Anda di halaman 1dari 10

Bab 1

Kesehatan Anak Balita di


Indonesia

1.1 Pendahuluan
Anak-anak Indonesia adalah aset bangsa yang paling berharga. Merekalah
penentu masa depan. Pilihan kebijakan dan investasi untuk anak yang diambil
pada hari ini akan berdampak besar terhadap masa depan Indonesia. Melalui
keputusan yang tepat, Indonesia akan terus berjalan menuju masyarakat adil
dan makmur, dengan tingkat kesejahteraan yang merata.
https://www.unicef.org/indonesia/sites/unicef.org.indonesia/files/2020-07/
Situasi-Anak-di-Indonesia-2020.pdf \
Indonesia telah mencapai pertumbuhan sosial dan ekonomi yang pesat dan
mengesankan. Kemiskinan, yang dialami hampir separuh populasi pada empat
dasawarsa lalu, kini berada di bawah sepuluh persen. Dahulu merupakan salah
satu negara termiskin dunia, Indonesia sekarang berstatus berpendapatan
menengah. Angka kematian ibu dan anak turun drastis, angka partisipasi
pendidikan dasar mendekati 100 persen, dan pelayanan kesehatan dasar
tersedia di semua wilayah termasuk daerah terpencil.
https://www.unicef.org/indonesia/sites/unicef.org.indonesia/files/2020-07/
Situasi-Anak-di-Indonesia-2020.pdf \
Menjaga kesehatan anak merupakan tugas masing-masing keluarga. Tetapi
walaupun setiap anggota punya peran masing-masing, nyatanya peran ibu
merupakan peranan penting untuk menunjang sekuruh kesehatan kelaurga,
oleh sebab itu kesehatan dari seorang ibu harus menjadi perhatian yang sangat
penting, karena dengan kehadiran seorang ibu berpengaruh terhadap kesehatan
seluruh anggota rumah tangga. Peranan ibu bukan hanya menyiapkan
mekanan dan kebutuhan yang lainnya, tetapi juga menunjang kesehatan
keluarga khususnya kesehatan anak.
Pentingnya peranan ibu terhadap keseahtan anak, oleh sebab itu ibu harus
dalam keadaan yang sehat dan kuat, sehingga kesehatan anak baik fisik,
mental, spritual, dan sosial dalam keadaan yang sempurna. (Elfiani dkk, 2022)

1.2 Pengertian Kesehatan Anak


Menurut Julianti (2021) kesehatan anak adalah segala upaya yang dilakukan
dibidang kesehatan yang menyangut pelayanan dan pemeliharaan anak balita
maupu anak prasekolah.
Berdasarkan data WHo angka kematian ibu (AKI) umumnya terjadi akibat
komplikasi saat, dan pasca kehamilan yang mencapai 100.00 per kelahian
hidup. Hingga pada tahun 2018/2019 AKI di Indonesia masih sangat tinggi
dengan 305 per 1000 kelahiran hidup.
Berdasarkan data yang ada setiap tiga menit, ada satu balita yang meningal di
dunia, selain itu ada satu wanita meninggal setaip satu jam karena kehamilan
atau karena sebab lain yang berhubungan dengan kehamilan (Saragih,2022).
data menunjukkan tren menurun pada indikator AKI (per 100.000 kelahiran
hidup) dari 390 pada tahun 1991 menjadi 230 pada tahun 2020 atau turun 1,70
persen per tahun. Meski mengalami penurunan, AKI masih belum mencapai
target MDGS tahun 2015, yaitu 102 dan SDGs tahun 2030, yaitu kurang dari
70 per 100.000 kelahiran hidup.
Pada indikator AKB, data menunjukkan tren menurun dari 68 tahun 1991
menjadi 24 pada tahun 2017 atau turun -3,93 persen per tahun. Sama halnya
demgam AKI, angka penurunan KB belum menvapai target MDGs tahun
2015 yaitu 23 dan target DSGs tahun 2030 yaitu 1. di tengah situasi pandemi
COVID-19, angka kematian ibu dan bayi melonjak, angka kematian Ibu
meningkat sebanyak 300 kasus dari 2019 menjadi sekitar 4.400 kematian pada
tuhun 2020 sedangkan kematian bayi pada tuhun 2019 sekitar 26.000 kasus
meningkat hampir 40 persen menjadi 44.000 kasus pada tahun 2020 ( Alvaro,
2021).
Bab 2 Hakikat Pembelajaran Daring 3

Anak merupakan generasi penerus bangsa. Awal kokoh atau rapuhnya suatu
negara dapat dilihat dari kualitas para generasi penerusnya. Jika terlahir anak-
anak dengan tingkat kesehatan yang rendah, kondisi bangsa bisa menjadi
lemah dan tidak mampu membangun negaranya secara optimal. Indonesia
adalah negara keempat dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, yaitu 237,6
juta jiwa. Penduduk dengan jumlah banyak dan berkualitas akan menjadi
modal pembangunan. Namun, ternyata dari sekian banyaknya jumlah
penduduk Indonesia, terdapat hal yang menjadi masalah, yaitu kematian anak.
Angka kematian anak menjadi salah satu masalah serius di Indonesia.
Mengurangi angka kematian harus diimbangi dengan akses kesehatan yang
baik. Fenomena kesehatan anak di Indonesia menjadi hal yang menarik untuk
dikaji karena anak yang masih dalam masa perkembangan dan butuh perhatian
lebih dari orangtua maupun pengasuhnya. Jika kesehatan anak terganggu maka
perkembangannya juga bisa menjadi terhambat. Oleh karena itu, kebutuhan
dasar anak harus mendapatkan perhatian lebih dari orang tuanya agar
kebutuhan dasar tersebut dapat terpenuhi dengan baik sehingga kesehatannya
menjadi terjaga dan juga perkembangannya menjadi tidak terganggu. Dengan
adanya fenomena ini, pekerja sosial yang kompeten di bidangnya, yang dalam
hal ini adalah pekerja sosial medis, bisa berperan sebagai motivator, edukator,
dan juga mediator. Dalam menjalankan perannya tersebut, pekerja sosial
medis tidak bekerja sendiri namun, bekerja sama dengan anak yang
mengalami gangguan kesehatan itu sendiri, keluarga, orang terdekat anak
tersebut, serta bersama dengan tim medis lainnya.

2.3 Masalah kesehatan Anak


Kesehatan anak baik fisik, mental, spiritual dan sosial sangat penting
dupayakan agar menghasilkan anak-anak bangsa yang bisa bersaing di
kemudian hari untuk membawa Indonesia semakin maju karena anak-anak
yang mempunyai fisik, mental, spiritual dan sosial yang sehat. Seperti program
UNICEF memberi peluang terbaik untuk bertahan hidup bagi anak-anak,
karena anak merupakan penurus bangsa.
Di Indonesia ada beberapa masalah yang sedang dihadap oleh pemerintah dan
sedang ditanggulangi. Menurut data Riskesdas 2018, ada beberapa masalah
kesehatan anak selama Lima Tahun terakhir yang sering terjadi sehingga
menjadi fokus utama untuk terus ditangani antara lain :
4 Dasar-Dasar Manajemen: Teori, Tujuan dan Fungsi

2.3.1 Berat Badan Lahir Rendah


Menurut Health (2022) berat badan lahir rendah adalah istilah yang digunakan
untuk menggambarkan bayi yang lahir dengan berat kurangdari 5 pon, 8 ons
(2.500 gram). Rata-rata bayi baru lahir biasanya memiliki berat sekitar 8 pon.
Bayi dengan berat badan lahir rendah mungkin sehat meskipun ia kecil. Tetapi
bayi dengan berat badan lahir rendah juga dapat memiliki banyak masalah
kesehatan yang serius.
Berat badan lahir rendah paling sering disebabkan karena lahir terlalu dini
(prematur) atau sebelum 37 minggu kehamilan. Bayi prematur memiliki lebih
sedikit waktu didalam rahim ibu (rahim) untuk tumbuh dan menambah berat
badan. Sebagaian besar berat badan bayi bertambah selama berminggu-
minggu terakhir kehamilan. Penyebab lain dari berat badan lahir rendah adalah
suatu kondisi yang disebut pembatasan pertumbuhan intrauterin (IUGR). ini
terjadi ketika bayi tidak tumbuh dengan baik selama keahamilan. Dikarenakan
karena masalah dengan plaseta, kesehatan ibu atau kesehatan bayi. Bayi dapat
mengalami IUGR dan menjadi:
1. Bayi dengan berat badan yang rendah sering mengalami masalah,
2. Bayi dengan berat badan lahir rendah tidak sekuat seperti bayi dengan berat
badan normal
3. Bayi akan sulit makan
4. Susah untuk naik berat badan
5. Dan mudah terkena infeksi
Ada beberapa komplikasi bayi dengan berat badan lahir rendah antara lain:
1. Masalah pernafasan dan paru-paru yang belum matang (sindrom gangguan
pernafasan)
2. Masalah sistem saraf, sperti perdarahan di dalam otak (perdarahan
intravertikular)
3. Masalah pencernaan seperti radang usus yang serius (necritizing
enteroclotis)
4. Sindrom kematian bayi mendadak ( SIDS)
Bayi dengan berat badan sangat rendah beresiko mengalami komplikasi dan
kecacatan jangka panjang. Komplikasi jangka panjang seperti :
Bab 2 Hakikat Pembelajaran Daring 5

1. Serebral palsi
2. Kebutaan dan kutulian
3. Pertumbuhan yang lambat
Agar ibu hamil bisa melahirkan bayi cukup bulan dan berat badan normal, ada
hal penting yang ibu harus lakukan selama kehamilan antara lain adalah
kunjangan prenatal secara rutin untuk memeriksa kesehatan ibu dan bayi, diet
sehat selama kehamilan akan membantu ibu menambah berat badan yang
cukup untuk membantu bayi tumbuh dan tetap sehat. Tidak minum alkohol,
merokok atau menggunakan obat-obatan, karena semua ini menyebabkan
berat badan bayi rendah saat lahir dan masalah lain untuk bayi.

2.3.2 Gizi Buruk atau Malnutrisi


Menurut Millenia (2022) kurang gizi atau malnutrisi adalah suatu keadaan
dimana anak tidak mendapat nutrien, mineral, dan kalori yang cukup untuk
membantu perkembangan organ vital. Anak yang kurang gizi bukan saja
berpengaruh pada kesehatan fisik tapi juga kecerdasan emosional.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah meyatakan kurang gizi (malnutrisi)
adalah satu-satunya ancaman paing berbahaya bagi kesehatan masyarakat
global. Kekurangan gizi merupakan penyebab utama kematian setiap
tahunnya.
Ada beberapa tanda anak kurang gizi seperti: kelelahan, sifat lekas marah,
sitem kekebalan buruk rentan terkena infeksi, kulit bersisik, pertumbuhan
terhambat, perut kembung, waktu pemulihan dari sakit lama, masa otot
berkurang, gangguan fungsi mental dan masalah pencernaan, perkembangan
perilaku dan intelektual yang lambat.
Penyebab anak mengalami malnutrisi antara lain:
1. Kesehatan ibu yang buruk
2. Kurang asupan ASI
3. Pola makan ridak sehat
4. Makan tidak teratur
5. Gangguan pencernaan
6. Kurang aktivitas fisik
6 Dasar-Dasar Manajemen: Teori, Tujuan dan Fungsi

Dampak malnutrisi
1. Stunting
2. Maramus
3. Kwashiorkor
Cara yang dapat dilakukan agar anak terhindar dari malnutrisi antara lain:
1. Memaksimalkan pemberian ASI Eksklusif
2. Ibu harus terampil menyesuaikan menu MPASI
3. Meningkatkan pemahaman tentang asupan nutrisi anak
4. Ruein pemeriksaan kesehatan di pelayanan kesehatan
5. Berikan imunisasi lengkap pada anak
6. Berikan vitamin pada anak
Masalah kesehatan pada anak yang lain adalah penyakit menular untuk anak
dibawah 5 tahun seperti: Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), Pneumonia,
TB Paru dan Diare.

2.4 Upaya Peningkatan Kesehatan Ibu


dan Anak di Indonesia
Upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak di Indonesia merupakan uapaya
bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil,
ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan balita serta anak prasekolah. Tercapainya
kemampuan hidup sehat melalui peningkatan drajat kesehatan yang optimal,
bagi ibu dan keluarganya untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia
Sejahtera (NKKBS) serta meningkatkan derajat kesehatan anak untuk
menjamin proses tumbuh kembang optimal merupakan landasan bagi
peningkatan kualitas manusia seutuhnya.
Menigkatnya kesehatan ibu, anak dan gizi masyarakat yang bertujuan untuk
pembangunan kesehatan pada tahun2020-2024, yaitu meningkatkan status
kesehatan masyarakat yang ditandai dengan menurunnya angka kematian ibu,
angka kematian bayi, prevelensi kekurangan gizi dan prevalensi stunting.
Bab 2 Hakikat Pembelajaran Daring 7

Kementrian kesehatan telah menetapkan langkah-langkah yang selanjutnya


dirumuskan menjadi indikator-indikator yang relevan dalam mengukur
capaian kinerja sebagai berikut:
1. Presentase ibu hamil Kurang Energi Kronik
2. Presentase persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan (PF)
3. Jumlah kabupaten/kota yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan ibu
dan bayi baru lahir
4. Presentase balita stunting
5. Presentase bayi kurang dari 6 bulan mendapat ASI Eksklusif
6. Presentase kabupaten/kota melaksanakan pembinaan posyandu aktif.
7. Presentase kabupaten/kota yang menerapkan kebijakan gerakan masyarakat
hidup sehat
8. 100% kabupaten/kota menerapkan kebijakan KTR
9. Jumlah kabupaten/ kota sehat
Terkait pemberian pelayanan KIA yang bermutu kepada masyarakat, ada
beberapa prinsip pengelolaan program KIA yang perlu diperhatikan yaitu:
1. Peningkatan pelayanan antenatal di semua fasilitas pelayanan dengan mutu
yang baik serta jangkauan yang setinggi-tingginya.
2. Peningkatan pertolongan persalinan yang lebih ditujukan kepada
peningkatan pertolongan oleh profesional secara bertahap
3. Peningkatan deteksi dini risiki tinggi ibu hamil, baik oleh tenaga kesehatan
maupun di masyarakt oleh kader serta penaganan dan pengamatannya secara
terus menerus
4. Peningkatan pelayanan neonatal (bayi berumur kurang dari 1 bulan) dengan
mutu yang baik dan jangkauan yang setiggi-tinggi.
8 Dasar-Dasar Manajemen: Teori, Tujuan dan Fungsi
Bab 2 Hakikat Pembelajaran Daring 9

Pustaka
Arora, A. K. dan Srinivasan, R. (2020) “Impact of Pandemic COVID-19 on
the Teaching–Learning Process: A Study of Higher Education
Teachers,” Prabandhan: Indian Journal of Management, 13(4), hal.
43–56.
Basri, H. (2013) “Landasan pendidikan,” Bandung: Pustaka Setia.
Deaton, M. (2005) “An Overview of Online Learning,” Technical
Communication. Society for Technical Communication, 52(2), hal. 224.
Fitriyani, Y., Fauzi, I. dan Sari, M. Z. (2020) “Motivasi Belajar Mahasiswa
Pada Pembelajaran Daring Selama Pandemik Covid-19,” Jurnal
Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaan di
Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran, 6(2), hal. 165–175.
Humairah, H. dan Awaru, A. O. T. (2017) “PENGGUNAAN MEDIA
PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL DALAM MENINGKATKAN
KEAKTIFAN BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS DI
MADRASAH ALYIAH BUNTU BARANA KABUPATEN
ENREKANG,” JURNAL SOSIALISASI, hal. 61–64.
Kamal, M. (2020) “Media Sosial Sebagai Budaya Baru Pembelajaran di SD
Muhammadiyah 9 Malang,” Jurnal Komunikasi Nusantara, 2(1), hal.
17–27.
Khan, B. H. (1997) Web-based instruction. Educational Technology.
Majid, A. (2008) “Perencanaan pembelajaran,” Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Mansyur, A. R. (2020) “Dampak COVID-19 Terhadap Dinamika
Pembelajaran Di Indonesia,” Education and Learning Journal, Vol. 1,
No, hal. 113–123.
Mulyasa, E. (2013) “Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013.
Bandung: Remaja Rosdakarya,” Dinamika Hidrosfer Di Kelas X IPS 2
SMA Negeri 16 Surabaya.
Pellegrino, J. W. (2004) The evolution of educational assessment: Considering
the past and imagining the future. Educational Testing Service, Policy
Evaluation and Research Center, Policy ….
10 Dasar-Dasar Manajemen: Teori, Tujuan dan Fungsi

Santyasa, I. W. (2005) “Model Pembelajaran inovatif dalam implementasi


kurikulum berbasis kompetensi,” Makalah disampaikan Dalam
Penataran Guru-Guru SMP, SMA, dan SMK se Kabupaten
JembranaJuni–Juli.
Summak, M. S., Samancioğlu, M. dan Bağlibel, M. (2010) “Technology
integration and assesment in educational settings,” Procedia-Social and
Behavioral Sciences. Elsevier, 2(2), hal. 1725–1729.
Suyono, H. (2011) “Belajar dan pembelajaran,” Bandung: Remaja
Rosdakarya.

Biodata Penulis:

Felicya Angelista lahir di Jakarta, pada 2


November 1994. Ia tercatat sebagai lulusan
Institut Bisnis Nusantara.. Wanita yang kerap
disapa Feli ini adalah anak dari pasangan
Michael Ekel (ayah) dan Novita
Ratumbuysang (ibu). Felicya Angelista
bukanlah orang baru di dunia hiburan Tanah
Air. Ia kerap wara-wiri di layar kaca dan layar
lebar Indonesia. Pada 2017 lalu, Feli berhasil
meraih penghargaan emas dalam ajang Silet
Awards dalam kategori artis tersilet.

Anda mungkin juga menyukai