Anda di halaman 1dari 18

TUGAS GIZI DAN KESPRO

GIZI SEIMBANG PADA ANAK BALITA

RAHMA SURYANI
NIM : M2022 01 004

PROGRAM STUDI S-2 KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
KENDARI 2022
BAB I

PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Secara umum masalah gizi di Indonesia terutama Kekurangan Energi  Protein (KEP)
merupakan salah satu masalah kesehatan anak yang menjadi problem khusus. Angka
kejadian tertinggi terjadi pada anak dibawah usia 5 tahun (Anonim, Kompas,   Mei
2005). Hal ini juga dikarenakan anak–anak berumur (0–5 tahun balita) adalah
termasuk golongan masyarakat rentan gizi (Sediaoetama,1999).

Beberapa literatur mengungkapkan, bahwa penyebab yang mengakibatkan terjadinya


kurang gizi pada balita adalah kurangnya pengetahuan orang tua akan bahan makanan
yang bergizi serta tidak mengerti bagaimana cara memberi makan yang benar
sehingga asupan gizi kurang. Ditunjang dengan kemiskinan keluarga, faktor
kepadatan penduduk serta faktor sosial budaya dan infeksi (Kartasapoetra &Marsetyo,
2002).

Tingkat pendidikan atau pengetahuan ibu banyak menentukan sikap dan perilakunya
dalam menghadapi berbagai masalah, misalnya dalam pemberian makanan pada anak
antara lain meliputi kualitas makanan, kuantitas makanan, saat dan jadwal pemberian
makanan serta cara memberikan makanan, termasuk didalamnya membujuk anak
untuk makan.Kekurangan gizi pada anak balita  sejak lahir hingga 3 tahun akan sangat
berpengaruh terhadap kualitas sel otaknya.  Gizi kurang pada usia dibawah 2 tahun
akan menyebabkan sel otak berkurang 15 –20 %, sehingga anak yang demikian, kelak
kemudian hari akan menjadi manusia dengan kualitas otak 80– 85 %,  dan apabila
nantinya harus bersaing dengan anak lain yang berkualitas otak 100 % akan menemui
banyak hambatan (Dinkes Jatim, 2005).   

Pengetahuan dan sikap ibu yang kurang tentang makanan bergizi, bisa terlihat dengan 
perilaku ibu yang tidak sesuai dengan kesehatan, diantaranya anak tidak
diperbolehkan makan protein dari hewani jika ada luka, Ibu tidak mau atau kurang
sabar didalam membujuk anak untuk mau makan. Bagi ibu yang habis melahirkan ada
larangan makan dengan menggunakan lauk dari protein hewani  dan tidak boleh
makan sayur atau minum terlalu banyak, karena  akan berakibat Air Susu Ibu akan
berbau amis dan lukanya tidak cepat sembuh ( Wiryo,2002).

Oleh karena itu dalam mencegah kasus ini, kami memberikan program penyuluhan
kepada satu keluarga yang ada di Prancak Glondong tentang gizi pada balita.

 B.   Tujuan

Mengetahui gizi seimbang pada anak balita


C.   Manfaat

1. Keluarga mendapat pengetahuan tentang gizi seimbang pada balita


2. Mahasiswa mendapat pengalaman penyuluhan langsung di masyarakat
 

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.     Konsep Dasar Gizi Balita


1. Pengertian Status Gizi
Status gizi adalah keadaan tubuh yang merupakan hasil akhir darikeseimbangan
antara zat gizi yang masuk ke dalam tubuh dan utilisasinya(Sediaoetama, 2010).

Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentukvariabel tertentu
atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu(Supariasa, dkk, 2007).

Balita adalah anak dengan usia dibawah 5 tahun dengan karakteristik pertumbuhan
yakni pertumbuhan cepat pada usia 0-1 tahun dimana umur 5 bulan BB naik 2 kali BB
lahir dan 3 kali BB lahir pada umur 1 tahun dan menjadi 4kali pada umur 2 tahun.
Pertumbuhan mulai lambat pada masa pra sekolah kenaikan BB kurang lebih 2 kg per
tahun, kemudian pertumbuhan konstan mulai berakhir. (Soetjiningsih, 2001).

 B.    Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi balita

Ada beberapa faktor yang sering merupakan penyebab gangguan gizi, baik langsung
maupun tidak langsung. Sebagai penyebab langsung gangguan gizi khususnya
gangguan gizi pada bayi dan balita adalah tidak sesuai   jumlah giziyang mereka
peroleh dari makanan dengan kebutuhan tubuh mereka. Beberapa faktor yang yang
secara tidak langsung mendorong terjadinya gangguan gizi terutama pada anak balita
anatar lain (Proverawati, 2010)

a. Pengetahuan

Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari sering terlihat keluarga yang sungguhpun


berpenghasilan cukup akan tetapi makanan yang dihidangkan seadanya. Dengan
demikian kejadian gangguan gizi tidak hanya ditemukan pada keluarga yang
berpenghasilan kurang akan tetapi juga pada keluarga yang berpenghasilan cukup.
Keadaan ini menunjujkkan bahwa ketidaktahuan akan faedah makanan bagi kesehatan
tubuh menjadi penyebab buruknya mutu gizi makanan keluarga, khususnya makanan
balita. Masalah gizi karena kurangnya pengetahuan dan ketrampilan dibidang
memasak akan menurunkan konsumsi makan anak, keragaman bahan dan keragaman
jenis makanan yang mempengaruhi kejiwaan misalnya kebebasan.

b. Persepsi     

Banyak bahan makanan yang sesungguhnya bernilai gizi tinggi tetapi tidak digunakan
atau hanyak digunakan secara terbatas akibat adanya prasangka yang tidak baik
terhadap bahan makanan itu. Penggunaan bahan makanan itu dianggap dapat
menurunkan harkat keluarga. jenis sayuran seperti genjer, daun turi, bahkan daun ubi
kayu yang kaya akan zat besi, vitamin A dan protein, dibeberapa daerah masih
dianggap sebagai makanan yang dapat menurunkan harkat keluarga.

c. Kebiasaan atau pantangan


Berbagai kebiasaan yang bertalian dengan pantang makanan tertentu masih sering kita
jumpai terutama di daerah pedesaan. Larangan terhadap anak untuk makan telur, ikan
atau daging hanya berdasarkan kebiasaan yang tidak ada datanya dan hanya diwarisi
secara dogmatis turun temurun, padahal anak itu sendiri sangat memerlukan bahan
makanan seperti guna keperluan pertumbuhan tubuhnya.

1. Kesukaan jenis makanan tertentu


Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan tertentu atau disebut
sebagaifaddisme makanan akan mengakibatkan tubuh tidak memperoleh semua zat
gizi yang diperlukan.

e. Jarak kelahiran yang terlalu rapat

Banyak hasil penelitian yang membuktikan bahwa banyak anak yang menderita
gangguan gizi oleh karena ibunya sedang hamil lagi atau adik yang baru telah lahir,
sehingga ibunya tidak dapat merawat secara baik. Anak Dibawah usia 2 tahun masih
sangat memerlukan perawatan ibunya, baik perawatan makanan maupun perawatan
kesehatan dan kasih sayang.

f. Sosial ekonomi

Keterbatasan penghasilan keluarga turut menentukan mutu makanan yang disajikan.


Tidak dapat disangkal bahwa penghasilan keluarga turut menentukan hidangan yang
disajikan untuk keluarga sehari-hari, baik kualitas maupun jumlah makanan.

g. Penyakit infeksi

Infeksi dapat menyebabkan anak tidak merasa lapar dan tidak mau makan. Penyakit
ini juga menghabiskan sejumlah protein dan kalori yang seharusnya dipakai untuk
pertumbuhan.

C.    Kebutuhan nutrisi bagi balita

Kebutuhan giziyang harus dipenuhi pada masa balita diantaranya energi dan
protein.kebutuhan energi sehari anak untuk tahun pertama kurang lebih 100-120
Kkal/kg berat badan. Untuk tiap 3 bulan pertambahan umur,kebutuhan energi turun
kurang lebih 10 Kkal/kg berat badan.Energi dalam tubuh diperoleh terutama dari zat
gizi karbohidrat,lemak,dan juga protein.

Kebutuhan nutrisi balita merupakan prioritas utama dalam mencukupi kebutuhan


gizinya setiap hari. Nutrisi yang diperlukan oleh balita tentu akan sangat berperan
penting dalam menunjang pertumbuhannya hari demi hari. Masa balita merupakan
dimana masa transisi di usia 1-2 tahun, dan untuk memenuhi nutrisi balita dimulai
dengan makan makanan padat, menerima rasa serta tekstur makanan yang baru ia
coba.

        Pertumbuhan balita tentunya sangat ditunjang dengan asupan nutrisi yang sehat
dan bergizi dari berbagai makanan. Bagi usia balita dibutuhkan 1000-1400 kalori per
hari, namun tergantung dari usia, besar tubuh, serta tingkat aktivitas si kecil. Jumlah
kebutuhan nutrisi balita pada setiap anak tentu saja berbeda-beda dan tidak perlu
menyesuaikan dengan jumlah yang dibutuhkan, namun yang terpenting anda harus
tetap memberikan nutrisi yang bervariasi setiap harinya demi menunjang
pertumbuhannya.

Berikut jumlah rata-rata kebutuhan nutrisi balita yang dibutuhkan setiap harinya
berdasarkan Piramida Panduan Makanan pada balita usia 2-3 tahun :

1. Biji padi-padian
Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 2 tahun: 3 ons (85 gram).Jumlah
yang dibutuhkan per hari pada balita usia 3 tahun: 4-5 ons (110-140 gram).

Contoh makanan dan cara penyajian: 1 ons sama dengan 1 potong roti, 1 gelas takar
sereal siap saji, atau 1/2 gelas takar nasi atau jenis pasta yang telah matang.

1. Sayuran
Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 2 tahun: 1 gelas takar.Jumlah yang
dibutuhkan per hari pada balita usia 3 tahun: 1,5 gelas takar.

Contoh makanan dan cara penyajian: untuk memastikannya bisa menggunakan gelas
takar. Sajikan sayuran yang telah halus, dipotong hingga kecil dan dimasak sampai
matang untuk mencegah anak tersedak.

1. Buah-buahan
Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 2 tahun: 1 gelas takar.Jumlah yang
dibutuhkan per hari pada balita usia 3 tahun: 1,5 gelas takar.

Contoh makanan dan cara penyajian: untuk memastikan jumlahnya gunakan gelas
takar. Pisang dengan panjang 20-23 cm sama dengan 1 gelas takar.

1. Susu
Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 2 tahun: 2 gelas (400 ml).Jumlah
yang dibutuhkan per hari pada balita usia 3 tahun: 2 gelas (400 ml).

Contoh makanan dan cara penyajian: 1 gelas sama dengan seperti 1 gelas susu, 1 1/2
ons (45 gram) keju alami, atau 2 ons (60 gram) keju yang sudah diproses.

1. Daging dan kacang-kacangan


Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 2 tahun: 2 ons (65 gram).Jumlah
yang dibutuhkan per hari pada balita usia 3 tahun: 3-4 ons (85-115 gram).

Contoh makanan dan cara penyajian: 1 ons sama dengan 1 ons (300 gram) daging
ayam atau ikan, 1/4 gelas takar kacang-kacangan matang atau 1 butir telur.

Selain kebutuhan nutrisi di atas, lengkapi juga balita dengan asupan 500 miligram
kalsium per hari. Jumlah nutrisi tersebut sangat mudah didapatkan jika Anda
memberikan sedikitnya dua gelas susu per hari. Balita sangat membutuhkan kalsium
serta vitamin D, dimana sangat penting untuk membangun tulang yang kuat.

Kebutuhan nutrisi lainnya seperti 7 miligram zat besi juga dibutuhkan oleh balita
setiap harinya. Sumber makanan bisa diperoleh dari nasi, daging, ayam, ikan, kacang-
kacangan, tahu serta makanan yang kaya akan vitamin C seperti brokoli, tomat, jeruk,
dan strawberry yang dapat meningkatkan serapan zat besi di dalam tubuh.

1. Pemberian nutrisi pada anak harus tepat, artinya:


a)     Tepat kombinasi zat gizinya, antara kebutuhan karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral serta kebutuhan cairan tubuh anak, yaitu 1-1,5 liter/hari.

b)    Tepat jumlah atau porsinya, sesuia yang diperlukan tubuh berdasarkan Angka
Kecukupan Gizi (AKG) harian.

c)     Tepat dengan tahap perkembangan anak, artinya kebutuhan aklori anak
berdasarkan berat badan dan usia anak.

Kebutuhan nutrisihariananakusia 1-3 tahun

(1000 kkal)

Nutrisi Kebutuhan/Hari Setara  dengan….

Vit A 400 ug Wortel  (50 gram)

Vit D 200 IU Susu  (470 ml atau 2 cangkir)

Vit K 15 ug 2  tangkai   asparagus (20 gram)

Vit B1 0,5 mg Kentang  rebus (150 gram)


(Thiamin)

Vit B2 0,5 mg Telur  rebus (55 gram)


(Riboflavi)

Vit B3 6 mg Dada   ayam (50 gram)


(Niacin)

Vit B6 0,5 ug Fillet  salmon (90 gram)


(piridoksin)

Vit B12 0,9 ug 1  butir  telur  rebus


AsamFolat 150 ug 3  kuntum  brokoli (35 gram)

Kalsium 500 mg Susu (290 ml)

Magnesium 60 mg 1  mangkuk  buah  labu (245 gram)

ZatBesi 8 mg Daging  sapi (170 gram)

Zinc 7 mg Kacang  tanah (100 gram)

Selenium 17 ug Tuna (20 gram)

Natrium 0,8 g Garam   (1/2 sendokteh)

1. Kandungan Zat Gizi yang Diperlukan Bagi Bayi dan Balita :


a)  Protein

Dua jenis protein yaitu: protein hewani, yang didapati dari daging hewan
(telur,susu,daging) dan protein nabati (tempe,tahu) yang didapat dari tumbuh-
tumbuhan. Nilai gizi protein hewani lebih besar dari protein nabati dan lebih mudah
diserap oleh tubuh. Walaupun demikian, kombinasi penggunaan protein nabati dan
hewani sangat dianjurkan.

Fungsi Protein:

1)  Penunjang pertumbuhan

Protein merupakan bahan padat utama dari otot organ dan glandula endoterm.
Merupakan unsur utama dari matriks tulang dan gigi,kulit,kuku,rambut,sel darah dan
serum.

2)  Pengaturan proses tubuh

Mengatur keseimbangan air dan elektrolit dalam tubuh. Protein juga mempertahankan
ketahanan terhadap mikroorganisme yang mengadakan invasi karena antibody bersifat
protein.

3)  Energi

Protein merupakan sumber energi potensial, setiap gram menghasilkan  sekitar 4 kkal.
Jika protein digunakan untuk energi maka tidak akan dipakai untuk kebutuhan
sintesis. Sumber protein: ASI, susu formula, sereal atau gandum, telur, tahu, tempe,
ikan, dan daging.

b)    Karbohidrat

Karbohidrat adalah sumber tenaga bagi anak, Bayi yang baru mendapat asupan
makanan dari ASI. Pada anak yang lebih besar yang sudah mendapat makanan
tambahan pendamping ASI, karbohidrat dapat diperoleh dari makanan yang
mengandung tepung seperti: bubur susu, sereal,roti,nasi tim atau nasi. Apabila tidak
mendapatkan asupan karbohidrat yang memadai untuk menghasilkan energi, tubuh
akan memecah protein dan lemak cadangan dalam tubuh

Fungsi Karbohidrat:

Hampir semua karbohidrat pada akhirnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan


energi tubuh. Beberapa karbohidrat yang ada digunakan untuk sintesis dari sejumlah
senyawa pengatur.

1)  Energi

Setiap gram karbohidrat yang dioksidasi rata-rata menghasilkan 4 kalori. Sejumlah


karbohidrat  dalam bentuk glucose akan digunakan secara langsung untuk memenuhi
kebutuhan energi jaringan sejumlah kecil akan disimpan sebagai glikogen dalam
hepar dan otot dan beberapa akan disimpan sebagai jaringan adipose untuk dikonversi
menjadi energi.

Glukose merupakan satu-satunya untuk otak dan jaringan saraf dan harus tersedia
dengan mudah. Setiap kegagalan untuk mencatu glukosa dan oksigen untuk oksidasi
dengan cepat akan menimbulkan kerusakan otak, terutama pada masa neonatus.
Pertumbuhan otak terjadi sangat cepat dalam minggu terakhir kehidupan intrauterine.
Karena itu penting diusahakan agar bayi yang dilahirkan sebelum aterm tidak
kekurangan glucose sehingga pertumbuhan otak dapat berlanjut, bayi yang kecil
untuk umur cenderung mengalami hipoglikemia dan karena itu, berada dalam resiko.

2)    Aksi pencadangan  protein

Tubuh akan menggunakan karbohidrat sebagai protein utama energi,karena itu jika
terdapat defisiensi kalor dalam diet, maka akan digunakan jaringan adipose dan
protein.

3)    Pengaturan metabolisme lemak

Diperlukan sejumlah karbohidrat dalam diit sehingga oksidasi lemak dapat


berlangsung dengan normal. Jika karbohidrat dalam diit terbatas, maka lemak akan di
metabolisir lebih cepat daripada penanganan tubuh terhadap produk metabolisme ini.
Jika lemak dioksidasi secara tidak lengkap maka akan terbentuk keton.

4)    Peranan dalam fungsi gastrointestinal


Diduga lactose mempercepat pertumbuhandari bacteria yang digunakan dalam usus
kecil. Sejumlah bakteri ini berguna dalam mensintesis vitamin B kompleks dan
vitamin K. Laktose juga meningkatkan absorbsi kalium. Sementra selulose,
hemiselulose dan pectin tidak menghasilkan zat gizi dalam tubuh, mereka membantu
dalam stimulasi aksi peristaltic.Karbohidrat terutama monosakarida, merupakan unsur
penting dari banyak senyawa yang mengatur metabolisme. Sumber karbohidrat: ASI,
produk susu, beras, jagung, singkong, buncis, tomat, sayur hijau, dan buah segar.

c)      Lemak

Seperti karbohidrat lemak merupakan senyawa karbon ,hydrogen dan oksigen, tetapi
proporsi oksigen lebih rendah. Lemak termsuk senyawa minyak-minyakan dan bahan
mirip lemak yang mempunyai rasa minyakdan tidak larut dalam air tetapi larut dalam
pelarut organic tertentu seperti eter,alcohol dan benzen. Terdapat banyak asam lemak
yang ditemukan dalam alam yang berbeda dalam jumlah atom karbon dan ikatan
ganda yang dikandungnya. Mereka adalah asam lemak jenuh dan asam lemak tak
jenuh.

Asam lemak jenuh lebih stabil dan tidak memiliki ikatan rangkap, contoh asam
palmitat, stearat yang merupakan unsur utama mentega coklat.

Asam lemak tak jenuh yang memiliki dua atau lebih ikatan rangkap yang bereaksi
secara berangsur-angsur dengan udara menjadikannya tengik.

Fungsi Lemak

             Fungsi utama lemak adalah untuk memberikan energi setiap setiap gram
lemak jika dioksidasi menghasilkan sekitar sembilan kalori. Energi ini secara terus
menerus ada dalam simpanan jaringan subkutan dan dalam kavum abdomen. Juga
mengelilingi organ dan menyusur sepanjang jaringan adipose. Lemak bertindak
sebagai barier dari vitamin A,D,Edan K yang larut dalam air, memberikan rasa
makanan yang menyenangkan dan memberi perasaan kenyang karena kecepatan
pengosongan dari lambung dikaitkan dengan kandungan lemaknya.Fosfolipid
merupakan komponen penting dari struktur membran dan unsur semua sel dan terlibat
dalam absorbi dan transpor lemak.  

Pada dasarnya, lemak tidak banyak dibutuhkan dalam jumlah besar kecuali lemak
esensial, yaitu asam linoleat dan asam arakidonat. Pada anak usia nayi sampai kurang
lebih 3 bulan, lemak merupakan umber gliserida, dan kolesterol yang tidak dapat
dibuat dari karbohidrat. Lemak berfungsi untuk mempermudah absorbsi vitamin yang
larut dalam lemak, yaitu: vitamin A,D,E,dan K. Sumber lemak: ASI, susu formula,
minyak goreng, margarine, dan daging.

d)  Vitamin

Vitamin adalah sejumlah zat yang terdapat dalam makanan, yang berfungsi untuk
mempertahankan fungsi tubuh (Marlow,D.R.dan Reeding BA,1988) Kekurangan
vitamin akan menyebabkan tubuh cepat merasa lelah, kurang nafsu makan, kerusakan
pembuluh darah dan sel saraf serta dapat mengurangi ketajaman penglihatan. Vitamin
C penting untuk tubuh untuk pembentukan substansi antar sel, meningkatkan daya
tahan tubuh dan meningkatkan absorbsi zat besi dalam usus.Vitamin D penting untuk
penyerapan dan metabolisme kalsium dan posfor, pembentukan tulang dan gigi.

Sumber-sumber vitamin :

1. Vit A : tomat, wortel, sayur-sayuran hijau


2. Vit B : beras merah
3. Vit C : jeruk, jambu biji
4. Vit D : buah dan sayur
5. Vit K : jambu biji   
e)    Mineral

Fungsinya untuk mengaktifkan metabolisme tubuh

Mineral antara lain :

1. Kalsium   : Susu, tempe, tahu, ikan teri.


2.  Fosfor       : Daging, unggas, ikan, telur, beras.
3. Zat Besi   : Hati, daging unggas, ikan, telur, sayuran   hijau, kacang-kacangan,
biji-bijian.
4. Lodium       : Garam berio
5. Iodium         : garam beriodium, ikan dan hasil laut.
6. Fluor          :air minum, bahan makanan hewani maupun nabati.
 

1. Makanan Yang Tepat Untuk Bayi dan Balita :


a)    Usia 0 – 6 bulan

Makanan pertama dan terbaik untuk bayi adalah Air Susu Ibu atau ASI, dan semakin
lama seorang bayi mengkonsumsi ASI maka akan semakin baik. Apabila karena
sesuatu dan lain hal anda tidak dapat memberikan ASI maka susu rumusan kedelai
(soy formula) adalah pilihan yang baik dan mudah diperoleh. Jangan memakai susu
kedelai komersial. Bayi memiliki kebutuhan spesial dan memerlukan rumusan kedelai
yang dikembangkan untuk kebutuhan tersebut. Tapi tentu saja ASI tetap merupakan
makanan terbaik bagi bayi. ASI merupakan makanan yang paling lengkap
mengandung zat-zat gizi yang sangat dibutuhkan bayi. Kebutuhan kalori bayi antara
100-200 kkal/kgBB.Berikan ASI sesuai keinginan anak paling sedikit 8  kali sehari,
siang maupun malam(ASI saja).

b)    Usia 6 – 9  bulan


Selain ASI berikan makanan pendamping ASI 2 kali sehari. Makanan pendamping
ASI adalah bubur tim lumat ditambah kuning telur/ ayam/ ikan/ tempe/ tahu/ daging
sapi/ wortel/ bayam/ kacang hijau/ santan/ minyak.  Perkenalkan sayur, sayur
hendaknya dimasak dan dihaluskan. Kentang, kacang hijau, wortel, dan kacang adalah
pilihan pertama yang baik. Kemudian perkenalkan buah, cobalah pisang, alpokat atau
apel. Pada umur 8 bulan, kebanyakan bayi sudah dapatmemakancrackers,rotidan
cereal kering, juga pada umur 8 bulan, bayi dapat mulai memakan makanan tinggi
protein seperti tahu atau kacang yang telah dimasak matang dan dilumatkan.

c)    Usia 9 – 12 bulan

Selain ASI berikan bubur nasi ditambah kuning telur/ ayam/ ikan/ tempe/ tahu/ daging
sapi/ wortel/ bayam/ kacang hijau/ santan/ minyak. Makanan diberikan 3 kali sehari
dan bubur susu tidak diberikan lagi.

d)    Usia 12 – 24 bulan

Berikan ASI sesuai keinginan anak. Berikan nasi lembek yang ditambah telur/ ayam/
ikan/ tempe/ tahu/ daging sapi/ wortel/  bayam/ kacang hijau/ santan/ minyak.
Makanan diberikan 3 kali sehari.

e)    Usia 2 tahun lebih

Diberikan makanan yang biasa yang terdiri dari nasi, lauk pauk, sayur dan buah.
Makanan tersebut diberikan 3 kali sehari. Kebutuhan kalori kurang lebih 100
kkal/kgBB. Anjuran untuk orangtua dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak
usia ini adalah:

1. Ciptakan lingkungan makan yang menyenangkan,misalnya memberi makan


sambil mengajaknya bermain.
2. Beri kesempatan anak belajar makan sendiri.
3. Jangan menuruti kecendrungan anak untuk hanya menyukai satu jenis makanan
tertentu.
4. Berikan makanan pada saat masih hangat dengan porsi yang tidak terlalu besar.
5. Kurangi frekuensi minum susu, dianjurkan 2x sehari saja.
 

D.     Contoh Menu Seimbang Balita

Berikutadalahsatucontoh menu makanansehatbayiusia 1 – 2 tahun:

MakananSehatBayi Tim TahuLezat

Bahan :

1.   50 gr wortel yang sudah di parut


2.   50 gr tahu yang sudahdihancurkan

3.   50 gr tepungberasmerah/ putih

4.   Garamdapursecukupnya

5.   500 cc air

6.   20 gr daunbayam yang diirishalus

7.   50 gr tomatdiiris  kecil-kecil

8.   Gulapasirsecukupnya

Menu makananbalitausia 2 sampai 5 tahun :

1.   Pagi Bubur beras atau roti oles mentega/margarinTelur, daging atau ikan satu
gelas susu.

2.   Snack; biskuit, kue basah atau es krim.

3.   Siang nasi daging, ayam, ikan, telur, tahu atau tempe sayur , tomat,wortel, bayam.

4.   Snack; biskuit, kue basah atau es krim.

5.   Malam nasi atau roti oles mentega/margarin daging, ayam, ikan, tahu atau   tempe
sayur – mayur Buah atau puding satu gelas susu contoh menu.

Makanan memegang peranan penting dalam pertumbuhan fisik dan kecerdasan anak.
Oleh karenanya, pola makan yang baik dan teratur perlu diperkenalkan sejak dini,
antara lain dengan pengenalan jam-jam makan dan variasi makanan.

 Gizi seimbang dapat dapat dipenuhi dengan pemberian makanan sebagai berikut :

a)        Agar kebutuhan gizi seimbang anak terpenuhi, makanan sehari-hari sebaiknya
terdiri atas ketiga golongan bahan makanan tersebut.

b)         Kebutuhan bahan makanan itu perlu diatur, sehingga anak mendapatkan
asupan gizi yang diperlukannya secara utuh dalam satu hari.

Waktu-waktu yang disarankan adalah:

1. Pagi hari waktu sarapan.


2. Pukul 10.00 sebagai selingan, tambahkan susu.
3. Pukul 12.00 pada waktu makan siang.
4. Pukul 16.00 sebagai selingan
5. Pukul 18.00 pada waktu makan malam.
6. Sebelum tidur malam, tambahkan susu.
7. Jangan lupa kumur-kumur dengan air putih atau gosok gigi.
Contoh Pola Jadwal Pemberian Makanan Menjelang Anak Usia 1 Tahun. Perlu
diketahui, jadwal pemberian makanan ini fleksibel (dapat bergeser, tapi jangan terlalu
jauh)

1. Pukul 06.00 : Susu


2. Pukul 08.00 : Bubur saring/Nasi tim
3. Pukul 10.00 : Susu/Makanan selingan
4.  Pukul 12.00 : Bubur saring/Nasi tim
5. Pukul 14.00 : Susu
6. Pukul 16.00 : Makanan selingan
7. Pukul 18.00 : Bubur saring /nasi tim
8. Pukul 20.00 : Susu
 

BAB II
PEMBAHASAN

Dari wawancara yang kami lakukan dengan keluarga bapak Ponidi dan ibu Tri
Sartini,yang bertempat tinggal di Prancak Glondong RT 7 keluarga bapak Ponidi dan
Ibu Tri Sartini mempunyai anak berusia 2,5 tahun yang bernama Tasya Rahmadhani.
Tasya adalah anak kedua dari dua bersaudara,Tasya mempunyai kakak laki-laki yang
berusia 8 tahun. Bapak Ponidi beserta istrinya bekerja di tempat pak RT membuat
tahu. Saat ibunya bekerja Tasya ikut ke tempat kerja,jadi ibunya bekerja sambil
mengurus anaknya. Ibu Tri Sartini bercerita kepada kami terakhir dia memberikan
ASIkepada Tasya saat berumur 2 tahun,sebelumnya ibu Tri Sartini memberikan ASI
eksklusif kepada anak keduanya Tasya. Ibu Tri Sartini tidak kesulitan  dalam memilih
makanan, karena Tasya suka makanan apa saja yang dihidangkan. Dalam satu kali
makan ibu Tri Sartini menghidangkan nasi, sayur, lauk berupa tahu, tempe, kadang
telur tetapi untuk buah ibu Sartini jarang menghidangkannya. Walaupun Ibu Sartini
sibuk bekerja ia tidak pernah lupa memasak untuk anak-anaknya. Jika Tasya susah
makan ibu Sartini memberikan susu kental, agar Tasya  tetap mendapatkan asupan
gizi. Walaupun ibu Tri Sartini sudah tidak memberikan ASI, ia tetap memberikan
susu formula untuk anaknya. Tasya paling suka dengan sayur bayam dan wortel.
Tasya makannya sedikit tetapi sering bahkan sehari bisa empat kali makan. Menurut
cerita dari Ibu Tri Sartini walaupun ia sudah memasak Tasya masih saja membeli
jajan yang ada diwarung seperti, tempura, sosis, chiki-chiki, dan ibu tidak pernah
melarang anaknya jajan diluar karena jika dilarang anaknya marah dan menangis.
Menurut Ibu Tri Sartini makanan yang dikonsumsi oleh Tasya sudah cukup untuk
pertumbuhannya. Jika  tidak sibuk Ibu rutin pergi keposyandu terakhir saat
penimbangan berat badan Tasya 11 kg.

Dalam pemberian ASI eksklusif ibu Tri Sartini sudah sesuai dengan teori, yang
dianjurkan oleh WHO dan UNICEF sampai umur 2 tahun. Karena, dalam satu
penelitian menunjukan bahwa beberapa zat imun meningkat jumlahnya dalam ASI
ditahun kedua sehingga memberikan perlindungan yang lebih besar bagi anak. Belum
lagi kandungan gizinya pada tahun kedua setiap 448 ml ASI memenuhi kebutuhan
anak 29% dari kebutuhan energinya, 43% dari kebutuhan proteinnya, 36% dari
kebutuhan kalsium, 75% dari kebutuhan vitamin A, 76% kebutuhan asam folat, 94%
kebutuhan vitamin B12  dan 60% dari kebutuhan vitamin C.( WHO dan UNICEF,
2009 )

Dalam teori berat badan ideal usia 2 tahun yaitu 12, 4 kg, tetapi pada Tasya belum
memenuhi berat badan ideal karena berat badannya 11 kg. Tetapi, bukan berarti Tasya
kekurangan gizi. Menurut teori Tasya juga sudah memenuhi kebutuhan vitamin A
karena Tasya sangat senang makan sayur-sayuran hijau, seperti bayam, kangkung,
dan sebagainya. Walaupun Tasya makannya sedikit tetapi sering sehari bisa sampai 4
x dan itu sudah mencukupi gizi yang dibutuhkan Tasya. Itu berarti sesuai dengan teori
yang dijelaskan bahwa Anak Usia 2 tahun lebih diberikan makanan yang terdiri dari
nasi, lauk pauk, dan buah. Makanan tersebut diberikan 3 x sehari. ( Depkes RI, 2008)

Kesenjangan yang temukan dalam wawancara dengan Ibu Tri Sartini yaitu, Tasya
masih saja membeli jajan yang ada diwarung seperti, tempura, sosis, chiki-chiki.
Padahal menurut teori mengkonsumsi jajanan yang sembarangan dapat mengganggu
kesehatan dan perkembangan anak. Karena berdasarkan hasil survey badan pengawas
obat dan makanan (BPOM) pada tahun 2007 terhadap 4500 sekolah di Indonesia 45%
jajanan yang dijual tercemar bahaya pangan mikrobiologis. Berbagai zat yang
terkandung pada makanan yang dijual oleh para pedagang diantaranya zat pewarna,
boraks, formalin, dan zat-zat berbahaya lainnya.( BPOM RI, 2007 )

 Kesenjangan yang kedua yang kami temui adalah ibu Tri Sartini kurang dalam
memberikan asupan gizi yang mengandung vitamin, separti buah-buahan segar. Pada
hal dilihat dari teori bahwa balita itu harus memperoleh asupan gizi yang banyak
mengandung karbohidrat, lemak, dan vitamin. ( Sediaoetama, 2010)

BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa:

                        Gizi seimbang pada balita sangat diperlukan karena pada masa itu anak
memerlukan gizi yang cukup untuk  pertumbuhannya. Dengan penyusunan makalah
ini mahasiswa mampu membuat satuan acara penyuluhan, menyusun menu balita, dan
juga membuat leaflet untuk balita. Satuan acara penyuluhan dibuat oleh mahasiswa
untuk memperlancar jalannya penyuluhan agar baik dan benar sesuai dengan yang
diharapkan, dan dengan adaya leaflet diharapkan ibu lebih mengerti apa yang
disampaikan. Contoh menu seimbang yang diberikan mahasiswadiharapkan ibu
mampu memberikan gizi seimbang pada anaknya.

B.Saran

1. Bagi Keluarga

Keluarga sebaiknya selalu memperhatikan asupan gizi anak, karena gizi itu sangat
mempengaruhi proses pertumbuhan anak terutama kecerdasan otak anak. Oleh karena
itu, pola makan yang baik dan teratur perlu diperkenalkan sejak dini, sehingga anak
selalu dalam kondisi sehat karena nutrisi yang dibutuhkan tercukupi.

2. Bagi mahasiswa
Diharapkan untuk mahasiswa dapat memahami apa masalah gizi yang sering terjadi
pada masyarakat, sehingga saat terjun langsung ke masyarakat mahasiswa sudah
menguasai dan bisa menerapkannya dengan baik.

 
DAFTAR PUSTAKA

Sediaoetama, 2010, Ilmu Gizi untuk mahasiswa dan profesi. Jakarta, Dian Rakjat

Soetjiningsih,  2001, Tumbuh Kembang Anak, Jakarta, EGC

Proverawati, 2010, Buku Ajara Gizi untuk Kebidanan, Yogjakarta,  Nuha Meidka

Suhardjo, 1992, Pemberin Makanan pada Bayi dan Anak, Jakarta, kanisius

Melinda, 2011, Kebutuhan Nutrisi Balita, http://www.melindahospital.com, Tgl


090413 jam 11:30

Kurniadi Rizki, 2012, materi penyuluhan kesehatan tentang gizi


balita, http://asuhankeperawatanonline.blogspot.com, Tgl 100413 jam 19:00

Anda mungkin juga menyukai