1. Pengertian remaja
Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang
berjalan antara umur 10 tahun sampai 21 tahun .
2. Pengertian pubertas
Pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik,
psikis, dan pematangan fungsi seksual. Pada perempuan, pubertas ditandai dengan
menstruasi pertama (menarche), sedangkan pada laki-laki ditandai dengan mimpi
basah.
4. Pengertian anemia
Anemia adalah keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb) lebih rendah dari
nilai normal, yang ditandai dengan lesu, pusing, mata berkunang-kunang, dan wajah
pucat, sehingga dapat menyebabkan menurunnya aktivitas dan prestasi belajar
karena kurangnya konsentrasi.
5. Perempuan lebih rentan anemia dibanding dengan laki-laki
Masyarakat indonesi umumnya lebih banyak mengkonsumsi makanan nabati
disbanding hewani, sehingga masih banyak yang menderita anemia
Kebutuhan zat besi pada perempuan adalah 3 kali lebih besar daripada pada
laki-laki. Perempuan setiap bulan mengalami menstruasi yang secara otomatis
mengeluarkan darah. Itulah sebabnya perempuan membutuhkan zat besi untuk
mengembalikan kondisi tubuhnya kekeadaan semula. Hal tersebut tidak terjadi pada
laki-laki. Selain itu wanita yang sering melakukan diet atau pengurangan makanan
karena ingin mendapatkan tubuh yang ideal.
8. Pengaruh Anemia
a. Mengakibatkan muka pucat.
b. Menurunkan daya tahan tubuh sehingga dapat remaja yang menderita anemia
dapat dengan mudah terserang penyakit.
c. Menurunkan kemampuan dan konsentrasi belajar.
d. Menghambat pertumbuhan fisik dan kecerdasan otak.
e. Menurunkan kemampuan fisik olahragawati.
9. Penanggulangan anemia
Tindakan penting yang dilakukan untuk mencegah kekurangan besi antara lain
a. Konseling untuk membantu memilih bahan makanan dengan kadar besi yang
cukup secara rutin pada usia remaja.
b. Meningkatkan konsumsi besi dari sumber hewani seperti daging, ikan, unggas,
makanan laut disertai minum sari buah yang mengandung vitamin C (asam
askorbat) untuk meningkatkan absorbsi besi dan menghindari atau mengurangi
minum kopi, teh, teh es, minuman ringan yang mengandung karbonat dan
minum susu pada saat makan.
c. Suplementasi besi. Merupakan cara untuk menanggulangi ADB di daerah
dengan prevalensi tinggi. Pemberian suplementasi besi pada remaja dosis 1
mg/KgBB/hari.
d. Untuk meningkatkan absorbsi besi, sebaiknya suplementasi besi tidak diberi
bersama susu, kopi, teh, minuman ringan yang mengandung karbonat,
multivitamin yang mengandung phosphate dan kalsium.
e. Skrining anemia. Pemeriksaan hemoglobin dan hematokrit masih merupakan
pilihan untuk skrining anemia defisiensi besi.