Anda di halaman 1dari 6

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU

DALAM PRAKTIK PEMBERIAN MAKANAN BAGI ANAK BALITA BERSTATUS


GIZI KURANG DI PUSKESMAS DOMPU BARAT

KABUPATEN DOMPU

PROPOSAL PENELITIAN

Oleh:

NAMA : NIKEN AYU RISTIKA


NIM : 211015201120

DOSEN PEMBIMBING:

WALDI RAHMAN

YAYASAN PENDIDIKAN SUMATRA BARAT (YPSB) PADANG

UNIVERSITAS SUMATRA BARAT (UNISBAR)

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN

LUBUK ALUNG

2022
KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya
kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan proposal yang berjudul ‘‘FAKTOR- FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM PRAKTIK
PEMBERIAN MAKANAN BAGI ANAK BALITA BERSTATUS GIZI KURANG’’ ini
kami susun guna memenuhi tugas dari Dosen Pembimbing yang senantiasa mendampingi
kami untuk menimba ilmu

Kami menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan proposal ini. Kami berharap semoga tulisan ini dapat memberi informasi yang
berguna bagi pembacanya.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Riset kesehatan dasar (Riskedas) tahun 2013 memperlihatkan status gizi kurang balita
di Indonesia memberikan gambaran yang fluktuatif dari 18,4% (2007) menurun menjadi
17,9%(2010) kemudian meningkatkan lagi menjadi 19,6% (2013). Berdasarkan pemantauan
status gizi balita di Nusa Tenggara Barat tahun 2014 status gizi kurang pada balita adalah 122
balita (15,08%), sementara menurut hasil pemantauan status gizi balita dinas kesehatan
kabupaten dompu 2014 jumlah kasus gizi kurang 15 balita (15,08%). Puskesmas dompu barat
pada bulan Februari 2015 melaporkan berdasarkan hasil F III Gizi bahwa jumlah balita
bergizi kurang 335 balita. Dari jumlah balita bergizi kurang 296 diasuh oleh ibunya dan
selebihnya 39 balita di asuh oleh nenek, pembantu dan tetangga yang membantu menjaganya.
Penelitian melakukan pengamatan secara kualitatif terhadap beberapa ibu di wilayah
puskesmas dompu barat tentang peran ibu dalam memilih jenis makanan, memasak,
menyiapkan hidangan keluarga serta menentukan makanan yang di berikan pada anak.
Namun pemberian makanan pada anak. Namun pemberian makanan pada anak di jumpai
ketidak sesuaian antara lain dalam jenis makanan yang diberikan tidak sesuai dengan umur,
frekuensi, jumlah, tekstur, dan variasi sehingga menimbulkan suatu pemikiran apa yang
menyebabkan ibu berpraktik atau bertindak demikian dalam praktik pemberian makanan pada
anak.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas perumusan masalah dalam penelitian ini adalah
factor apa yang mempengaruhi pengetahuan dan sikap ibu dalam praktik pemberian makanan
bagi anak balita berstatus gizi kurang di wilayah puskesmas dompu barat kabupaten dompu
tahun 2015?
C. Tujuan umum dari penelitian ini adalah
Mengetahui factor yang mempengaruhi pengetahuan dan sikap ibu dalam praktik
pemberian makanan bagi anak balita berstatus gizi kurang.
D. Manfaat penelitian
Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam
mepromosikan/mensosialisasikan perencanaan program perbaikan gizi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Status Gizi
1. Pengertian Status Gizi
Status gizi didefinisikan sebagai status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan
antara kebutuhan dan masukan nutrient. Penelitian status gizi merupakan pengukuran
yang di dasarkan pada data antropometri serta biokimia dari riwayat diit (Beek,2000).
2. Factor-faktor yang mempengaruhi status gizi
a. Factor eksternal yang mempengaruhi status gizi antara lain : pendapatan,
pendidikan, pekerjaan dan budaya.
b. Factor internal yang mempengaruhi status gizi antara lain : usia, kondisi fisik,
infeksi
3. Penilaian status Gizi
Penilaian status gizi secara langsung menunit supraisa (2001) dapat dilakukan
dengan antropometri,Klinis, Biokimia, Biofisik.
B. Konsep Dasar Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan hal ini terjadi setelah orang tersebut
melakukan penginderan terhadap suatu objek tertentu. Penginderan terjadi melalui panca
indera, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
telinga (Notoatmojo,2003).
2. Tingkat pengetahuan
Menurut Notoatmojo(2003) tingkat pengetahuan dominan kognitif ada 6 yaitu :
Tahu (know), memahami (comprehension), Aplikasi (application), analisis (analysis),
sinetis (synthesis), evaluasi (evaluation).
3. Criteria pengetahuan
Skor yang sering di gunakan untuk mempermudah dalam mengkatogorikan jenjang
atau peringkat dalam penelitian biasanya di tuliskan dalam presentase, menurut
Nursalam (2003), tingkat pengetahuan dibagi menjadi 3 yaitu :
 Pengetahuan baik, jika presentase 76-100%
 Pengetahuan cukup, jika presentase 56-75%
 Pengetahuan kurang, jika presentase <56%
4. Factor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan
Menurut notoatmojo (2005), factor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan
yaitu : umur, pendidikan pekerjaan, sumber informasi, social ekonomi dan social budaya.
C. Konsep Dasar Sikap
1. Definisi sikap
Menurut fisbhen & ajzen, sikap sebagai predisposisi yang dipelajari untuk merespon
secara konsisten dalam cara tertentu berkenaan dengan objek tertentu. Jadi berdasarkan
definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sikap adalah kecenderungan individu untuk
memahami, merasakan, bereaksi dan berprilaku terhadap suatu objek yang merupakan hasil
dari interaksi komponen kognitif, afektif dan konatif.
2. Factor-faktor yang mempengaruhi sikap
Azwar (2007) menyimpulkan bahwa factor-faktor yang mempengaruhi
pembentukan sikap adalah pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain yang di anggap
penting, media massa, institusi atau lembaga pendidikan dan lembaga agama, serta factor
emosi dalam diri individu.
3. METODELOGI PENELITIAN
1. HIPOTESIS
Hipotesis dari penelitian adalah :
a. Ada hubungan pengetahuan ibu tentang pemberian makanan anak balita terhadap
praktik ibu dalam pemberian makanan bagi anak balita gizi kurang.
b. Ada hubungan sikap ibu tentang pemberian makanan anak balita gizi kurang.
c. Ada hubungan karakteristik ibu terhadap praktik ibu dalam pemberian makanan bagi
anak balita gizi kurang.
d. Ada hubungan secara bersama-sama pengetahuan ibu, sikap ibu dan karakteristik ibu
terhadap praktik ibu dalam pemberian makanan bagi anakbalita gizi kurang.
2. Desain penelitian
Adalah keseluruhan dari perencanaan untuk menjawab pertanyaan peneliti dan
mengantisipasi beberapa kesulitan yang mungkin timbul selama proses penelitian
(Notoatmojo,2005). Desain penelitian atau jenis penelitian yang digunakan yaitu
penelitian observasional, dengan pendekatan cross sectional.
3. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai anak balita
berstatus gizi kurang yang terdaftar pada register puskesmas Dompu Barat.
4. Sampel
a) Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari ibu yang mempunyai anak
balita berstatus gizi kurang diwilayah kerja puskesmas dompu barat .
b) Besar sampel menentukan besar sampel pada penelitian ini perlu diketahui
estimasi proporsi dari kelompok penelitian dengan factor risiko dan kelompok
penelitian dengan factor risiko dan kelompok control dengan tanpa risiko.

Keterangan :
n* : Besar sampel
n : Besar sampel lama
N : populasi yang dituju
DAFTAR PUSTAKA

Vita Kartika ; dkk, pola pemberian makan anak (6-18 bulan) dan hubungannya dengan
pertumbuhan dan perkembangan anak pada keluarga miskin dan tidak miskin; Jurnal
Penelitian gizi dan makanan, hal. 37-47,2011.
Yakti Widodo ; dkk; strategi peningkatan praktik pemberian Asi Ekslusif; Jurnal
penelitian gizi dan makanan, 31-38, 2003
Arikunto, suharsini. 2006. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta : rineka
cipta

Anda mungkin juga menyukai