Anda di halaman 1dari 109

MAKANAN BAYI & ANAK SEHAT

1
Tujuan pengaturan makanan untuk bayi dan
anak :
1. memberikan zat gizi cukup  kebutuhan
hidup :
a. Pemeliharaan, pemulihan dan
peningkatan kesehatan
b. Perrtumbuhan, perkembangan fisik dan
psikomotor
c. Melakukan aktifitas fisik
2. Mendidik kebiasan makan yang baik
2
Syarat-syarat makanan untuk bayi dan anak
- Memenuhi kecukupan energi & semua zat
gizi sesuai umur
- Susunan hidangan :
1. Sesuai pola menu seimbang
2. Bahan tersedia setempat
3. Kebiasaan makan
4. Selera terhadap makan
- Bentuk & porsi makanan disesuaikan dgn :
1. Daya terima
2. Toleransi
- Perhatikan kebersihan : perorangan & 3
lingkungan.
PERTUMBUHAN SEBAGAI INDIKATOR
STATUS GIZI

 Pertumbuhan merupakan hasil akhir dari


keseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat gizi
 Kebutuhan zat gizi meningkat pada masa percepatan
pertumbuhan
ANAK YANG PERTUMBUHANNYA BAIK
adalah bukti yg menunjukkan bahwa antara asupan
dan kebutuhan gizinya seimbang
ANAK YANG PERTUMBUHANNYA TIDAK BAIK
adalah bukti yg menunjukkan bahwa antara
asupan
4

dan kebutuhan gizinya tidak seimbang (kurang)


TUMBUH KEMBANG ANAK
Ukuran fisik

Anak yang sehat akan tumbuh


dan berkembang dengan baik

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
5
Umur Anak (bulan )
KEBUTUHAN GIZI

ENERGI :

- Relatif >, karena pertumbuhan yg pesat


- Anak tahun I  100-120 kkal/kgBB
- Tiap 3 tahun pertambahan umur 
kebutuhan menurun  ± 10 kkal/kgBB
- Usia remaja  pertumbuhan dan
perkembangan cepat  membutuhkan
masukan energi yg ↑

6
PROTEIN

Dalam tubuh merupakan sumber asam amino


sebagai zat pembangun untuk :
a. Pertumbuhan & pembentukan protein dalam
serum, Hb, enzim, hormon dan antibodi
b. Menggantikan sel yg rusak
c. Memelihara keseimbangan asam basa cairan
tubuh
d. Sumber energi
7
Relatif > daripada dewasa
AIR

gizi yang sangat penting oleh karena :


a. bagian terbesar tubuh adalah air
b. kehilangan air melalui kulit & ginjal >
daripada orang dewasa
c. bayi & anak lebih mudah terserang
penyakit

 kehilangan air dalam jumlah banyak :


(dehidrasi : muntah2, diare berat) 8
LEMAK

* Sumber kalori konsentrasi tinggi  1 gr = 9


kkal
* 3 fungsi penting :
a. Sumber lemak essensial
b. Pelarut vit. ADEK
c. Pemberi rasa sedap pada mknan bayi &
anak (1- 2% energi total)

9
HIDRAT ARANG

* Sumber energi (1 gr = 4 kkal)


* 60-70% energi total dari hidrat arang
* ASI & formula bayi (40 -50% kalori dari hidrat
arang, terutama laktosa)

10
MAKANAN BAYI

ASI : Air Susu Ibu


PASI : Pengganti Air Susu Ibu :

Makanan Pelengkap :
Makanan yang secara berangsur diberikan pada
bayi untuk memenuhi kecukupan gizi menjelang
& sesudah disapih, sebelum ia diberi makanan
anak.

11
Makanan Lumat:
Makanan yang diberikan pada bayi dalam
bentuk halus/lumat sebagai peralihan dari
pemberian ASI/PASI ke makanan padat
Contoh : bubur susu

Makanan Lembek/Lunak :
Makanan yang diberikan kepada bayi dalam
bentuk lebih padat daripada makanan Lumat
sebagai peralihan lumat ke padat
Contoh : nasi tim 12
Makanan Bayi Sehat

2 golongan :
I. Makanan utama : ASI/PASI
PASI diberikan bila ASI kurang/tidak ada
sama sekali
II.Makanan pelengkap : buah2an, biskuit,
makanan lumat & makanan lembek

13
Makanan Bayi Cukup Bulan  ASI cukup
- makanan terbaik
- memenuhi kebutuhan gizi bayi 3-4 bln I

> 4 bln  perlu makanan pelengkap o/k :


- kebutuhan gizi bayi me ↑
- tidak seluruhnya dapat dipenuhi ASI

14
Cara Memberikan ASI
* Ibu & bayi sehat 
ASI secepatnya diberikan
ASI diberikan setiap saat
* Kolostrum :
ASI yg diproduksi 1-5 hari I
Cairan kental warna kekuningan
Mengandung banyak antibody, protein,
mineral & vit A
* Sebaiknya rawat gabung (rooming in)
* diberikan hingga anak umur 2 thn
* Pedoman :
- Hari I & II : ASI diberikan 5 - 10 menit
tiap payudara
- Hari III dan seterusnya : 15 - 20 menit
15
Produksi ASI oleh karena :
> dirangang oleh isapan bayi
> keadaan Ibu tenang

Perhatikan :
> kesehatan ibu
> status gizi
> perawatan payudara

Perlu penyuluhan cara-cara pemberian ASI 


terutama ibu yang melahirkan untuk pertama
16
kali
Keunggulan ASI :

a. Mengandung semua jumlah gizi yg cukup untuk


kebutuhan gizi bayi 3-4 bln I
b. Tidak memberatkan fungsi saluran Pencernaan &
ginjal
c. Mengandung berbagai zat antibody, sehingga
mencegah infeksi
d. Mengandung laktoferin untuk mengikat zat besi
e. Tidak mengandung beta lactoglobulin yg dapat
menyebabkan alergi
f. Ekonomis & praktis : setiap saat, suhu ideal,
dalam keadaan segar, bebas kuman.
g. Menjarangkan kelahiran
h. Membina hubungan yg hangat dan penuh kasih 17
sayang antara ibu dan bayi.
Penggolongan PASI

Ada 2 golongan :
* PASI formula awal (FA)
1. FA lengkap
2. FA adaptasi
* PASI formula tindak lanjut (FTL)

18
FA
dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi 4-6 bulan
pertama sebelum mendapatkan makanan pelengkap

FA Lengkap
untuk bayi lahir cukup bulan sampai 1 tahun

FA Adaptasi
Susunan zat gizi sesuai fisiologi bayi baru lahir

FTL
diberikan setelah bayi mendapat makanan pelengkap
19
Menilai cukup tidaknya ASI / PASI
1. Sesudah menyusu/minum  bayi puas 
tidak menangis dan tidur nyenyak
2. PASI yg diberikan tidak bersisa
3. Sesudah 2 minggu lahir, BB lahir tercapai
kembali  (penurunan BB dalam 2 mg ssd
lahir + 10 % BB lahir)
4. Bayi tumbuh baik : 5-6 bulan  2 X BBL
1 Thn  3 X BBL
20
Pemberian makanan pelengkap :

Tujuan :
a. Melengkapi zat-zat gizi yang kurang dalam
ASI / PASI
b. Mengembangkan kemampuan bayi untuk
menerima bermacam makanan dengan
berbagai rasa dan tekstur.
c. Mengembangkan kemampuan bayi
mengunyah dan menelan.
d. Melakukan adaptasi terhadap makanan yg
mengandung kadar energi tinggi
21
Cara pemberian
a. Berhati-hati, sedikit demi sedikit, bentuk encer
berangsur ke bentuk lebih kental
b. Makanan baru diperkenalkan satu persatu,
perhatikan makanan betul-betul dapat diterima
dengan baik.
c. Makanan yg mudah menimbulkan alergi : sumber
protein hewani diberikan terakhir : buah buahan
 tepung tepungan, sayuran. daging (telur
diberikan pada usia 6 bulan)
d. Cara memberikan makanan bayi mempengaruhi
perkembangan emosional.
Pola pemberian makanan.
Bayi 0-1 tahun berdasarkan umur 22
23
Pola hidangan sehari dianjurkan  Makanan seimbang
terdiri :
1. Sumber zat tenaga : nasi, gula, minyak dll
2. Sumber zat pembangun : kacang kacangan (telur,
susu dll)
3. Sumber xat pengatur : sayuran & buah buahan
terutama : warna hijau dan kuning.

Makanan anak prasekolah (1 - 6 thn)


> tidak sepesat masa bayi
> aktififas lebih banyak
> rentan terhadap penyakit gizi dan infeksi
> diberikan makanan mudah dicerna (tidak 24

merangsang)
Umur 1 - 3 tahun :
> Konsumen pasif.
> Makanan tergantung yg disediakan ibu
> Gigi geligi susu telah tumbuh, belum boleh
mengunyah makanan terlalu keras
> Diarahkan mengikuti pola makanan dewasa.

Umur 4-6 thn :


> Konsumen aktif
> Telah dapat memilih makanan yg disukai
> Dapat diberikan pendidikan gizi dirumah atau
disekolah
> Ditanamkan kebiasaan yg baik 25
Makanan anak sekolah (7-12 thn)

> Gigi geligi susu tanggal berangsur diganti permanen.


> Aktif memilih makanan yg disukai
> Kebutuhan energi > oleh karena aktifitas flsik : Olah
raga dll,
> Anak 10 - 12 thn > 1 - 9 thn oleh karena
pertumbuhan lebih cepat terutama penambahan
tinggi badan.
> Kebutuhan gizi anak Laki 10- 12 thn berbeda dengan
perempuan.
> Perhatikan makan pagi untuk mencegah hipoglikemi
& supaya anak mudah menerima pelajaran.
> Daya tahan cukup terhadap berbagai penyakit.
26
Makanan anak remaja ( 13 - 18 thn)

> pertumbuhan sangat cepat  kebutuhan gizi


untuk petumbuhan dan aktivitas
> nafsu makan baik
> sebagian remaja terutama wanita takut
gemuk  kurang gizi
> perlu pendidikan gizi untuk memenuhi
kebutuhan kebutuhan gizi

27
MALNUTRISI

28
Status gizi berasal dari kata status dan gizi
Status : tanda-tanda atau penampilan fisik yg
diakibatkan oleh suatu keadaan
Gizi (nutrition) : hasil dari proses organisme dlm
menggunakan bahan makanan melalui
proses pencernaan,penyimpanan,
metabolisme dan pembuangan utk
pemeliharaan hidup, pertumbuhan dan
fungsi organ tubuh serta produksi energi
Status gizi : tanda-tanda atau penampilan
fisik yg diakibatkan o/ keseimbangan
antara pemasukan gizi di satu pihak
dan pengeluaran di lain pihak
Apabila keseimbangan antara pemasukan dan
pengeluaran zat-zat makanan yg
dibutuhkan oleh tubuh terganggu 29

 terjadi malnutrisi
Status gizi : tanda-tanda atau penampilan fisik yg
diakibatkan o/ keseimbangan antara pemasukan gizi di
satu pihak dan pengeluaran di lain pihak

Apabila keseimbangan antara pemasukan dan


pengeluaran zat-zat makanan yg dibutuhkan o/ tubuh
terganggu  terjadi malnutrisi

Malnutrisi atau gizi salah : Kelainan gizi yg


disebabkan adanya gangguan gizi yg dpt berupa
kekurangan atau kelebihan salah satu bahan makanan

Malnutrisi : Gizi buruk 30

Obesitas
Malnutrisi (gizi buruk)  masalah kesehatan di negara -
negara sedang berkembang

Angka kematian tertinggi:


- anak balita, dengan puncak usia 9 bln-2 th
- sering saat diberikan makanan tambahan
- serangan penyakit infeksi

Gizi buruk  ± 30% anak 0-6 tahun (+ 9 j)

31
Malnutrisi dapat dikelompokkan:

1. Menurut jenis bahan yang kurang:


A. Kelompok kekurangan protein/enersi
= Kurang Enersi Protein (KEP)
= Protein Energy Malnutrition (PEM)

ada 3 jenis :
i. Kwasiorkhor
ii. Marasmic Kwasiorkhor
iii. Marasmic

32
B. Kelompok Kekurangan Vit. / Mineral

i. Anemia kekurangan besi


ii. Defisiensi vit. A
iii. Penyakit Gondok Endemik
iv. Penyakit defisiensi yang lain:
- Beri-beri  thiamine
- Pellagra  niacin
- Rickets  vit. D ?

33
Penilaian status gizi

Metode Antropometri
- BB/TB: Memberikan gambaran riwayat status
gizi di masa sekarang
- Berat Badan: BB bersifat labil  menggambarkan
acut malnutrition
- Panjang Badan  menggambarkan cronic malnutrition

Laboratorium :
Prealbumin, Albumin, transferin, retinol binding protein
Klinis
Dietetik :
Recall, Record  sulit
34
MENIMBANG BB DAN MENGUKUR TB/PB

Alat-alat :
Dacin/Alat timbangan pegas
Baby Length board
Microtoise
KMS dan tabel baku rujukan
ALat tulis (Kertas & pinsil)
 Pasang alat timbangan pegas ditempat datar atau
di meja (untuk bayi)
 Pasang microtoise didinding yang rata
 Pasang Baby length Board di meja

Catatan: Alat-alat antropometri harus ditera secara berkala oleh


35

(Badan Metrologi)
CARA MENGUKUR
BERAT BADAN PADA ANAK < 2 TH

36
CARA MENGUKUR
PANJANG BADAN PADA ANAK < 2 TH

37
CARA MENGUKUR
TINGGI BADAN PADA ANAK > 2 TH

38
CARA PENGUKURAN YANG SALAH
PERHATIKAN KAKI KANAN YANG DIDEKATKAN
KE PENGUKUR

39
CARA PENGUKURAN YANG SALAH
PERHATIKAN ALAS TIDUR YANG MELENGKUNG
& PEMBATAS YANG TIDAK LURUS

40
DIAGNOSIS
PENGERTIAN GIZI BURUK
GIZI BURUK

Klinis dan atau antropometris

DIAGNOSIS GIZI BURUK :


1. Terlihat sangat kurus dan atau edema,
dan atau
2. BB/TB atau BB/PB <-3SD

41
DIAGNOSIS
E. PENILAIAN STATUS GIZI (lanjutan..)
GIZI BURUK
Contoh: penentuan status gizi anak secara antropometri

menentukan status gizi anak laki-laki umur 17 bulan,


dengan PB = 72 cm dan BB = 6,8 kg

Berat laki-laki (kg) TB- Berat perempuan (kg)


PB
-4SD -3SD -2SD - 1SD Med
(cm) Med -1SD -2SD -3SD -4SD
1,8 2,1 2,5 2,8 3,1 49 3,3 2,9 2,6 2,2 1,8
1,8 2,2 2,5 2,9 3,3 50 3,4 3,0 2,6 2,3 1,9
1,8 2,2 2,6 3,1 3,5 51 3,5 3,1 2,7 2,3 1,9
d s t n y a
6,0 6.8 7,5 8,3 9,1 72 8,9 8,1 7,2 6,4 5,6
d s t n y a
17,9 20,1 22,3 24,5 26,8 130 26,8 24,3 21,8 19,4 16,9
42

(Buku I : Buku Bagan Tata Laksana Gizi Buruk, tahun 2005, hal. 22)
DIAGNOSIS
PENENTUAN STATUS GIZI
GIZI BURUK
STATUS GIZI KLINIS ANTROPOMETRI
(BB/TB)
Gizi Buruk sangat kurus & < -3 SD
atau edema
pada kaki
Gizi Kurang Tampak kurus > -3 SD - <-2 SD
Gizi Baik Tampak sehat -2 SD - +2 SD
Gizi lebih Tampak gemuk > + 2 SD

43
DIAGNOSIS
1. PEMERIKSAAN BALITA GIZI BURUK
GIZI BURUK

A. Anamnesis
Awal dan Lanjutan
B. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi, Palpasi & Auskultasi
C. Pemeriksaan laboratorium/
Radiologis
44
DIAGNOSIS
A. Anamnesa Awal
GIZI BURUK

• Mata cekung baru saja muncul


• Lama & frekuensi muntah/diare
• Saat terakhir kencing
• Sejak kapan tangan dan kaki teraba
dingin

45
DIAGNOSIS
GIZI BURUKLanjutan………..
• Kebiasaan makan sebelum sakit ini
• Jumlah makanan & cairan beberapa hari ini
• Kontak dengan Px campak/TBC
• Pernah sakit campak dalam 3 bulan terakhir
• Kejadian /penyebab kematian dari kakak/adik
• Berat badan lahir
• Proses tumbuh kembang
• Imunisasi
46
DIAGNOSISFisik
B. Pemeriksaan
GIZI BURUK
• Anak tampak kurus/edema/bengkak kedua kaki
• Ukur BB,TB/Panjang badan lihat tabel
• Pembesaran hati dan ikterus
• Perut kembung, suara usus
• Pucat berat terutama telapak tangan
• Tanda-tanda renjatan
• Suhu tubuh hipotermia atau demam
• Tanda kekurangan vitamin A
• Tanda infeksi THT, kulit
47

• Gejala Pnemonia atau gagal jantung


KLASIFIKASI
ANAK GIZI BURUK

1. Kwashiorkor

2. Marasmus

3. Marasmik-kwashiorkor

48
Gizi buruk : Kwashiorkor

 edema
 rambut kemerahan, mudah
dicabut
 kurang aktif, rewel/cengeng
 pengurusan otot
 Kelainan kulit berupa
bercak merah muda yg
meluas & berubah warna
menjadi coklat kehitaman
dan terkelupas (crazy
pavement de rmatosis)

49
Gizi buruk : Kwashiorkor

Scrotum edema 50
Gizi buruk : Kwashiorkor

51
Gizi Buruk :Kwashiorkor

Hepatomegali

Pitting Edema

52
TANDA DAN GEJALA KLINIS
ANAK GIZI BURUK (lanjutan)

Anak Gizi Buruk kehilangan lemak dan otot, terlihat seperti kulit dan tulang,
sehingga sulit untuk dapat berdiri tegak 53
Gizi Buruk : Marasmus

 wajah seperti orang


tua
 kulit terlihat longgar
 tulang rusuk tampak
terlihat jelas
 kulit paha berkeriput
 terlihat tulang
belakang lebih
menonjol dan kulit di
pantat berkeriput
( baggy pant )
54
Gizi Buruk : Marasmus

Iga gambang Atrofi otot 55


Gizi Buruk : Marasmus

Kulit pantat berkeriput (baggy pants) 56


GIZI BURUK :
MARASMIK - KWASHIORKOR

57
TANDA DAN KEKURANGAN
ZAT GIZI MIKRO
PADA ANAK GIZI BURUK

58
KEKURANGAN ZAT GIZI MIKRO
PADA ANAK GIZI BURUK

1. Kurang Vitamin A

2. Anemia (kurang Fe, Asam Folat)

3. Kurang vitamin B dan C

4. Kurang Zn

59
X1A (Xerosis Konjungtiva)

Tanda-tanda:
• Penumpukan keratin & sel epitel yang khas
• Konjungtiva kering, tampak menebal dan
berlipat-lipat
• Keluhan orang tua mata anaknya bersisik

60

Kerutan dan hiperpigmentasi


X1B (dengan Bitot’ spot)

‘Foam-like’ substance

Hyperpigmentation & wrinkle


(X-1b)

61
X2 (Xerosis Kornea)

Tanda-tanda :
•Kekeringan meluas sampai kornea
•Kornea tampak suram & kering dan permukaan kasar
•K.U. anak biasanya buruk (gizi buruk & penyakit
penyerta lain)

Kerutan dan hiperpigmentasi 62


X3A

Corneal ulcer < 1/3

Conjunctival & ciliary injection 63


X3 B

Ulkus kornea > 1/3

Keratomalacia
64
XS (Jaringan parut kornea)

Tanda-tanda:

Kornea mata tampak putih/ bola mata mengecil


Meninggalkan bekas luka parut/ sikatrik
Menjadi buta & tidak dpt sembuh, walau dioperasi
cangkok kornea

Corneal scar

65
ANEMIA

66
Kelainan kulit (defisiensi Zn)

67
PENYAKIT PENYERTA

1. Diare Persisten
2. Parasit cacing
3. Tuberkulosis Paru
4. Malaria
5. Pneumonia

68
JADWAL PENGOBATAN DAN
PERAWATAN ANAK GIZI BURUK
FASE STABILISASI FASE FASE FASE
No. TINDAKAN TRANSISI REHABILITASI TINDAK
LANJUT
PELAYANAN
HI-2 H3-7 H 8 - 14 MINGGU MINGGU
3-6 7 - 26
1 Mencegah dan
mengatasi hipoglikemia
2 Mencegah da mengatasi
hipotermia
3 Mencegah dan
mengatasi dehidrasi
4 Memperbaiki gangguan
keseimbangan elektrolit
5 Mengobati infeksi

6 Memperbaiki Tanpa Fe Dengan Fe


kekurangan zat gizi
mikro
7 Memberikan makanan
utk stabilisasi & transisi
8 Memberikan makanan
utk tumbuh kejar
9 Memberikan stimulasi
utk tumbuh kembang
10 Mempersiapkan utk 69
tindak lanjut di rumah
PROSES PENGOBATAN
A.Klasifikasi tanda bahaya
B.Hipoglikemia
C.Hipothermia
D.Renjatan
E.Dehidrasi
70
KLASIFIKASI TANDA BAHAYA
Perhatikan Tanda Bahaya
Berkaitan dengan Denyut nadi, Pernafasan dan Suhu
Hubungi dokter apabila kejadian berikut ini muncul

Variabel Hasil Pengukuran Klasifikasi


 denyut nadi naik  25x/ m,  Infeksi
Denyut  Nadi cepat :  Gagal jantung
nadi dan - > 160x/m ( < 1 tahun) (kemungkinan karena
perna- - > 140x/m ( > 1 tahun) overhidrasi)
fasan disertai :
 Frek. nafas naik  5 x/ m

Pernafasan cepat :
Perna-   60 x/m ( < 2 bln)
  50 x/m ( 2 – 12 bln)  Pneumonia
fasan
  40 x/m ( 12-60 bln)

 Kenaikan /penurunan secara tiba-  Infeksi


tiba.  Hipotermi mgk krn
Suhu  Suhu aksiler < 36,5 C atau tubuh - infeksi?
teraba dingin - asupan mknan? 71
- tdk diselimuti?
Tanda Bahaya Lain

• Anoreksia (kehilangan nafsu makan)

• Perubahan kondisi mental (jadi letargi)

• Jaundis/Ikterus (kuning pada kulit atau konjungtiva)

• Sianosis (lidah & bibir warna biru karena kurang


oksigen)

• Sesak nafas, nafas cuping hidung dan retraksi otot2


dada & supra eksternal (chest indrawing)

72
•Perut kembung

•Ada edema baru

•Perubahan BB yang berlebihan


(penurunan/ peningkatan)

•Muntah terus

•Bercak merah pada kulit (ruam)


73
HIPOGLIKEMIA

TANDA-TANDA :
Kadar glukosa darah < 54 mg/dl
Biasanya terjadi bersamaan dengan hipotermia
Tanda lain hipoglikemia : letargis, nadi lemah, dan
kehilangan kesadaran
Gejala hipoglikemia : berkeringat, pucat, jarang
dijumpai pada penderita gizi buruk
Kematian karena hipoglikemia pada anak gizi buruk,
kadang-kadang hanya didahului dengan tanda seperti
mengantuk saja

74
CARA MENGATASI HIPOGLIKEMIA

TANDA CARA MENGATASI


SADAR • Berikan larutan Glukosa 10% atau larutan gula pasir 10%
secara oral atau NGT (bolus) sebanyak 50 ml
(TIDAK LETARGIS)

• Berikan larutan Glukosa 10% secara IV (bolus) sebanyak 5


ml x kg BB
TIDAK SADAR • Selanjutnya berikan larutan Glukosa 10% atau larutan gula

(LETARGIS) pasir 10% secara oral atau NGT (bolus) sebanyak 50 ml

RENJATAN • Berikan cairan IV RL dan D 10% dengan perbandingan 1 : 1


(=RLG 5%) sebanyak 15 ml x kg BB selama 1 jam pertama
(SHOCK) atau 5 tts/mnt/kg BB
• Selanjutnya berikan larutan Glukosa 10% secara IV (bolus)
sebanyak 5 ml x kg BB
75
HIPOTERMIA

• Suhu aksiler <36,5 0C


• Mengukur suhu aksiler, taruh termometer 5 menit diketiak
• Hipotermia biasanya terjadi bersama hipoglikemi
• Px gizi buruk dg hipotermia harus diobati hipoglikemi dan
infeksi
• Cadangan energi Px gizi buruk terbatas
• Pertahankan suhu tubuh Px
• Hangatkan tubuh
76
Cara mempertahankan suhu agar tidak hipotermia

Suhu 36,5-37 0C
• Tutuplah tubuh sampai kepala
• Hindari hembusan angin diruangan perawatan
• Pertahankan suhu ruang 25-300C
• Balita tetap diselimuti pada malam hari
• Pakai baju saat pemeriksaan maupun penimbangan
•Tangan perawat/pemeriksa harus hangat
• Segera ganti baju saat kena kencing atau keringat
• Sehabis kena air segera dikeringkan
77

• Jangan menghangati dengan air panas dalam botol


Cara memulihkan suhu saat hipotermia

Suhu <36,5 0C
• Menghangati untuk mengembalikan suhu tubuh
• Pemanasan dengan metode KANGGURU
• Pertahankan suhu ruang 25-300C
• Pemanasan juga bisa menggunakan lampu
• Monitor suhu tubuh tiap 30 menit
• Hentikan pemanasan bila suhu sudah 37 0C

78
D. TANDA RENJATAN (SHOCK)
1. Keadaan bahaya, ditandai tubuh sangat
lemah, letargis, kehilangan kesadaran,
tangan dan kaki dingin serta nadi yang
cepat dan lemah

2. Penyebab tersering : - diare + dehidrasi,


- perdarahan
- sepsis.

79
3. Bila nadi sulit diukur, gunakan capilary refill
tekan kuku ibu jari tangan 2 detik sp warna
kuku putih  lepaskan tekanan hingga
warna kuku seperti semula

Bila perubahan warna putih  merah kembali


> 3 detik, maka capilary refill dianggap lambat
 tanda RENJATAN

80
3. MENCEGAH DAN MENGATASI
DEHIDRASI

4. Memperbaiki gangguan
keseimbangan elektrolit

81
E. Tanda-Tanda Dehidrasi
Tanda Cara Melihat dan Menentukan
1. Letargis Tidak bisa bangun dan tidak waspada, tampak
mengantuk, tidak tertarik pada sekelilingnya
2. Gelisah dan Bila disentuh /ditangani untuk suatu tindakan
rewel
3. Air mata (-) Lihat ada air mata/ tidak saat menangis
4. Mata cekung Mata cekung pada gizi buruk, mirip tanda dehidrasi,
tanya ibu mata cekung tsb sudah lama/baru
5. Mulut dan Raba dengan jari apakah mulut dan lidahnya kering
lidah kering
6. Haus Ingin minum saat diberi cangkir dengan Resomal, saat
cangkir disingkirkan apa masih ingin minum lagi
7. Turgor kulit Cubit selama 1 detik dan lepaskan, kulit masih terlipat
82
lambat turgor kulit lambat (biasanya lambat pada anak wasting)
5. PEMBERIAN ANTIBIOTIK

Tidak ada komplikasi Kotrimoksazol p.o (25 mg sulfametoksasol


+ 5 mg trimetoprim/kg BB), setiap 12 jam
selama 5 hari
Komplikasi Gentamisis IV atau IM (7,5 mg/kg BB)
(renjatan,hipoglikemia,hipotermia,d setiap hari sekali selama 7 hr,ditambah :
ermatosis dg kulit kasar/infeksi Ampisilin IV Ikuti dg Amoksisilin oral
saluran nafas atau infeksi saluran atau IM (50 (15 mg/kg BB/x),setiap
kencing atau letargis/tampak sakit) mg/kg BB) 8 jam selama 5 hr
setiap 6 jam
selama 2 hari
Bila tdk membaik dlm 48 jam Kloramfenikol IV atau IM (25 mg/kg
tambahkan BB),setiap 8 jam selama 5 hr (beri setiap 6
jam bila diperkirakan meningitis)

83
TINDAKAN PENGOBATAN PENYAKIT LAIN

A. Gangguan Mata
B. Gangguan Kulit
C. Diare Persisten
D. Anemia
E. Parasit/Cacing
F. Alur Deteksi Dini & Rujukan TBC Anak
84
A.Gangguan Pada Mata Akibat Kurang Vitamin A

Jika Mata Mengalami Tindakan


Hanya bercak Bitot Tidak perlu obat tetes mata
Nanah/Radang Beri tetes mata Kloramfenikol/Tetra 1%
Kekeruhan Kornea Beri kedua obat tersebut
Ulkus Kornea *Tetes mata khloramfenikol/tetra 1%
*Tetes mata atropin 1%

85
A.Gangguan Pada Mata Akibat Kurang Vitamin A

Beri anak vitamin A secara oral pada hari ke-1, 2 dan


14 atau sebelum pulang dan bila terjadi perburukan
keadaan klinis

dengan dosis:
• umur > 1 tahun : 200.000 SI/kali
• umur 6-12 bulan : 100.000 SI/kali
• umur 0-5 bulan : 50.000 SI/kali
86
B.Gangguan Pada Kulit

Jika Kulit Mengalami Tindakan


Hipo/hiperpigmentasi Kompres bagian terkena dg larutan
Deskuamasi KMnO4 1% selama 10 menit
Lesi Ulserasi eksudatif Beri salep/krim (Zn + minyak kastor)
Luka bakar Daerah perineum tetap kering
Infeksi sekunder : Umumnya defisiensi Zn
* Candida

87
C. Pengobatan Diare Persisten

Jika Mengalami Tindakan


Diare karena makanan Beri makan/Formula rendah Laktosa
Tinggi laktosa
Kerusakan mukosa Kotrimoksasol, ganti metronidasol
Usus & Giardiasis bila pemeriksaan (+)
Pemeriksaan tinja Beri Metronidazol 7,5mg/kgbb setiap
Mikroskopis (+) 8 jam selama 7 hari

88
D. Pengobatan Anemia Berat

Jika Hasil Tata Laksana


Pemeriksaan Hb
• Hb <4,0 g/dl * Transfusi WB 10 ml/kgbb/3 jam
atau Bila ada tanda gagal jantung, PRC
• Hb 4,0-6,0 g/dl disertai dosis sama
distress nafas/tanda * Furosemid 1mg/kgbb/iv saat
gagal jantung transfusi dimulai
* Hentikan pemberian cairan lewat
oral/NGT selama transfusi
89
D. Pengobatan Parasit / Cacing

Jika Hasil Tata Laksana


Pemeriksaan Tinja
• Positif Berikan Pirantel Pamoat
10mg/kghbb/hr, 2x/hari selama 3
hari atau anti helmintik lain

90
E. Alur Deteksi Dini & Rujukan TBC Anak

Hal hal yang mencurigakan TB


1. Kontak dengan Px TB yang BTA (+)
2. Uji tuberkulin (+) (>10mm)
3. Foto ronsen mendukung TB
4. Reaksi merah cepat (3-7hari) setelah imunisasi BCG
5. Batuk >3minggu
6. Sakit & demam lama/berulang tanpa sebab jelas
7. BB turun tanpa sebab jelas/tidak naik dalam 1 bulan
(failure to thrive)
8. Gx klinis spesifik (pada kel.limfe,otak,tulang dll) 91
≥ 3 POSITIF

DIANGGAP TB PARU

Beri OAT (Obat Anti TBC)


Observasi 2 bulan

Membaik Memburuk/tetap

TBC Bukan TBC TBC Kebal Obat

OAT Diteruskan RUJUK KERUMAH SAKIT

92
PENANGANAN DIET

A.Kebutuhan Gizi Pada Fase pemberian makan


B.Tatalaksana Diet
C.Jadwal Pemberian Makanan
D.Pemantauan & Evaluasi pengobatan & Diet
E.Tatalaksana Diet Pada Fase Tindak Lanjut

93
KONDISI : I
Jika Ditemukan KONDISI : II
Jika Ditemukan
Renjatan (shock)
Letargis
Letargis Muntah dan/ diare/ dehidrasi
Muntah dan/ diare/ dehidrasi Rencana II
Rencana I

KONDISI : III KONDISI : IV


Jika Ditemukan Jika Ditemukan
Muntah dan/ diare/ dehidrasi Letargis
Rencana III Rencana IV

KONDISI : V
Jika tidak ditemukan
Renjatan (syok), Letargis
Muntah dan/ diare/ dehidrasi
Rencana V

94
PEMERIKSAAN DAN TINDAKAN PADA
ANAK GIZI BURUK

• Pasien datang :
Periksa tanda bahaya dan tanda penting
 Renjatan, letargis, muntah, diare atau dehidrasi

• Awal fase stabilisasi :


Periksa  berat badan dan suhu tubuh (aksiler)

Tindakan  beri oksigen pada renjatan, hangatkan


tubuh, beri cairan dan makan sesuai
rencana I sampai V dan beri antibiotika
sesuai umur

95
PEMERIKSAAN DAN TINDAKAN PADA
ANAK GIZI BURUK (LANJUTAN)

• Lanjutan fase stabilisasi :


Pemeriksaan laboratorium
 kadar gula darah, hemoglobin & golongan darah

Pemeriksaan fisik umum


 Panjang badan/ Tinggi badan, dada dan perut

Pemeriksaan fisik khusus


 mata, kulit, apakah ada campak

Tindakan
 Vit A, Asam Folat, Multivitamin tanpa Fe,
pengobatan penyakit penyulit dan stimulasi 96
PEMERIKSAAN DAN TINDAKAN PADA
ANAK GIZI BURUK (LANJUTAN)

• Fase transisi :
Pemeriksaan  berat badan
Tindakan  makanan tumbuh kejar,
multivitamin tanpa Fe,
persiapan ibu dan pemberian
stimulasi

• Fase rehabilitasi :
Pemeriksaaan  monitoring tumbuh kembang
Tindakan  Makanan tumbuh kejar,
multivitamin dengan Fe dan
stimulasi
97
RENCANA 1

Jika Ditemukan : renjatan (shock), Letargis


Muntah dan/ diare/ dehidrasi

Pemberian 1 jam pertama 1 jam 10 jam berikutnya


kedua

Awal 30 60 90 120 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Waktu 8.00 8.30 9.00 9.30 10.00 10.30 11.30 12.30 13.30 14.30 15.30 16.30 17.30 18.30 19.30

Oksigen + - - - - - - - - - - - - - -
1-2 l/ menit

RLG 5% + + + + + - - - - - - - - - -
(15 ml/kg
BB) slm 1 j
Glukosa + - - - - - - - - - - - - - -
10% (iv) 5
ml/kg BB
ReSoMal + + + + + - + - + - + - + -
5 ml/kg BB
98
F-75 - - - - - + - + - + - + - +
RENCANA II

Pemberian 2 jam pertama 10 jam berikutnya

Awal 30 60 90 120 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Waktu 8.00 8.30 9.00 9.30 10.00 10.30 11.30 12.30 13.30 14.30 15.30 16.30 17.30 18.30 19.30

Glukosa + - - - - - - - - - - - - - -
10%
(iv bolus
NGT)

ReSoMal + + + + + - + - + - + - + -
F-75 - - - - - + - + - + - + - +

99
RENCANA III

Pemberian 2 jam pertama 10 jam berikutnya

Awal 30 60 90 120 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Waktu 8.00 8.30 9.00 9.30 10.00 10.30 11.30 12.30 13.30 14.30 15.30 16.30 17.30 18.30 19.30

Glukosa + - - - - - - - - - - - - - -
10%
(oral/
NGT)

ReSoMal + + + + + - + - + - + - + -
F-75 - - - - - + - + - + - + - +

100
RENCANA IV

Pemberian 2 jam pertama 2 jam kedua 10 jam berikutnya

Awal 30 60 90 120 150 180 210 240 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Waktu 8.00 8. 9 9. 10 10. 11 11. 12 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Glukosa + - - - - - - - - - - - - - - - - - -
10%
(iv bolus,
NGT)

F-75 ¼ ¼ ¼ ¼ ¼ ¼ ¼ ¼ + - + - + - + - + -

Bila dalam 2 jam pertama sudah tidak letargis, langsung masuk ke 10 jam berikutnya
Bila 2 jam pertama masih letargis, masuk ke 2 jam kedua
101
RENCANA V

Pemberian 2 jam pertama 10 jam berikutnya


Awal 30 60 90 120 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Waktu 8.00 8.30 9.00 9.30 10.00 10.30 11.30 12.30 13.30 14.30 15.30 16.30 17.30 18.30 19.30

Glukosa + - - - - - - - - - - - - - -
10%
(oral)

F-75 ¼ ¼ ¼ ¼ + - + - + - + - + -

102
RENCANA PERAWATAN DAN PENGOBATAN
PADA FASE TRANSISI DAN REHABILITASI

• Pada tahap akhir fase stabilisasi:


F-75 diberikan setiap 4 jam, bila dapat dihabiskan
lanjutkan ke fase transisi

• Fase transisi:
F-75 diganti dengan F-100 setiap 4 jam dengan dosis
sesuai BB pada tabel F-75 buku I hal. 19-20
(pertahankan selama 2 hari)
Catat nadi, frekuensi nafas dan asupan F-100 setiap
4 jam (Tabel 7, buku I hal.13)

103
RENCANA PERAWATAN DAN PENGOBATAN
PADA FASE TRANSISI DAN REHABILITASI
(lanjutan)

Fase transisi:
• Hari ke 3, berikan F-100 dengan dosis sesuai berat
badan seperti dalam tabel F-100 pd buku I hal. 21

• 4 jam berikutnya, dosis dinaikkan 10 ml hingga


anak tidak mampu menghabiskan jumlah yang
diberikan (tidak melebihi dosis maksimal pada tabel
F-100)

• Hari ke 4, berikan F-100 setiap 4 jam dengan dosis


sesuai berat badan (pertahankan sampai hari ke 7-
14 atau sesuai dengan kondisi anak) 104
RENCANA PERAWATAN DAN PENGOBATAN
PADA FASE TRANSISI DAN REHABILITASI
(lanjutan)

Contoh Perubahan pemberian Formula F-75 ke F-100:


Anak dengan berat badan 6,0 kg tanpa edema

Stabilisasi Transisi
F-75 F-100
12 x/ hari 8x/ hari 6x/ hari sesuai dengan tabel F-100
(min 150 ml, maks 220 ml)
--------------------------------------------------------------------------------------
65 ml  100 ml  130 ml  130 ml  130 + 10 ml   dst
(tabel F-75)

105
RENCANA PERAWATAN DAN PENGOBATAN
PADA FASE TRANSISI DAN REHABILITASI
(lanjutan)

Fase rehabilitasi:
Makanan terus diberikan sampai tercapai BB/ TB
> - 2 SD

I. BB < 7 Kg
• F-135
• Makanan bayi/ lumat
• Sari buah

II. BB > 7 Kg
• F-135
• Makanan anak/ lunak
• Buah 106
RENCANA PERAWATAN DAN PENGOBATAN
DALAM REKAM MEDIK

• Anak gizi buruk dalam ruang rawat inap/jalan


harus diperhatikan catatan medik.

Hal-hal yang harus diperhatikan:


- Tanda renjatan/ syok
- Pernafasan
- Denyut nadi
- Suhu tubuh
- Diuresis
- Frekuensi BAB
- Frekuensi muntah
- Tanda-tanda rehidrasi
- Asupan ReSoMal 107

- Asupan F-75 dan F-100


RENCANA PERAWATAN DAN PENGOBATAN
DALAM REKAM MEDIK

Monitoring dan evaluasi kenaikan berat badan


(kenaikan BB > 5 g/ kgBB/ hari atau > 50 g/ kgBB/
minggu selama 2 minggu berturut-turut)

Anak dinyatakan sembuh apabila berat badan sudah


mencapai 8 kg (BB/ TB > - 2 SD)

108
109

Anda mungkin juga menyukai