertensi pada

ibu hamil trimester III di Puskesmas Lamuru Kec.Lamuru Kab.Bone?


1.4 Tujuan Penelitian
1.4.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran kejadian hipertensi pada ibu hamil

trimester III di Puskesmas Lamuru Kec.Lamuru Kab.Bone.

1.4.2 Tujuan Khusus

4
a) Untuk memperoleh gambaran kejadian hipertensi pada ibu hamil

trimester III berdasarkan umur ibu.


b) Untuk memperoleh gambaran kejadian hipertensi pada ibu hamil

trimester III berdasarkan paritas ibu.


c) Untuk memperoleh gambaran kejadian hipertensi pada ibu hamil

trimester III berdasarkan tingkat pendidikan ibu.


d) Untuk memperoleh gambaran kejadian hipertensi pada ibu hamil

trimester III berdasarkan pekerjaan ibu.


e) Untuk memperoleh gambaran kejadian hipertensi pada ibu hamil

trimester III berdasarkan besarnya penghasilan dalam keluarga.

1.5 Manfaat Penelitian


a) Manfaat Praktis
Sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan ujian akhir jenjang

pendidikan diploma III Kebidanan STIKES SURABAYA.

b) Manfaat Ilmiah
Sebagai bahan informasi dan gambaran tentang kejadian hipertensi pada

Puskesmas Lamuru Kec.Lamuru Kab.Bone. Dan diharapkan dapat

meningkatkan pengelolaan sebagai upaya menurunkan angka kematian ibu

dan bayi.
c) Manfaat Institusi
Sebagai bahan bacaan ilmiah, kerangka perbandingan untuk

perkembangan kualitas ilmu kebidanan, serta menjadi bahan bagi mereka

yang akan mengadakan penelitian lebih lanjut.


d) Manfaat bagi penulis
Sebagai tambahan pengalaman bagi penulis, dan untuk memperluas dan

menambah wawasan.

Anda mungkin juga menyukai