A. Definisi
Dehidrasi adalah kondisi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang
didapatkan, sehingga keseimbangan zat gula dan garam menjadi terganggu, akibatnya tubuh
tidak dapat berfungsi secara normal. Kandungan air di dalam tubuh manusia yang sehat
adalah lebih dari 60% total berat badan. Kandungan air yang ideal di dalam tubuh berfungsi
untuk membantu kerja sistem pencernaan, mengeluarkan kotoran dan racun dari dalam tubuh,
sebagai pelumas dan bantalan untuk persendian, melembapkan jaringan-jaringan pada
telinga, tenggorokan, dan juga hidung, serta sebagai media transportasi nutrisi untuk sel-sel
tubuh dan menjaga kulit tetap sehat.
Dehidrasi yang parah atau berkepanjangan dan tidak diobati sering kali dapat menyebabkan
kondisi yang disebut hipovolemia.
Dehidrasi terkadang dianggap sebagai permasalahan kondisi tubuh yang tidak perlu ditangani
secara serius, dan kebanyakan anak-anak dan remaja menganggapnya sebagai haus biasa.
Namun, jika gejala awal dehidrasi tidak ditangani dengan baik, dapat mengganggu fungsi
tubuh. Beberapa tanda-tanda awal dari gejala dehidrasi adalah:
Jika dehidrasi terjadi pada bayi, gejala awal yang bisa diperhatikan adalah ubun-ubun bayi
akan cekung, tidak mengeluarkan air mata ketika menangis, popok tetap kering setelah
beberapa jam, kurang aktif, rewel, dan mudah mengantuk.
Salah satu kondisi yang berisiko menimbulkan dehidrasi adalah diare atau buang besar cair,
terutama bila ini terjadi pada bayi dan anak-anak. Dehidrasi juga bisa dikaitkan dengan
cuaca, aktivitas fisik atau olahraga, dan pola makan. Selain diare, dehidrasi juga berisiko
muncul pada kondisi muntah-muntah, serta berkeringat berlebihan, misalnya pada saat
demam atau berolahraga saat cuaca panas.
Jika merasa mengalami dehidrasi, minumlah banyak cairan. Anda bisa minum air putih, air
mineral, infused water, atau jus buah yang diencerkan. Anda pun bisa mengonsumsi berbagai
pilhan makanan untuk mengatasi dehidrasi. Tetapi jika mengalami dehidrasi karena diare, jus
buah dan susu sebaiknya dihindari. Usahakan untuk menghindari minuman yang
mengandung kafein dan minuman bersoda. Pada pasien dehidrasi berat yang sulit makan dan
minum atau koma, pemberian cairan melalui infus atau secara parenteral biasanya akan
diperlukan.
Jika tidak tertangani, dehidrasi bisa menyebabkan kejang, kerusakan otak, dan bahkan
kematian.
Faktor Risiko Dehidrasi
Kelompok orang yang rentan mengalami dehidrasi, antara lain:
Penyebab Dehidrasi
Demam.
Pengidap diabetes, kadar glukosa dalam darah naik dan tidak terkontrol.
Pengidap diare (gastroenteritis) dan muntah yang parah bagi anak-anak dan bayi.
Mengalami luka bakar yang luas dan heat stroke (sengatan panas).
Gejala Dehidrasi
Gejala dehidrasi awal dan sedang pada orang dewasa, antara lain:
Rasa haus.
Sembelit.
Pusing.
Gejala dehidrasi ringan dan sedang yang dirasakan oleh anak dan bayi, antara lain:
Ubun-ubun menyusut.
Gejala dehidrasi berat yang dirasakan oleh orang dewasa, anak, dan bayi, antara lain:
Demam.
Kejang-kejang.
Kesadaran menurun.
Pada anak-anak dan bayi, kaki dan tangannya akan teraba dingin dan tampak ruam-ruam
kecil (blotchy-looking) tanpa rasa gatal atau nyeri.
Diagnosis Dehidrasi
Dokter akan mendiagnosis dehidrasi dengan melakukan wawancara medis serta pemeriksaan
fisik untuk menemukan gejala dan tanda dari dehidrasi.
Pengobatan Dehidrasi
Cara pengobatan pada dehidrasi yang utama adalah dengan menggantikan cairan tubuh yang
hilang. Pada dehidrasi ringan dan sedang, pengidap dapat minum oralit untuk mengembalikan
keseimbangan kadar gula, garam, dan cairan di dalam tubuh.
Pada pengobatan dehidrasi ringan dan sedang pada bayi dan anak.
Pemberian ASI dapat dilanjutkan setelah mereka mengalami diare, demam, atau muntah.
Oleh karena lakosa sulit dicerna bayi, berikan susu formula bebas laktosa hingga diarenya
benar-benar berhenti.
Berikan oralit sesuai petunjuk petugas kesehatan untuk mengganti cairan, garam, dan gula
yang hilang.
Mengonsumsi minuman berenergi yang mengandung elektrolit dan karbohidrat atau gula,
serta menghindari minuman bersoda.
Pemberian cairan melalui infus merupakan cara yang cepat dan efektif untuk mengembalikan
kadar cairan dan mineral tubuh ke tingkat yang normal.
Pencegahan Dehidrasi
Prinsip utama pencegahan dehidrasi adalah cairan yang masuk harus sama dengan cairan
yang keluar. Semakin tinggi asupan air dibutuhkan. Beberapa upaya yang dapat dilakukan,
antara lain :
Prinsip utama pencehan dehidrasi adalah cairan yang masuk harus sama dengan cairan yang
keluar.
Minum banyak cairan dan mengonsumsi makanan yang tinggi kadar airnya seperti buah-
buahan dan sayur-mayur.
Orang dewasa dianjurkan minum dua hingga tiga liter air setiap harinya.
Pada anak-anak, pemberian cairan bergantung kepada umur, ukuran tubuh, dan aktivitas yang
dilakukan.