Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN GIZI

DIARE AKUT DAN KRONIK


PADA ANAK

S.A . BUDI HARTATI – Y. ENDANG BUDIWIARTI


Disajikan pada Pelatihan Penerapan
PAGT dan Asuhan Gizi Berbagai Penyakit pada Anak
Jakarta, 21 – 23 Juli 2011

1
DIARE

Keluarnya tinja yang lunak atau cair lebih dari 3 X


sehari dengan atau tanpa darah dan lendir
Atau
Meningkatnya frekuensi tinja dan konsistensi
menjadi lebih lunak sehingga dianggap abnormal
oleh ibu.
( Buku Ajar Diare, Dirjen P2MPLP-Dekes RI 1999 )

Bagaimana bayi dengan ASI?

2
DIARE
AKUT PERSISTEN

• Terjadi secara akut • Intermiten ( hilang


berlangsung selama < timbul ) atau terus
14 hari kebanyakan < 7 menerus
hari. • Berlanjut sampai ≥ 14
• Pengeluaran tinja lebih hari.
lunak atau cair
• Tanpa darah
• Desentri : dengan darah

3
PENGKAJIAN GIZI
RIWAYAT MAKANAN / GIZI
1. Asupan makanan dan zat gizi
a. sebelum diare
• Pemberian ASI ( menyusu langsung, dengan botol atau gelas
/ cangkir ), frekuensi , makanan tambahan bila < 6 bulan
• Pemberian formula bayi, pengenceran formula
( perbandingan air-bubuk, air matang / mineral ),
• Makanan padat ( jenis, jumlah, frekuensi, mengandung
minyak ), diberi makanan sama dengan dewasa,
• Asupan : energi, cairan, ASI, zat gizi ( makro dan mikro )

4
PENGKAJIAN GIZI
RIWAYAT MAKANAN / GIZI
1 b. Asupan makanan dan zat gizi selama diare.
• Edukasi dan konseling sebelum diare
• ASI : apakah frekuensi lebih sering, sama atau kurang dari
biasa?
• Formula bayi : apakah lebih banyak, sama , berkurang
berkurang. Apakah air lebih banyak , sama atau kurang dari
biasa ? Pemberian
• Minuman lain : apakah mendapat cairan / minuman lain?
Jumlah dan frekuensi sama
• Makanan padat : apa jenis makanan, jumlah / frekuensi
sama/ kurang / lebih dari biasa,
• Asupan : energi, cairan, ASI, zat gizi ( makro dan mikro )

5
PENGKAJIAN GIZI
RIWAYAT MAKANAN / GIZI
2. Obat atau Herbal : jenis obat ( resep dokter atau
inisiatif sendiri ), jenis herbal, suplemen , jumlah dan
frekuensi sebelum atau selama diare
3. Pengetahuan / Kepercayaan / Sikap Ibu
• Keyakinan Ibu terhadap pemberian ASI / Formula /
Makanan padat bayi / anak saat diare, cairan rehidrasi.
• Minuman / cairan yang dapat / tidak dapat diterima
anak,
• Sikap terhadap edukasi yang telah lalu
• Pengetahuan ibu terhadap cairan rehidrasi oral

6
PENGKAJIAN GIZI
RIWAYAT MAKANAN / GIZI
4. Faktor yang ber pengaruh pada penyediaan
makanan
• Peserta program PMT dari puskesmas;
• Ketersediaan makanan dan air yang sehat;
5. Kebiasaan makan
• Pantang an makanan
6. Aktifitas fisik anak
• Minum ASI, makan dibantu / sendiri
• Lama tidur perhari.
7
PENGKAJIAN GIZI
ANTROPOMETRI

1. TB / PB, BB, BB lahir, BMI


2. Grafik pertumbuhan, perubahan berat
badan dan durasinya,

8
PENGKAJIAN GIZI
BIOKIMIA DAN TES MEDIK /
PROSEDUR
• Gastrointestinal : intoleransi laktosa,
malabsorpsi lemak
• Profil lemak;
• Keseimbangan elektrolit

9
PENGKAJIAN GIZI
NUTRITION - FOCUSED PHYSICAL FINDING
• Sumber : hasil pengamatan dan pemeriksaan
dokter pada rekam medik.
• Evaluasi sistem tubuh, lemak sub kutan,
kesehatan mulut,
• Kemampuan menelan,
• Dehidrasi;
• Edema.

10
PENGKAJIAN GIZI
RIWAYAT PASIEN
1. Riwayat Personal : umur, pendidikan, dan
peran dalam keluarga;
2. Riwayat penyakit yan berdampak pada
status gizi
• Saat ini : muntah, anoreksia,
• Sebelumnya : riwayat diare berulang,
pembedahan
• Penyakit keluarga
3. Sosial budaya: kondisi rumah, kepercayaan
dalam pengobatan diare

11
CONTOH DIAGNOSIS GIZI
• NI 1.4 . Asupan energi tidak adekuat
• NI 2.1 . Makanan dan minuman peroral tidak
adekuat
• NI 3.1. Asupan cairan tidak adekuat
• NC 1.3 . Kesulitan menyusui
• NC 1.4. Gangguan GI
• NC 2.2. Perubahan nilai lab terkait
• NC 3.1. BB kurang
• NC 3.2. Penurunan BB yang tidak diharapkan
• NB 1.1. Kurang pengetahuan tentang makanan
12
INTERVENSI GIZI
PERENCANAAN
Tujuan
1. Jangka pendek
Contoh : meningkatkan BB sebesar 0.5 kg
per mingug
2. Jangka panjang
Contoh :
• Meningkatkan asupan energi sebesar 50%

13
INTERVENSI GIZI
PERENCANAAN
Prekripsi Diet
1. Tidak dipuasakan;
2. Segera berikan Cairan Rehidrasi Oral;
3. Energi sesuai kebutuhan;
4. Protein 10 -15% total energi;
5. Lemak 25 - 30%total energi, bila ada malabsorpsi
lemak diberikan formula dengan MCT;
6. Cairan sesuai kebutuhan;
7. Meningkatkan frekuensi pemberian ASI atau
Formula Bayi;

14
INTERVENSI GIZI
PERENCANAAN
Prekripsi Diet (lanjutan) :
8. Cairan sesuai kebutuhan;
9. Vitamin dan mineral sesuai AKG.;
10. Suplemen Zn 14 hari
11. Cara pemberian : oral , enteral atau kombinasi
12. Pemberian Yoghurt ( susu fermentasi ) pada
umur >1 tahun dapat menggantikan 50% susu
formula
13. Pemberian probiotik atau prebiotik
14. Frekuensi makan 6 X atau lebih dalam sehari

15
INTERVENSI GIZI
PERENCANAAN
Prekripsi Diet (lanjutan) :
15. Tidak mengganti susu formula tanpa indikasi ;
16. Bila mendapat makanan padat, bertahap
tingkatkan energi dengan menambah minyak
kelapa sebanyak 5 -10 ml setiap 100 ml
makanan.;
17. Berikan sari buah, air kelapa hijau, pisang untuk
penambahan K
18. Tidak memberikan minuman yang hipertonik
misalnya the sangat manis, jus buah yang
terlalu manis atau soft drink
16
INTOLERANSI LAKTOSA
• Umumnya pada bayi yang mendapat susu
formula saja;
• Hampir tidak pernah pada bayi dengan ASI;
• Manifestasi klinik :
1. Bila diberi susu, volume tinja meningkat nyata
2. Bila susu dihentikan volume tinja berkurrang
bila dihentikan
3. Kondisi memburuk mungkin menunjukkan
tanda dehidrasi

17
PRISKRIPSI DIET
INTOLERANSI LAKTOSA
1. Teruskan ASI

2. Ganti susu formula dengan:


• Yoghurt atau susu fermentasi atau
• Susu formula diencerkan dengan air matang 100%,
tambahkan 8 gram gula / 100 ml untuk mempertahankan
kandungan energi, berikan setiap 2-3 jam .
3. Tidak ada perbaikan dalam 2 hari , mungkin perlu diet
bebas laktosa atau bebas susu.
4. Ada perbaikan , ganti susu seperti semula.

18
REHDRASI ORAL
CAIRAN RUMAH TANGGA
Kriteria (WHO, 1999)
• Aman bila diberikan dalam jumlah besar ( tidak
hiperosmolar atau berefek laksatif ) misalnya
terlalu manis, kopi;
• Mudah menyiapkan, sudah lazim dikenal
misalnya : air tajin (tepung beras 10 g / 1 L ) ,
kuah sayuran;
• Dapat diterima anak;
• Efektif, tergantung komposisinya. Paling baik
mengandung karbohidrat, protein dan garam
misalnya MP-ASI yang diencerkan.
19
TEMPE DAN DIARE
• Wang (1969) : Kapang Tempe menghambat
petumbuhan 9 bakteri gram + dan 1 bakteri gram –
• Afandi & Mien (1985) : pemberian tempe menghambat
pertumbuhan salmonela
• Sudigbia (1985 ) : pemberian fomula tempe dapat
meningkatkan Ig A, M, G pada anak diare.
• Endang B. (2008) : pemberian formula tempe
memperpendek masa rawat dan menurunkan
frekuensi diare.
Kemungkinan peran utama sebagi faktor
pre dan probiotik.

20
MONITORING DAN EVLUASI
• Pilih indikator untuk di monitor, misalnya : BB,
asupan, pemeriksaan fisik,
• Evaluasi :
1. Bandingkan hasil monitoring dengan tujuan
dan pekripsi diet,
2. Nilai dampak terhadap status kesehatan
secara keseluruhan.

21
DAFTAR PUSTAKA
1. Dirjen P2MPLP. Buku Ajar Diare. Depkes RI,
1999
2. Shirly . Probiotik pada Diare Akut Anak.
Ebers Papyrus :13 , 2007.
3. Sarah Macdonald. Gastroenterologi. Clinical
Dietetic Paediatric, p. 90 – 97, 2007.
4. Sapuan & Noer Soetrisno (editor). Tempe :
Aspek Gizi & Kesehatan dalam Bunga rampai
tempe Indonesia. Yayasan Tempe Indonesia.
22

Anda mungkin juga menyukai