DISUSUN OLEH
NIM 1910106046
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA 2020
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Tujuan......................................................................................................1
C. Rumusan Masalah....................................................................................1
BAB II ISI.................................................................................................................2
A. Definisi Tradisi dan Kebudayaan............................................................2
B. Tradisi Kebudayaan Masyarakat Yang Berhubungan Dengan
Kebidanan................................................................................................2
C. Cara Bidan Mengatasi Presepsi Tradisi Kebudayaan Tidak Benar
Yang Berkembang di Masyarakat..........................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Indonesia selalu menjadi masalah pelik
yang tak kunjung membaik keadaannya. Peningkatan kualitas pelayanan
kesehatan ibu dan anak tersebut diyakini memerlukan kondisi sosial politik,
hukum dan budaya yang kondusif. Situasi kesehatan ibu dan bayi baru lahir di
Indonesia sama sekali belum bisa dikatakan menggembirakan.
B. TUJUAN
C. RUMUSAN MASALAH
ISI
Tradisi atau disebut juga dengan kebiasaan merupakan sesuatu yang sudah
dilaksanakan sejak lama dan terus menjadi bagian dari kehiduap suatu kelompok
masyarakat, seringkali dilakukan oleh suatu negara, kebudayaan, waktu, atau
agama yang sama.
Pengertian lain dari tradisi adalah segala sesuatu yang diwariskan atau
disalurkan dari masa lalu ke masa saat ini atau sekarang. Tradisi dalam arti yang
sempit yaitu suatu warisan-warisan sosial khusus yang memenuhi syarat saja
yakni yang tetap bertahan hidup di masa kini, yang masih tetap kuat ikatannya
dengan kehidupan masa kini.
Orang jawa adalah salah satu contoh dari masyarakat yang sering
menitikberatkan perhatian pada aspek krisis kehidupan dari pertistiwa
kehamilan,sehingga di dalam adat-istiadat mereka terdapat berbagai upacara adat
yang cukup rinci untuk menyambut kelahiran bayi.Biasanya upacara dimulai sejak
usia ketujuh bulan kandungan ibu sampai pada saat kelahirannya,walaupun ada
pula sebagian kecil warga masyarakat yang telah melakukannya sejak janin di
kandungan ibu berusia tiga bulan. Upacara – upacara adat jawa yang bertujuan
Sebagian masyarakat jawa juga percaya bahwa bayi yang lahir pada usia
tujuh bulan mempunyai peluang untuk hidup,bahkan lebih kuat daripada bayi
yang lahir pada usia kehamilan delapan bulan,walupun kelahiran itu masih
prematur. Kepercayaan ini tampak terdapat pula pada sejumlah suku bangsa di
indonesia dan Malaysia. Karena itu orang jawa menganggap usia tujuh bulan
kandunggan sebagai saat yang penting, sehingga perlu dilakukan upacara yang
disebut mitoni untuk menyambutnya dan menangkal bahaya yang mungkin timbul
pada masa itu. Upacara mitoni yang umumnya hanya dilakukan pada kehamilan
pertama dari seorang wanita, sebenarnya dapat pula berfungsi untuk memberikan
ketenangan jiwa bagi calon ibu yang belum pernah mengalami peristiwa
melahirkan.
Upacara mitoni dilakukan dengan cara memandikan sang calon ibu dengan
air bunga,yang biasanya dilakukan oleh orangtua pasangan suami-istri
yang sedang menantikan bayinya,ditambah sejumlah kerabat sepupuh
terdekat atau sepupuh yang dihormati Selanjutnya diadakan upacara
memecah buah kelapa bergambar wayang dengan tokoh dewa kamajaya
dan dewi ratih oleh sang calon ayah, yang sebelumnya dimasukan ke
dalam sarung yang dikenakan oleh si calon ibu ketika dimandikan,mulai
dari ujung sarung pada batas menyentuh tanah. Namun sebelum
menyentuh tanah,sang calon ayah harus bisa menagkap buah kelapa itu
pada ujung sarung dekat kaki istrinya. Upacara ini dimkasudkan agar kelak
proses kelahiran bayi dapat berjalan lancar dan bayi yang akan lahir
tampan atau cantik seprti dewa dan dewi tersebut. Rangkain upacara
mitoni pada dasarnya melambangkan harapan baik bagi sang bayi, yakni
harapan agar ia sempurna dan utuh fisiknya, tampan atau cantik
wajahnya,dan selamat serta lancar kelahirannya.
Jawa Tengah
Bahwa ibu hamil pantang makan telur karena akan mempersulit
persalinan dan pantang makan daging karena akan menyebabkan
perdarahan yang banyak.
Jawa Barat
Ibu yang kehamilannya memasuki 8-9 bulan sengaja harus
mengurangi makannya agar bayi yang dikandungnya kecil dan mudah
dilahirkan.
Masyarakat Betawi
Berlaku pantangan makan ikan asin, ikan laut, udang dan kepiting
karena dapat menyebabkan ASI menjadi asin.
Daerah Subang
Ibu hamil pantang makan dengan menggunakan piring yang besar
karena khawatir bayinya akan besar sehingga akan mempersulit
persalinan. Dan memang, selain ibunya kurang gizi, berat badan bayi yang
dilahirkan juga rendah.Tentunya hal ini sangat mempengaruhi daya tahan
dan kesehatan si bayi. Selain itu, larangan untuk memakan buah-buahan
seperti pisang, nanas, ketimun dan lain-lain bagi wanita hamil juga masih
dianut oleh beberapa kalangan masyarakat terutama masyarakat di daerah
pedesaan.
Tidak boleh duduk di atas tanah dan sapu supaya tidak lengket ari-ari saat
melahirkan
Tidak boleh mandi saat maghrib atau senja hari supaya kulit bayi tidak
kemerah-merahan
Fakta : Menurut ilmu medis, mandi di waktu maghrib dapat merusak
saraf. Sebaiknya menghindari mandi di waktu magrib. Namun, mandi di
waktu maghrib atau senja tidak ada kaitan dengan kulit bayi yang
kemerah- merahan.
Tidak boleh keluar pada saat maghrib, malam hari, hujan rintik- rintik
karena dikhawatirkan ada makhluk halus yang mengikuti dan mengganggu
kandungannya
Pantang duduk di atas tangga rumah (bak ulee rinyeun) karena akan
mengalami kesulitan saat melahirkan.
Tidak boleh minum es agar bayinya tidak besar sehingga tidak mengalami
kesulitan ketika melahirkan
Pantang menyiangi ikan hidup seperti lele dan gabus agar anak-nya kelak
tidak terkejut-kejut
Pemakaian gurita agar tidak kembung. Ini jelas salah karena pemakaian
gurita akan menghambat perkembangan organ-organ perut. Sekarang
bayangkan kalau perut anda di ikat seperti itu tentu akan merasa sesak
dan tidak nyaman bukan. Jika memang harus memakaikan gurita jangan
mengikat terlalu kencang terutama di bagian dada agar jantung dan paru-
parunya bisa berkembang dengan baik. Dan jika tujuannya supaya pusar
tidak bodong sebaiknya di pakaikan hanya di pusar dan ikatannya pun
tidak kencang.
Bidan sebagai salah seorang anggota tim kesehatan yang terdekat dengan
masyarakat, mempunyai peran yang sangat menentukan dalam meningkatkan
status kesehatan masyarakat, khususnya kesehatan ibu dan anak di wilayah
kerjanya.
Menghubungi pamong desa untuk mendapatkan peta desa yang telah ada
pembagian wilayah pendukuhan/RK dan pembagian wilayah RT serta
mencari keterangan tentang penduduk dari masing-masing RT.
PENUTUP
A. SIMPULAN
Bidan sebagai salah seorang anggota tim kesehatan yang terdekat dengan
masyarakat, mempunyai peran yang sangat menentukan dalam meningkatkan
status kesehatan masyarakat, khususnya kesehatan ibu dan anak di wilayah
kerjanya.
Saat ibu sedang hamil muda (1 sampai 3 bulan) tidak melakukan pekerjaan
yang berat karena dapat menyebabkan keguguran pada janin.
http://siwisan.wordpress.com/2010/09/28/kesehatan-ibu-dan-anak-persepsi-
budaya-dan-dampak-kesehatannya/ (Online) Diakses tanggal 4 April 2020
http://shidiqwidiyanto.wordpress.com/2009/04/03/aspek-budaya-tentang-
kesehatan-dan-penyakit/ (Online) Diakses tanggal 4 April 2020
https://www.slideshare.net/pjj_kemenkes/cara-pendekatan-sosial-budaya-dalam-
praktik-kebidanan/ (Online) Diakses tangggal 4 April 2020