• Defisiensi energi,
• Defisiensi protein
• Penurunan masa bebas lemak
• Apa?
• Siapa yang
melakukan?
• Kapan
dilakukan?
• Dimana?
• Bagaimana?
Definisi
• Skrining gizi proses yang sederhana dan
cepat sensitif untuk mendeteksi pasien
berisiko malnutrisi (Barendregt dkk, 2008)
Simple and Rapid Evaluation
Identifies
Malnourished At Risk
Tujuan
• Tujuan skrining gizi
– Memprediksi outcome yang berkaitan dengan
faktor gizi
– Mengetahui pengaruh dari intervensi gizi
(Wyszynski, 1997)
Kapan dan Siapa yang Melakukan?
• Dalam kurun
waktu 24 jam
dari kedatangan
pasien di rumah
sakit.
• Tenaga medis
(perawat, dokter,
ahli gizi) dan
tenaga non-
medis
Bagaimana?
Kondisi sekarang
(BB, TB, IMT, LILA)
Pengaruh penyakit
terhadap status gizi
Alat Skrining Gizi Grade
39 pertanyaan
(4 variabel risiko)
30 pertanyaan
(41 pasien)
17 pertanyaan
495 pasien
(validitas)
219 pasien
(reliabilitas)
Simple Nutrition Screening Tool (SNST)
(Susetyowati, 2013)
Metode skrining gizi baru yang sederhana, mudah, dan
cepat dilakukan untuk semua pasien dewasa di rumah
sakit serta telah diuji validitas dan reliabilitasnya.
Terdiri dari 6 pertanyaan yang sudah mewakili 4
komponen gizi tanpa pengukuran antropometri dan
riwayat penurunan BB.
Rata-rata (SD)
Parameter status Total
Berisiko Tidak P
gizi sampel
malnutrisi berisiko
Indeks Massa 411 19,5 (3,73) 22,65 (4,5) <0,001*
Tubuh (kg/m2)
* t-test
ANALISIS VALIDITAS KRITERIA
Nilai Nilai
Se 97 Sp 80
FP 13,3 FN 3,8
NPP 78 NPN 92
ROC 0,93
Reliabilitas Inter-rater Antar-Ahli Gizi, Inter-rater Ahli Gizi-Perawat,
Inter-rater Ahli Gizi-Pramusaji Berdasarkan SNST
Kesepakatan
Albumin Hb
Perbandingan SNST, NRS, MST, MUST dan SNAQ
terhadap Lama rawat Inap (495 pasien di RS Sardjito)
(Susetyowati, dkk, 2013)
PENELITIAN SNST DI RS (2014)
Pakistan Journal of Nutrition 13 (10):573-578, 2014
1 2
SNST mempunyai Untuk mencegah
kemampuan yang malnutrisi di RS &
sama dengan skrining pemberian intervensi gizi
gizi lain (NRS, MUST, sedini mungkin, skrining
MST) sehingga dapat gizi perlu dilakukan 1 x 24
diterapkan pada jam pada saat pasien
semua pasien dewasa masuk RS, sehingga
yang baru masuk RS diperlukan pelatihan untuk
untuk mendeteksi meningkatkan
pasien yang berisiko pengetahuan &
malnutrisi, dan ketrampilan perawat
diulang secara dalam mendeteksi pasien
periodik. yang berisiko malnutrisi.
Semoga bermanfaat