PENDAHULUAN
vitamin atau mineral yang spesifik dan berhubungan dengan pola makan.
berkembang dengan cepat dan ada pula yang lambat, bahkan cenderung
kekurangan gizi. Tentunya hal tersebut juga dipengaruhi oleh pola asuh orang tua
Balita adalah anak yang berumur 0-59 bulan, pada masa ini ditandai
dengan proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat dan disertai
dengan perubahan yang memerlukan zat-zat gizi yang jumlahnya lebih banyak
dengan kualitas yang tinggi. Akan tetapi, balita termasuk kelompok yang rawan
gizi serta mudah menderita kelainan gizi karena kekurangan makanan yang
terhadap status gizi anak untuk mencapai pertumbuhan fisik dan kecerdasan anak
(Ariani, 2014).
data dari Kementrian Kesehatan, Indonesia masih mengalami masalah gizi ganda,
yaitu gizi kurang dan gizi lebih dengan berbagai risiko penyakit yang ditimbulkan,
1
mengungkapkan bahwa kekurangan gizi, terutama pada usia dini akan berdampak
pada tumbuh kembang anak. Anak yang kurang gizi akan tumbuh kecil, kurus,
dan pendek. Gizi kurang pada anak usia dini juga berdampak pada rendahnya
Gizi kurang pada anak usia balita banyak ditemukan oleh pola makan
sehari-hari. Ada beberapa indikator yang mempengaruhi pola makan dan status
gizi pada balita, diantaranya faktor pekerjaan orang tua, pendidikan orang tua
serta jumlah keluarga. Dikutip dalam penelitian yang dilakukan Ibrahim (2015),
tua dalam membuat keputusan, yang meningkatkan gizi anak, kesehatan dan
akhirnya pertumbuhan fisik mereka. Orang tua yang bekerja tidak lagi dapat
stunting di Provinsi Sulawesi Tenggara mencapai 30,02%. Jika dilihat dari data
45,2%. Data tersebut kemudian beririsan dengan keadaan balita yang ada di Desa
2
Masyarakat di Desa Uwemaasi masih memberikan makanan-makanan
berbasis pangan lokal kepada balita sebagai tambahan asupan nutrisi. Pada
umumnya mereka diberikan makanan lokal seperti rebusan ubi jalar yang di
haluskan, pisang yang dihaluskan, dan juga makanan instan khusus balita.Sebab
di fase tersebut balita sedang melakukan proses pertumbuhan yang sangat giat,
sehingga memerlukan zat-zat makanan yang relatif lebih banyak dengan kualitas
yang lebih tinggi. Hasil pertumbuhan setelah menjadi manusia dewasa, sangat
yang diberikan susu formula dan makanan-makanan instan. Akan tetapi hal
keluarga menegah kebawah. Dikarenakan pola asuh balita yang tidak maksimal
dan balita diberikan makanan yang belum memenuhi syarat untuk asupan gizi
yang maksimal. Selain itu juga ada pula Desa Uwemaasi merupakan salah satu
desa lucus stunting untuk Kabupaten Buton Selatan. Sehingga terdapat beberapa
anak-anak yang mengalami gejala stanting dengan ciri-ciri, kerdil, kurus, lambat
berpikir, serta mengalami bentuk fisik yang berbeda dengan anak-anak lainnya.
3
Berdsarakan uraian latar belakang di atas maka peneliti melakukan
Dari uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
mengetahui dan
1. Manfaat Teoritis
4
bagi perkembangan ilmu pengetahuan khusnya dalam kajian Antropologi
Terapan.
dapat dijadikan acuan untuk para peneliti lain untuk melakukan kajian
balita.
2. ManfaatPraktis
5
BAB II
2.1 TinjauanPustaka
Pola makan adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan
RI, 2009). Sulistyoningsih, (2011: 54) menjelaskan pola makan diartikan sebagai
tingkah laku manusia atau sekelompok manusia dalam memenuhi makanan yang
(1989) pola makan di artikan sebagai cara seseorang atau sekelompok orang untuk
psikologis, budaya dan sosial. Dan menurut seorang ahli mengatakan bahwa pola
makan di definisikan sebagai karateristik dari kegiatan yang berulang kali makan
Pola makan pada balita berbeda dengan pola makan anak usia sekolah dan
orang dewasa. Persatuan Ahli Gizi Indonesia (1992) dalam bukunya menuliskan,
dalam bidang ilmu gizi dan kesehatan, yang disebut anak sehat meliputi anak
prasekolah (1-6 tahun), anak sekolah (7-12 tahun) dan golongan remaja (13-18
tahun). Tiap golongan mempunyai kebutuhan zat gizi berbeda, sesuai dengan
sama, yaitu 3 kali makanan utama (pagi, siang, dan malam) dan 2 kali makanan
6
Menurut Moehji (1988) Pengaturan makanan bayi dan balita adalah
penggunaan ASI secara tepat dan benar serta pemberian makanan pendamping
ASI dan makanan selingan yang tepat waktu dan tepat mutu. Pola hidangan
sehari-hari yang dianjurkan adalah makanan seimbang yang terdiri atas, sumber
zat tenaga (nasi roti, jagung, ubi), sumber zat pembangun ( ikan, telur, ayam,
daging, susu, tahu, tempe), dan sumber zat pengatur (sayuran dan buah-buahan)
Menurut Septiari (2012), balita dapat dimaknai sebagai anak pada usia di bawah 5
tahun pada karakter pertumbuhan yakni pertumbuhan lebih cepat pada usia 0
sampai 1 tahun dimana umur 5 bulan berat badan naik 2 kali berat badan lahir,
pada umur 1 tahun 3 kali berat badan lahir dan pada umur 2 tahun menjadi 4 kali
berat badan lahir. Pertumbuhan mulai lambat saat usia prasekolah dengan
menginjak usia di atas satu tahun atau lebih popular dengan pengertian usia anak
di bawah lima tahun. balita adalah istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun (batita)
dan anak pra sekolah (3-5 tahun). Saat usia batita, anak masih tergantung penuh
kepada orang tua untuk melakukan kegiatan penting, seperti mandi, buang air dan
kemampuan lain masih terbatas. Masa balita merupakan periode penting dalam
proses tumbuh kembang manusia. Perkembangan dan pertumbuhan pada masa itu
7
menjadi penentu keberhasilan pertumbuhan dan perkembangan anak pada
periode selanjutnya. Masa tumbuh kembang di usia ini merupakan masa yang
berlangsung cepat dan tidak akan pernah terulang kembali, karena itu sering
Balita menurut karakterisik terbagi dalam dua kategori, yaitu anak usia 1-3
tahun (batita) dan anak usia pra sekolah. Anak usia 1-3 tahun merupakan
konsumen pasif, artinya anak menerima makanan dari apa yang disediakan oleh
Laju pertumbuhan masa batita lebih besar dari masa usia pra sekolah
sehingga diperlukan jumlah makanan yang relatif besar. Pola makan yang
diberikan sebaiknya dalam porsi kecil dengan frekuensi sering karena perut balita
masih kecil sehingga tidak mampu menerima jumlah makanan dalam sekali
Pada usia pra sekolah anak menjadi konsumen aktif. Mereka sudah dapat
memilih makanan yang disukainya. Pada usia ini, anak mulai bergaul dengan
perubahan dalam perilaku. Pada masa ini anak akan mencapai fase gemar
masa ini berat badan anak cenderung mengalami penurunan, ini terjadi akibat
8
kecukupan gizi yang diperoleh balita dari makanan sehari-hari yang diberikan ibu.
Makana Bayi Dalam mewujudkan pemberian makanan yang bergizi bagi balita
menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu yang
memungkinkan antara lain adalah fasilitas. Dalam pemberian makanan bergizi ini
dapat terlihat dari pengetahuan ibu bisa memilih makanan yang bergizi bagi
keluarganya terutama balita, serta ibu dapat pula memilih bahan makanan yang
bergizi tinggi berdasarkan bahan yang murah dan sederhana (Notoatmodjo, 2012).
oleh faktor budaya atau kepercayaan. Pantangan yang didasari oleh kepercayaan
pada umumnya mengandung perlambang atau nasihat yang dianggap baik ataupun
tidak baik yang lambat laun menjadi kebiasaan. Budaya mempengaruhi seseorang
dan
penyajiannya serta untuk siapa dan dalam kondisi bagaimana pangan tersebut
Penelitian mengenai pola makan balita sudah banyak diteliti para ahli gizi
relative sedikit. Olehnya itu penulis akan menyajikan beberapa penelitian yang
9
Penelitan yang Notoatmodjo (2012) berjudul faktor-faktor yang
berhubungan dengan perilaku pemberian makanan pendamping asi bayi usia <6
pemberian makanan pendamping ASI bayi usia <6 bulan pada ibu batita Lebih
dari setengahnya perilaku pemberian makanan pendamping ASI bayi usia <6
bulan termasuk kategori MP-ASI dini. Selain itu, ada hubungan antara
pengetahuan dengan perilaku pemberian makanan pendamping ASI bayi usia <6
bulan pada ibu batita. Bagi Ibu yang memiliki pengetauan modern mereka akan
makan anak sehingga dapat dijadikan sebagai parameter untuk penlulis untuk
faktor-faktor yang mempengaruhi pola makan balita dengan penelitan ini akan
Pemberian Pola Makan Pada Bayi dan Balita Usia 0-59 Bulan. Melaporkan bahwa
terdapat persebaran secara merata jenis kelamin bayi dan balita. Tingkat
pendidikan orang tua memperngaruhi pola makan balita karena umumnya orang
Ibu balita di Suku Baduy tidak mendapatkan pendidikan di sekolah, walaupun ada
10
juga yang sempat bersekolah sampai SD namun tidak tamat. Selain itu juga
pekerjaan orang tua di Suku Baduy bekerja sebagai petani. Sehingga seluruh
masyarakat di Suku Baduy memenuhi kebutuhan pangan mereka dari hasil ladang
penulis lakukan yakni meneliti tentang pemberian pola makan balita. Dari
mempengaruhi pola makan balita seperti tingkat pendidikan orang tua ataupun
dimana penelitian yang akan penulis lakukan lebih focus terhadap pola makan
Orang Tua Tentang Makanan Sehat Pada Anak Usia 4-5 Tahun. Melaporkan
penelitian ini tingkat pengetahuan orang tua juga dipengaruhi oleh tingkat
yang akan penulis lakukan. Adapun persamaannya dapat dilihat dari bagaimana
persepsi orang tua terhadap makanan yang akan diberikan kepada anaknya. Dari
hal tersebut kemudian dapat dijadikan sebagai acuan untuk melihat indikator-
11
indikator terhadap pemberian makanan kepada balita. Perbedaannya terdapat pada
tentang makanan sehat dengan metode kuantitatif, sedangkan penelitian yang akan
Pola Makan Dengan Status Gizi Pada Anak Usia 3-5 Tahun Di Wilayah Kerja
makan anak usia 3-5 tahun didapatkan bahwa dengan pola makan baik lebih
banyak dibandingkan dengan responden dengan pola makan tidak baik. Ada
hubungan yang bermakna antara pola makan dengan status gizi pada anak usia 3-
5 tahun. Jadi pola makan yang tidak baik beresiko untuk terjadi status gizi kurang.
hubungan pola makan anak terhadap status gizi anak yang dianalisis dengan
Peneltian yang dilakukan oleh Pratiwi (2020) yang berjudul Peran Ibu
dalam Pemberian Makanan Bergizi pada Balita Status Gizi Baik yang Kesulitan
Makan. Hasil Penelitian adalah seluruh Ibu telah berperan dalam pemilihan jenis
bahan makanan bergizi pada balitanya, namun belum memberikan makanan yang
bervariasi. Mayoritas Ibu belum menyajikan hidangan yang menarik untuk balita
dari segi warna, rasa, cara pengolahan, bentuk makanan, serta alat makan belum
12
keinginan balita, yaitu makan sambil bermain. Kesimpulan penelitian ini adalah
peran pemilihan dan menciptakan situasi makan telah dilakukan Ibu balita, hanya
yang akan penulis lakukan. Persamaannya terdapat pada pemberian makanan pada
balita, akan tetapi perbedaannya pada penelitian yang akan penulis lakukan
Makanan yang boleh dimakan dan tidak boleh dimakan memang selalu
menjelaskan bahwa kebiasaan makan yang terbukti merupakan hal yang paling
oleh makanan dua macam yaitu berupa pantangan makanan dan anjuran makanan.
Suatu makanan yang disukai belum tentu boleh dimakan, begitu juga
sebaliknya makanan yang tidak disukai belum tentu tidak boleh dimakan.
boleh atau tidak boleh dimakan menimbulkan kategori “bukan makanan” sebagai
13
sebutan makanan yang tidak boleh dimakan (Foster dan Anderson, 2006: 313).
Makanan yang dikonsumsi oleh balita di Desa Uwemaasi, yaitu makanan berbasis
pangan lokal seperti hasil olahan ubi kayu yang dihaluskan yang oleh masyarkat
loka disebut ledo, buah-buahan seperti pisang yang dihaluskan, serta beberapa
14
2.3. Kerangka Fikir
Masayarakat Desa
Uwemaasi
sebagai berikut :
sebagai masa emas karena terjadi pertumbuhan yang sangat cepat, dan
pembentukan kecerdasan balita. Hal ini terkait dengan asupan zat gizi yang
15
dalam pemberian asupan makanan pada Balita. Hal tersebut dilatar belakangi
karena beberapa faktor, yakni faktor budaya, faktor Pendidikan, faktor ekonomi
dan beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi pola makan tersebut.
makan balita di sana sehingga dengan hal tersebut kemudian dapat mengetahui
16
BAB III
METODE PENELITIAN
ditemui jumlah balitanya cukup banyak, (2) makanan yang dikonsumsi balita
berbasis pangan lokal yang diolah agar dapat dikonsumsi oleh balita (3) di Desa
Uwemaasi pola makan yang variatif kepada balita yang dipengaruhi oleh beberapa
faktor. Misalnya seperti tingkat Pendidikan orang tua, faktor ekonomi keluarga.
informan yang baik dan salah satunya peneliti gunakan untuk memilih informan
dalam penelitian ini yaitu enkulturasi penuh (memahami budayanya dengan begitu
baik, tanpa harus memikirkannya karena sudah terbiasa dengan hal tersebut). Atau
dengan kata lain informan disini yakni mereka yang dianggap mengetahui secara
setempat yakni perempuan yang berstatus sebagai ibu balita atau pernah
17
mempunyai dan merawat balita. Informan yang dipilih dari latar belakang ibu
dengan latar mata pencaharian keluarga sebagai petani, nelayan, pedagangan dan
PNS.
penelitian ini adalah, Ibu yang sedang mengasuh balita terkait dengan pola makan
yakini, Hasnia (31 tahun), Idawati (33 tahun), Nasrah (24 tahun), Salma (28
tahun), Wa Ati (43 tahun), Nurmala (23 tahun), Wa Jahara (24 tahun).
Selanjutnya informan tambahan dalam penelitian ini, Rahma (45 tahun) selaku
Bidan Desa, Sridevi (19 tahun) selaku kakak dari salah seorang balita di lokasi
1. Pengamatan (observation)
18
terjun langsung atau telibat dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh objek
yang akan diteliti, maksudnya peneliti ikut masuk atau tinggal bersama objek
yang akan diteliti. Dalam penelitian ini peneliti berupaya untuk mengamati pola
makan balita, yang meliputi waktu-waktu makan dalam sehari, jenis makanan
yang diberikan, frekuansi makan dalam sehari, strategi yang dilakukan orang tua
2. Wawancara (interview)
pertanyaan itu (Meleong, 2010: 186). Ciri utama wawancara adalah kontak
langsung dengan tatap muka antara pencari informasi dan sumber informasi.
pertanyaan yang dilontarkan tidak terpaku pada pedoman wawancara dan dapat
meliputi, pola makan yang dilakukan pada balita, makanan apa saja yang
dikonsumsi balita, apakah ada makanan tradisional yang diberikan, apakah ada
19
pantangan makanan bagi balita, apakah pada waktu makan berbeda-beda menu
makanan yang diberikan, seberapa banyak balita diberi makan dalam sehari,
apakah ada makanan instan yang diberikan. Selain itu juga akan menanyakan hal-
hal yang sifatnya umum seperti pekerjaan informan, pendapatan dalam sebulan,
balita.
3.1.3Teknik Analisis
Penulis berupaya untuk dapat mengerti persepsi, ide pemikiran dan ingatan
upaya yang dikatakan oleh para informan. Seluruh data yang berasal dari
diperoleh dari hasil penelitian akan dihubungkan dengan teori yang ada dan
kualitatif sehingga mampu menjawab masalah yang ada dalam penelitian ini. Data
yang dianalisis dalam penelitian ini yakni pola makan balita serta dampak
terhadapat pertumbuhannya.
20
BAB IV
lokasi studi. Berikut akan disajikan beberapa informasi terkait dengan kondisi
lokasi penelitian :
Letak Kecamatan Kadatua bila dilihat dari peta Kabupaten Buton berada
di sebelah barat daerah Pulau Buton yang terdiri dari Pulau Kadatua dan
21
dan merupakan pulau tersendiri dengan luas wilayah 32,82 km2. Secara
Waonu, dan Desa Kapoa. dengan seiring berjalanya waktu dan Untuk peningkatan
beberapa Desa dimekarkan. Adapun desa yang yang berada dikecamatan kadatua
22
4.2 Sejarah Singkat Desa Uwemaasi
wolio yang terdiri dari dua suku kata. Yakni uwe dan maasi. Secara harfiah uwe
diterjemahkan sebagai air dan maasi artinya emas. Cerita yang kemudian di
tersebut susah untuk didapatkan air. Sehingga pernah dilakukan suatu ritual
dimana bongkahan emas disimpan pada wadah sehingga lalu kemudian keluarlah
Sulawesi tenggara. Jarak tempuh untuk sampai ke Desa Waonu dari pusat Kota
dan Arus air laut. Menggunakan Transportasi laut dengan biaya Rp 15.000, dalam
sekali menyebrang.
tansportasi veri, sebagai alat transportasi untuk keluar masuknya kendaraan dari
kecamatan menuju kota sekaligus sebagai pemasokan barang dagangan dari kota
Kondisi jalan raya dari pelabuhan menuju desa Uwemaasi masih dalam
kondisi rusak hingga saat ini masih kondisi perbaikan perbaikan jalan raya. Begitu
23
pun juga dengan pasokan listrik masih terbatas, di Desa Uwemaasi listrik akan
dinyalakan oleh pada pada malam hari dari pukul 18.00 sampai pukul 06.00
kelangkaan bahan bakar minyak selain itu bahan bakar minyak yang diperoleh
dengan harga yang lebih mahal dibanding daerah-daerah lain seperti di Kota
Baubau.
1.144 Jiwa, yang terdiri dari jenis kelamin laki-laki sebanyak 539 dan berjenis
Menurut data yang diperoleh dari hasil penelitian ini masyarakat Desa
Uwemaasi berjumlah 1.144 Jiwa, dengan perbandingan 539 jiwa penduduk laki-
24
laki dan 605 jiwa penduduk perempuan. jumlah kepala keluarga sebanyak 193
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Desa Uwemaasi Menurut Dusun dan Jenis Kelamin.
JUMLAH PENDUDUK
3 Dusun 84 96 180
Laumba
Berdasarkan tabel 4.1 di atas, terlihat bahwa jumlah penduduk yang paling
banyak di Desa Uwemaasi ada pada Dusun Mafarah dengan jumlah penduduk 284
jiwa, sedangkan dusun yang paling sedikit penduduknya yaitu Dusun Laumba
dengan jumlah penduduk 180 jiwa. Secara administrasi Desa Uwemaasi terbagi
menjadi 5 dusun yang masing-masing dikepalai oleh seorang kepala dusun. Dusun
merupakan dusun dengan jumlah petani dan nelayan yang cukup banyak.
25
4.3.2 Tingkat Pendidikan Masyrakat di Desa Uwemaasi
berfungsi sebagai modal sosial, hal demikian dapat dilihat dalam pergaulannya
sosial yang baik dengan orang-orang sekitarnya. Pendidikan juga merupakan tolak
karena semakin tinggi jenjang pendidikan yang telah ditempuh maka kualitas
yang dapat meningkatkan kualitas hidup dan sumber dayanya. Oleh karena itu,
pendidikan perlu diperhatikan karena merupakan salah satu aspek paling penting
penduduk Desa Uwemaasi menurut tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
26
Tabel 4.2. Jumlah Penduduk Desa UwemaasiMenurut Tingkat Pendidikan.
3. Tamatan TK 34
5. Tamat SD 168
9. Tamatan S2 4
Jumlah 1.144
Uwemaasi yang terbanyak adalah yang tamatan SLTA yakni sebanyak 281 jiwa.
Sedangkan yang paling rendah adalah tamatan S-2, yakni sebanyak 4 jiwa. Untuk
setingkat desa hal demikian sudah masuk dalam kategori sumberdaya manusia
yang cukup potensial untuk di kembangkan, dimana sekitar 128 adalah lulusan
sarjana dari berbagai bidang ilmu. Hal tersebut akan berdampak baik pada
27
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada aspek mata pencaharian
variatif sebagai petani, nelayan, pedagang dan Pegawai Negeri. Untuk lebih
1. Petani 289
2. Nelayan 286
3. Wiraswasta 78
4. PNS 17
5. Honorer 35
6. Perantau 265
Jumlah 1.144
pencaharian masyarakat Desa Uwemaasi adalah petani yakni sebanyak 289 jiwa.
Hal ini dikarenakan sejak turun temurun mata pencaharian masyarakat adalah
bertani. Sedangkan nelayan berada pada posisi kedua sebagai mata pencaharian
tetap mereka misalnya petani tidak hanya bekerja menggarap kebun semata,
melainkan sewaktu-waktu mereka turun melaut mencari ikan begitu pula dengan
nelayan.
28
Pekerjaan masyarakat di Desa Uwemaasi dapat dikatakan tidak menetap,
melihat dari peluang yang bisa mereka kerjakan. Hal demikian di sebabkan oleh
faktor alam yang berubah-ubah setiap tahunya. Pada saat musim teduh pekerjaan
akan tetap normal seperti biasanya namun apabila musim timur telah berlansung,
maka yang bekerja sebagai petani ataupun pegawai negri tetap akan turun mencari
ikan. Fakta menunjukan bahwa hampir semua masyarakat Desa Uwemaasi pandai
dalam bertani, karena hal tersebut melaut telah menjadi perkerjaan paling umum
Selain itu juga sebanyak 265 jiwa masyarakat uwemaasi yang merantau ke
luar daerah hingga keluar negeri. Para perantau ini didominasi oleh laki-laki yang
telah berumah tangga ataupun belum. Wilayah yang menjadi tempat mereka
mencari nafkah yakni daerah Timur, yang menurut mereka lebih besar pendapatan
namun resikonya juga. Rata-rata pekerjaan yang mereka geluti yakni buruh
4.4 Religi
dibawah oleh para pedagang muslim dari Gujarat, India, dan kaum muslim
dimulai sejak masuknya Islam raja Buton yang keenam yang bernama La
Kilaponto. (b). meskipun Islam telah menjadi agama resmi kerajaan, namun
penataan kerajaan berdasarkan nilai-nilai Islam baru lahir pada masa sultan
29
keempat yaitu Dayanu Ikhsanuddin. (c) Gerakan Islamisasi kerajaan Buton
Agama adalah satu prinsip kepercayaan kepada Tuhan yang harus dimiliki
setiap manusia, karena dengan beragama manusia bisa mengenal dirinya dan
Tuhannya, dan dengan beragama manusia bisa tahu hak dan kewajibannya sebagai
dianggap sebagai media pemersatu kerukunan antar warga baik dalam berinteraksi
Adat adalah aturan, kebiasaan yang tumbuh dan terbentuk dari suatu
hukum adat. Adat telah melembaga dalam kehidupan masyarakat baik berupa
tradisi, adat upacara dan lain-lain yang mampu mengendalikan perilau warga
masyarakat dengan perasaan senang atau bangga, dan peranan tokoh adat yang
norma dalam mengatur tatanan hidup mereka yang menjadi pandangan hidup
30
“Pemali duduk di bantal, nanti dapat bisul”. Bantal adalah salah satu
komponen tempat tidur yang kadang diperlukan setiap kali tidur. Sehubungan
Dengan demikian orang yang memakai bantal tersebut pada saat hendak tidur
akan merasa terganggu tidurnya karena bau yang ditimbulkan oleh kotoran yang
malam hari dianggap sebagai suatu pekerjaan yang kurang efektif bila
dibandingkan dengan menyapu pada pagi hari dan siang hari. Pada malam hari
papan atau dinding tidak terlihat sehingga tidak tersapu. Selanjutnya menyapu
pada malam hari kemungkinan benda-benda kecil yang masih berguna akan turut
tersapu seperti paku, silet, peniti, bahkan terkadang uang logam atau emas yang
jatuh.
Ungkapan ini oleh masyarkat Buton pada umumnya memakai kata “ ayilakea
razaki artinya rejeki hilang “ kata ini dapat diartikan sebagai benda-benda yang
masih berguna atau berharga disapu hingga jatuh akhirnya hilang. Jadi dengan
hilangnya benda-benda yang dimaksud tadi dapat dikatakan rejeki hilang. Jadi
makna yang tekandung dalam ungkapan tersebut merupakan suatu nasihat yang
31
ditujukan kepada anak, khususnya bagi remaja putri agar tidak membiasakan
“ Pemali bertopang dagu, nanti cepat jadi yatim”. Bertopang dagu adalah
suatu pekerjaan yang sia-sia. Bertopang dagu sering dilakukan oleh anak-anak
Jika ditinjau dari segi adat, anak yang sering bertopang dagu tidak disukai
jadi yatim agar anak-anak atau remaja dapat mengambil pengertian begitu pula
pada orang tua, orang tua akan selalu melarang jika melihat anak yang demikian
karena di samping tidak baik di lihat juga dapat memberikan penilaian yang lain
islam dan relatif fanatik menjalankan ajaran agamanya. Menjelang malam hari
menjalankan shalat. Bagi orang yang duduk di pintu menjelang malam hari dapat
32
pula orang menafsirkan bahwa kemungkinan sedang menantikan seseorang
ada. Akibat lain yang ditimbulkan orang yang duduk di pintu menjelang malam
hari adalah selain menghalangi orang yang masuk, dapat pula menyebabkan
33
BAB V
Pada bab ini penulis akan mendeskripsikan pola makan balita serta
menerangkan dampak dari pola makan tersebut terhap pertumbuhan balita di Desa
hidup sehat perlu untuk diterapkan sejak awal agar memberikan dampak positif
bagi tubuh. Hal tersebut sejak dini diterapkan oleh sebagian masyarakat di sana
terhadap balita. Disiplin terhadap pola makan adalah salah satu cara agar bisa
sebelumnya, menulis merujuk pada pola makan yang benar menurut Kementrian
lebih sama, yaitu: cukup secara kuantitas, cukup secara kualitas, mengandung
energi, protein, vitamin dan mineral yang diperlukan untuk menjaga kesehatan
dan untuk melakukan aktifitas sehari-hari bagi semua kelompok umur dan kondisi
fisik.
34
“ saya ini anakku sudah dua mi laki-laki dan perempuan, dari anak
pertamaku itu selalu saya jaga pola makannya. Karna memang saya rasa
bahwa makanan itu sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
kesehatan anak. Artinya kalau kita kasih makan juga sembarang kita punya
anak pasti berdampak pada kesehatannya” (Wawancara 7 Mei 2023)
Berdasarkan ungkapan informan di atas dapat diketaui bahwa, sebagian
kepada bayi merupakan upaya untuk pencagahan penyakit terhadap balita serta
atas mengatakan bahwa, Ia telah memiliki sepasang anak laki-laki dan perempuan.
makan dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal meliputi
internal meliputi jenis kelamin, usia, citra tubuh, preferensi makanan dan tingkat
teratur yang diberikan kepada balita di Desa Uwemaasi, maka penulis akan
Salah satu upaya untuk menjaga metabolisme dan pertumbuhan bayi dan
anak yaitu dengan meberikan ASI (air susu ibu) minimal hingga usia 6 bulan.
Pemerintah Indonesia pada 2003 sudah menerapkan wajib ASI selama 6 bulan.
Sebagaimana yang dianjurkan oleh WHO dan UNICEF juga, setelah mendapat
35
ASI eksklusif selama 6 bulan selanjutnya anak harus diberi makanan padat dan
masyarakat harus mendukung ibu secara penuh dengan penyediaan waktu dan
berikut :
“anakku yang kedua ini usianya sudah 7 bulan, dari baru lahir saya
upayakan memang untuk tidak memberikan susu formula, pokokoknya
saya kasi ASI terus. Dulukan saya melahirkan di RS Siloam Baubau
karena waktu itu suamiku masih kerja diluar daerah. Disana memang
bidan dia anjurkan saya untuk dikasi ASI saja jangan mi kasi minum susu
formula. Karna bu bidan bilang kalau dikasi ASI bayi bisa mencegah
pendarahan pasca operasi” (Wawancara 7 Mei 2023)
selalu berupaya untuk memberikan ASI kepada bayinya. Beliau tidak pernah
bidan terhadap manfaan memberikan ASI ekskluasif pada bayi hingga usia 6
bulan.
36
Air susu ibu dapat mengurangi perdarahan setelah melahirkan karena
darah sehingga pendarahan akan lebih cepat berhenti. Menyusui bayi juga dapat
kepuasan, kebanggaan dan kebahagian yang mendalam bagi ibu, serta dapat
Lebih lanjut Roesli (2005 :34 ) berpendapat bahwa ASI berperan sebagai
sebagai nutrisi untuk bayi, dimana ASI memiliki komposisi yang seimbang dan
yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tumbuh bayi normal hingga usia enam
bulan. Air susu ibu dapat meningkatkan daya tahan tubuh bayi yang dapat
melindungi dari penyakit infeksi bakteri, virus, parasit, dan jamur. Air susu ibu
nutrien-nutrien khusus yang diperlukan otak bayi agar dapat tumbuh optimal. Air
susu ibu dapat meningkatkan jalinan kasih sayang yang menjadi dasar
Ketika penulis mencoba menggali lebih dalam terkait dengan pola makan
Ibu atau nutrisi yang dikomsumsi olehnya sebagian besar mengatakan bahwa
37
bahwa mereka mengkonsumsi suplmen pelancar ASI ataupun susu untuk ibu
produksi ASI. Apabila makanan yang ibu makan cukup akan gizi dan
pola makan yang teratur, maka produksi ASI akan berjalan dengan
lancar. Hal ini senada dengan yang dikatakan oleh informan Idawati (33 Tahun)
sebagai berikut:
nutrisi untuk meningkatkan kualitas ASI. Kebiasaan tersebut secara turun temurun
3 kali sehari berdampak pada kuantitas dan kualitas ASI ibu menyusui. Bahkan
halaman rumah mereka. Sebagaimna dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
38
Gambar 5.1 :pohon kelor yang ditanan dihalaman rumah
Dokumntasi Nurmaliati, Mei 2023
pengentin terkait dengan hal-hal yang menyangkut dengan aspek kesehatan calon
ASI itu kan merupakan nutrisi alamiah untuk bayi karena mengandung
makanya itu memang dibutuhkan untu kebutuhan energi, sampe dia 6
bulan pertama. Pernah dulu kita ikut pelatihan dari BKKBN Buton
Selatan, intinya pokoknya kandungan dalam kelor itu salah satu juga
nutrisi untuk menunjang banyaknya ASI. Makanya itu selalu kita ajarkan
sejak dini terkait dengan itu, malah sejak mereka masih berstatus sebagai
calon pengantin. (Wawancara 11 Mei 2023)
39
Bersasarkan penyataan informan di atas dapat dipahami bahwa,
pertumbuhan dan perkembangan bayi ditentukan oleh jumlah ASI yang diperoleh
termasuk energi dan zat lainnya yang terkandung dalam ASI. Tanaman Kelor
sedikit juga Ibu menyusui menjadi konsumen dari berbagai prodak tersebut.
“Suamiku dia larang memang kasi susu formula untuk anakku, padahal
ASI ku ini tidak lancar. Karena memang waktu saya melahirkan itu hari
ada pendarahan, jadi sekitar 4 hari saya dirawat. Makanya ASI ku tidak
lancar. Alhamdulillah saya konsumsi suplemen pelancar ASI, baru saya
minumkan juga susu Lactamil. Lancar mi ASI ku.” (Wawancara 7 Mei
2023)
tersebut Ia harus dirawat selama empat hari sehingg anaknya tidak diasuh
olehnya. Hal tersebut kemudian berdampak terhadap kuantitas dan kualitas ASI
nya. Namun demikian dengan dukungan dan motivasi dari suaminya Ia berupaya
40
untuk mengkonsumsi susu dan suplemen pelancar ASI. Sebagaimana dapat dilihat
oleh neneknya. Maka Ia menggunakan pompa ASI, untuk menyedot ASI nya dan
bepergian anaknya akan terus diberikan ASI tanpa harus digantikan oleh susu
formula. Hal seresebut seperti apa yang dikatakan olehnya sebagai berikut :
“kalau saya misalnya ada tempat pergiku tetap anakku itu dikasi ASI,
karna ada neneknya yang kasi ASI itu saya pompa, ada saya beli alatnya di
tiktok. Jadi kalau semacam saya mau pergi saya pompakan memang,
sekitar 30 menitan itu adami satu botolan. Kadang juga saya stok-stok,
saya pompa memang baru saya simpan di kulkas” (Wawancara 7 Mei
2023)
sebagian bayi usia dibawah 6 bulan yang ada di Desa Uwemaasi selalu diberikan
ASI eksklusif. Apabila sang ibu harus bepergian keluar rumah tanpa membawa
41
tersebut bayi di Desa Uwemaasi akan terus mendapatkan ASI eksklusif walaupun
Alat pemompa ASI tersebut dapat di lihat pada gambar di bawah ini :
menyedot ASI dari sang ibu. Alat tersebut oleh informan dibeli secara online pada
Cara kerja alat tersebut dengan ditempelkan pada payudara sang ibu selama
kurang lebih 30 menit dan secara otomasi ASI akan mengalir ke botol
penampung.
Bayi dan Balita, khususnya pengetahuan ibu memiliki pengaruh kepada pola pikir
dan tingkat kepedulian untuk memberikan asupan makan yang tepat untuk
42
anaknya. Bayi dan balita masuk dalam kelompok rawan gizi di masyarakat
pendamping ASI untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Bayi usia 6 bulan ke atas
dari buah-buahan, makanan instan, hingga makanan yang diolah sendari dan
“di sinikan kalau posyandu itu tiap tanggal 13, jadi kalau ibu-ibu datang
bawa anaknya selalu kita pantau perkembangan pola makannya. Inikan
salah sa tu punya pencegahan stunting. Karena desa ini juga masuk desa
locus. Variatif memang makanan yang diberikan. Ada yang kasi makan
pisang, ada SUN, ada juga yang masakan sendiri baru dihaluskan”
(Wawancara 11 Mei 2023)
di sana. Bidan Rahma yang merupakan bidan Desa Uwemaasi, selalu memberikan
diselenggarakan posyandu pada ibu hamil dan juga pada balita. Sebagai mana
43
Gambar 5.4: Kegiatan Posyandu di Desa Uwemaasi
Dokumntasi Nurmaliati, Mei 2023
yang selalu dilakukan bidan desa. Bukan cuma memberikan vaksin pada balita
ataupun ibu hamil, bidan desa juga memberikan edukasi terkait beberapa hal
diantaranya tentang makan pendamping ASI yang harus diberikan kepada bayi
yang diberikan kepada balita, maka akan disajikan data berikut ini :
a. Memberikan buah-buahan
karena hal ini akan memengaruhi pola dan kebiasaan makannya kelak.Sebagian
pertamanya. Buah-buahan bisa jadi menu pendamping ASI pertama bayi yang
tepat karena memiliki tekstur yang ringan. Bahkan ini bisa jadi pengenalan bayi
44
Pisang adalah buah yang paling banyak dan sering diberikan untuk makan
pendamping ASI pertama bayi. Bukan tanpa sebab, pisang memiliki tekstur yang
pas, sedikit padat tapi tetap lembut untuk bayi. Tak hanya itu, kandungan gizi
pisang yang cukup tinggi juga menjadi alasan para ibu sehingga pisang menjadi
alternatif untuk makan yang diberikan kepada bayi. Hal ini sepertin apa yang
pisang menjadi buah pilihan untuk diberikan kepada bayi sebagai makanan
kemudian menjadi pilihan para ibu di Desa Uwemaasi untuk memberikan pisang
kepada bayinya. Pisang juga memiliki kandungan karbohidrat yang cukup tinggi.
Selain itu, buah berwarna kuning ini juga kaya akan vitamin C yang baik untuk
45
Gambar 5.5: Balita yang di Suapi Pisang
Dokumntasi Nurmaliati, Mei 2023
jenis pisang susu. Ia memberikan makan anaknya tiga kali sehari. Pisang tersebut
dibelinya di pasar dan terkadang juga ada memperolehnya dari kebun orang
memakan pisang tersebut. Terkadang dalam satu buah pisang dapat dihabiskan
Tentu selain memberikan pisang kepada bayi yang ada di Desa Uwemaasi,
sang ibu juga akan meberikan buah-buahan lainya seperti pepaya. Pepaya punya
kandungan serat yang tinggi dan dapat membantu melancarkan pencernaan bayi.
Buah berwarna jingga ini juga diperkaya dengan vitamin C dan vitamin A yang
cukup tinggi. Sehingga apabila diberikan kepada bayi akan menjadi asupan yang
cukup nutrisi.
46
Ketika penulis melakukan pengamatan terlibat, penulis juga ikut
memberikan bayi bauh pepaya. Bayi tersebut memakanya dengan lahap dan
cenderung dengan porsi yang banyak. Teksturnya yang lembut membuat pepaya
sangat cocok untuk menjadi makanan pendamping ASI. Kandungan air yang
cukup banyak pada buah pepaya juga mempermudah bayi yang belum bisa
mengunyah sempurna.
Terkait dengan hal tersebut sejalan dengan apa yang dikatakan informan
“kalau saya punya anak dia suka makan pepaya, karna memang lembe juga
to. Tinggak dipotong-potong baru dikasi halus pake sendok. Jadi aman
dimakan anak-anak biarpun belum tumbu giginya” (Wawancara 6 Mei
2023)
pepaya menjadi salah satu makanan pendamping ASI yang diberikan oleh ibu
menjadi alasan ibu di Desa Uwemaasi untuk memberikan buah pepaya pada
kecil. Apabila ingin diberikan pada bayi, sang ibu tinggal menghaluskannya
47
Kesehatan No. 224/MENKES/SK/II/2007 tentang Spesifikasi Teknis MP-ASI,
MPASI dalam bentuk bubur diberikan kepada anak usia 7-12 bulan. Bubur instan
yang telah ada secara komersial umumnya berbahan dasar tepung beras sebagai
beras, Indonesia memiliki potensi sumber karbohidrat yang berasal dari serealia
dan jagung. Namun penggunaannya sebagai bahan pangan maupun industri masih
terbatas, bahkan menurun tajam seiring ketersediaan beras yang makin mencukupi
karena banyak masalah yang dihadapi, termasuk aspek sosial, budaya, dan
Produk yang dibuat dari bahan sorgum ini kemudian banyak diminati oleh
para ibu khususnya di Desa Uwemaasi untuk diberikan kepada anaknya. Saat ini
Promina, Milna, dan lain-lain. Bubur instan tersebut kemudian menjadi alternatif
untuk diberikan pada balita yang ada di sana. Kandungan gizi yang terdapat pada
48
produk tersebut dan penyajiannya yang praktis kemudian menjadikan bubur instan
berikut :
“untuk makananannya anakku saya kasih makan SUN, kalau rasanya saya
ganti-gantikan supaya dia tidak bosan. Kadang rasa buah, kadang rasa
ayam, pokonya saya ganti-gantikan. Kadang juga saya kasih makan
promina, tapi anakku kaya dia tidak suka begitu e. (Wawancara 10 Mei
2023)
pemberian bubur instan berbahan sorgum, menjadi pilahan sebagian ibu di Desa
bahwa Ia memberikan bubur instan pada anakknya dengan brand SUN dan
Promina.
terkait bubur instan tersebut, diperoleh data bahwa bubur instan dengan bran SUN
memiliki berbagai varian rasa, seperti aneka buah, varian ayam, dan varian
penyajiannya diseduh dengan air hangat. Hal tersebut sebagaimana dapat dilihat
49
Gambar 5.6: Aneka Makan Bayi Brand SUN
Dokumntasi @sunindonesia Instagram, Mei 2023
Gambar diatas merupaka gambar yang diambil dari akun instagram SUN.
brand tersebut tersedia dalam 6 varian rasa yakni ; Kurma dan susu, kacang hijau,
aneka buah (jeruk,apel, dan pisang), ubi ungu, ayam kampung, beras merah,
browkoli, dan pisang susu. Produk tersebut juga banyak diberikan kepada balita
“anakku yang pertama usianya sudah 3 tahun 4 bulan, yah namanya anak-
anak inikan agak susah kalau kita mau kasih makan secara teratur.
Makanya pintar-pintarnya mi dari kita orangtua ini mau kasih makan
mereka. Kalau saya siasati biasanya saya kasih makanan itu yang enak tapi
50
sehat baru menu saya ganti-ganti supaya mereka tidak bosan (Wawancara
6 Mei 2023)
Seperti apa yang telah dikatakan informan di atas, dapat diinformasikan
Makan tersebut disajikan dengan rasa yang enak tapi tetap mengutamakan nilai
gizi yang terkandung didalamnya. Hal serupa juga sejalan dengan apa yang
“kalau saya punya anak pertama ini dia suka makan telur mata sapi. Jadi
saya suka gorengkan telur tidak pake masako. Jadi saya goreng itu saya
pake saja blueband saja. Kemudian saya kasi pake cetakan karakter jadi
telur itu dia berbentuk menyerupai cetakannya. Itu mi yang buat anakku
nafsu makan” (Wawancara 7 Mei 2023)
Berdasarkan apa yang dikatakan informan di atas dapat diketahui bahwa
Tampilan makanan merupakan hal yang berkontribusi paling besar terhadap nafsu
makanan sehat yang kreatif ternyata sangat bermanfaat untuk mendorong selera
makan balita. Sebagai dampaknya, nilai gizi dalam hal ini sering tidak dijadikan
51
menata nasi beserta lauknya. Sebagaimana dapat dilihat pada gambar di bawah ini
balita. Di atas piring tersebut disajikan makanan yang terdiri dari nasi, sayuran,
dan aneka lauk pauk lainnya. Dengan penyajian seperti itu akan menambah nafsu
makan dari balita. Hal ini senada dengan yang dikatakan oleh informan Hasnia
“kalau anakku yang pertama ini kalau makan piringnya khusus saya
pakepan. Kaya ompreng begitu e, hanyakan plastik toh baru ada gambar-
gambarnya. Namanya juga anak-anak ini lah kalau mereka mau makan ini
banyak maunya. Jadi kalau semisalkan ada piring khususunya kaya dia
semangat mau makan (Wawancara 7 Mei 2023)
Berdasarkan apa yang dikatakan informan di atas dapat di terangkan
52
pada piring khusus berkarakter gambar kartun. Hal tersebut kemudian menambah
nafsu makan si balita. Dengan sekat-sekat yang ada pada piring sehingga menu
Pola hidup sehat perlu diterapkan sejak awal agar memberikan dampak
positif bagi tubuh. Banyak hal yang tanpa disadari dilakukan kepada balita justru
jauh dari kebiasaan pola hidup sehat. Misalnya, malas mengajak anak untuk
makanan cepat saji karena terbatasnya waktu, terlalu banyak bergadang karena
pekerjaan atau bahkan hal yang tidak penting, adalah beberapa contoh pola hidup
Berikut akan di sajikan beberapa data terkait dengan pola makan tidak
teratur :
Susu formula atau susu botol merupakan susu sapi yang susunan
nutrisinya diubah menyerupai ASI sehingga dapat diberikan kepada bayi. Untuk
tertera pada kemasan. Susu formula yang beredar dipasaran bermacam- macam
tetapi gigantikan dengan susu formula. Tentunya hal tersebut dilandasi beberapa
53
hal, mulai dari kuanititas ASI yang minim hingga sibuknya sang ibu sehingga
tidak sempat untuk memberikan ASI kepada anaknya. Hal ini selanjutnya dapat
dicermati dalam kutipan wawancara berikut ini yang dikatakan oleh informan Wa
“saya ini saya mengejar di SD, inikan anakku yang ke empat yang bayi ini.
Jadi ada kaka-kakanya yang jaga dirumah. Itu mi saya belikan susu SGM
untuk dikasi. Yah namanya juga dijaga kakanya ini kadang-kadang tidak
teratur juga kalau dikasi susu. (Wawancara 11 Maret 2023)
Berdasarkan apa yang dikatakan informan di atas dapat diketahi bahwa,
bayinya di asuh oleh kakaknya. Sehingga ketika Ia berangkat untuk bekerja, bayi
tersebut terkait dengan pola makannya akan diberikan susu formula dengan brand
SGM. Ia pun mengakui bahwa bayi tersebut diberikan susu formula secara tidak
penyajiannya pada kemasan seperti yang dilihat pada gambar dibawah ini :
54
Berdasarkan gambar di atas menunjukan bawah saran penyajian yang
berbanding dengan 30 ml air hangat. Kemudian susu tersebut tidak boleh lagi
diberikan 2 jam setelah diseduh. Selain itu juga cara penyajiannya dengan
menyeduh air terlebih dahulu sesuai takaran susu yang akan dibuat. Selanjutnya
mengikuti saran penyajian yang tertera pada kotak susu. Informan cenderung
memasukan air hangat. Bahkan jika susu sudah melewati batas waktu yang
Terkait dengan hal ini sejalan dengan pernyataan informan Sridevi (19
“kalau mamaku dia lagi keluar, baru saya tidak kuliah saya mi yang jaga
saya punya ade. Susunya itu saya bikin saja, saya kira-kirakan saja kalau
sa mau bikin. Baru kalau belum habis saya simpankan kalau dia mau lagi
baru saya kasikan” (Wawancara 11 Mei 2023)
Kutipan wawancara di atas menujukan bahwa, adanya penyajian susu
formula yang diberikan kepada sang bayi tidak sesuai dengan petunjuk penyajian.
Sreidevi adalah pertama dari Ibu Wa Ati dan sedang melanjutkan pendidikan
bahwa apabila Ia sedang libur kuliah maka Ia yang mengasuh adik bungsunya
55
bersama kedua adiknya yang lain. Akan tetapi ketika penulis menanyakan terkait
dengan cara penyajian susu formula yang sesuai dengan petunjuknnya Ia tidak
mengetahuinya.
Hal yang lebih fatal adalah berdasarkan informasi dari saran penyajiannya,
susu formula tidak boleh lagi di konsumsi 2 jam setelah disajikan dan disarankan
dibuang. Akan tetapi informasi yang diperoleh di lokasi penelitian mereka tetap
berpersepsi bahwa akan mubazir bila susu formula yang sudah disajikan akan
diberikan.
bahwa bayi yang mendapatkan susu formula lebih banyak yang mengalami
peningkatan yaitu 27 bayi (90%) dan yang berat badan tidak meningkat 3 bayi
dengan petunjuk yang tertera. Apabila cara yang salah yang dilakukan tentu akan
berdapak terhadap perncernaan sang bayi bahkan akan terjadi alergi pada kulit.
Idealnya orang tua perlu membuat jadwal makan pada anak yang sesuai
dengan kebutuhan pola makan anak. Tetapkan waktu kapan anak akan sarapan,
makan siang, atau makan malam. Ini juga berlaku untuk makan selingan. Orang
tua harus mampu mengajarkan anak bahwa pada waktu-waktu makan tersebut, ia
56
tidak boleh memainkan handphonenya. Namun, jika ia sudah selesai makan, ia
yang Mums lihat. Sebaliknya, membiarkan anak bermain game saat makan justru
ketika balita tidak mau makan dan memilih berlarian, saat disodorkan
handphone/ gadget, mereka seperti terhipnotis untuk duduk manis dan menatap
layar gadget dengan tenang. Mulut mereka pun akan otomatis terbuka, ketika akan
disuapi makanan sehingga menyuapinya pun jadi mudah. Akhirnya makan sambil
Hal ini seperti yang terjadi pada informan Nurmala (23 Tahun)
“Kalau saya kasi makan anakku ini setegahmati, maunya mau lari-lari,
lompat-lompat. Susahnya dia makan e. tapi kapan sudah dikasi Hp tidak
pindah-pindah mi dari tempat duduknya. Tinggal sa suruh buka-buka
mulutnya. (Wawancara 9 Mei 2023)
film pada gadget tersebut. Sehingga Sang ibu bisa dengan mudahnya menyuapi
anaknya yang sedang fokus dengan gadgetnya. Padahal, cara membujuk dengan
memberi gadget agar anak mau makan tidak disarankan karena hanya sebagai
57
solusi sesaat dan bukan jangka panjang. Apalagi di bawah usia dua tahun, anak-
wadah atau sarana penjualan di pinggir jalan, tempat umum atau tempat lain, yang
tetapi mengalami ada yang perkembangan yang luar biasa secara kognitif,
emosional dan sosial, namun ada juga yang sebaliknya dimana perkembangannya
cukup lambat. Kehidupan balita pada periode ini merupakan persiapan bagi
jajanan yang dijual di sekitar rumah mereka ataupun pada penjual keliling, tanpa
menyadari bahwa sebagian pangan jajanan yang dikonsumsi itu kelak dapat
penjualan yang tidak semestinya yaitu di tepi jalan yang relative terbuka sehingga
58
Hal ini sebagaimna yang dikatakan oleh informan Rahma (45 Tahun)
sebagai berikut :
“Ibu-ibu disini sudah sering kita sampaikan untuk tidak kasi biasa jajan
anak-anaknya. Hanya itu mi anak-anak ini kalau sudah liat makanan di
kios atau penjual somay yang lewat maunya mrka beli juga. Padahal
bahaya memang sering-sering makan jajan begitu” (Wawancara 11 Mei
2023)
Berdasarkan kutipan wawancara di atas dapat diketahui bahwa, pada saat
jajanan. Akan tertapi hal tersebut tidak dihiraukan oleh sebagian masyarakat
bermain handphone/gadget. Hal ini senada dengan yang dikatakan oleh informan
59
“anakku ini paling hobi jajan, masalhnya kasian kalau tidak diikuti juga
maunya hanya dia mengamuk. Yah jadi hari-hari itu pasti mi dia jajan.
Apalagi sambil dia main hp” ( Wawancara 9 Mei 2023)
Berdasarkan ungkapan informan di atas diketahui bahwa, sebagian ibu di
muncul karena ketidak mampuan ibu untuk menangani anakknya pada saat
anaknya menangis. Padahal balita merupakan salah satu kelompok yang rawan
mengalami gizi kurang diantara penyebabnya ialah asupan makanan yang kurang
seimbang serta rendahnya pengetahuan orang tua. Sehingga balita dengan pola
makan yang tidak seimbang cenderung memiliki status gizi yang kurang baik.
60
BAB VI
Pada bab sebelumnya telah diuraikan terkait dengan pola makan balita
yang ada di Desa Uwemaasi Kecamatan Kadatua. Pola makan tersebut kemudian
berdampak terhapat pertmubuhan balita. Apabila pola makan yang baik yang
dilakukan maka hasilnya akan positif. Namun apabila pola makan tidak teratur
Nutrisi
atau yang biasa dikenal dengan istilah Pangan Beragam, bergizi, seimbang dan
aman.
bulan Mei tahun 2023, penulis mendapatkan informasi bahwa balita yang
61
pertumbuhan yang cepat. Balita tersebut juga memiliki postur tubuh yang ideal,
Untuk dapat lebih mudah mengetahui tentang dampak yang terjadi dari
pola makan teratur terhadap pertumbuhan balita maka akan disajikan data sebegai
berikut :
sehat dan aktif dibandingkan dengan anak-anak yang mengalami gizi buruk.
Kebiasaan makan yang diberikan kepada balita merupakan pandangan orang tua
mulai terbentuk pada dua tahun awal usia anak, dan berpengaruh pada tahun-
tahun selanjutnya.
pertumbuhan anak informan Hasnia cenderung baik. Padahal suami dari Ibu
Hasniaya memiliki posstur tubuh yang tidak ideal dan cenderung pendek yakni
62
tersebut akan tersalurkan kepada anak-anaknya. Namun dengan memberikan pola
makan yang teratur hasilnya kedua anaknya mengalami pertumbuhan yang baik.
ibu.
anggota keluarga setiap harinya, terutama pada anak. Ada pula faktor
pada akan dapat mempengaruhi seseorang dalam memilih makanan dan kebiasaan
Ada beberpa hal yang terjadi akan terjadi apa bila pertumbuhan balita
Selera makan adalah suatu masalah yang komplek terjadi pada setiap balita
dan anak-anak. Namun hal ini sering sekali dan cenderung sekali dialami pada
tidak terganggu dan tidak mudah terserang penyakit. Selera makan adalah masalah
yang paling umum di masyarakat awam ketika keadaan yang terjadi tidak dapat
ditangani.
pada makanan yang disajikan pada balita ternyata berdampak pada selera makan
63
balita. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, sebagian balita yang ada
yang mereka sukai. Setidaknya mereka akan makan teratur 3 kali dalam sehari.
Terkait dengan hal itu sebagaimana yang dikatakan informan Salma (28
disajikan makanan yang mereka sukai. Tentu makanan tersebut juga merupakan
makanan dengan nilai gizi yang cukup. Artinya meraka tidak diberikan makanan
cepat saja dengan bumbu-bumbu yang tidak baik untuk kesehatan anak.
perkembangan balita merupakan suatu hal yang perlu mendapat perhatian besar.
Hal ini karena pada masa balita merupakan masa dengan pertumbuhan yang
sangat pesat dan kritis, biasanya dikenal dengan istilah golden age atau masa
emas. Anak usia balita akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan terutama
perkembangan tersebut, asupan nutrisi dari makanan merupakan salah satu faktor
64
Pada masa pertumbuhan anak, perkembangan keaktifan atau
kematangan yang ada pada waktu lahir, menjadi gerakan yang terkoordinasi.
pergembarang gerak atau mortorik balita yang berdampak dari status gizi yang
diberikan. Umumnya balita yang memiliki status gizi yang baik lebih aktf dan
kemampuan hubungan sosial yang mereka miliki lebih dini sudah dimiliki.
tumbuh dan berkembang secara baik apabila anak mempunyai pengalaman gerak
65
yang beraneka macam. Balita yang ada di Desa Uwemaasi dapat memperoleh
Balita dengan gizi yang baik akan terlihat lincah, aktif dan selalu bersemangat
motorik anak.
Sebagaimna yang dialami oleh beberapa informan yang lain, hal serupa
juga dialami oleh informan Idawati. Idawati memiliki tiga orang anak, anak
pertamanya berusia 5 tahun, anak kedua berusia 3 tahun, dan anak ketiga berusia 6
bulan. Anak-anak beliau cenderung aktif dalam beraktivitas dan bermain. Mereka
lebih menonjol dari anak-anak seusianya. Bahkan menurut penuturan beliau anak
pertama dan keduanya sudah bisa jalan di usia 15 bulan. Hal ini sebagaimana
“anakku yang pertama dia jalan umur 15 bulan. Kalau yang kedua malah
lebih cepat dia, waktu itu 14 bulan dia bisa mi jalan kasian. Memang ada
penegaruhnya juga makakanan yang kita kasikan ini. Barukan dikampung
ini ada tukang urut bayi to. Jadi sa suka juga bawa mereka pergi
mengurut”(Wawancara 9 Mei 2023)
Berdasarkan ungkapan informan di atas dapat di ketahui bahwa ada
bahwa kedua anaknya dapat berjalan di usia 15 bulan dan 14 bulan. Selain dengan
berikan asupan nutrisi yang baik serta pola makan yang teratur anak-anaknya juga
66
pembangunan di dunia menyadari bahwa arti makanan lebih luas dari sekedar
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan saja. Kecukupan gizi dan pangan
pembangunan suatu bangsa. Dalam hal ini gizi ternyata sangat berpengaruh
peningkatan status gizi penduduk dapat dilakukan dengan baik,semua aspek yang
Ikatan antara ibu dan anak merupakan hal yang sangat penting ditahun
pertama kelahiran bayi karena ibu dan bayinya secara naluriah memiliki keinginan
untuk membentuk suatu keterikatan. Secara biologis, bayi yang baru lahir diberi
perilaku awal bayi sudah diprogram secara biologis. Reaksi seorang bayi dengan
perlindungan yang dibutuhkan oleh anak, dan proses ini akan terus berlanjut
Hal serupa di atas juga ditemukan pada lokasi penelitian, dimana terdapat
beberapa balita yang secara emosional cenderung lebih tenang saat berada
bersama orangtuanya. Dalam setiap tingkah laku balita terdapat dua macam figure
67
lekat atau objek lekat yaitu pengasuh lekat utama (ayah dan ibu) dan pengasuh
pengamatan interaksi yang terjadi juga antara anak dan orangtua lebih baik. Hal
serupa juga seperti yang dikatakan oleh informan Salma (28 Tahun) sebagai
berikut :
“anakku ini dari kecil sa kasi ASI dia, jadi pokokoknya siang malam sama-
sama saya terus. Akhirnya kaya dia dekat begitu e, kalau semacam dijaga
sama neneknya kaya dia manja. Baru kalau saya kasitau secamam dia
mengerti juga yang sa bilangkan. Saya juga sa mengerti juga apa yang dia
mau” (Wawancara 6 Mei 2023)
Berdasarkan kutipan wawancara di atas dapat dianalisis umunya orang tua
anak usia balita untuk belajar dirumah. Setiap orangtua yang mendampingi anak
sendiri, bagi orang tua yang tetap harus bekerja adalah kapan waktu untuk
hari, memberi kasih sayang yang penuh terhadap anak, dan berkomunikasi setiap
waktu setelah ibu pulang bekerja, maka akan berkesan positif pada perkembangan
emosional anak-anak.
68
“hari-harikan kan saya ke kebun, jadi anakku saya kasih tinggal dirumah.
Tapi kalau waktu makan selalu saya upayakan pulang makan dirumah
supaya kita makan sama-sama. Jadi anak-anakku lebih dekat begitu
maksudnya sapaya kita sama-sama terus” (Wawancara 9 Mei 2023)
Berdasarkan ungkapan informan di atas dapat diketahui bahwa, keseharian
Ibu Idawati adalah berkebun. Namun demikian setiap waktu makan Ia berupaya
kehidupan sosial anak-anak mereka untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan
Penanaman emosi yang tepat akan membentuk karakter anak yang kuat
baik, adanya perhatian yang diberikan kepada anak bertujuan agar anak-anak
memiliki perilaku yang sesuai dengan apa yang diharapakan muncul pada diri
anak sebagai bekal anak untuk menghadapi kehidupan di masa akan datang.
Permasalahan terhadap pola makan pada umumnya terjadi pada usia balita,
menyebabkan anak kehilangan selera makan atau kurang nafsu makan. Di lain
pihak, usia balita memiliki lingkungan dan ruang gerak yang semakin luas,
sehingga mudah terpajan terhadap kuman atau penyebab penyakit lainnya dan
anak sering sakit, misalnya penyakit infeksi, infestasi cacing, dan lain-lain. Di
69
samping itu, antara masing-masing anak terdapat perbedaan perilaku dalam
asumsi bahwa, adanya kebiasaan makan tidak teratur pada balita berdampak
cenderung memiliki perilaku pemberian makan yang kurang. Pada balita pola
makan tidak teratur berdampak terjadi pertumbuhan dan perkembangan anak yang
Terkait dengan dampak yang ditimbulkan dari pola makan tidak teratur
diasumsikan sebagai penggambaran dari status gizi kurang yang bersifat kronik
pada masa pertumbuhan dan perkembangan sejak awal kehidupan. Banyak faktor
Kabupaten Buton Selatan menetapkan ada 29 desa yang menjadi lokus stunting
menjadi salah satu desa yang menjadi lokus stunting.Hal ini sebagaimana yang
70
dikatakan kepala Desa Uwemaasi Bapak La Ode Nafaruddin (56 Tahun) sebagai
berikut :
Desa Uwemaasi terdapat 1 orang balita yang mengalami gejala stunting. Informasi
lambat serta mengalami tubuh yang kerdil. Olehnya itu melalui pemerintah desa,
71
dari pasangan La Egen dan Wa Jahara. Bapak La Egen sehari-hari bekerja sebagai
menentu, apalagi pada saat cuaca sedang tidak bersahabat. Sehingga sejak Wa
bayi 2,1 Kg dan tinggi badannya 42 Cm. Status ekonomi yang rendah dianggap
memiliki dampak yang signifikan terhadap kemungkinan anak menjadi kurus dan
pendek.
“waktu lahir dulu anakku beratnya 2,1 kg dan tingginya 42cm. memang
kasian dari sa hamil dulu sa tidak pernah kaya mau minum susu atau
vitamin-vitamin begitu. Suamiku kasian nelayan, jadi kadang tidak cukup
juga penghasilannya. Sekarang ini anakku sudah umur 2 tahun 8 bulan tapi
dia kecil” (Wawancara 9 Mei 2023)
Berdasarkan kutipan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa, gelana
stunting terjadi sejak masa kehamilan sang ibu. Informan Wa Jahara mengatakan
sejak masa kehamilan sangat jarang mendapatkan asupan gizi. Bahwak Ia tidak
kemahilan. Hal tersebut kemudian berdampak pada anaknya. Saat ini anakknya
sudah berumur 32 bulan akan tetapi berat badan dan tinggi badannya tidak idel.
72
Gambar 6.2 : Balita yang terindikasi stunting
Dokumntasi Nurmaliati, Mei 2023
pendidikan orang tua memberi risiko stunting pada balita. Orang tua dengan
73
pendidikan yang baik bisa menerima semua informasi terutama mengenai cara
Seperti yang telah diungkap pada bab sebelumnya, Wa Jahara pada saat
keluarga dengan pada ibu yang tidak bekerja sehingga status ekonominya
rendah. Walaupun ibu yang tidak bekerja memiliki lebih banyak waktu untuk
mengasuh anak, namun jika tidak diiringi status ekonomi yang baik untuk
Air susu ibu (ASI) adalah makanan yang baik untuk bayi. Namun pada
kondisi tertentu karena suatu indikasi medis ataupun faktor lain, bayi tidak
diperbolehkan atau tidak sempat untuk memperoleh ASI sehingga diperlukan susu
formula. Susu formula yang direkomendasikan sebagian besar berasal dari susu
sapi, namun hal tersebut tidak menutup kemungkinan anak mengalami alergi
sebagian balita di Desa Uwemaasi tidak mendapatkan ASI akan tetapi digantikan
oleh susu formula. Hal tersebut kemudian berdampak pada kesehatan anak yang
74
mengalami alergi susu formula. Dampak dari Alergi susu sapi dapat menyebabkan
beragam gejala dan keluhan, baik pada saluran cerna, napas, maupun kulit.
dampak negatif dari pemberian susu formula berbahan dasar dari susu sapi. Gejala
yang dialami dimana anak dari Ibu Wa Ati mengalami alergi pada kulit bagian
kepala dan wajah. Alergi tersebut merupan bisul yang tumbuh dengan gejala
klinis berat. Ibu Wa Ati kemudian telah membawa anaknya untuk berobat ke
puskesmas namun tidak mendapatkan hasil yang baik. Ia pun juga telah
anaknya.
Hal ini seperti yang dikatakan informna Wa Ati (43 Tahun) sebagai
berikut :
75
“ Waktu sa bawa anakku di dokter di baubau itu, dokter dia kasih tau saya
justru kalau macam bente-bente begini tidak bisa dikasi minyak, malah
tambah parah. Jadi saya dikasikan saja krim khsusus alergi bayi. Baru
dikasih berenti dulu minum susu sapi. Jadi digantikan mi sama susu
formula berbahan susu kedelai. Tapi mahalnya harganya e. 1 kaleng itu
Rp.350.000 baru tidak ada yang jual di kadatua sini. (Wawancara 11 Mei
2023)
Berdasarkan ungkapan informan di atas dapat diketahui bahwa, gejala
alergi yang dialami anak Ibu Wa Ati selama melakukan pengobatan di puskesmas
pernuturan dokter jenis alergi tersebut justru akan semakin parah bila dioleskan
minyak. Hal tersebut kemudian berbanding terbalik tidak tindakan yang dilakukan
susu formula berbahan sapi dengan susu formula berbahan keledai. Selain itu juga
dokter memberikan krim khusus bayi untuk dioleskan pada bagian-bagian yang
bisul.
Kecamatan Kadatua. Sehingga untuk meperoleh susu tersebut Ibu Wa Ati harus
Kota Baubau harus ditempuh dengan menggunakan kapal kayu kecil bermesin.
76
rasa sangat menyenangkan, menimbulkan kecemasan dan stres ketika kebutuhan
pada anaknya saat akan makan kemudian menjadikan balita tersebut kecanduan
balita telah menggunakan gadget sejak 2 tahun. Balita menggunakan gadget jenis
jam,kadang kurang dari satu jam kadang juga lebih yang digunakan
untukmenonton video yotube dan bermain game yang di unduh anak dari
playstore.
balita. Dimana sebagian balita di Desa Uwemaasi ketika akan diberi makanan
harus sambil bermain gadget. Hal tersebut bila merujuk pada penelitian yang
dilakukan oleh Jusiene (2019) dijelaskan bahwa anak kurang dari 5 tahun yang
77
yang akan datang. Penggunaan gatget juga akan menghambat perkembangan
sensoris.
“saya punya anak ini kecanduan mi main-main Hp. Kerjanya dia nonton
youtube terus, nonton kartun. Jadi kalau mau makan harus dipancingkan
dulu Hp. Akhirnya itu mi juga mungkin kaya dia lambat bicara e. padahal
kasian umurnya sudah 4 tahun lebih” (Wawancara 9 Mei 2023)
anaknya. Diusia anaknya yang udah mencapai 4 tahun, akan tetapi kemampuan
ataupun di luar rumah. Hal ini akan membuat balita cepat merasa lapar. Balita
yang lapar kemungkinan besar akan makan dengan lahap tanpa bantuan gadget.
Ketika balita kondisinya tidak lapar hal ini akan membuat konsumsi menonton
gadget menjadi meningkat. Peran orang tua dalam hal ini menjadi sangat penting.
Orang tua harus dapat menyediakan kegiatan yang positif bagi balita dengan
mudah dicerna.
78
Pertumbuhan dan perkembangan balita, bahkan sejak dalam kandungan
emosinya tidak stabil. Dimana ketika ada keinginanya yang tidak terpenuhi oleh
ini sebagaimana yang dikatakan informan Nurmala (23 tahun) sebagai berikut :
“ini mi gara-gara sering main-main hp mungkin, akhirnya anakku ini dia tidak
stabil emosinya. Kalau dia minta hp baru tidak dikasih dia mengamuk mi lagi.
Baru kadang dia suka main pukul e” (Wawancara 9 Mei 2023)
Emosi balita selalu berkaitan dengan aspek sosial yang terdapat aspek-aspek
diri berupa stimulus secara tepat sehingga akan tertanam dalam diri setiap anak
sejak usia dini. Maka dari itu, kondisi sosial anak mampu mempengaruhi kondisi
emosi dalam diri anak sehingga kita harus mengelola kondisi lingkungan sosial
diri anak.
79
BAB VII
PENUTUP
Pada bab ini akan di uraikanterkait kesimpulan dan saran dalam penelitian
yang telah dilakukan tentang pola makan balita serta dampak dari pola makan
7.1 Kesimpulan
berikut :
1. Pola makan balita yang ada di Desa Uwemaasi cukun variatif. Sebagian
balita di sana diterapkan pola makan teratur dan sebagian diterapkap pola
terjadi.
Pada pola makan teratur, dapat di informasikan bahwa, bayi usia 0-6
pelancar ASI.
80
makanan yang disukai balita dengan mempertimbangan nilai gizi dalam
makanan tersebut.
teratur. Dimana bayi tidak diberi ASI eksklusif tapi digantikan dengan
suus formula. Sebagian balita juga ketika diberi makan harus sambil
beberapa dampak yang terjadi. Pada orang tua yang memerhatikan pola
sifat-sifat yang positif seperti lincah, cepat berjalan, cepat bicara, serta
disekitarnya.
hingga terdapat dua anak yang mengalami stunting. Selain itu juga
7.2 Saran
Ibu dalam penyusunan menu balita agar asupan gizinya tepat dan status
81
makanan yang tepat untuk balita, dampak kekurangan gizi pada balita,
gejala stunting.
82