Anda di halaman 1dari 6

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUANDAN SIKAP

IBU DALAM PRAKTIK PEMBERIAN MAKANANBAGI ANAK BALITA


BERSTATUS GIZI KURANGDI WILAYAH PUSKESMAS DOMPU
BARATKABUPATEN DOMPU
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Bahasa Indonesia

DISUSUN OLEH
-YASMIN DEWI ASTARI
-SITI FATIMAH AZ-ZAHRA
-YUNI CITRA NUR AMELIA
-TEGUH AJI PERMANA
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 memperlihatkan status gizi kurang
balita di Indonesia memberikan gambaran yang fluktuatif dari 18.4% (2007) menurun
menjadi 17,9% (2010) kemudian meningkat lagi menjadi 19,6% (2013). Berdasarkan
pemantauan status gizi balita di Nusa Tenggara Barat tahun 2014 status gizi kurang
pada balita adalah 122 balita (15,08%), sementara menurut hasil pemantauan status
gizi balita Dinas Kesehatan kabupaten Dompu 2014 jumlah kasus gizi kurang 15
balita (15,08%). Puskesmas Dompu Barat Pada bulan Februari 2015 melaporkan
berdasarkan hasil F III Gizi bahwa jumlah Balita bergizi kurang 335 Balita. Dari
jumlah balita bergizi kurang 296 diasuh oleh ibunya dan selebihnya 39 balita di asuh
oleh nenek, pembantu dan tetangga yang membantu menjaganya.
Peneliti melakukan pengamatan secara kualitatif terhadap beberapa ibu di wilayah
puskesmas Dompu Barat tentang peran ibu dalam memilih jenis makanan, memasak,
menyiapkan hidangan keluarga serta menetukan jenis makanan yang diberikan pada
anak. Namun pemberian makanan pada anak dijumpai ketidaksesuaian antara lain
dalam jenis makanan yang diberikan tidak sesuai dengan umur, frekuensi, jumlah,
tekstur, dan variasi sehingga menimbulkan suatu pemikiran apa yang menyebabkan
ibu berpraktik atau bertindak demikian dalam praktik pemberian makan pada anak.

1.3 Rumusan Masalah


1.4 Berdasarkan latar belakang diatas, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah
Faktor apa yang mempengaruhi pengetahuan dan sikap ibu dalam praktik pemberian
makanan bagi anak balita berstatus gizi kurang di wilayah Puskesmas Dompu Barat
Kabupaten Dompu tahun 2015”?.
1.3 Tujuan Umum dari penelitian ini adalah
Mengetahui faktor yang mempengaruhi pengetahuan dan sikap ibu dalam
Praktik pemberian makanan bagi anak balita berstatus gizi kurang.
1.5 Manfaat Penelitian
Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam
mempromosikan/mensosialisasikan perencanaan program perbaikan gizi.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Status Gizi
2.1.1 Pengertian Status Gizi
Status gizi didefinisikan sebagai status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan antara
kebutuhan dan masukan nutrien. Penelitian status gizi merupakan pengukuran yang
didasarkan pada data antropometri serta biokimia dan riwayat diit (Beck, 2000).
2.1.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi
1) Faktor ekstemal yang mempengaruhi status gizi antara lain: Pendapatan, Pendidikan,
Pekerjaan, dan Budaya
2) Faktor Internal yang mempengaruhi status gizi antara lain: Usia, Kondisi Fisik,
Infeksi
2.1.3 Penilaian Status Gizi
Penilaian status gizi secara langsung menunit Supariasa (2001) dapat dilakukan dengan:
Antropometri, Klinis, Biokimia, Biofisik.
2.1.1 Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan hal ini terjadi setelah orang tersebut
melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui
panca indera, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata
dan telinga (Notoatmojo, 2003).
2.1.2 Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmojo (2003) tingkat pengetahuan dominan kognitif ada 6 yaitu: Tahu
(Know). Memahami (Comprehension), Aplikasi (Aplication), Analisis (Analysis), Sintesis
(Synthesis), Evaluasi (Evaluation).
2.2.3 Kriteria Pengetahuan
Skor yang sering digunakan untuk mempermudah dalam mengkategorikan. Jenjang atau
peringkat dalam penelitian biasanya dituliskan dalam prosentase. Menurut Nursalam (2003),
tingkat pengetahuan dibagi menjadi tiga yaitu: Pengetahuan baik, jika prosentase 76-100%
Pengetahuan cukup, jika prosentase 56-75% Pengetahuan kurang, jika prosentase < 56%
2.2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmojo (2005), faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan yaitu:
Umur, Pendidikan, Pekerjaan, Sumber Informasi, Sosial Ekonomi, dan Sosial Budaya.
2.2 Konsep Dasar Sikap
2.3
2.3.1 Definisi Sikap
2.3.2
Menurut Fishben & Ajzen. Sikap sebagai predisposisi yang dipelajari untuk merespon secara
konsisten dalam cara tertentu berkenaan dengan objek tertentu. Jadi berdasarkan definisi di
atas, dapat disimpulkan bahwa sikap adalah kecenderungan individu untuk memahami,
merasakan, bereaksi dan berperilaku terhadap suatu objek yang merupakan hasil dari
interaksi komponen kognitif. Afektif dan konatif.
2.3.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap
2.3.4
Azwar (2007) menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap
adalah pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain yang dianggap penting, media massa,
institusi atau lembaga pendidikan dan lembaga agama, serta faktor emosi dalam diri individu.
3. METODELOGI PENELITIAN
3.1 Hipotesis
3.2
Hipotesis dari penelitian ini adalah:
1) Ada hubungan pengetahuan ibu tentang pemberian makanan anak balita terhadap
praktik ibu dalam pemberian makanan bagi anak balita gizi kurang
2) Ada hubungan sikap ibu tentang pemberian makanan anak balita terhadap praktık ibu
dalam pemberian makanan bagı anak halita gızı kurang.
3) Ada hubungan karakteristik ibu terhadap praktik ibu dalam pemberian makanan bagi
anak balita gizi kurang
4) Ada hubungan secara bersama. Sama pengetahuan ibu, sikap ibu dan karakteristik ibu
terhadap praktik ibu dalam pemberian makanan bagi anak balita gizi kuran

3.3 Desain Penelitian


3.4
Desain penelitian adalah keseluruhan dari perencanaan untuk menjawab pertanyaan
peneliti dan mengantisipasi beberapa kesulitan yang mungkin timbul selama proses
penelitian (Notoatmojo, 2005). Desain penelitian atau jenis penelitian yang digunakan
yaitu penelitian observasional, dengan pendekatan cross sectional.
3.3 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai anak balita berstatus
gizi kurang yang terdaftar pada register Puskesmas Dompu Barat,
3.4 Sampel
1) Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari ibu yang mempunyai anak balita
berstatus gizi kurang diwilayah kerja Puskesmas Dompu Barat
2) Besar sampel
Menetukan besar sampel pada penelitian ini perlu diketahui estimasi proporsi dari
kelompok penelitian dengan faktor risiko dan kelompok kontrol dengan tanpa risi.

4. DAFTAR PUSTAK
Vita Kartika: dkk, Pola Pemberian Makan Anak (6-18 bulan) dan Hubungannya dengan
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Pada Keluarga Miskin dan Tidak Miskin; Jurnal
Penelitian Gizi dan Makanan, hal. 37-47, 2011
Yakti Widodo:dkk, Strategi Peningkatan Praktik Pemberian Asi Eksusif, Jurnal Penelitian
Gizi dan Makanan, hal 31-38.200
Arikunto, Suharsini, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta
Depkes RI. 2002. Asuhan Kesehatan Anak dalam Konteks Keluarga. Jakarta:
Depkes RI
Depkes R1.2012. Pedoman Fasilitator PMBA. Jakarta: Dirjen Bina Gizi KIA
Notoatmojo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Notoatmojo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta
Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodolodi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Nursalam dan Pariani. 2001. Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta: Sagung
Seto Nursalam, dkk. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta: Salemba Medika
Ramaiah, Savitri. 2006. Manfaat ASI dan Menyusui. Jakarta: Gramedia
WHO. 2004. Pemberian Makanan Tambahan Untuk Anak Menyusu. Jakarta: EGC
Anonimus. 2008. Makanan Bayi. Available From: http://www.ayahbunda- online.com
(Accesed 24th March 2008)
Annonimus. 2007. Makanan Pendamping ASI. Available From:
http://digilib.litbang.depkes.go.id (Accesed 12th June 2007)

Anda mungkin juga menyukai