Disusun oleh
LAPORAN KASUS
BAGIAN 1. ASSESMEN
A.ANAMNESIS
1. IDENTITAS PASIEN
Nama : Nyonya S No RM :
Umur : 47 thn Ruang :
Sex : perempuan Tgl Masuk :
Pekerjaan : Buruh mebel Tgl Kasus : 8 Oktober 2017
Pendidikan : Alamat :
Agama : Diagnosis medis : Inflammatory Bowel Disease
Masalah gastro Nyeri ulu hati (ya/tidak ), Mual (ya/tidak ), Muntah (ya/tidak),
intestinal Diare (ya/tidak), Konstipasi (ya/tidak ), Anoreksia (ya/tidak )
Perubahan pengecapan/penciuman (ya/tidak )
Penyakit kronik Jenis penyakit : Modifikasi diet :
Jenis dan lama pengobatan :
Kesehatan mulut Sulit menelan (ya/tidak), Stomatitis (ya/tidak), Gigi lengkap (ya/tidak)
Pengobatan Vitamin/mineral/suplemen gizi lain :
Frekuensi dan ju
Perubahan berat Bertambah/berkurang : lamanya : ,
badan disengaja /tidak
PProdi Ilmu Gizi FIK UNIDA Gontor tahun 2016
Kesimpulan :(diagnosis medis, sosek, aktifitas, gangguan gastrointestinal, pola makan dll)
Dihadapkan pd px berusia 47 thn, masuk rumah sakit dengan kondisi lemah dan mengeluh pusing,
dengan keluhan utama keluhan diare, disertai darah, lendir, nyeri abdomen. didiagnosa Inflammatory
bowel disease. makan 3 kali sehari dengan kebiasaan mengonsumsi lauk hewani ikan laut atau telur,
lauk nabati tempe atau tahu goreng, dan sayur. selalu menambahkan vetsin di setiap masakan hingga
1 bungkus per hari, tidak pernah berolahraga
B. ANTROPOMETRI
Kesimpulan
C. PEMERIKSAAN BIOKIMIA
Kesimpulan :
Leukosit tinggi menunjukkan adanya infeksi
D. PEMERIKSAAN FISIK
3. Kepala/ abdomen/extremitas :
Kesimpulan :
Px terlihat lemah, tensi tinggi
Kesimpulan:
Px malnutrisi
F. .Terapi Medis
Jenis Obat/tindakan Fungsi Interaksi dengan zat gizi
Problem Gizi
1. Domain Intake :
a.NI.5.2. Malnutrisi
b.NI.5.10.2 Kelebihan asupan Na
2. Domain Clinical :
NC.1.4. Perubahan fungsi Gastrointestinal
NC.2.2. Perubahan nilai laboratorium terkait gizi
PProdi Ilmu Gizi FIK UNIDA Gontor tahun 2016
3. Domain Behavior :
NB.1.4.Kurang dapat menjaga/ monitoring diri
NB.2.1. Aktivitas fisik kurang
Kesimpulan
1. Pasien malnutrisi b.d perubahan fungsi gastrointestinal dan asupan px d.d asupan pasien yang
dibawah 90% (energi 54,72%, P 13%, L 73,873%, KH 59,69%)
2. Kelebihan asupan Na b.d kebiasaan px menambahkan vetsin ke dalam semua masakan d.d tensi
px 150/100 mmHg (tinggi)
3. Perubahan fungsi gastrointestinal b.d px mengalami infeksi d.d px diare disertai darah, lendir,
nyeri abdomen dan asupan px yg kurang
4. Perubahan nilai laboratorium terkait gizi b.d px mengalami infeksi d.d nilai leukosit px yg
tinggi yaitu 11.830 /mm3
5. Kurang dapat menjaga/ monitoring diri b.d kebiasaan makan px yg salah d.d kebiasaan px
menambahkan vetsin ke setiap masakan hingga 1 bks perhari
6. Aktivitas fisik kurang b.d jam kerja px yg tinggi d.d px jarang berolahraga
PProdi Ilmu Gizi FIK UNIDA Gontor tahun 2016
A. PLANNING
1. Terapi Diet
a. Bentuk makanan : makanan lunak
b. Cara pemberian : oral
c. Cara pemesanan : makanan lunak
2. Tujuan Diet:
- Pada fase akut dipuasakan dan diberi makanan secara parenteral saja
- Bila fase akut teratasi, pasien diberi makanan secara bertahap, mulai dari bentuk cair,
kemudian meningkat menjadi Diet Sisa Rendah dan Serat Rendah
- Bila ada steatorrhea diberikan diet rendah lemak
Harris Benedict
Makanan diberikan dalam bentuk lunak dan saring mll oral, cara pemesanan ML dan MS, diberikan 3 kali
Konseling gizi :
PProdi Ilmu Gizi FIK UNIDA Gontor tahun 2016
- Memberikan edukasi seputar makanan bergizi seimbang untuk memperbaiki asupan gizi
- Memberikan edukasi tentang menggunaan vetsin
- Memberikan edukasi tentang pentingnya olahraga
- Memberikan penjelasan kepada pasien tentang tujuan dan prinsip diet yang diberikan
PProdi Ilmu Gizi FIK UNIDA Gontor tahun 2016
PProdi Ilmu Gizi FIK UNIDA Gontor tahun 2016
Menu Makanan