Anda di halaman 1dari 21

TUGAS KASUS DM

DIETETIK PENYAKIT DEGENERATIF

Nabela Syahdiladara
A.15.3
18120125

PROGRAM STUDI GIZI PROGRAM SARJANA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2021
FORMULIR SKRINING GIZI AWAL DENGAN MST
(MALNUTRITION SCREENING TOOL)
Parameter Skor
1. Apakah pasien mengalami penurunan berat badan yang tidak
direncanakan/tidak diinginkan dalam 6 bulan terakhir ?
o Tidak 0 (0)
o Tidak yakin 2 (...)
o Ya, ada penurunan BB sebanyak :
1 – 5 kg 1 (…)
6 – 10 kg 2 (…)
11 – 15 kg 3 (…)
> 15 kg 4 (…)
Tidak tahu berapa kg penurunannya

2. Apakah asupan makan pasien berkurang karena penurunan nafsu


makan/kesulitan menerima makanan ? 0 (…)
o Tidak 1 (1)
o Ya
Total skor : 1
Skor 0 = Risiko Rendah
Skor 1 = Risiko Sedang
Skor ≥2 = pasien berisiko malnutrisi, konsul ke Ahli Gizi
B. ASSESSMEN
IDENTITAS PASIEN/KLIEN
Nama : Ny.K
Tanggal masuk RS : 15 Maret 2017
Tanggal kasus : 16 Maret 2017
Nomor RM/Bangsal/Ruang : 5656/Teratai
Alamat : Cuwo 1/5 Pandeyan Wonogiri
Penyakit penyerta :-
Diagnosis Medis : Colic abdomen dengan hiperglikemia, riwayat
DM

DATA RIWAYAT PASIEN/KLIEN (CLIENT HISTORY/CH)


(informasi saat ini dan masa lalu terkait riwayat personal, medis, keluarga, dan social)
CH.1.Riwayat Personal
CH.1.1 Data Personal
Kode Jenis Data Hasil
IDNT
CH-1.1.1 Umur 48 tahun
CH-1.1.2 Jenis Kelamin Perempuan
CH-1.1.5 Suku/etnik Jawa
CH-1.1.7 Kemampuan membaca/literacy -
(bisa membaca atau tidak)
CH-1.1.8 Pendidikan terakhir SMA
CH.1.1.9 Peran dalam keluarga -
(sebagai kepala
keluarga/istri/anak/cucu, dll.)
CH-1.1.10 Merokok -
(ya /tidak, bila ya berapa
banyak konsumsinya per hari
dan sudah berapa lama?)
CH-1.1.11 Keterbatasan fisik -
(misalnya apakah ada
gangguan
pendengaran/penglihatan/dll.)
CH-1.1.12 Mobilitas -
(bed rest/kursi roda.bisa
berjalan sendiri, dll.)
Kesimpulan Data Personal Pasien/Klien :
Pasien berusia 48 tahun, berjenis kelamin perempuan, pasien bersuku jawa dan
pendidikan terkahir pasien yaitu SMA.
CH.2. 1 Riwayat Medis/Kesehatan Pasien/Klien dan Keluarga (tuliskan di hasil apabila ada)
Kode
Jenis Data Hasil
IDNT
Sakit saat BAK, terasa nyeri,
Keluhan utama pasien/klien
panas, mual, lemas, nafsu makan
yang berkaitan dengan gizi
menurun, nyeri perut
Riwayat Penyakit Sekarang Pasien datang dengan keluhan
lemas, mual, muntah, nyeri perut,
CH-2.1 nyeri ulu hati
Riwayat Penyakit Dahulu DM sudah 7 tahun, ISK 1 tahun
yang lalu,

Riwayat Penyakit Keluarga ayah pasien meninggal akibat DM


dan stroke

CH.2.2 Perawatan/Terapi Medis/Pengobatan (tuliskan di hasil apabila ada)


Kode
Jenis Data Hasil
IDNT
Terapi medis yang pernah
dilakukan
Cefotaxime, ranitidin,
(chemotherapy, dialysis,
CH-2.2.1 ondansetron, Injeksi humulin 3x
penggunaan ventilator/oksigen,
10U, infus
radiasi, obat-obatan untuk
terapi dll)
Perawatan bedah
(coronary artery bypass, gastric
CH-2.2.2 bypass, bedah saluran -
pencernaan, transpanlantasi
organ, dll.)
Perawatan paliatif/end life care
CH-2.2.3 (pasien/klien dengan kondisi -
terminal atau mengancam jiwa)
Kesimpulan Riwayat Medis/Kesehatan Pasien/Klien dan Keluarga :
Pasien merasakan keluhan utama yaitu Sakitsaat BAK, terasanyeri, panas, mual,
lemas, nafsu makan menurun, nyeri perut. Pasien memiliki riwayat penyakit sekarang yaitu
Pasien datang dengan keluhan lemas, mual, muntah, nyeri perut, nyeri ulu hati. Pasien juga
memiliki riwayat penyakit dahulu yaitu DM sudah 7 tahun, ISK 1 tahun yang lalu dan pasien
memiliki riwayat penyakit keluarga yaitu ayah pasien meninggal akibat DM dan stroke.
Pasien juga pernah melakukan terapi medis yaitu cefotaxime, ranitidin, ondansetron, Injeksi
humulin 3x 10U dan infus

CH.3 Riwayat Sosial Pasien/Klien


CH.3.1 Riwayat Sosial Pasien/Klien
Kode
Jenis Data Hasil
IDNT
CH-3.1.1 Faktor sosio ekonomi/penghasilan -
keluarga
(tuliskan berapa penghasilan
keluarga/bulan, apakah sekiranya
cukup untuk makan 1 keluarga,
apakah ada pengalihan uang
makan untuk kebutuhan lain?)
CH-3.1.2 Situasi rumah/hidup
Bersama Keluargan dan jumlah
(tinggal sendiri/bersama anggota keluarga 10 orang
keluarga/tunawisma)
CH-3.1.3 Issue/masalah di rumah (bila ada) -
CH-3.1.4 Dukungan sosial dan kesehatan
(bila ada)

(apakah ada asuransi kesehatan?


Apakah tergabung dalam
-
komunitas kesehatan atau
komunitas soasial? apakah
keluarga peduli dengan
kesehatan?apakah ada pengasuh
bila anak/lansia)
CH-3.1.5 Letak geografis rumah
-
(perkotaan/pedesaan/pencahayaa
n dan sanitasi rumah)
CH-3.1.6 Pekerjaan/kesibukan Pedagang
CH-3.1.7 Agama Islam
CH-3.1.8 Riwayat krisis terakhir (bila ada)
-
(kehilangan pekerjaan/kehilangan
anggota keluarga/trauma/bedah)
CH-3.1.9 Tingkat stres sehari-hari (bila ada)

(apakah ada tekanan mental, -


termasuk kategori
rendah/sedang/tinggi)
Kesimpulan Riwayat Personal Pasien/Klien:
Pasien tinggal bersama keluarga dan 10 orang anggota keluarga. Pasien memiliki
pekerjaan sebagai pedagang dan pasien beragama Islam.
BERKAITAN DENGAN RIWAYAT MAKAN/GIZI (FH)
FH.1 Asupan makanan dan zat gizi
FH.1 Asupan makanan dan zat gizi
Hasil Recall 24 jam diet : Rumah Sakit
Tanggal : 16 Maret 2017
Diet Rumah Sakit : Bubur DM

Implementasi Energi Protein Lemak KH


(kcal) (g) (g) (g)

Asupan oral 766,9 30,9 20,9 85,7


Parenteral - - - -
Kebutuhan 1500 51 36,5 235
(comparative
standard)
% Asupan 51,12% 60,58% 57,26% 36,46%
Kesimpulan Riwayat Asupan Makanan dan Zat Gizi:
Dari hasil data recall asupan Energi, Protein, Lemak dan Karbohidrat didapatkan %asupan
pasien rendah. Karena masih dibawah rentang 80-110%

FH 2 Pemberian Makanan dan Zat Gizi


FH.2.1 Riwayat Diet
(Gambaran makanan minuman yang biasa disediakan atau dikonsumsi, diet masalalu yang dijalani
atau preskripsi diet/konseling yang pernah diterima, serta lingkungan makan)
Kode Data Hasil
IDNT
FH-2.1 Riwayat Kebiasaan frekuensi makan harian di rumah : 3-4 kali/hari
Diet
(riwayat Makanan Pokok
pola Beras putih 3-4x/h, jumlah 2 -3 ctg
makan
selama 1 Lauk hewani :
bulan Daging ayam 2 x/mg, cara pemasakan di goreng jumlah 1 ptg
terakhir) Telur 2x/mg, cara pemasakan di goreng jumlah 1 btr
Ikan nila, ikan lele 2 x/mg, cara pemasakan di goreng jumlah 1 ptg

Lauk nabati :
Tempe 1 x/hr, cara pemasakan di goreng, bacem jumlah 2 ptg
Tahu 3x/mg, cara pemasakan di goreng jumlah 1 ptg

Sayuran
Sawi 3x/mg, cara pemasakan tumis jumlah
Daun pepaya 2x/mg, cara pemasakan tumis jumlah 1 ctg syr
Bayam 3 x/mg, cara pemasakan bening jumlah
Wortel 3x/mg, cara pemasakan bening jumlah
Buah-buahan
Pisang x/hr/mg, jumlah 1 ptg
Pepaya x/hr/mg, jumlah. 1 ptg

Minuman
Kopi 3 x/mg, jumlah 1 gls
Teh 1 x/hr, jumlah 1 gls

Snack/Selingan/Makanan kecil
Gorengan 1x/hr , jumlah 4 ptg
Snack ringan 3 x/mg, jumlah 1 bks
Kesimpulan Riwayat Diet :
Pola makan pasien sudah normal. Namun, seharusnya tidak mengkonsumsi makanan
yang mengandung gas seperti sawi serta batasi juga mengkonsumsi kopi dan teh karena hal
ini yang menyebabkan pasien mengalami colik abdomen dan batasi juga mengkonsumsi
gorengan dan snack. Pisang yang dikonsumsi oleh pasien tidak diketahui jenisnya. Serat
tinggi yang terkandung dalam bayam dan wortel bermanfaat mengurangi resiko
hiperglikemia.
FH.2.1.2 Pengalaman Diet
Kode IDNT Jenis Data Hasil
FH-2.1.2.1 Pernah mendapatkan preskripsi diet di -
masa lalu
(ya/tidak, beri penjelasan singkat)
FH-2.1.2.2 Pernah mendapat edukasi/konseling -
diet pada masa lalu
(ya/tidak, beri penjelasan singkat)
FH-2.1.2.4 Upaya diet yang pernah dilakukan -
FH-2.1.2.5 Alergi makanan Tidak ada
FH-2.1.2.6 Intoleransi makanan -
Kesimpulan Pengaman Diet :
Pasien tidak memiliki alergi makanan.
FH.2.1.3. Lingkungan Makan
Kode Jenis Data Hasil
IDNT
FH-2.1.3.1 Lokasi -
FH-2.1.3.2 Suasana/atmosfir (bising, -
pencahayaan, temperature ruang,
kenyamanan meja makan)
FH-2.1.3.3 Pengasuh/teman -
(pengaruh pengasuh atau teman
dalam pemilihan makanan, apakah
sering ditemani, dll.)
FH-2.1.3.4 Ruang/fasilitas menyusui yang -
memadai (bila menyusui)
FH-2.1.3.5 Makan sendirian -
Kesimpulan Lingkungan Makan:
-

FH.3 Penggunaan Obat-obatan/Obat alternative/pelengkap (apabila mengonsumsi obat)


Kode Data Hasil
IDNT
FH-3.1.1 Penggunaan obat yang diresepkan Injeksi insulin
(sebutkan)
FH-3.1.2 Penggunaan obat bebas -
(sebutkan)
FH-3.2 Penggunaan obat alternative -
(sebutkan)
Kesimpulan Penggunaan obat-obatan/obat alternative/pelengkap:
Pasien memiliki jenis pengobatan yang diresepkan yaitu injeksi insulin.
FH.4 dan FH.5, Pengetahuan, Kepercayaan dan Perilaku
Kode Data Hasil
IDNT
FH-4.1 Pengetahuan/keterampilan -
terkait makanan dan zat gizi

(ukur tentang pengetahuan gizi


sebelumnya)
FH-4.2 Kepercayaan dan perilaku -
terkait makanan dan zat gizi

(apakah ada kepercayaan


tentang makanan tertentu,
obsesi pada makanan tertentu,
obsesi tentang berat badan,
kepercayaan yang tidak ilmiah
tentang makanan, kesukaan
pada makanan tertentu saja,
kesiapan untuk mengubah
perilaku yang berhubungan
dengan makanan)
FH 5 Perilaku -
(kebiasaan makan berlebihan,
kebiasaan memuntahkan
kembali makanan, penggunaan
obat laxative, puasa
berlebihan, olah raga
berlebihan, perilaku saat
makan, durasi makan terlalu
lama/pendek)
Kesimpulan Pengetahuan/Kepercayaan/perilaku: -
FH 6 Faktor yang Mempengaruhi Akses Makanan dan Terkait Suplai Makanan/Gizi
Kode Data Hasil
IDNT
FH 6 Faktor yang mempengaruhi Fasilitas memasak (akses makan) : masak
akses makanan dan terkait sendiri
suplai makanan/gizi Fasilitas menyimpan makanan : Tudung saji,
lemari makan
(keikutsertaan dalam program
makanan/gizi di
komunitas/lingkungan,
ketersediaan makanan dan
yang aman bersih dan sehat,
akses dalam menyiapkan
makanan termasuk fasilitas
alat persiapan makanan, alat
penyimpanan makanan, alat
makan, dll)

Kesimpulan faktor yang memperngaruhi akses makanan dan terkait suplai makanan/gizi
Akses makanan pasien dalam menyiapkan makanan yaitu memasak sendiri dan fasilitas
untuk menyimpan makanan yaitu tudung saji dan lemari makan.
FH 7 Aktivitas dan fungsi fisik
Kode Data Hasil
IDNT
FH 7 Aktivitas dan fungsi fisik Pasien bisa menyiapkan makan sendiri
Jumlah jam kerja : ±9 jam
(Kemampuan makan sendiri, Jumlah jam tidursehari : ± 7 jam
kemampuan mempersiapkan
makan sendiri, riwayat aktifitas
fisik, tipe aktifitas fisik, frekuensi,
durasi, intensitas, lama menonton
TV/HP/games, ada tidaknya
sedentary life style)
Kesimpulan Aktivitas dan fungsi fisik
Pasien bisa menyiapkan makanan sendiri, Riwayat aktifitas fisik pasien yaitu jumlah jam
kerja pasien ±9 jam dan Jumlah jam tidur sehari ± 7 jam.

FH 8. Nilai Pasien/Klien terkait Gizi


Kode Data Hasil
IDNT
FH 8 Kualitas hidup terkait gizi -

(persepsi pandangan pasien/klien


terhadap intervensi gizi dan
dampaknya pada kualitas
kehidupan)

Kesimpulan Nilai Pasien/Klien terkait gizi: -

PENGUKURAN ANTROPOMETRI (AD)


AD 1.1 Komposisi tubuh/pertumbuhan/riwayat berat badan (sesuaikan data yang diambil
dengan keadaan klien, apabila tidak ada alat antropometri maka boleh dengan estimasi/data
terakhir)
Kode
Jenis Data Hasil
IDNT
- Panjang Badan/Tinggi badan (cm) -
- Panjang Badan lahir (cm), pada -
anak
- Rentang lengan (cm) -
- Tinggi lutut (cm) 42 cm
AD-1.1.1
Estimasi T: ke TB
TB = 84,88- (0,24xU)+(1,83xTL)
= 84,88-(0,24x48)+(1,83x42)
= 84,88-11,52+76,86
= 150 cm
AD-1.1.2 - Berat Badan Aktual (kg) -
- Berat Badan lahir (cm), pada anak -
- Berat Badan Ideal (kg) BBI = (TB-100)-10%(TB-100)
= (150-100) – 10%(150-100)
= 50 – 10% x 50
= 50 – 5
= 45 kg
- Adjusted Body Weight (kg) -
AD-1.1.4 -Perubahan Berat Badan Lamanya : ±3 bulan yang lalu
Tidak sengaja
-Perubahan Berat Badan gestasional -
(pada kehamilan)

(naik/turun, disengaja/tidak, hitung


dalam kilogram dan persentase,
berapa lama perubahan berat
badan tersebut terjadi)

AD-1.1.5 Indeks Massa Tubuh (kg/m2) IMT =BB/TB2 = 45/1502


= 45/1,502
= 45/2,25
= 20 (normal)
Permenkes RI tahun 2014

AD-1.1.6 Pola pertumbuhan


-koreksi usia untuk bayi prematur -
-IMT/U -
-lingkar kepala (cm), bandingkan -
dengan usia
-TB/U -
-BB/TB -
-BB/U -
AD-1.1.7 Estimasi kompartemen tubuh
- Persentase lemak tubuh (%), bisep, -
tricep
- Lingkar Lengan Atas (cm) 23 cm
- Lingkar pinggang (cm) -
- Lingkar pinggul (cm) -
- Rasio RLPP (cm) -
Kesimpulan Pengukuran antropometri:
Pasien memiliki tinggi lutut yaitu 42 cm dan diestimasi ke tinggi badan didapatkan hasil 150
cm. BBI didapatkan hasil 45kg dan di dapatkan hasil IMT 20 yaitu termasuk kedalam kategori
normal. Pasien juga mengalami penurunan berat badan secara tidak disengaja selama ±3 bulan yang
lalu.

DATA BIOKIMIA, TES MEDIS, DAN PROSEDUR (BD) (apabila ada)

Pemeriksaan urin/darah Satuan/ Hasil Interpretasi


Nilai Normal
Leukosit 4,1-10,9 11,8 Tinggi
Lymfosit 22-40 8,45 Rendah
GDS <140 349 Tinggi
GDP <110 130 Tinggi
GD2JPP <145 221 Tinggi
Kesimpulan Data Biokimia :
Pasien memiliki kadar leukosit 11,8 yang yang artinya leukosit pada pasien tinggi berkaitan
dengan infeksi atau radang yang memicu keluhan colic abdomen, Lymfosit pasien didapatkan hasil
8,45 yaitu rendah berkaitan dengan colic abdomen, GDS didapatkan hasil 349, GDP didapatkan hasil
130 dan GD2JPP didapatkan hasil 221 yang berarti GDS, GDP, GD2JPP pasien termasuk kedalam
kategori tinggi diakibatkan oleh penyakit yang diderita pasien yaitu hiperglikemia.

DATA FISIK YANG BERKAITAN DENGAN GIZI (PD) (apabila ada, sesuaikan data yang
diambil dengan keadaan klien)
PD-1.1. Data fisik yang berhubungan dengan gizi
Kode
Data Fisik Hasil
IDNT
PD-1.1.1 Penampilan keseluruhan CM (compos mentis)
(keadaan umum)
PD-1.1.3 Cardiovascular-pulmonary -
(edema pulmo, sesak napas dll.)
PD-1.1.4 Ekstremitas, otot, tulang -
(edema ekstrimitas, penampakan
lemak subkutan, massa otot,
penampakan kuku/tangan,
ada/tidaknya gangguan otot dan
sendi)
PD-1.1.5 Sistem pencernaan Nyeri ulu hati (ya), Mual (ya),
(gangguan gigi, stomatitis, Muntah (ya), Perubahan
kesulitan mengunyah, menelan, pengecapan (ya), Sulit menelan
perubahan pengecapan dan (tidak), Stomatitis (tidak), Gigi
penciuman, nafsu makan, nyeri lengkap (tidak)
ulu hati,
mual,muntah,diare,konstipasi,dll
.)
PD-1.1.6 Kepala dan mata -
(pusing, penampakan rambut,
sklera ikterik,bintik bitot,
conjunctiva anemis dll.)
PD-1.1.7 Saraf dan kognitif -
(gangguan sistem saraf cranial
tertentu, loss of consentration,
dizziness, gangguan motoric)
PD-1.1.8 Kulit -
(dermatitis, kulit kering bersisik,
erythema, kuning (jaundice),
terdapat luka, ulcer, gangren,
dll)
PD-1.1.9 Vital sign
- Tekanan darah (mmHg) 116/80 mmHg
- Nadi (kali/menit) 96x/menit
- Suhu (0C) 360C
- Respirasi (kali/menit) 24x/menit
Kesimpulan Pemerikasan Fisik/Klinis :
Pasien dalam kondisi compos mentis yaitu kesadaran normal, sadar sepenuhnya. Pasien juga
memiliki beberapa gangguan pencernaan yaitu Nyeri ulu hati, Mual, Muntah, Perubahan pengecapan
dan gigi tidak lengkap. Tekanan darah pasien rendah karena rentang normal tekanan darah yaitu
120/80 mmHg. Nadi pasien mengalami takikardi karena rentang nadi yaitu 60-100x/menit, suhu
pasien normal karena rentang suhu normal 36-370C dan respirasi pasien normal karena rentang
normal respirasi yaitu 16-24x/menit.

C. DIAGNOSIS GIZI

DOMAIN INTAKE (NI)


NI – 2.1 Asupan oral inadekuat berkaitan dengan pasien mengalami gangguan gastrointestinal
berupa mual, muntah, perubahan pengecapan dan gigi tidak lengkap serta penurunan nafsu
makan berkaitan dengan asupan energi 51,79%, protein 60,58%, lemak 57,26% dan
karbohidrat.

DOMAIN CLINIS (NC)


NC - 1.2. Kesulitan mengunyah/mengigit berkaitan dengan gigi pasien yang tidak lengkap ditandai
dengan asupan oral yang tidak adekuat
NC - 2.2 Perubahan nilai laboratorium terkait zat gizi berkaitan dengan pasien mengalami infeksi
atau radang ditandai dengan kadar lymfosit rendah dan leukosit tinggi.
NC - 3.2. Penurunan BB yang tidak diharapkan berkaitan dengan penurunan nafsu makan, mual dan
muntah ditandai dengan penurunan berat badan selama ± 3 bulan yang lalu
DOMAIN BEHAVIOR (NB)
NB - 1.1. Kurang pengetahuan terkait makanan dan zat gizi berkaitan dengan pasien sering
mengkomsumsi makanan yang mengandung gas dan mengandung kafein ditandai dengan belum
menerapkan prinsip diet DM yaitu tepat jenis, jumlah dan jadwal serta adanya diagnosis
penyakit yaitu colic abdomen dengan hiperglikemia dan pasien memiliki riwayat DM.

FORMAT INTERVENSI

D. INTERVENSI GIZI
I. PLANNING
PEMBERIAN MAKAN DAN ATAU ZAT GIZI (NUTRITION DELIVERY/ND)
a. Tujuan
- Mempertahankan kadar glukosa darah mendekati normal.
- Mempertahankan status gizi pasien untuk tetap normal.
- Memberikan asupan energi dan zat gizi sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi kesehatan pasien
- Memberikan makanan yang tidak memperberat kerja saluran
pencernaan

a. Prinsip/syarat Diet
1. Mengkonsumsi makanan yang bervariasi
2. Mengkonsumsi makanan tepat jumlah, tepat jadwal tepat jenis
3. Memberikan makanan dengan porsi kecil namun sering
4. Berikan jus tanpa gula dan minuman tanpa kafein
5. Energi cukup 25 kkal/kgBB ideal dengan faktor aktivitas 10%, faktor stress 20%,
dan faktor umur -5%
6. Protein 1,2 g/kg BB ideal/hari
7. Lemak 25% dari total kebutuhan
8. Karbohidrat cukup yaitu sisa dari total perhitungan protein dan lemak berkisar
45%-60%

b. Perhitungan Kebutuhan Zat Gizi


Energi (rumus perkeni 2019)
Energi = BBI = (TB dalam m)2 x 21 kg
= (1,50)2 x 21 kg
= 2,25 x 21 kg
= 47,25 kg
Kalori basal = 25 x BBI
=25 x 47,25
=1.181,25
FA = kalori basal x 10%
= 1.181,25 x 10%
= 118,125 kkal
Koreksi Faktor stress = kalori basal x 20%
= 1.181,25 x 20%
= 236,25 kkal
Koreksi Umur = kalori basal x -5%
= 1.181,25 x -5%
= -59,0625 kkal
Total Energi = 1.181,25 kkal + 118,125 kkal + 236,25 kkal – 59,0625 kkal
= 1.476,57 kkal

Protein = 1,2 x BB ideal


= 1,2 x 47,25
= 56,7 gram x 4
= 226,8 kkal
Lemak = 25/100 x 1.476,56 kkal
= 369,14 kkal / 9 kkal
= 41,01 gram
Karbohidrat = Energi – Protein – Lemak
= 1.476,57 kkal – 226,8 kkal – 369,14 kkal
= 880,63 kkal /4 kkal
= 220,15 gram
Zat Gizi lain (Vitamin/Mineral) = -
Substansi bioaktif (bila perlu) =-
Cairan (bila perlu) =-
c. Preskripsi Diet
NP – 1.1 Preskripsi Diet
Jenis Diet : Diet DM
Bentuk Makanan : Lunak
Modifikasi Zat Gizi (bila ada) : -
Rute/cara pemberian : Oral
Jadwal Pemberian : 3 kali makanan utama dan 3 kali selingan
(kapan diberikan, berapa kali)
FORMAT MENU (boleh menggunakan Nutrisurvey)
Golongan Penukar Energi Protein Lemak Karbohidrat
Karbohidrat 4P 700 16 - 160
Protein hewani → 3P 225 21 15 -
sedang
Protein nabati 3P 225 15 9 21
Sayuran B 3P 75 3 - 15
Buah 3P 150 - - 36
Gula 1P 50 - - 12
Susu tanpa Lemak 1P 75 7 - 10
Minyak 2P 100 - 10 -
Jumlah 1.600 kkal 62 gram 34 gram 234 gram
Kebutuhan 1.476,57 56,7 gram 41,01 gram 220,15 gram
kkal
% Pemenuhan + 10 %
108,35% 109,34% 82,90% 84,05%
( 80 – 110 % )

Bahan Penu Berat E P L


Menu URT* KH (g)
Makanan kar (g) (kcal) (g) (g)
Makan Pagi - Bubur 1 P 2 gls 400 175 4 gram - 40
07.00 nasi gram kkal gram
(bubur, telur -Telur 1P 1 btr 50 75 7 gram 5 -
rebus, pepes ayam gram kkal gram
tahu dan bening - Tahu 1P 1 ptg 100 75 5 gram 3 7 gram
labu siam+ bsr gram kkal gram 2,5
wortel) -Labu ½P ½ gls 50 12,5 0,5 - gram
siam gram kkal gram 2,5
-Wortel ½P ½ gls 50 12,5 0,5 - gram
gram kkal gram -
-Air Putih - - -
Selingan Pagi -Jus 1P ½ bh 60 50 - 5 -
10.00 Alpukat bsr gram kkal gram
(jus alpukat -Air putih - - - -
tanpa gula)
Makan Siang -Bubur 1P 2 gls 400 175 4 gram - 40
12.30 nasi gram kkal gram
(Bubur, bacem -Tempe 1P 2 ptg 50 75 5 gram 3 7 gram
tempe, capcai bsr gram kkal gram 6 gram
bakso+brokoli+j -Gula ½P 1 sdm 6,5 25 - - -
agung muda) gram kkal
-Bakso 1 P 10 bj 170 75 7 gram 5 2,5
sdg gram kkal gram gram
-Brokoli ½P ½ gls 50 12,5 0,5 - 2,5
gram kkal gram gram
-Jagung ½P ½ gls 50 12,5 0,5 -
muda gram kkal gram
-Minyak 1P 1 sdt 5 50 - 5 12
gram kkal gram gram
-Pepaya 1P 1 ptg 190 50 kal - - -
bsr gram
Air putih - - -
Selingan Sore -Jus Apel 1P 1 bh 85 50 - - 12
16.00 gram kkal gram
(jus apel tanpa -Air putih - - - -
gula)
Makan Malam -Bubur 1P 2 gls 400 175 4 gram - 40
19.00 nasi gram kkal gram
(Bubur+bayam, -Bayam 1P 1 gls 100 25 1 gram - 5 gram
Daging giling, gram kkal -
tahu bumbu -Daging 1P 1 ptg 35 75 7 gram 5
kuning,Melon) sapi bsr gram kkal gram 7 gram
-Tahu 1P 1 ptg 100 75 5 gram 3 12
bsr gram kkal gram gram
-Melon 1P 1 ptg 190 50 - - -
bsr gram kkal
-Air putih - - -
Selingan Malam -Tepung 1P 8 sdm 40 175 4 gram - 40
21.00 hunkwe gram kkal gram
(Puding - Gula ½P ½ 7,5 25 - - 6 gram
hunkwe) sdm gram kkal 10
-Susu 1P 1 gls 200 75 7 gram - gram
skim cair gram kkal -
-Air putih - - -
Total Zat Gizi 1.600 62 34 234
kkal gram gram gram
Kebutuhan 1.476, 56,7 41,01 220,15
57 gram gram gram
kkal
% Pemenuhan + 10 % 108,35 109,34 82,90 84,05
( 80 – 110 % ) % % % %
*URT : ukuran rumah tangga seperti buah, ikat, potong, butir dll

PEMBAHASAN
Kolik abdomen adalah rasa nyeri pada perut yang bersifat hilang timbul dan bersumber dari
organ yang terdapat dalam abdomen atau perut, yang disebabkan oleh infeksi di dalam organ perut.
Faktor penyebab kolik abdomen adalah konstipasi yang tidak dapat terobati dan gejala klinis kolik
abdomen adalah kram pada abdomen, distensi, muntah, dan adanya nyeri tekan pada abdomen.
Kejadian penyakit kolik abdomen terjadi karena pola hidup yang tidak sehat sehingga berdampak
pada kesehatan tubuh (Bare, 2011).
Hiperglikemia merupakan pengertian dari suatu kondisi ketika kadar glukosa darah
meningkat melebihi batas normalnya. Hiperglikemia menjadi salah satu gejala awal seseorang
mengalami gangguan metabolik yaitu diabetes mellitus (Kementerian Kesehatan RI, 2014)
Hiperglikemia yang tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan dampak negatif bagi
pasien DM tipe 2. Dampak hiperglikemia yaitu hiperglikemia menyebabkan kondisi imunosupresan
sehingga memperparahkan kondisi inflamasi, dapat memicu kematian sel miokardium sehingga
terjadinya gagal jantung, mengakibatkan peningkatan tekanan darah sistolik-diastolik, menyebabkan
jaringan mengalami hipoperfusi di bagian otak berkembang menjadi infark kemudian terjadi
kerusakan sel otak dan stroke (Kresnoadi, 2017).
Peningkatan usia mampu menurunkan fungsi organ endokrin. Penurunan semua sistem organ
termasuk sistem endokrin terjadi akibat faktor usia. Penurunan sistem organ endokrin khususnya
organ pankreas menyebabkan terjadinya resistensi insulin yang membuat reseptor sel kurang optimal
dalam menggunakan insulin sehingga terjadi penumpukan insulin di pembuluh darah dan terjadinya
hiperglikemia (Isnaini & Ratnasari, 2018).
Diabetes Melitus ialah suatu penyakit yang disebabkan oleh hiperglikemia atau kadar glukosa
yang banyak dalam darah serta adanya kelainan pada proses metabolisme karena kekurangan insulin.
Peran genetik riwayat keluarga dapat meningkatkan risiko kejadian DM. Apabila keluarga ada yang
menderita DM maka akan lebih beresiko mengalami DM.
Pada perencanaan menu pasien diberikan Diet DM karena pasien memiliki riwayat diabetes
melitus dari keluarga yaitu ayahnya. Menu yang diberikan mengandung sayur dan buah sebagai
sumber serat untuk membantu menghilangkan masalah konstipasi. Sayuran yang diberikan
merupakan sayuran yang tidak menghasilkan gas, karena hal ini yang menyebabkan pasien
mengalami colic abdomen. Untuk mengatasi rasa mual makanan diberikan dalam porsi kecil dan
sering serta mudah dicerna, tidak mengandung bahan makanan berbau tajam, tidak menggunakan
bumbu yang tajam serta menu pada pasien dibatasi pada konsumsi gula untuk mengendalikan kadar
gula dalam tubuh pasien menjadi normal.

RENCANA EDUKASI GIZI (E)


(proses formal dalam melatih keterampilan atau membagi pengetahuan yang membantu
pasien/klien mengelola atau memodifikasi diet dan perilaku secara sukarela untuk menjaga atau
meningkatkan kesehatan)
E-1. Materi/isi Edukasi
KODE Data Keterangan
IDNT
E-1.1 Tujuan Edukasi Memotivasi pasien untuk meningkatkan
asupan makan.
(misalnya untuk pencegahan, Memberikan pengetahuan mengenai
managemen penyakit) tujuan pemberian diet DM untuk
mengendalikan kadar gula darah
menjadi normal.
E-1.2 Prioritas modifikasi Diet DM untuk mengendalikan kadar
(masalah utama gula darah menjadi normal.
pasien/klien)
E-1.5 Rekomendasi modifikasi Asupan energi sesaui kebutuhan,
protein 1,2 kg/BBI dan lemak 25% dari
(penjelasan lebih banyak total kebutuhan energi dan
tentang rekomendasi karbohidrat sisa dari total
preskripsi gizi) kebutuhan, sebagai berikut :
Energi = 1.476,57 kkal
Protein = 56,7 gram
Lemak = 41,01 gram
Karbohidrat = 302,19 gram
Jenis diet adalah diet DM. Bentuk
makanan lunak dan pemberian makanan
melalui oral
Waktu ± 30 menit
Sasaran Keluarga pasien
Metode Konseling
Alat bantu Leaflet, food model

RENCANA KONSELING GIZI (C)


KODE Data Keterangan
IDNT
C-2.2 Tujuan konseling Memberi motivasi makan pada pasien
melalui keluarga pasien untuk
memenuhi kebutuhan zat gizi.
Memberikan infrormasi kepada keluarga
pasien mengenai diet DM
C-2.3 Monitoring kemandirian -
C-2.4 Pemecahan masalah Memperbaiki pola makan pasien
C-2.5 Dukungan sosial Lingkungan mendukung agar pasien
bisa merubah pola makan pasien dan
bisa memilih bahan makanan yang
seharusnya tidak dimakan karena
riwayat penyalit pasien
C-2.6 Manajemen stress -
C-2.10 Reward -
Waktu ± 30 menit
Sasaran Pasien dan keluarga
C-2 Metode/Strategi Konseling
Alat bantu Leaflet, food model

RENCANA KOORDINASI ASUHAN GIZI ( RC) (apabila diperlukan)


(kegiatan dietisien melakukan konsultasi, rujukan atau koordinasi pemberian asuhan gizi
dengan tenaga kesehatan/institusi/dietisieb lain yang dapat membantu dalam merawat atau
mengelola masalah yang berkaitan dengan gizi)
KODE Data Hasil
IDNT
(ya/tidak, beri penjelasan singkat)
RC-1.1 Koordinasi kegiatan dengan asuhan lain Ya, koordinasi bersama
yang berkaitan dengan asuhan gizi yang perawat/dokter untuk memberikan
dilakukan terapi yang efektif bagi pemulihan
pasien.
RC-2 Pemulangan pasien/klien dan Ya, koordinasi dengan dietisien
merujuk/transfer pasien ke unit/institusi lainnya untuk mevalidasi
baru atau distisien lain diet/asuhan gizi yang diberikan

E. RENCANA MONITORING DAN EVALUASI


Anamnesis Hal yang Diukur Waktu Pengukuran Target
FH Asupan energi, Setiap hari Mencapai target 80-110%
protein, lemak,
karbohidrat, dan
daya terima
AD TL 2 minggu sekali IMT tetap normal
LLA
BD Leukosit Menyesuaikan dengan Target dalam batas normal
Lymfosit jadwal pemeriksaan
GDS laboratorium
GDP
GD2JPP
PD Vital sign Setiap hari Target normal
(tekanan
darah,suhu, nadi,
dan respirasi)

DAFTAR PUSTAKA

Isnaini, N., & Ratnasari, R. 2018. Faktor risiko mempengaruhi kejadian Diabetes mellitus tipe dua.
Jurnal Kebidanan Dan Keperawatan Aisyiyah. 14(1). 59–68.

Nanda International. 2012. Diagnosis Keperawatan 2012-2014. Jakarta: EGC

Tina L, Lestika M, Yusran S. 2019. Faktor Risiko Kejadian Penyakit Diabetes Melitus Tipe 2 di
Wilayah Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Umum 2018. 4(2):25–9
Kementrian Kesehatan RI. 2014. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014. Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI

Kresnoadi, E. 2017. Stress Hiperglikemia. Fakultas Kedokteran Universitas Mataram. 2(3). 51–60.

Anda mungkin juga menyukai