Anda di halaman 1dari 9

1

OUTLINE TUGAS
“HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU
TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA
UPT PUSKESMES AJANGALE KAB. BONE
TAHUN 2022”

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Mata Kuliah “Penelitian
dalam Kebidanan” Dosen Pengampuh : Yuniar Dwi Yanti, S.ST.,M.Keb

NURFADILLA
NIM (B.22.06.256)

UNIVERSITAS MEGA BUANA PALOPO


TAHUN 2022

1
2
3

BAB 1

A. Latar Belakang
Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia.
Makanan yang diberikan sehari-hari harus mengandung zat gizi sesuai
kebutuhan, sehingga menunjang pertumbuhan yang optimal dan dapat
mencegah penyakit-penyakit defisiensi, mencegah keracunan, dan juga
membantu mencegah timbulnya penyakit-penyakit yang dapat mengganggu
kelangsungan hidup anak (Soekirman, 2011)
Menurut Green (1980 dalam Notoatmodjo, 2007), pengetahuan dan
sikap yang dimiliki seseorang merupakan faktor predisposisi yang
memengaruhi perilaku. Jika ibu memiliki pengetahuan yang baik tentang gizi
balita, diharapkan ibu juga akan memiliki sikap dan perilaku yang baik pula
dalam pemenuhan gizi balita. Pengetahuan ibu mengenai gizi akan
berpengaruh terhadap hidangan dan mutu makanan yang disajikan untuk
anggota keluarga termasuk balita. Sikap ibu dalam memenuhi kebutuhan gizi
balita juga sangat penting. Perubahan sikap secara berkelanjutan dapat
memengaruhi perilaku seseorang, dimana perilaku pemenuhan gizi yang baik
dapat meningkatkan status gizi anak (Apooh, Yaa, L., & Krekling, 2005).
Oleh karena itu, perlu dilakukan survei untuk mengetahui hubungan,
pengetahuan, sikap, dan perilaku dengan status gizi balita
B. Rumusan Masalah
“Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “ Bagaimana Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku
Ibu Terhadap Status Gizi Balita di UPT Puskesmes Ajangale Tahun 2022?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Ibu
Terhadap Status Gizi Balita di UPT Puskesmes Ajangale Tahun 2022.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu terhadap status gizi
balita.
b. Untuk mengetahui hubungan sikap ibu terhadap status gizi balita
4

c. Untuk mengetahui hubungan perilaku ibu terhadap status gizi balita


D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Ilmiah
Secara ilmiah hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut:
a. Memberikan sumbangan pemikiran bagi pembaharuan kurikulum di prodi
Kebidanan Universitas Mega Buana Palopo yang terus berkembang sesuai
dengan tuntunan masyarakat dan sesuai dengan kebutuhan perkembangan
pendidikan .
b. Menambah informasi dan pengetahuan sebagai bahan masukan tentang
hubungan pengetahuan,sikap dan perilaku ibu dengan status gizi balita.
c. Sebagai pijakan dan referensi pada penelitian-penelitian selanjutnya yang
berhubungan dengan peningkatan status gizi anak serta dapat menjadi bahan
kajian lebih lanjut.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut:
a. Bagi Pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai dokumentasi pada
perpustakaan Program Studi Kebidanan Universitas Mega Buana Palopo
serta dapat dikembangkan lebih luas dalam penelitian selanjutnya.
b. Bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapkan masyarakat lebih banyak mengetahui pentingnya
pengetahuan, sikap, dan perilaku yang baik untuk pemenuhan status gizi
balita.
c. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti terutama untuk menambah
wawasan, kemampuan dan pengalaman dalam hal melakukan penelitian,
mengetahui dan mempelajari penggunaan Status Gizi Balita, serta menjadi
suatu kesempatan yang berharga bagi peneliti untuk dapat mengaplikasikan
ilmu-ilmu yang telah diperoleh kepada msyarakat.
5

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori

Balita

Pertumbuhan Perkembagan

 Berat badan
 Tinggi badan/Panjang  Motorik kasar
Badan  Motorik halus
 Lingkar kepala  Kongnitif
 dll  Bicara dan bahasa
Penilaian Status Gizi Balita

Penilaian Status Gizi Balita


Penilaian Status Gizi langsung tidak langsung

Antropometri
Survei konsumsi makanan
Pemeriksaan klinis
Pengukuran faktor ekologi
Biokimia
Statistik vital
biofisik
Faktor yang Mempengaruhi Penilaian Status Gizi

Faktor Internal Faktor Eksternal

Nilai cerna makanan


Status kesehatan Tingkat pendidikan orang tua
Keadaan infeksi Tingkat pekerjaan orang tua
Umur Tingkat pendapatan keluarga
Jenis kelamin Pengeluaran keluarga untuk makan
Riwayat ASI Eksklusif dan MAPASI Jumlah anggota keluarga
Sikap Ketersediaan pangan, dll
Perilaku

B. KERANGKA KONSEP

Pengetahuan Gizi Ibu


1.
Status Gizi
2. Sikap Ibu Balita

Perilaku Ibu
6

Keterangan:

: Variabel Independen

: Variabel Dependen

: Garis Hubungan

C. Hipotesis Penelitian
Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah
yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
Hipotesis ilmiah mencoba mengutarakan jawaban sementara terhadap masalah
yang akan diteliti (Setiawan, 2013).
Adapun hipotesis dalam penelitian ini yaitu:
1. Hipotesis Alternatif (Ha)
a. Ada pengaruh antara tingkat pengetahuan dengan status gizi balita di
UPT Puskesmas Ajangale.
b. Ada pengaruh antara sikap ibu dengan status gizi balita di UPT
Puskesmas Ajangalae.
c. Ada pengaruh antara perilaku ibu dengan status gizi balita di UPT
Puskesmas Ajangale.
2. Hipotesis Nol (H0)
a. Tidak ada pengaruh antara tingkat pengetahuan dengan status gizi
balita di UPT Puskesmas Ajangale.
b. Tidak ada pengaruh antara sikap ibu dengan status gizi balita di UPT
Puskesmas Ajangale
c. Tidak ada pengaruh antara perilaku ibu dengan status gizi balita di
UPT Puskesmas Ajangale.
7

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey
analitik. Survei analitik merupakan survei atau penelitian yang mencoba
menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Dalam
penelitian survei analitik ini, penelitian tidak dilakukan terhadap seluruh objek
yang diteliti (populasi), tetapi hanya mengambil sebagian dari populasi tersebut
(sampel). (Notoatmodjo, 2015)
Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan cross sectional
study. Rancangan ini dimaksudkan untuk melakukan identifikasi hubungan
variabel independen dengan variabel dependen. (Notoatmodjo, 2015)
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Setiawan,
2015). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai anak
balita (umur 1 s.d 5 tahun) di lingkup kerja UPT Puskesmas Ajangale
2. Sampel
Sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili
seluruh populasi. Dengan kata lain sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Saryono, 2010)
Penentuan sampel menggunakan purposive sampling yakni salah satu
teknik sampling non random sampling dimana peneliti menentukan
pengambilan sampel dengan cara menetapkan ciri-ciri khusus yang sesuai
dengan tujuan penelitian sehingga diharapkan dapat menjawab permasalahan
penelitian. (Soekidjo Notoatmodjo, 2010)
Sehingga ditentukan jumlah sampel dalam penelitian ini disesuaikan
dengan banaykanya ibu yang memilki anak balita di lingkup kerja UPT
Puskesmas Ajangale
8

C. Ruang Lingkup Penelitian


1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di lingkup kerja UPT Puskesmas Ajangale
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari s.d Maret 2022.

D. Variabel Penelitian
1. Variabel independen
Variabel independen (independent variable) adalah tipe variabel yang
menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain (Sudigdo, 2010). Adapun
yang menjadi variabel independen dalam penelitian ini yaitu Pengetahuan gizi
ibu, sikap ibu dan perilaku ibu.
2. Variabel dependen
Variabel dependen (dependent variable) adalah tipe variabel yang
dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen (Sudigdo, 2010).
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah status gizi balita.

E. Defenisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi yang berdasarkan karakteristik yang
diamati atau diteliti secara tidak langsung. Definisi operasional ini akan
menunjukkan alat pengambilan data yang cocok digunakan atau mengacu
bagaimana mengukur suatu variabel.
Tabel 3.1 Defenisi Operasional

Variabel Definisi operasional Alat Ukur Cara Pengukuran Skala


Status Gizi Keseimbangan zat- Kuesioner 1. Gizi Lebih Odinal
Balita zat gizi yang diperlukan (Jika Zscore >
untuk pertumbuhan, +2SD)
kecerdasan pada balita 2. Gizi Normal
(Jika Zscore -
2SD s.d +2 SD)
3. Gizi Kurang
(Jika Zscore-
3SD s.d <-2
SD)
Pada umumnya, penilaian status
gizi menggunakan parameter
gabungan seperti: Berat Badan
menurut Umur (BB/U), Tinggi
Badan menurut Umur (TB/U),
Berat badan menurut Tinggi
9

Badan (BB/TB) dan Indeks


Massa Tubuh menurut
Umur(IMT/U). Penilaian status
gizi untuk umur 5-18 tahun
menggunakan parameter IMT/U.
(Istiany dkk, 2013).
Pengetahuan Segala sesuatu yang Kuesioner 1. Baik (Jawab Ordinal
gizi ibu dipahami dan dimengerti benar 16-20)
oleh ibu dalam pemenuhan 2. Cukup
gizi pada balita. (Jawaban benar
8 -15)
3. Kurang
(Jawaban 1-7)
Menurut Arikunto (2013); hasil
ukur pengetahuan dapat
dikelompokkan menjadi 3
kategori yaitu: Baik (76%-
100%), Cukup (56%-75%), dan
Kurang (<=55%).
Sikap Ibu Reaksi atau respon yang Kosioner 1. Postiif (jawaban benar > 3)
masih tertutup dari 2. Negatif (jawaban benar < 3)
seseorang terhadap suatu
stimulus atau objek
Perilaku Ibu Tindakan ibu dalam Kuesioner 1. Baik (Jawaban Ordinal
memberikan makanan Benar 7-16)
kepada anak balita, mulai 2. Buruk (Jawaban
dari cara memilih, mengolah Benar 1 – 6)
bahan makanan sampai
dengan pemberiannya

Anda mungkin juga menyukai