Anda di halaman 1dari 15

1

Pengertian Pola Makan


Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, pola diartikan sebagai suatu sistem, cara
kerja atau usaha untuk melakukan sesuatu (Depdiknas, 2001). Dengan demikian, pola
makan yang sehat dapat diartikan sebagai suatu cara atau usaha untuk melakukan
kegiatan makan secara sehat. Sedangkan yang dimaksud pola makan sehat dalam
penelitian ini adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan
dengan maksud tertentu seperti mempertahankan kesehatan, status nutrisi, mencegah
atau membantu kesembuhan penyakit. Pola makan sehari-hari merupakan pola makan
seseorang yang berhubungan dengan kebiasaan makan setiap harinya. (Ramadan, 19
Januari 2008).
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pola makan seseorang, antara lain
faktor budaya, agama/kepercayaan, status sosial ekonomi, personal preference ( rasa
suka atau tidak suka), rasa lapar, nafsu makan, rasa kenyang, dan kesehatan.
2.2 Nutrisi Bagi Neonates
Kebutuhan bayi akan zat-zat gizi adalah yang paling tinggi bila dinyatakan dalam
satuan berat badan karena bayi sedang ada dalam periode pertumbuhan yang sangat
pesat. Kebutuhan bayi akan energi adalah 100-110 kal/kg berat badan sehari dan
kebutuhannya akan protein adalah 3-4 gram/kg berat badan sehari. Bayi mulai disusukan
sedini mungkin, langsung setelah lahir. Waktu dan lama menyusui disesuaikan dengan
kebutuhan bayi (on demand) untuk pertumbuhan tulang kerangka, kebutuhan kalsium
(Ca) dan posfor (P) harus sangat diperhatikan. Di daerah tropik, kebutuhan vitamin D
bagi pertumbuhan bayi tidak merupakan persoalan, asal bayi tersebut cukup terkena
sinar matahari tersebut.
Ketika dilahirkan, bayi tidak cukup dibekali cadangan vitamin A dan vitamin K
sehingga harus diberi vitamin ini sejak umur dini postnatal. Juga unsur Fe termasuk yang
cepat menyusut pada neonatus. Usus neonatus masih steril tidak mengandung flora,
sampai mengkonsumsi makanan (ASI) pertama dari luar. Flora usus ini sanggup
mensintesa berbagai vitamin B-kompleks dan vitamin K. Terutama vitamin K harus
diberikan

pada

neonatus,

untuk

menghindarkan hemorrhagia

neonatorumkarena

kekurangan vitamin K tersebut. Sudah jadi prosedur standar di banyak rumah sakit untuk
memberikan suntikan depot vitamin K pada anak yang baru lahir, sebagai tindakan
profilaksis.
Derajat penguapan cairan badan pada bayi relatif tinggi, sehingga pemberian air
kepada bayi harus diperhatikan khusus. Makanan bayi yang alamiah adalah ASI (Air Susu
Ibu). Tidaklah benar kalau ada yang mengadvertensikan susu kaleng cair maupun bubuk
sama baiknya dengan ASI. Salah satu sifat yang tidak pernah akan terdapat pada susu
kaleng ialah adanya kandungan immunoglobulin yang memberi daya tahan (pertahanan
tubuh) kepada bayi, berasal dari tubuh ibunya. Sampai umur enam bulan bayi cukup
diberikan ASI dapat pula ditambah suplemen sari buah sejak 1- 1,5 bulan postnatal. Di
Indonesia di anjurkan untuk memberikan ASI kepada anak sampai umur sekitar 2 tahun.

ASI dianjurkan untuk bayi karena :


1)

Nilai, komponen yang terkandung didalamnya sangat sesuai untuk bayi.

2)

Mengandung antibody, yaitu kolostrum.

3)

Kebutuhan psikologis dapat dipenuhi

4)

Praktis, selalu segar dan ekonomis.

Manfaat ASI bagi bayi :


1)

Perlindungan terhadap infeksi dan diare.

2)

Perlindungan terhadap alergi.

3)

Mempererat hubungan antara Ibu dengan Bayi.

4)

Memperbagus gigi dan bentuk rahang.

5)

Mengurangi kegemukan.

Manfaat ASI bagi Ibu :


1)

Memberi kepuasan

2)

Praktis dan murah

3)

Mengembalikan bentuk tubuh

4)

Menunda masa subur

Nilai Gizi ASI :


1)

Protein

2)

Karbohidrat

3)

Lemak

4)

Vitamin

5)

Mineral
Zat-zat kekebalan ASI :

Macam
Immunoglobulin
Zat anti stapilococcus
Lysosime
Lactoperondase
Lactoperin
Sel darah putih
2.3 Nutrisi Bagi Infant

Khasiat
melindungi dari infeksi
menghambat pertumbuhan Stapilococcus
menghancurkan dinding sel bakteri
membunuh streptococcus
membunuh beberapa jenis organisme
membuat C3 dan C4 , lactoperin Ig. D

Pada usia ini bayi dapat diberikan buahbuahan (pisang) atau biscuit sejak usia 2
bulan sedangkan pemberian makanan lumat sampai lembik (bubur susu) pada usia 3 4
bulan, sesuai keperluan bayi masing masing. Bayi akan lapar dan menangis terus bila
ASI kurang dan hal ini juga akan terlihat dari pertumbuhan bayi yang tidak memuaskan.
Untuk mengatasi pertumbuhan, bayi perlu ditimbang secara berkala, yaitu bila
mungkin dilakukan stiap hari pada munggu pertama, selanjutnya setiap minggu sampai
akhir bulan pertama, kemudian setiap 2 minggu dalam bulan kedua dan ketiga dan
seterusnya setiap bulan. Pada bulan keempat biasanya dimulai pemberian makanan

3
padat, yaitu makanan lumat, misalnya bubur susu yang dapat dibuat dari tepung (beras,
jagung atau havermouth), susu dan gula. Waktu yang untuk memberikan makanan
lumat dapat dipilih yang sesuai, misalnya sekitar jam 09.00 dengan memperhatikan
bahwa kira kira 2 jam sebelumnya tidak diberikan apaapa. Dengan demikian bayi
menyusui dengan kebutuhannya, diberi bubur susu satu kali dan buah buahan satu kali.
Pada umur ini dapat pula diberikan telur ayam, akan tetapi perlu waspada terhadap
kemungkinan alergi dengan gejala urtikaria. Bila terjadi hal ini, pemberian telur
ditangguhkan. Biasanya setiap bayi sudah tahan terhadap telur pada usia 7 bulan keatas.
Pada bayi umur 5 6 bulan dapat diberikan 2 kali makanan bubur susu sehari, buah
buahan dan telur. Bayi umur 6 7 bulan dapat mulai diberikan nasi tim yang merupakan
makanan lunak dan juga merupakan makanan campuran yang lengkap karena dapat
dibuat dari beras, bahan makanan sumber protein hewani (hati, daging cincang, telur
atau tepung ikan) dan bahan makanan sumber protein nabati yaitu tahu, tempe, sayuran
hijau (bayam), buah tomat dan wortel. Dengan demikian nasi tim merupakan makanan
yang mengandung nutrien yang lengkap bila dibuat dengan bahan bahan tersebut.
Selama masa bayi makan nasi tim harus disaring terlebih dahulu untuk memudahkan
menelannya dan tidak banyak mengandung serat serat yang dapat mempersulit
pencernaan.
Pada bayi umur 8 12 bulan bubur susu sudah dapat diganti seluruhnya dengan
nasi tim, yaitu, pada pagi hari sebagai makan pagi, misalnya jam 09.00, pada siang hari
sebagai makan siang sekitar jam 13.00 dan pada sore hari sebagai makan malam sekitar
jam 17.00 18.00.
Bila bayi disusukan sesuai dengan anjuran yaitu melebihi masa 1 tahun, perlu
diperhatikan kemingkinan timbulnya anoreksia terhadap makanan lin, sehingga anak
akan kekurangan protein dan kalori, dan pada akhirnya menderita penyakit Malnutrisi
Energi Protein (MEP). Pengaturan makan bayi yang berhasil pada masa bayi akan
mempermudah kelancaran pengaturan makan pada usia selanjutnya.
Pada akhir masa bayi telah dibiasakan bayi menerima makanan 3 kali sehari,
yaitu pada waktu pagi (makan pagi), siang (makan siang), dan sore atau malam (makan
malam). Selama masa bayi telur cukup diberikan sekali sehari, bila bayi tidak alergi. Telur
dapat dimakan tersendiri setelah dimasak matang atau setengah matang atau dimakan
bersama sama dengan nasi tim.
2.4 Nutrisi Bagi Toddler
Karakteristik terkait dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak usia toddler :
a.

Anak sukar atau kurang mau makan.

b.

Nafsu makan anak sering kali berubah yang mungkin pada hari ini makannya

cukup banyak dan pada hari berikutnya makannya sedikit.


c.

Biasanya anak menyukai jenis makanan tertentu.

4
d.

Anak cepat bosan dan tidak tahan makan sambil duduk dalam waktu lama.
Kebutuhan Nutrisi

1.

Kecepatan pertumbuhan berkurang secara dramatis sehingga kebutuhan anak

usia ini terhadap kalori, protein dan cairan menurun.


2.

Kebutuhan kalori 102 kkal/kgBB/hari & Kebutuhan protein 1,2 gr/kgBB/hari.

3.

Pemberian susu tidak lebih dari 1 liter / hari untuk membantu menjamin asupan

makanan yang kaya zat besi. Pemeriksaan hematokrit harus dilakuakn untuk screening
anemia.
4.

Anak toddler dengan diet vegetarian tidak menerima protein yang cukup, harus

dirujuk ke ahli gizi.

Pola dan pilihan makanan


1.

Pada usia 12 bulan, kebanyakan toddler makan makanan keluarga.

2.

Pada usia 18 bulan, sebagaian besar toddler mengalami anoreksi fisiologis dan

menjadi pemilih dalam hal makanan,menginginkan suatu makanan tertentu, mkan dalam
jumlah besar di suatu hari dan sangat sedikit di hari berikutnya.
3.

Toddler memilih makanan sendiri dan lebih menyukai makanan dalam porsi kecil

(makanan yang enak dan mengundang selera).


4.

Toddler lebih menyukai satu jenis makanan dalam piring daripada makanan yang

dicampur.
5.

Orangtua harus menanjurkan penggunaan alat makan tetapi menyadari bahwa

toddler lebih menyukai mengunakan tangan.


2.5 Nutrisi Bagi Pra Sekolah
Karakteristik yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi yang perlu
diperhatikan pada anak Prasekolah adalah sebagai berikut :
a.

Nafsu makan berkurang.

b.

Anak lebih tertarik pada aktivitas bermain dengan teman atau lingkungannya dari pada
makan.

c.

Anak mulai senang mencoba jenis makanan baru.

d.

Waktu makan merupakan kesempatan yang baik bagi anak untuk belajar dan
bersosialisasi dengan keluarga.

Kebutuhan Nutrisi
1.

Kebutuhan nutrisi pada usia ini hampir sama dengan toddler meskipun kebtuhan

kalori menurun sampai 90 kkal/kgBB/hari & kebutuhan protein tetap 1,2 gr/kgBB/hari.
2.

Kebutuhan cairan 100 ml/kgBB/hari, bergantung pada tingkat aktivitas anak.


Pola dan Pilihan Makanan

5
1.

Pada usia anak mungkin enolak sayuran, makanan kombinasi dan hati.

2.

Makanan yang disukai anatara lain sereal, daging, kentang, buah-buahan dan

permen.
3.

Banyak anak pada usia ini yang tidak dapt diam atau cerewet selama makan

dengan keluarga dan dapat tetap berjuang dengan penggunaan peralatan makan.
4.

Kebiasaan orang lain mempengaruhi anak usia 5 tahun.

2.6 Nutrisi Pada Usia Sekolah


Pertumbuhan anak tidak banyak mengalami perubahan yang berarti, sehingga
kebutuhan kalori anak usia sekolah adalah 85 kkal/kg berat badan. Kelompok anak
sekolah pada umumnya mempunyai kondisi yang lebih baik daripada kelompok Balita,
karena kelompok umur sekolah ini sudah mudah dijangkau oleh berbagai upaya
perbaikan gizi yang dilakukan oleh pemerintah melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS),
maupun oleh kelompok swasta berupa program suplementasi makanan tambahan di
sekolah atau Program Makan Siang Sekolah (School Lunch Program).
Meskipun demikian masih terdapat berbagai kondisi gizi anak sekolah yang tidak
memuaskan, misalnya berat badan yang kurang, anemia defisiensi Fe, defisiensi vitamin
C, dan di daerah-daerah tertentu juga defisiensi Iodium. Keluhan yang banyak disuarakan
oleh kaum ibu mengenai kelompok umur sekolah ini bahwa mereka kurang nafsu makan,
sehingga sulit sekali disuruh makan yang cukup dan teratur.
Sebenarnya kelompok anak sekolah ini merupakan kelompok yang mudah
menerima upaya pendidikan gizi melalui sekolahnya, dan dapat dipergunakan untuk
mempengaruhi pendapat keluarga mengenai hal ini. Beberapa karakteristik yang terkait
dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi yang perlu diperhatikan pada anak usia sekolah
adalah sebagai berikut :
a.

Anak dapat mengatur pola makannya sendiri.

b.

Adanya pengaruh teman atau jajanan di lingkungan sekolah dan di lingkungan luar
rumah serta adanya reklame atau iklan makanan tertentu di televisi yang dapat
mempengaruhi pola makan atau keinginannya untuk mencoba makanan yang belum
dikenalnya.

c.

Kebiasaan menyukai satu makanan tertentu berangsur angsur hilang.

d.

Pengaruh aktivitas beramain dapat menyeababkan keinginan yang lebih besar pada
aktivitas bermain dari pada makan.

Kebutuhan Nutrisi
1.

Kebutuhan kalori harian pada usia ini menurun berhubungan dengan ukuran

tubuh. Anak usia sekolah membutuhkan rata-rata 2400 kalori / hari.

6
2.

Pengasuh / orangtua harus tetap menekankan kebutuhan terhadap diet seimbang

sesuai dengan piramida makanan : tubuh menyimpan cadangan makanan sebagai


sumber kebutuhan pertumbuhan yang meningkat saat remaja.
Kebutuhan nutrisi anak berdasarkan golongan umur dalam tahun :
Usia

Kalori Protein Cal

Fe

Vit A

Vit B

Vit C

10-12 1900

60

0,75

2500

0,7

25

7-9

1600

50

0,75

2500

0,6

25

5-6

1400

40

0,50

2500

0,6

25

Tahun Cal

dr

dr

Mg

Mg

Mg

Pola dan Pilihan Makanan


1.

Anak terpajan dengan pengalaman makan yang lebih luas di kantin sekolah, anak

mungkin tetap memilih-milih dalam hal makanan tetapi harus lebih mempunyai kemauan
untuk mencoba makanan-makanan baru.
2.

Di rumah anak harus makan apa yang keluarga makan. Pola makan anak dapat

mencerminkan budaya keluarga.


3.

Banyak anak pada usia ini yang tidak menyukai sayuran, hati dan makanan

pedas.
4.

Anggota keluarga memainkan peranan penting dalam mempengaruhi pilihan anak

terhadap makanan, namun teman sebaya dan media juga berpengaruh.


2.7 Nutrisi Pada Remaja
Kelompok umur remaja juga menunjukkan fase pertumbuhan yang pesat, yang
disebut adolescense growth spurt, sehingga memerlukan zat-zat gizi yang relatif besar
jumlahnya. Pada remaja laki-laki kegiatan jasmani sangat, karena biasanya pada umur
inilah perhatian untuk sport sedang tinggi-tingginya, seperti atletik, mendaki gunung,
sepak bola, hiking dan sebagainya. Bila konsumsi berbagai zat gizi tidak ditingkatkan,
mungkin terjadi defisiensi relatif terutama defisiensi vitamin-vitamin.
Pada remaja perempuan mulai terjadi menarche dan menses disertai pembuangan
sejumlah Fe. Remaja putri kelompok ini sangat sadar akan bentuk badannya, sehingga
banyak yang membatasi konsumsi makanannya. Bahkan banyak yang berdiit tanpa
pengawasan atau nasihat seorang ahli kesehatan dan gizi. Penyuluhan dan bimbingan
gizi yang benar dan jelas sangat diperlukan oleh golongan remaja ini.

Kebutuhan Nutrisi
1.

Kebutuhan nutrisi harian

pada usia ini harus seimbang di antara berbagai

kelompok makanan.
2.

Rata-rata kebutuhan asupan kalori harian bervariasi sesuai dengan gender &

usia :

Perempuan
usia 11 14 tahun membutuhkan kalori 48 kkal/kgBB/hari

usia 15 18 tahun membutuhkan kalori 38 kkal/kgBB/hari


Laki-laki

usia 11 14 tahun membutuhkan kalori 60 kkal/kgBB/hari

usia 15 18 tahun membutuhkan kalori 42 kkal/kgBB/hari

Pola dan pilihan makanan


1.

Remaja biasanya makan ketika mereka memiliki waktu luang di antara aktivitas

mereka, makanan siap saji yang bergizi membantu mempertahankan diet yang
seimbang.
2.

Mempertahan kualitas dan kuantitas asupan harian yang adekuat mungkin sulit

karena beberapa faktor seperti jadwal yang sibuk, pengaruh teman sebaya dan
kemudahan mendapatkan makanan cepat saji berlemak tanpa kalori.
3.

Pola makan keluarga terbentuk selama masa sekolah dan tetap berlanjut

mempengaruhi pilihan remaja terhadap makanan.


4.

Remaja perempuan sangat rentan terhadap prilaku makan yang negatif.

2.8 Nutrisi Pada Dewasa


Istilah dewasa menggambarkan
lazimnya

merujuk

segala organisme yang

pada manusia, orang yang

bukan

telah

matang,

lagi anak-anak dan

tapi
telah

menjadi pria atau wanita dewasa.


Pada orang dewasa, dimana pertumbuhan tidak lagi terjadi kebutuhan zat-zat gizi
lebih tergantung pada aktivitas fisiknya. Umumnya laki-laki lebih memerlukan energi ini
disebabkan karena secara fisik laki-laki lebih banyak bergerak tetapi pada aktivitasnya
juga memerlukan energi banyak. Semakin tinggi dan semakin berat badan seseorang
maka kebutuhan energinya juga perlu ditambahkan.
Faktor yang perlu diperhatikan untuk menentukan adalah aktivitas fisik angka
kecukupan gizi energi untuk dewasa 2000-2200 kkal ( untuk perempuan ) dan untuk lakilaki antara 2400-2800 kkal setiap hari. Energi ini dianjurkan sekitar 60% berasal dari
sumber karbohidrat.
a.

Klasifikasi dewasa berdasarkan usia :

Masa dewasa muda (21-30 th)


Kebutuhan nutrisi pada usia ini untuk proses pertumbuhan, proses pemeliharaan dan
pebaikan tubuh, mempertahankan keadaan gizi.
Masa dewasa (31-45 th)
Masa dewasa masa produktif khususnya terkait dengan aktifitas fisik, karena umur
ini merupakan puncak untuk aktivitas hidup terutma dalam aktifitas bekerja. Kebutuhan
nutrisi dibedakan antara tingkat pekerjaan ringan, berat, sedang.
Dewasa tua (46 th keatas)
Kebutuhan unsur-unsur gizi sudah jauh berkurang, pada usia lanjut maka BMR akan
berkurang 10-30%. Maka aktifitas mengalami degenerative.
Wanita masa kehamilan menyusui

8
Wanita hamil dan ibu menyusui sangat memerlukan makanan yang baik dan cukup.
Sebagai bahan pertimbangan untuk dapat menghasilkan 1 liter ASI harus menyediakan
kalori sebanyak 150 kal sedangkan ASI mengandung 75 kal, 12 gr protein, 45 gr lemak
laktosa vitamin dll.

Kebutuhan gizi untuk ibu hamil dan menyusui :


Jenis kebutuhan
Kalori

Ibu hamil
2500 gr

Protein

300 gr

85gr
Calsium

Ferum
Vit A

100 gr
1,5 gr

2 gr

15 gr

15 gr

8000 U.I

8000 U.I

Vit B

1,8 mg

2,8 mg

Vit C

100 mg

150 mg

Riboflavin

2,5 mg

3 mg

Vit D

400-800 U.I
Air

b.

Ibu menyusui

400-800 U.I

6-8 gelas

6-8 gelas

Pengelompokkan Zat Gizi

1. Karbohidrat
Faktor yang perlu diperhatikan untuk menentukan adalah aktivitas fisik angka
kecukupan gizi energi untuk dewasa 2000-2200 kkal ( untuk perempuan ) dan untuk lakilaki antara 2400-2800 kkal setiap hari. Energi ini dianjurkan sekitar 60% berasal dari
sumber karbohidrat. Makanan sumber karbohidrat adalah beras, terigu, umbi-umbian,
jagung dan gula.
2. Protein
Pada akhir remaja kebutuhan protein laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan
karena perbedaan komposisi tubuh. Kecukupan protein dewasa adalah 48-62 gr/hari
untuk perempuan dan pada laki-laki8 55-66 gr/hari. Berbagai sumber protein diantaranya
daging merah, susu, tempe, dan kacang-kacangan.
3. Kalsium
Lebih kurang dari 20% pertumbuhan tinggi badan dan sekitar 50% massa tulang
dewasa dicapai pada masa remaja, kalsium untuk orang dewasa adalah 600-700 mg.
Bagi laki-laki dewasa kebutuhan mineral akan kalsium cukup 0,45 gram sehari. Bahwa
kebutuhan kalsium 7,7,5 mg perkilogram berat badan adalah kurang lebih sama dengan
0,5-0,7 gram sehari bagi orang dewasa normal. Sumber kalsium yang paling baik adalah
susu, sumber kalsium lainnya adalah ikan, kacang, sayuran.
4. Zat Besi

9
Setelah dewasa, kebutuhan gizi menurun, status besi dalam tubuh juga
mempengaruhi hal ini mengakibatkan perempuan lebih rawan akan anemia besi
dibandingkan laki-laki. Jumlah seluruh besi didalam tubuh orang dewasa terdapat sekitar
3,5 g, dimana 70 persennya terdapat dalam hemoglobin, 25 persennya merupakan besi
cadangan. Rata-rata besi simpanan 1000 mg pada orang dewasa. Status besi dalam
tubuh juga mempengaruhi efisiensi penyerapan besi yang dapat mengakibatkan
penyerapan besi antara lain yaitu cafein, fitat, zicn, dll. Makanan yang mengandung zat
besi antara lain hati, daging merah, daging putih (ayam,ikan), kacang-kacang dan
sayuran hijau.
5. Vitamin
Kebutuhan juga meningkat selama dewasa muda karena pertumbuhan dan
perkembangan cepat terjadi, karena energi yang meningkat, maka pertumbuhan
kebutuhan beberapa vitamin pun meningkat antara lain yang berperan dalam
metabolisme karbohidrat menjadi energi seperti : vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, dan
niacin. Untuk pertumbuhan tulang diperlukan vitamin D yang cukup, vitamin A, dan C, E.
Kecukupan gizi yang dianjurkan untuk orang dewasa perhari :
1.

Energi (Kcal) Perempuan (20-45) tahun: 2.200 Laki-laki ( 20-45 ) tahun : 2.800

2.

Protein Perempuan (20-45) tahun : 48 Laki-laki ( 20-45 ) tahun : 55

3.

Kalsium Perempuan (20-45) tahun : 600 Laki-laki ( 20-45 ) tahun : 500

4.

Besi Perempuan (20-45) tahun : 26 Laki-laki ( 20-45 ) tahun : 1,3

5.

Vitamin A (RE) Perempuan (20-45) tahun : 500 Laki-laki ( 20-45 ) tahun : 700

6.

Vitamin E (mg) Perempuan (20-45) tahun : 8 Laki-laki ( 20-45 ) tahun : 10

7.

Vitamin B (mg) Perempuan (20-45) tahun : 1,0 Laki-laki ( 20-45 ) tahun : 1,2

8.

Vitamin C (mg) Perempuan (20-45) tahun : 60 Laki-laki ( 20-45 ) tahun : 60

9.

Folat (mg) Perempuan (20-45) tahun : 150 Laki-laki ( 20-45 ) tahun : 70


c.

Pedoman Mempertahankan Status Gizi


Ada beberapa peran dasar yang diharapkan dapat digunakan oleh orang dewasa

dan sebagai pedoman praktis untuk mengatur makanan sehari-hari yang seimbang dan
aman guna mencapai dan mempertahankan status gizi dan kesehatan yang optimal :
1.

Makanlah aneka makanan yang segar

2.

Konsumsilah makanan yang baik guna untuk kebutuhan energi

10
3.

Makanlah makanan yang karbohidratnya cukup

4.

Gunakan garam beryodium

5.

Minumlah air bersih, aman dan cukup jumlahnya

6.

Lakukan olahraga secara teratur

7.

Hindari minuman beralkohol

8.

Makanlah makanan yang sehat dan aman bagi kesehatan

9.

Jangan lupa bacalah label yang dikemas.


d.

Dampak-Dampak Gizi pada Orang Dewasa

1.

Dampak kekurangan gizi pada orang dewasa

a)

Anemia, Hal ini disebabkan kekurangan mengkonsumsi makanan sumber zat besi

b)

Gondok, Kurangnya mengkonsumsi yodium

c)

Kebutaan, Hal ini disebabkan kurangnya mengkonsumsi vitamin A

o Penyebab dari dampak kekurangan gizi :

Kemiskinan

Kurangnya pengetahuan tentang gizi

Kebiasaan makan

2.

Dampak kelebihan gizi pada orang dewasa


Dampak masalah gizi lebih pada orang dewasa tampak dengan semakin
meningkatnya penyakit degeneratif seperti :

Jantung koroner

Diabetes melitus

Hipertensi

Penyakit hati

2.9 Nutrisi Pada Lansia


a.

Definisi Lansia

11

Manusia lanjut usia mereka yang telah berumur 65 tahun ke atas. Durmin (1992)
membagi lansia menjadi young elderly (65 74 tahun) dan older elderly (75 tahun)

Munro dkk.,(1987) mengelompokkan older elderly ke dalam 2 bagian, yaitu usia 75 84


tahun dan 85 tahun

Di Indonesia, M. Alwi Dahlan menyatakan bahwa orang dikatakan lansia jika telah
berumur di atas 60 tahun
b.

kekurangan dan kelebihan gizi pada lansia


Terjadi kekurangan gizi pada lansia oleh karena sebab-sebab yang bersifat primer

maupaun sekunder. Sebab-sebab primer meliputi ketidaktahuan isolasi sosial, hidup


seorang diri, baru kehilangan pasangan hidup, gangguan fisik, gangguan indera,
gangguan mental, kemiskinan dan iatrogenik. Sebab-sebab sekunder meliputi gangguan
nafsu makan/selera, gangguan mengunyah, malabsorpsi, obat-obatan, peningkatan
kebutuhan zat gizi serta alkoholisme.
Kondisi kekurangan gizi pada lansia dapat terbentuk KKP (kurang kalori protein)
kronik, baik ringan sedang maupun berat. Keadaan ini dapat dilihat dengan mudah
melalui penampilanumum, yakni adanya kekurusan dan rendahnya berat badan seorang
lansia dibanding dengan baku yang ada. Kekurangan zat gizi lain yang banyak muncul
adalah defisiensi besi dalam bentuk anemia gizi, defisiensi B1 dan B12.
Kelebihan gizi pada lansia biasanya berhubungan dengan afluency dengan gaya
hidup pada usia sekitar 50 tahun. Dengan kondisi ekonomi yang membaik dan
tersedianya berbagai makanan siap saji yang enak dan kaya energi. Utamanya sumber
lemak, terjadi asupan makan dan zat-zat gizi melebihi kebutuhan tubuh. Keadaan
kelbihan gizi yang dimulai pada awal usia 50 tahun-an ini akan membawa lansia pada
keadaan obesitas dan dapat pula disertai dengan munculnya berbagai penyakit
metabolisme seperti diabetes mellitus dan dislipidemia.
c.

Pedoman Umum Gizi Seimbang Untuk Lansia


Khusus untuk Indonesia, Departemen Kesehatan telah menerbitkan Pedman

Umum Gizi Seimbang (PUGS) (DepKes, 1995) yang berisi 13 pesan dasar gizi seimbang
bagi lansia dengan dasar PUGS dan dengan memeprtimbangkan pengurangan berbagai
resiko pentyakit degenerasi yang dihadapi para lansia.
1. Makanlah aneka ragam makanan
2. Makanlah sumber karbohidrat kompleks (serealia dan umbi)
3. Batasi minyak dan lemak secar berlebihan
4. Makanlah sumber zat besi secara bergantian antara sumber hewani dan nabati.
5. Minumlah air yang bersih, aman, dan cukup jumlahnya dan telah didihkan.
6. Kurangi konsumsi makanan jajanan dan minuman yang tinggi gula murni dan
lemak.
7. Perbanyak frekuensi makan hewani laut dalam menu harian.

12
8. Gunakanlah garam berodium, namaun batasilah penggunaan garam secar berlebihan,
kurangi konsumsi makanan dengan pengawet
d.
1.

Kebutuhan Gizi Pada Lansia

Kalori
Kebutuhan akan kalori menurun sejalan dengan pertambahan usia, karena
metabolisme seluruh sel dan kegiatan otot berkurang

2.

Protein
Gersovitz (1982) menganjurkan asupan protein sebesar 1,0 g/kg berat badan/hari
untuk mempertahankan keseimbangan protein, Kebutuhan akan protein meningkat
sebagai tanggapan atas stress fisiologis seperti infeksi, luka baker, patah tulang dan
pembedahan

3.

Karbohidrat
Karbohidrat yang dianjurkan untuk dikonsumsi adalah sekitar 55 60% dari kalori
total

4.

Lemak
Asupan lemak dibatasi, batas maksimal 20 25% dari energi total. Kelebihan dan
kekurangan lemak diwujudkan dalam bentuk kadar kolesterol darah

5.

Serat

6.

Vitamin
Meskipun tampak sehat, kekurangan sebagian vitamin dan mineral tetap
berlangsung pada lansia, dianjurkan untuk meningkatkan asupan vitamin B6, B12,
vitamin D dan asam folat.
Angka kecukupan energi dan zat

gizi yang dianjurkan untuk Lansia dalam sehari :

Komposisi

Laki-Laki

Perempuan

Energi (kal)

1960

1700

Protein (gram)

50

44

Vitamin A (RE)

600

700

Thiamin (mg)

0,8

0,7

Riboflavin (mg)

1,0

0,9

Niasin (mg)

8,6

7,5

Vitamin B12 (mg)

Asam folat (mcg)

170

150

Vitamin C (mg)

40

30

Kalsium (mg)

500

500

Fosfor (mg)

500

450

Besi (mg)

13

16

Seng (mg)

15

15

Iodium (mcg)

150

150

13
e.

Faktor faktor Yang Mempengaruhi Gizi Pada Lansia

1. Berkurangnya kemampuan mencerna makanan akibat kerusakan gigi atau ompong.


2. Berkurangnya indera pengecapan mengakibatkan penurunan terhadap cita rasa manis,
asin, asam, dan pahit.
3. Esophagus/kerongkongan mengalami pelebaran.
4. Rasa lapar menurun, asam lambung menurun.
5. Gerakan usus atau gerak peristaltic lemah dan biasanya menimbulkan konstipasi.
6. Penyerapan makanan di usus menurun.

f.

Sajian Lengkap Gizi Bagi Lansia


Contoh Menu Lansia Dalam 1 Hari

14

Waktu Makan

Pagi

Pria (2200 kal)

Wanita (1850 kal)

1 gls nasi/ pengganti

1 gls nasi/ pengganti

1 butir telur (Telur Mata Sapi)

1 btr telur

100

gr

sayuran

(Cah 100 gr sayuran

Kangkung)

1 gls susu skim

1 gls susu skim

Pukul 10.00

Snack/buah (Nagasari)
1 gls nasi
50

gr

Snack/buah
1 gls nasi

daging/ikan/unggas 50 gr daging/ikan/unggas

(Pepes Ikan)
25 gr tempe/kacang-kacangan 25 gr tempe/kacang-kacangan
Siang

(Tempe bb Tomat)

150 gr sayuran

150 gr sayuran (Sayur Asem)

1 ptg buah

1 ptg buah (Semangka)

Pukul 17.00

Snack/ buah
(Bubur Kacang Hijau)

1 gls nasi
50
Malam

gr

daging/ikan/unggas

(Basho Daging)
50 gr tahu (Hot Tahu)
150 gr sayuran (Sup Sayur)
1 ptg buah (Pisang)

Snack/ buah

1 gls nasi
50 gr daging/ikan/unggas
50 gr tahu
150 gr sayuran
1 ptg buah

15

g.

Langkah langkah Hidup Sehat Untuk Lansia


Selain dari makanan untuk menjaga kesehatan, lansia juga perlu beberapa

kegiatan yang harus dilakukan seperti :


1.

Olah raga yang teratur dan sesuai

2.

Istirahat tidur yang cukup

3.

Menjaga kebersihan

4.

Memeriksakan kesehatan secara teratur

5.

Mental dan batin tenang dan seimbang

6.

Rekreasi

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Nutrisi adalah zat yang diperlukan tubuh untuk membentuk energi dan
berlangsungnya fungsi organ tubuh secara normal. Nutrisi sangat penting bagi manusia
karena nutrisi merupakan kebutuhan fital bagi semua makhluk hidup.
Pada tiap tahapan usia memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda-beda, sehingga
diperlukan pola makan dan menu yang seimbang sesuai dengan kebutuhan pada
tahapan usia masing-masing.
3.2 Saran

Kebutuhan nutrisi dalam tubuh setiap individu sangat penting untuk diupayakan.
Upaya untuk melakukan peningkatan kebutuhan nutrisi dapat dilakukan dengan cara
makan-makanan dengan gizi seimbang dengan di imbangi keadaan hidup bersih untuk
setiap individu. Hal tersebut harus dilakukan setiap hari, karena tanpa setiap hari maka
tubuh manusia bisa terserang penyakit akibat

Anda mungkin juga menyukai