Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ASUHAN KOMUNITAS

“asuhan antenatal dikomunitas”

Disusun Oleh:
Iis eliyana (13.11.02.017)
Pebri eka w (13.11.02.030)
Yeni triana (13.11.02.046)

AKADEMI KEBIDANAN “PAMENANG”


SEKRETARIAT: JL. SOEKARNO HATTA No. 01 KEC. PARE, KEDIRI
Telp. (0354) 393102 / Fax. (0354) 393102
KATA PENGANTAR
 

Puji syukur senantiasa saya panjatkan kehadirat Allah SWT. yang dengan segala
rahmat, petunjuk, dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah ini sebagai tugas
kelompok dengan tepat waktu.

Selanjutnya saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam proses penyusunan makalah ini, termasuk orang tua saya yang telah memberikan
dukungan mental dan materi, kepada Dosen pengajar mata kuliah kewarganegaraan, kepadan
para penulis dan peneliti lain, serta kepada teman-teman senasib dan sepenanggungan saya.

Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan
baik dari segi tata penulisan, isi, maupun bahasa yang digunakan. Untuk itu, kritik dan saran
yang membangun sangat saya harapkan demi sempurnanya makalah ini.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi banyak pihak dan dapat dijadikan sebagai bahan
bacaan yang menambah wacana dan khasanah keilmuan.

Pare,  maret 2015     

Penulis   
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Keselamatan dan kesejahteraan ibu secara menyeluruh merupakan perhatian yang utama bagi
seorang bidan. Bidan bertanggung jawab memberikan pengawasan, nasehat serta asuhan bagi
wanita selama masa hamil, bersalin dan nifas. Asuhan kebidanan yang diberikan termasuk
pengawasan pelayanan kesehatan masyarakat di komunitas, baik di rumah, posyandu maupun
polindes.

Sebagai seorang bidan yang nantinya yang akan ditempatkan di desa, dalam menjalankan
tugas ia merupakan komponen dan bagian dari masyarakat desa dimana ia bertugas. Selain
dituntut dapat memberikan asuhan bermutu tinggi dan komprehensif, seorang bidan harus
dapat mengenal masyarakat sesuai budaya setempat dengan sebaik-baiknya, mengadakan
pendekatan dan bekerjasama dalam memberikan pelayanan, sehingga masyarakat dapat
menyadari masalah kesehatan yang dihadapi serta ikut secara aktif dalam menaggulangi
masalah kesehatan baik untuk individu mereka sendiri maupun keluarga dan masyarakat
sekitarnya.

2. RUMUSAN MASALAH

1.      Asuhan Antenatal


a.       Standar Asuhan Kebidanan
b.      Standar Alat
c.       Manajemen Ibu Antenatal

3. TUJUAN

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Askeb
komunitas (Kebidanan Komunitas) pada jurusan D3 Kebidanan Semester IV
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PENDAHULUAN

Pemberian asuhan kehamilan tidak hanya dilakukan di klinik saja, tetapi dapat dimulai dari
sub sistem masyarakat (keluarga)

Semua ibu hamil berpotensi mempunyai resiko terjadinya bahaya/komplikasi dalam


persalinan

Dampak komplikasi persalinan antara lain : Death; Disease; Disability; Discomfort;


Dissatisfaction

B. DEFINISI

Pemeriksaan kehamilan untuk melihat dan memeriksa keadaan ibu dan janin yang dilakukan
secara berkala

Tiap hasil pemeriksaan diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan
selama kehamilan

Pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan


janin dalam rahim

C. TUJUAN

1.      Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan serta pertumbuhan dan
perkembangan bayi
2.      Mendeteksi adanya komplikasi yang dapat mengancam jiwa ibu dan janin
3.      Merencanakan asuhan khusus sesuai dengan kebutuhan
4.      Mempersiapkan persalinan serta kesiagaan dalam menghadapi komplikasi
5.      Mempersiapkan masa nifas dan pemberian ASI eksklusif
D. STANDAR MINIMAL ANTENATAL

Timbang BB;ukur Tek darah; TFU

Pemantauan selama masa kehamilan untuk melihat indikator kesejahteraan ibu dan janin

Dilakukan setiap kali kunjungan

Kunjungan dilakukan :

1.      Sampai 28 minggu : 4 minggu sekali


2.      28 - 36 minggu : 2 minggu sekali
3.      Di atas 36 minggu : 1 minggu sekali

Imunisasi TT

Salah satu kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk menurunkan angka kematian bayi atau
neonatus yang disebabkan oleh tetanus.TT 1 diberikan saat ANC pertama, dilanjutkan TT 2
setelah empat minggu dari TT 1.Diharapkan bayi yang dilahirkan akan terlindung dari
Tetanus Neonatorum (3 Tahun).

Tablet Zat Besi

a.       Tindakan pencegahan terhadap anemia dalam kehamilan


b.      Kandungan dari obat FeSO4 320 (zat besi 60 mg) dan asam folat 500 Ug
c.       Dosis pemberian : 1 tablet pada saat ibu tidak mual
d.      Efek samping : mual & konstipasi
e.       Optimalisasi penyerapan : tidak diminum bersama teh atau kopi

Tes terhadap PMS

1.      Ibu hamil resiko tinggi terhadap PMS, sehingga dapat mengganggu salura perkemihan dan
reproduksi.
2.      Upaya diagnosis kehamilan dengan PMS di komunitas adalah melakukan diagnosis
pendekatan gejala;
3.      memberikan terapi; konseling untuk rujukan
4.      Temu Wicara (Persiapan Rujukan)
5.      Memberikan konsultasi atau melakukan kerjasama penanganan

Tindakan yang harus dilakukan bidan dalam temu wicara, antara lain :

a.       Merujuk ke dokter untuk konsultasi, menolong ibu menentukan pilihan yang tepat.
b.      Melampirkan kartu kesehatan ibu beserta surat rujukan
c.       Meminta ibu untuk kembali setelah konsultasi dan membawa surat hasil rujukan
d.      Meneruskan pemantauan kondisi ibu dan bayi selama kehamilan
e.       Memberikan asuhan Antenatal
f.       Perencanaan dini jika tidak aman melahirkan dirumah
g.      Menyepakati diantara pengambil keputusan dalam keluarga tentang rencana proses kelahiran
h.      Persiapan dan biaya persalinan

E. STANDAR ALAT ANTENATAL

Peralatan Tidak Steril

1.      Timbangan BB dan pengukur TB


2.      Tensi meter dan stetoscope
3.      Funandoskop
4.      Termometer dan alat pengukur
5.      Senter
6.      Reflek hammer
7.      Pita pengukur LILA
8.      Metline
9.      Pengukur Hb
10.  Bengkok
11.  Handuk kering
12.  Tabung urine
13.  Lampu spiritus
14.  Reagen untuk pemeriksaan urine
15.  Tempat sampah

Peralatan Steril

1.      Bak instrument


2.      Spatel lidah
3.      Sarung tangan (Handscoen)
4.      Spuit dan jarum

Bahan-bahan Habis Pakai

1.      Kassa bersih


2.      Kapas
3.      Alkohol 70%
4.      Larutan Klorin
5.      Formulir yang Di Sediakan
1)      Buku KIA
2)      Kartu status
3)      Formulir rujukan
4)      Buku register
5)      ATK
6)      Kartu penapisan dini
7)      Kohort ibu/bayi

Obat-obatan

1)      Golongan roborantia (Vit B6 dan B kompleks)


2)      Vaksin TT
3)      Kapsul yodium
4)      Obat KB

F. MANAJEMEN ASUHAN ANTENATAL

1)      Kunjungan Rumah

Kunjungan rumah yang minimal dilakukan selama ANC :

1.      Satu kali kunjungan selama trimester I, sebelum minggu ke-14


2.      Satu kali kunjungan selama trimester II, diantara minggu ke-14 sampai minggu ke 28
3.      Dua kali kunjungan selama trimester III, antara minggu ke-23 sampai dan setelah minggu ke-
36

Kunjungan ideal selama kehamilan :

1.      Sedini mungkin, ketika ibu mengatakan terlambat haid


2.      Satu kali setiap bulan sampai usia kehamilan 7 bulan
3.      Dua kali setiap bulan sampai usia kehamilan 8 bulan
4.      Satu kali setiap minggu sampai usia kehamilan 9 bulan
5.      Pemeriksaan khusus apabila ada keluhan-keluhan
2)      Standar Pelayanan ANC di Komunitas

Standar pelayanan meliputi :


1.      Identifikasi ibu hamil
2.      Pemeriksaan dan pemantauan antenatal
3.      Palpasi abdomen
4.      Pengelolaan anemia pada kehamilan
5.      Pengelolaan dini pada kasus hipertensi dalam kehamilan
6.      Persiapan persalinan
3)      ANC Di Rumah

Seorang bidan dapat melakukan beberapa hal berikut :

1.      Bidan harus mempunyai data ibu hamil di wilayah kerjanya


2.      Identifikasi ibu hamil melakukan ANC teratur
3.      Bidan melakukan kunjungan ke rumah, bila ibu hamil tidak periksa kehamilannya
4.      Kontrak waktu yang disepakati dengan ibu hamil
5.      Pemeriksaan sesuai dengan standar, identifikasi rumah untuk proses persalinan
4)      Pemilihan Tempat Persalinan
a)      Hal-hal yang harus diperhatikan dalam memilih tempat persalinan, antara lain :

Pengambilan keputusan dilakukan oleh ibu sendiri atas dasar konsultasi dengan bidan atau
dokter untuk memilih tempat persalinan

b)      Selama proses persalinan ibu memerlukan rasa aman, nyaman dan percaya terhadap orang
yang menolong
c)      Tempat persalinan harus direncanakan dengan baik untuk menghindari rujukan yang estafet.
d)     Proses skrining menggunakan prinsip 4T : temu muka; temu wicara; temu faktor resiko; dan
temu keluarga

5) Skrining Antenatal

A.    Kehamilan Resiko Rendah (KRR)

Kehamilan normal tanpa masalah atau faktor resiko, kemungkinan besar persalinan normal,
tetapi waspada akan adanya komplikasi persalinan

B.     Kehamilan Resiko Tinggi (KRT)

kehamilan dengan faktor resiko, baik dari sisi ibu maupun sisi janin, diperlukan rujukan ke
rumah sakit

C.     Kehamilan Resiko Sangat Tinggi (KRST)


Kehamilan dengan resiko ganda atau lebih dari dua faktor resiko baik dari ibu ataupun janin,
dibutuhakan perawatan khusus dan adequate

G. LANGKAH-LANGKAH MANAJEMEN ANTENATAL

a.       Ciptakan adanya rasa percaya dan membuat perasaan nyaman


b.      Kaji riwayat kehamilan dan terapkan prinsip mendengarkan efektif
c.       Anamnese secara lengkap
d.      Melakukan pemeriksaan seperlunya
e.       Pemeriksaan Laboratorium
f.       Membantu persiapan persalinan dan kemugkinan darurat
g.      Konseling sesuai kebutuhan
h.      Persiapan persalinan yang aman dan bersih
i.        Memberi nasehat pada ibu untuk mencari pertolongan apabila :
1.      Perdarahan pervaginam
2.      Sakit kepala lebih dari biasanya
3.      Gangguan penglihatan
4.      Pembengkakan pada wajah dan tangan
5.      Nyeri abdomen
6.      Janin bergerak tidak seperti biasanya
j.        Pemberian tablet Fe 90 butir
k.      Berikan suntikan TT dengan dosis 0,5cc
l.        Jadwalkan kunjungan rumah berikutnya
m.    Mendokumentasikan hasil kunjungan
BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN

Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama
masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan
dalam Standar Pelayanan Kebidanan (SPK).

Pelayanan antenatal yang berkualitas adalah yang sesuai dengan standar pelayanan antenatal
seperti yang ditetapkan dalam buku Standar Pelayanan Kebidanan (SPK). Pelayanan
antenatal sesuai standar meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik (umum dan kebidanan),
pemeriksaan laboratorium rutin dan khusus, serta intervensi umum dan khusus (sesuai risiko
yang ditemukan dalam pemeriksaan). Dalam penerapannya terdiri atas timbang berat badan
dan ukur tinggi badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri, skrining status imunisasi
tetanus dan berikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bila diperlukan, pemberian tablet zat
besi minimal 90 tablet selama kehamilan, test laboratorium (rutin dan khusus), tata laksana
kasus, temu wicara (konseling).

Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan persalinan yang aman yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan kompeten, yaitu dokter spesialis kebidanan, dokter umum
dan bidan.

Tenaga kesehatan yang dapat memberikan pertolongan persalinan kepada masyarakat adalah:
dokter spesialis kebidanan, dokter umum dan bidan.

Pada kenyataan dilapangan, masih terdapat penolong persalinan yang bukan tenaga
kesehatan, dan dilakukan di luar fasilitas pelayanan kesehatan. Secara bertahap seluruh
persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan.

Proses suatu persalinan dikatakan berhasil apabila selain ibunya, bayi yang dilahirkan juga
berada dalam kondisi yang optimal. Memberikan pertolongan dengan segera, aman dan
bersih adalah bagian asensial dari asuhan bayi baru lahir. Sebagian besar kesakitan dan
kematian bayi baru lahir disebabkan oleh asfiksia, hipotermi dan atau infeksi. Kesakitan dan
kematian bayi baru lahir dapat dicegah bila asfiksia segera dikenali dan ditatalaksana secara
adekuat, dibarengi pula dengan pencegahan hipotermi dan infeksi

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. (1999). Buku Pedoman Pengenalan Tanda Bahaya pada Kehamilan, Persalinan
dan Nifas, Departemen kesehatan, Departemen Dalam Negeri, Tim Penggerak PKK dan
WHO. Jakarta.

Depkes RI. (2002). Standar Pelayanan Kebidanan. Jakarta.

Pelayanan Obtetri dan Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) Asuhan Neonatal Essensial. 2008

Syahlan, J.H. (1996). Kebidanan Komunitas. Yayasan Bina Sumber Daya Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai