ASUHAN GIZI
Kelas: 8A Kelompok: 4
Nama Anggota Kelompok
1. Sri Puji Astuti (165070300111006)
2. Syafiatul Azizah (165070301111010)
3. Reyna Rachma Wati (165070300111009)
4. Muthia Paramita (165070300111012)
5. Nadia Amalialjinan (165070300111013)
6. Risma Debby Anindyanti (165070300111014)
7. Pramudhia Khansa Kirana (165070301111011)
8. Indri Hafida (165070301111012)
ILMU GIZI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
KASUS 2
Identitas Pasien
Nama : Ny. A
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 58 tahun
TL : 48 cm
Lila : 22.5
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
No. Rekam Medik : 1744815
Tgl MRS : 12 September 2015
Diagnosa awal : CKD + Anemia + vomiting
Rencana Hemodialisa : 16 September 2015
Diet Rumah Sakit : Bubur Kasar Rendah Protein Rendah Garam (BK RPRG)
Fisik Klinis
Data pasien awal sebelum intervensi ddapatkan pada tanggal 14 September 2015.
Data tersebut sebagai data penunjang dalam mengintervensi status kondisi fisik pasien
tersebut dalam kondisi sebelum dilakukan intervensi, data dapat dapat disajikan pada
tabel 1.2 berikut :
Tabel 1.2 Data Pemeriksaan Fisik
Tanggal Jenis Pemeriksaan Hasil
13 September 2015 Kesadaran Compos Mentis (CM)
Mual +
Muntah -
Pusing +
Nyeri pinggang +
Badan terasa lemas +
Data pemeriksaan klinis pasien sebelum dilakukan intervensi selama 3 hari. Data
tersebut meliputi hasil klinis selama sebelum dilakukannya intervensi ada pada tabel 1.3
berikut :
Tabel 1.3 Tabel Pemerikaan Fisik Klinis
Tanggal Jenis Hasil Data Normal Keterangan
Pemeriksaan
Suhu Tubuh 36,4 ̊C 36 – 37 C Normal
13 Tekanan 100/70 mmHg 120/80 mmHg Normal
September Darah
Napas 20x/menit 20–30 x/menit Normal
2015
Nadi 88x/menit 60–100 x/menit Normal
GCS 4.5.6 4.5.6 Normal
Dietary
1) Riwayat Nutrisi Dahulu
- Frekuensi makan pasien rata – rata 2x sehari, terdiri dari makanan pokok 1 ½
gelas, lauk hewani 1 potong sedang dan atau lauk nabati 1 potong sedang dan
konsumsi sayur-sayuran setengah gelas
- Lauk hewani yang biasa dikonsumsi adalah ikan 1 potong sedang (40 gr) dengan
frekuensi 3 - 5 x seminggu dan lebih suka dimasak dengan cara dipanggang
- Frekuensi konsumsi sayur-sayuran setengah gelas dengan frekuensi 3 – 5 x
seminggu
- Pasien tidak mempunyai riwayat alergi terhadap makanan
- Pasien jarang mengkonsumsi makanan yang bersantan
- Pasien menyukai makanan dan camilan yang asin-asin atau tinggi natrium dan
yang mengandung penyedap rasa seperti makanan ringan dalam kemasan
(snack)
- Pasien menyukai camilan dari singkong
- Frekuensi konsumsi camilan 3 – 5 x seminggu
- Belum pernah mendapat edukasi tentang gizi dan makanan terkait penyakit
pasien
2) Riwayat Nutrisi Sekarang
Pasien masuk rumah sakit (MRS) pada tanggal 12 September 2015. pasien
mendapatkan makanan dalam bentuk lunak rendah protein 0.6gr/kg berat badan (BB)
dan rendah garam 3 (1000-1200 mg Na) dikarenakan keadaan umum pasien, lemas,
pusing, mual sehingga nafsu makan pasien menurun, sehingga pasien tidak dapat
menghabiskan makanan yang diberikan oleh rumah sakit Berikut hasil recall asupan
makan pasien dalam 24 jam terakhir pada tabel 1.5
Tabel 1.5 Recall 13 September 2015
Energi dan Zat Gizi Asupan dari makanan Kebutuhan Presentase
Farmakologi
Obat – obatan yang diberikan pasien sebelum dan selama dilakukan intervensi dapat
dilihat pada tabel 1.6 berikut :
Nama Obat
Ondansetron 3 x 8 mg
Omeprazole 2 x 40 mg
Injeksi Antrain 3 x 1 ampul
Sucralfat Syrup
Lactulax 3 x 1 cup
Asam folat 3 x 1 tablet
Prinsip
Syarat
C1 Konseling gizi pendekatan teori
Edukasi Gizi
Tujuan :
- Meningkatkan pengetahuan mengenai diet rendah protein dan rendah garam
- Meningkatkan pengetahuan mengenai makanan yang dianjurkan dan tidak
dianjurkan
- Meningkatkan motivasi untuk menghabiskan makanan yang diberikan rumah
sakit
Metode : Ceramah
Media : Leaflet
Durasi : 20 menit
Materi : penjelasan tentang diet rendah protein dan rendah garam, makanan yang
dianjurkan dan tidak dianjurkan dan diberikan motivasi dan pentingnya
menghabiskan makanan.
PRESKRIPSI DIET
Tujuan :
1. Meningkatkan asupan makanan dan minuman oral untuk mencegah defisiensi asuapan gizi
dan meningkatkan status gizi pasien.
2. Menjaga kerja ginjal tetap stabil
3. Meningkatkan motivasi untuk menghabiskan makanan yang disediakan oleh rumah sakit
Prinsip :
Rendah protein dan rendah garam
Syarat :
1. Energi diberikan cukup 35 Kkal/KgBBI sebesar 2058 Kkal karena usia dibawah 60 tahun, agar
tidak terjadi penurunan status gizi
2. Protein diberikan 0,6 g/KgBBA sebesar 35,28 gram, karena kondisi pasien yang tidak sedang
menjalani hemodialisa dan Blood Ure Nitrogen tinggi. Protein yang diberikan yaitu golongan
BCAA
3. Lemak diberikan 25% sebesar 57,17%, , diutamakan lemak PUFA dan MUFA pembatasan
lemak jenuh sebesar <10% dan kolesterol 250 mg/hari
4. Karbohidrat cukup yaitu 68,14%, diambil dari sisa perhitungan lemak dan protein untuk
mencukupi kebutuhan energi
5. Natrium < 2000 mg/hari
6. Kalium 39 mg/ hari
7. Kalsium 1200 mg/hari
8. Fosfor 800-1000 mg/hari
9. Cairan dibatasi, yaitu sejumlah urine selama 24 jam ditambah 500-750 ml.