Anda di halaman 1dari 1

Quan WU, Jian-chun YU, Wei-ming K, et.al.

Short-term Effect of Supplementary Feeding with Enteral Nutrition via Jejunostomy Catheter on Post-Gastrectomy Gastric Cancer Patients. Chinese Medical Journal. 011 ; 124 (20) : 3297 301. Kanker lambung sering disertai malnutrisi sehinggaperlu perhatian untuk

memperbaiki kondisi fisik dan status gizi pasien. Selama 20-30 tahun teknik nutrisi klinik mengalami perkembangan yang cepat bahkan nutrisi enteral dapat dilakukan di rumah. Namun demikian belum terdapat konsensus tentang apakah makanan oral atau makanan lewat pipa lebih tepat dan seberapa besar manfaat makanan lewat pipa untuk pasien kanker. Terdapat beberapa jalur makanan lewat pipa yaitu nasogastric tube, gastrostomy, dan percutaneous endoscopic gastrostomy/jejunostomy. Couper G. Confrence on Malnutrition Matters Symposium 3 : Nutrition is The Cutting Edge in Surgery : Peri-Operative Feeding Jejunostomy After

Oesophagectomy : A Review of Evidence and Current Practice. Proceedings of The Nutrition Society. 2011 ; 70 : 316 20. Berbagai jenis pipa telah digunakan pada jejunostomi. Penggunaan kateter Foley atau t-tube telah didukung oleh beberapa penelitian dan mempunyai beberapa keuntungan pada daerah insersi, memungkinkan pemberian obat-obatan dan mengurangi risiko sumbatan. Komplikasi yang telah dilaporkan berhubungan dengan obstruksi intestinal akibat over distensi balon kateter. Diameter yang lebih besar berpotensi meningkatkan kebocoran sehingga sekarang sudah tersedia peralatan yang sengaja didesain untuk jejunostomi. Komplikasi yang timbul akibat jejunostomi bervariasi antara 1,1 sampai 45%, meliputi oklusi, kateter tercabut dan selulitis lokal pada daerah insersi. Komplikasi serius berupa kebocoran ke kavum peritoneum yang mengakibatkan peritonitis, volvulus pada titik fiksasi pada dinding abdomen anterior, pneumonia aspirasi, fascitis nekrotik atau nekrosis jejunal pada daerah insersi kateter, septikemia dan pneumatosis intestinalis.

Anda mungkin juga menyukai