Anda di halaman 1dari 19

G I Z I PA D A

ANAK PRA
SEKOLAH
Kelompo
k III
Siti Suriyanti
Zahrotun Nurul Faidah
2022190011
2022190013
Annisa Rahmawati 2022190014
Silvi Novita Sari 2022190016
Alfiyah Kamilatun Nafisah 2022190017
Masa Pra Sekolah
Periode awal berlangsung dari umur dua tahun sampai enam tahun dan periode akhir
dari enam sampai tiba saatnya anak matang secara seksual. Dengan demikian awal
masa kanak-kanak dimulai sebagai penutup masa bayi, usia dimana ketergantungan
secara praktis sudah dilewati,diganti dengan tumbuhnya kemandirian dan berakhir di
sekitar usia masuk sekolah dasar. Pada usia pra-sekolah anak menjadi konsumen aktif.
Mereka sudah dapat memilih makanan yang disukainya. Pada usia ini anak mulai
bergaul dengan lingkungannya atau bersekolah playgroup sehingga anak mengalami
beberapa perubahan dalam perilaku. Lingkungan sekolah dapat membentuk
kebiasaan makan bagi anak-anak. Pada masa ini anak menjadi “egosentris”, semua
perhatian orang dewasa harus tertuju kepadanya. Khususnya menjelang usia lima
tahun, anak akan semakin tahu akan kondisi lingkungan dan sudah pandai
menerapkan norma-norma, seperti mencuci tangan sebelum makan, membaca salam
sebelum masuk rumah, mencium tangan orang tuanya dan banyak lagi norma yang
sudah dipahami dan diterapkan dalam kesehariannya.
Kebutuhan Gizi Anak Pra
1. Energi a. Karbohidrat
Dianjurkan 60-70% energi total berasal dari karbohidrat. Pada ASI
Kebutuhan energi sehari dan sebagiam besar susu formula bayi, 40-50% kandungan kalori
anak pada tahun berasal dari karbohidrat, terutama laktosa.
pertama kurang lebih
100-200 kkl/kg berat
badan. Untuk tiap 3
tahun pertambahan
Sekolah
umur kebutuhan energi
b. Lemak
turun kurang lebih 10
kkal/kg berat bedan Dianjurkan 15-20% energi total berasal dari lemak. Disamping itu
untuk bayi dan anak dianjurkan 1-2% energi total berasal dari asam
esensial (asam linoleat).
Kebutuhan Gizi Anak Pra
c. Protein e. Air
Tabel kebutuhan air sehari pada anak – anak
Kecukupan protein perhari pada anak usia 1-3
tahun dianjurkan 2 g/kg BB, sedangkan pada Umur Kebutuhan Sehari
(Tahun) (ml/kg/BB/hari)
anak usia 4-6 tahun dianjurkan 1,8 g/kg BB

Sekolah
2-3 115-125
4-5 100-110

d. Vitamin dan Mineral


Kebutuhan akan vitamin dan mineral cukup
tinggi sejalan dengan pertumbuhan dan
perkembangan anak. Diet yang bervasiasi cukup
menyediakan kebutuhan vitamin dan mineral
yang dibutuhkan
K e b u t u h
2. Perubahan pola makan
a n G i z i A n a k P r a
 Pola makan pada anak usia pra sekolah berperan penting dalam proses pertumbuhan
pada anak usia pra sekolah, karena dalam makanan banyak mengandung zat gizi yang
erat hubungan dengan kesehatan dan kecerdasan dan juga tumbuh kembang anak.
 Setelah anak berumur 1 tahun perubahan mulai tampak jelas. Mulanya nafsu makan
Sekolah
anak sangat besar pada tahun pertama ketika pertumbuhan mereka sangat cepat.
 Mulai memasuki usia 2 tahun, anak kehilangan selera makan dan mulai selektif
dengan apa yang mereka makan.
 Penambahan berat badan hanya mencapai rata-rata 2-3 kg dan penambahan tinggi
badan rata-rata hanya 7,5-10 cm pada usia 2-5 tahun.
K e b u t u h a
3. Makanan anak pra sekolah
n G i z i A n a k P r a
 Almatsier (2003), membagi makanan anak prasekolah ini menjadi dua golangan umur,
yakni anak umur 1-3 tahun dimana anak bersifat konsumen pasif, makananya tergantung
pada apa yang disediakan ibu, sedangkan pada umur 4-6 tahun anak bersifat konsumen
aktif, yaitu mereka telah dapat memilih makanan yang disukai.
Sekolah
 Konsumsi susu tidak dianjurkan secara berlebih. Konsumsi susu sebanyak 500 ml per hari
sudah ckup bagi seorang balita untuk memenuhi kebutuhan akan kalsium, riboflavin,
sebagian protein dan seperempat dari kebutuhan energi (Barker, 2005).
M a1.sMasalah
a l aGizi
h Kurang
Gizi Anak Pra Sekolah
 Kurang Kalori Protein (KKP)
KKP merupakan akibat dari interaksi antara berbagai faktor, tetapi yang paling utama
adalah akibat konsumsi makanan yang kurang memadai, baik kuantitas maupun
kulitas, dan adanya penyakit infeksi yang sering diderita antara lain campak, diare,
ispa, cacingan, dan lain-lain.
 Kekurangan Vitamin A
Dari berbagai kajian ilmiah menunjukkan, KVA di kalangan anak balita akan
meningkatkan kesakitan dan kematian yaitu anak mudah terkena penyakit infeksi
seperti diare, radang paru-paru, pneumonia dan akhirnya kematian. Dampak lainnya
yang sangat serius adalah buta senja. Penyebab masalah KVA adalah kemiskinan dan
kurangnya pengetahuan tentang gizi (Almastsier, 2002).
Masalah Gizi Anak Pra Sekolah
 Anemia gizi besi
Anemia gizi besi ini biasanya dialami oleh anak usia 6 bulan - 2 tahun, yang
menyebabkan menurunnya stamina dan kemampuan untuk belajar, karena
suplai oksigen sel-sel menurun. Efek lain adalah menurunnya kekebalan tubuh
terhadap penyakit. Penyebabnya karena penyerapan zat besi di dalam usus
kurang baik, Infeksi parasit atau infeksi lain serta kemampuan menampung zat
besi yg menurun.
 Gangguan Akibat Kerurangan Iodium (GAKI)
Kekurangan iodium terutama terjadi di daerah pegunungan, akibat tanah
kurang mengandung iodium. GAKI menyebabkan pembesaran kelenjar gondok
(tiroid). Pada anak-anak ini akan berupa keadaan tubuh yang cebol, dungu,
terbelakang atau bodoh.
Masalah Gizi Anak Pra Sekolah
2. Masalah Gizi Lebih
Menurut Drektorat Bina Gizi Masyarakat (BGM) Depkes (1999) dalam
Almatsier (2002) hasil data antopometri anak balita (BB/U) yang
dikumpulkan melalui Susenas menunjukan bahwa dalam 10 tahun yaitu
dari tahun 1989-1999 prevalensi gizi lebih pada balita meningkat dari
0,77% hingga 4,48%. Depkes juga menemukan adanya peningkatan gizi
pada balita sebesar 3,3% pada tahun 2000 menjadi 2,5% pada tahun 2003
Masalah Gizi Anak Pra Sekolah
3. Masalah lain terkait gizi
 Konstipasi
 Karies Gigi
Satu dari lima anak usia 2-4 tahun mengalami kerusakan pada gigi susu ataupun
gigi tetap. Penyebab dari kerusakan gigi ini adalah kebiasaan memakai botol gigi
tetap dan kebiasaan memakai botol susu atau jus saat menjelang tidur.
 Pika
Pika adalah keadaan yang menyebabkan anak memakan sesuatu yang
sebenarnya tidak boleh dimakan
Penanggulangan Masalah Gizi Kurang
P a d a A n a k P r a S e k o l a h
 Upaya pemenuhan persediaan pangan nasional terutama melalui peningkatan priduksi beraneka
ragam pangan.
 Peningkatan usaha perbaikan gizi keluarga (UPGK) yang diarahkan pada pembedayaan keluarga
untuk meningkatkan ketahanan pangan tingkat rumah tangga
 Peningkatan upaya pelayanan gizi terpadu dan sistem rujukan dimulai dari tingkat posyandu,
Puskesmas hingga Rumah Sakit
 Peningkatan upaya keamanan pangan dan gizi melalui Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi
(SKPG)
 Peningkatan komunikasi, informasi, dan edukasi di bidang pagan dan gizi masyarakat
 Peningkatan teknologi pangan untuk mengembangan berbagai produk pangan yang bermutu dan
terjangkau oleh masyarakat luas
Penanggulangan Masalah Gizi
Pada Anak Pra Sekolah
 Intervensi langsung kepada sasaran melalui pemberian makanan tambahan, distribusi kapsul
vitamin A dosis tinggi, tablet dan sirup besi serta kaspul minyak beriodium
 Peningkatan kesehatan lingkungan
Kurang
 Upaya penelitian dan pengembangan pangan dan gizi
 Pembedayaan masayarat untuk meningkatkan cakupan, kualitas pencegahan dan
penanggulangan masalah pangan dan gizi di masyarakat
 Pemantapan kerja sama lintas sektoral dalam pemantauan dan penanggulangan masalah gizi
melalui SKPG
 Peningkatan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan
Syarat-syarat Gizi Seimbang
 Bahan makanan sumber tenaga yang berfungsi untuk beraktifitas.
Contoh : beras, roti, kentang, mie.
 Bahan makanan sumber zat pembangun, berfungsi untuk pembentukan, pertumbuhan
dan pemeliharaan sel tubuh.
Contoh : daging, ikan, telur (protein hewani) tempe, tahu (protein nabati)
 Bahan makanan sumber zat pengatur berfungsi untuk mengatur proses metabolisme.
Contoh : sayuran : buncis, bayam, wortel, tomat. buah-buahan : pisang pepaya, jeruk,
apel
 Kebutuhan kolotinya adalah 85 kkal/kg BB
Peran Orang Tua
1. Cara mengatasin kesulitan makan
 Berikan makan pada saat anak tidak lelah
 Porsi disesuaikan dengan kebutuhan anak, kecil tapi sering
 Jadwal disesuaikan
 Beri kasih sayang
 Variasikan makanan
 Berikan bersama makanan kesukaannya
 Ajak makan dengan keluarga
Peran Orang Tua
1. Cara mengatasin kesulitan makan
 Berikan makan sambil bermain
 Biarkan anak belajar makan sendiri
 Tempatkan makanan pada wadah yang menarik
 Berikan pujian bila anak menghabiskan porsinya
 Berikan sugesti bahwa makanan yang diberikan enak
 Ibu harus rileks
 Merayu anak untuk makan- makanan yang sudah disediakan
Peran Orang Tua
2. Tips Memberikan Makanan pada Anak Prasekolah
 Tetap memberikan susu
 Menciptakan makanan yang diinginkan
 Menyiapkan makanan yang menarik
 Menghindari anak makan yang berlebihan
 Memberikan makanan kecil yang sesuai
 Membuat makanan menyenangkan
 Hindari memaksa anak-anak untuk mencoba makanan baru
K e s i m p u l a n
Penatalaksanaan gizi pada anak usia pra sekolah menjadi sangat penting untuk
tujuan mendukung proses tumbuh-kembang yang optimal dan mampu meminimalisasi
kondisi, patologis yang muncul disebabkan oleh malnutrisi atau kekurangan gizi.
Kebutuhan akan zat gizi yang seimbang bagi anak usia pra sekolah harus tetap
dipenuhi melalui penerapan pola makan yang sehat. Kebiasaan untuk mengkonsumsi
makanan dan minuman ringat harus dibatasi jika belum dapat dihilangkan.
Sangat diperlukan pengetahuan dan keterampilan khusus bagi orang tua untuk
mendidik dan membiasakan anak usia pra sekolah memiliki pola makan yang sehat.
Kesulitan mengonsumsi sayuran, susu dan makanan bergizi lainnya harus diubah dengan
segera. Peran tenaga kesehatan sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan gizi pada
anak pra sekolah yang erat hubungan dengan kesehatan dan kecerdasan dan juga
tumbuh kembang anak.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai